Jumat, 15 November 2013

Pagi Ini


Hari ini, pagi tadi.

Kembali aku menyaksikan pemandangan yang miris. Seorang bocah laki-laki berusia kurang lebih satu setengah tahun. Saat itu ia sedang diajak ibunya jalan-jalan sambil sarapan. Anak itu begitu aktif, ia berjalan kesana kemari. Tidak mau diam. Ibunya terus memarahi anak itu karena ia memang tidak mau diam, akhirnya makanpun tidak masuk. Ibunya berteriak-teriak. Menyebut namanya dengan keras, dan menyebutnya anak anakal berkali-kali. Kurasa kesabaran ibu itu sudah berada di level terakhir. Ibu itu berteriak-teriak. Sampai-sampai menimbulkan kegaduhan. Akhirnya sang anak digendong oleh ibunya. Saat ibunya akan menggendongnya, anak tersebut menjatuhkan topi yang ia pakai ke jalan. Tak pelak lagi, si ibu kembali naik pitam. Anaknya dimarahi untuk kesekian kalinya, kali ini sambil memukul kepala anak tersebut.

Masya Allah…
Apa yang kulihat mungkin bagi orang lain biasa saja. Tapi, tidak bagiku. Pemandangan tadi mengajarkanku satu hal. Bahwa hidup dalam kesabaran itu tak mudah. Perlu latihan yang luar biasa. Pembiasaan sejak dini. Ah, tapi berkata atau menumpahkan kata-kata lewat tulisan memang mudah, bukan? Yang sulit itu mengamalkannya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..