Kamis, 31 Mei 2012

Catatan Kecil Akhir Mei

Hari terakhir di bulan Mei. Jadwal pelangiku sudah beres dari kemarin. Hari ini tinggal kuminta tanda tangan ibu saja. Pelangiku berganti personil mulai Juni besok. Baru terasa ketika aku membuat checkeran sore tadi. Seperti biasa, di akhir bulan, aku akan membuat checkeran untuk personil depo, termasuk aku sendiri. Nah, tadi sore ketika aku membuat checkeran, aku tak membuat checkeran untuk Ega. Yap. Karena ia sekarang bukan "anak" ku lagi. Ia sudah dirolling ke apotek lantai dasar. Hm, terasa ada yang hilang. Biasanya kubuatkan checkerannya, kali ini tidak ada nama Ega di checkeran depo. Hiks.. Kebersamaan yang selama ini sudah terjalin adalah anugrah Allah yang luar biasa. Alhamdulillaah.. Allah mengirimkan Ega sebagai salah satu jalan untuk mengajariku banyak hal. Tapi aku punya warna pelangi baru, yaitu Siti. Hehe.. Semoga saja ini menjadi jalan bagi kami untuk menjadi yang lebih baik lagi. Hidup itu dinamis kan? Dan hidup itu banyak perubahan. Diri kitalah yang harus siap dengan segala perubahan yang terjadi. 

Ah, Rabbi..
Semoga diri ini termasuk ke dalam hamba yang mapu mengambil setiap hikmah yang menjadi bagian dari perjalanan kehidupan ini... 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 30 Mei 2012

Seindah Surga

Mencintai itu ya pakai mata
Melihatmu membuatku ingat surga
Itulah mengapa padamu aku mencinta

Isi dari salah satu sms temanku yang masuk ke dalam inbox hapeku. 
Hm, any comment? 

Tapi, mungkin inilah yang harus kita perjuangkan
Bagaimana membuat surga dekat, begitu dekatnya, hingga terlihat di pandangan kita
Bagaimana membuat surga hidup dan menjadi semangat kita setiap kita terjaga
Bagaimana kerinduan kita akan surgaNya mampu mentransformasi diri menjadi hamba yang shalih
Meskipun tentu saja kecintaan terhadapNyalah yang kita cari
Bagaimana menjadi seseorang yang mengingatkan orang lain kepadaNya, bukan sebaliknya
Buat surga di pandangan,, dan kan kau dapati jiwa dan ragamu berlomba menuju surga yang didamba
Jika kau seorang pemburu, maka jadilah pemburu cintaNya
Jika kau seorang perindu, maka jadilah perindu syahid di jalanNya
Jika kau seorang pencinta, maka jadilah pencinta jihad atas namaNya
Jika kau seorang pembalap, maka jadilah yang tercepat memenuhi seruanNya
Jika kau seorang penulis, maka jadilah yang terbanyak menuliskan sejarah kebaikan dalam hidupmu



"Dan bersegeralah kamu, mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. " (Ali Imran 133)


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selasa, 29 Mei 2012

5 ASA

Hari ini kuhabiskan di Aston Tropicana Hotel, Cihampelas untuk mengikuti Seminar Sehari "Pharmaceutical Care of Gastrointestinal Disease Patients in Hospital". Pagi harinya, aku menuju rumah sakit pukul 06.50. Tapi, angkot yang kutumpangi ngetemnya luar biasa. Sampai di rumah sakit pukul 07.43, nyaris saja telat. Dengan bergegas menuju checkeran. Aku ingin segera ke depo, karena harus verif PB sebelum aku berangkat seminar jam 8. Karena aku setengah berlari, ada temanku yang berkata seperti ini, "Inggi, kamu tuh kelebihan energi ya pagi ini?". Hehe. Kujawab dengan senyuman saja. Dan bersama Beni segera menuju depo. Ini namanya edisi verif PB tersingkat. Lihat pemakaian, permintaan, lalu tanda tangan. Kutitipkan PB pada temanku. Lalu menuju UGD untuk berangkat ke tempat seminar, karena mobil sudah menunggu. Bismillaah..

Ada banyak hal yang kuperoleh dari seminar hari ini. Pengetahuan tentang gastrointestinal disease dan farmakoterapinya itu sudah jelas, lalu mengenai kompetensi apoteker, dan motivasi di akhir seminar. Bertemu dengan dosen di ITB dulu, beberapa adik dan kakak angkatanku dulu juga. Sekalian silaturrahim. Alhamdulillaah, Allah memberikan jalan kami untuk bertemu.

Zat aktif yang terkenal di seminar ini adalah mesalazine atau 5-ASA atau 5 aminosalicylic acid. Yaiyalah.. Karena lini pertama dalam penanganan IBD atau Inflammatory Bowel Disease. Nah, aku kan suka aneh-aneh ya kadang (apa sering ya? hehe..).. Jadi kepikiran. 5-ASA ini bisa ditransformasikan jadi bener-bener 5 ASA. Maksudnya 5 asa diri. 5 harapan diri pikirku.. Bertanyalah ke diri sendiri apa ya asa atau 5 harapan diriku yang paling kuinginkan saat ini atau asa terdekatku saat ini? Peerku berarti.. Merekonstruksi kembali diri dalam hal pencapaian di kemudian hari.

Salah satu speaker di seminar tadi adalah Prof. Dr Zullis Ikawati, staff pengajar di Fakultas Farmasi UGM. Subhaanallaah.. Banyak inspirasi dari beliau. Di akhir kan beliau juga mempromosikan program magister dan doktoral di UGM, hm,, jadi kepikiran (tuh kan mulai aneh lagi..), apa aku mau S2 aja di UGM ya? Hehe. Mungkin itu bisa jadi kandidat salah satu asaku. :) Inget aja, dulu kan kota impianku itu adalah Jogja. Pengen banget tinggal di Jogja. Jadi... Gimana kalo S2 di UGM aja? Ingin sekali mencoba tinggal di kota lain (secara, belum pernah tinggal di luar Bandung untuk jangka waktu lama). Lagipula, aku merasa butuh untuk pergi jauh dulu akhir-akhir ini. Oke, kuendapkan dulu deh pikiran selintasku ini. Masih ada 4 asa yang harus kucari lagi.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-



Minggu, 27 Mei 2012

Langkah-Langkah Cinta Untuk Iki

Pengumuman UN SMA dan SNMPTN Undangan sudah ada kemarin. Adik-adikku alhamdulillaah lulus UN semua, kalau SNMPTN Undangannya, ada yang lulus, ada juga yang belum lulus. Yang belum lulus, akan ikut SNMPTN tulis nanti. Insya Allah ini adalah jalan terbaik bagi mereka. Apapun itu, takdir Allah selalu tepat, tak pernah salah. Yang sudah lulus SNMPTN undangan, Allah sedang mengajarkan arti syukur pada mereka, sedangkan yang belum lulus SNMPTN Undangan, Allah sedang mengajarkan arti sabar. :)

Hari ini, rencananya setelah rapat M-Camp, aku dan adik-adikku akan pergi menjenguk Iki yang sedang mengikuti Learning Camp di Cimahi. Selama hampir 1 bulan, ia mengikuti Learning Camp. Jadi kami tidak bisa bertemu Iki dalam waktu cukup lama. Karena hari ini ada waktu kunjungan dan free time, maka kami ingin menjenguk Iki. Kata Sirin, waktu kunjungan pukul 09.00-14.00. Wah berarti harus cepet-cepet nih kesana. Biar sempet. 

Kami memutuskan untuk pergi ke Cimahi menggunakan kereta, karena lebih cepat, dan memang tempat Iki itu dekat dengan stasiun Cimahi. 4 orang, yang pergi, karena yang lain tidak bisa, aku, Sirin, Rere dan Syifa. Sebelum pergi, kami membeli oleh-oleh untuk Iki. Iki tidak tahu kalau kami akan pergi ke tempatnya. 

Tempat kami menunggu kereta

Sesampainya di stasiun Bandung, kami melihat jadwal kereta lokal menuju Padalarang. Keberangkatan yang paling dekat setelah kami tiba di stasiun Bandung adalah pukul 12.10, itu adalah KRD Patas, kalau KRD Ekonomi baru ada pukul 13.00. Yasudah, karena kami memang mengejar waktu, kami segera membeli 4 tiket KRD Patas seharga 5 ribu rupiah. Aku dan adik-adikku menunggu datangnya kereta Patas yang katanya kalau ga di jalur 2, di jalur 3. Okelah..
Serius melihat tiket, hehe..

Rere laper ya de? ;)

Cukup lama kami menunggu datangnya kereta. Hm.. Emang biasa telat kan kereta ya? kaya di tipi-tipi gitu kata Rere.. Wkwkwkwk... Menanti. Ini judul kami sekarang. Gapapalah.. Yang penting bisa ketemu Iki, insya Allah. 

Kereta di jalur 1 datang. Ke arah Padalarang. Aku saat itu sedang sibuk dengan hpku. Adik-adikku sudah menuju kereta tersebut. 
Aku berkata, "Bener ini gitu keretanya?". 
Rere menjawab, "Iya Mi, udah nanya da tadi.". 
Masuklah kami kedalam kereta. Dan ternyata kami dapat tempat duduk. Padahal, tiket yang kami pegang adalah tiket tanpa tempat duduk. Aku masih ragu, bener apa ga ini keretanya. 
Sirin pun bertanya pada penumpang yang duduk di seberang kami, "A, ini kereta ke Padalarang?", dan dijawablah iya oleh aa itu. Tapi, yang salah adalah kami tidak bertanya, apakah ini Patas atau ekonomi. haha. Dasar, baru pertama nih.. Ga gaul emang.. Mencoba meyakinkan diri bahwa ini adalah kereta yang benar. Tetapi, kudengar suara dari speaker, bahwa kereta Patas menuju Padalarang baru datang. 

"Eh, itu deh kayanya keretanya harusnya", ujarku pada adik-adikku.
"Masa sih Mi?", jawab mereka.
"Iya tau kayanya".
"Ah, Mi, udah pewe, udah ini aja ya, ini kereta yang berangkat duluan.. biar cepet sampe Iki", ucap Sirin.
"Iya Mi, udah pewe", tambah Rere.
"Ih, tapi kita salah kereta ini."
"Kan yang penting sampe duluan, ntar lama lagi pake itu.. ", kata Sirin.
"Tapi tiket kita tiket Patas lho.."
"Biar Mi, ntar kita pura-pura ga ngeh aja kalo salah naik kereta.. Hehe.. Lagian kan kita bayarnya lebih mahal."
"Wah, tuh kan,, kereta Patasnya udah mau jalan... Itu yang duluan!!"

Tapi mereka tidak beranjak. Yasudahlah.. Akhirnya kami meneruskan kekonyolan kami menaiki kereta yang salah. Rugi 4ribu nih.. Hehe.. Tiket KRD Ekonomi hanya seribu rupiah. 
Rere (dan kami) pun malu ketika diminta tiket, ya karena kami salah. Tapi fine-fine aja, soalnya kami bayar lebih mahal. hehe..


Sampailah di stasiun Cimahi. Alhamdulillaah..
Bertanya kesana-kemari bagaimana sampai ke Sekolah Infanteri tempat Iki learning camp.
Menyebrang, dan naik angkot St.hall-Cimahi, dan minta diturunkan di Sekolah Infanteri.

Alhamdulillaah.. Sampai di Sekolah Infanteri.
"Wah.. Alhamdulillaah... Iki!! Kami dataaang!!!!, Eh, pagar yang ini ditutup, kita kesana aja berarti," ujarku sambil menunjuk gerbang masuk yang cukup jauh dari tempat kami berdiri. 
"Mi, masuk lewat sini aja Mi, jauh kesana mah.. Ini ga dikunci da..", ucap Sirin.
"Iya gitu? Eh, iya sih.."
Aku dan Sirin pun membuka pagar tersebut. Ketika aku dan Sirin sudah melangkah masuk, ada bapak-bapak TNI yang sedang mengendarai motor, bilang untuk tidak masuk lewat sini. Dan dari pos di gerbang satunya, bapak-bapak TNI memberi kode untuk masuk lewat gerbang satunya. Tidak boleh lewat sini.

Hwaaa... Parah.. parah.. Malulah kami.. Sambil tertawa-tawa kami menuju gerbang satunya.
Rere dan Syifa bilang, "Malulah Mi.."
"Hehe.. Iya bangetlah.. Malu banget.. Hadeh, udah kereta salah naik, sekarang kita salah masuk juga. Ckckckck.. Tuh kan Sirin, ga boleh lewat sana.."
"Ya Mi, ga tau kan.. Kan biar deket aja..Hehe.."

Menuju pos penjagaan di gerbang.
"Pak, kalau mau menjenguk yang Learning Camp, dimana ya?"
"Gimana? Sini-sini masuk dulu. Gimana?"
Mendekatlah kami..
"Kalau anak-anak yang ikut Learning Camp dimana Pak?"
Akhirnya kami ditunjukkan tempatnya. Bangunan ketiga setelah bangunan besar. 
"Itu tuh dari sini, bangunan ketiga ya, deket tiang listrik."
"Oke Pak, makasi ya Pak.."
Bergeraklah kami menuju tempat yang ditunjukkan si bapak tadi. Tinggal lurus.
"Eh, ga boleh lewat situ, harus muter kesana", ujar bapak tadi sembari menunjukkan arah yang harus kami lewati.
Yah.. salah lagi.. hadeh... Gimana ga malu bertubi-tubi hari ini. :)
Iki...Iki... Beneran ya, mau ketemu Iki aja, perjuangannya... Subhaanallaah..
Menuju bangunan akhwat. Mana ya Iki?

Senyum!! 

"Kita telfon aja gitu?", ucapku.
"Jangan Mi, ntar ga kejutan..", jawab Sirin.
Akhirnya kami bertanya pada salah seorang peserta disana. Dan minta dipanggilkan Iki.
Finally!! Bertemulah kami dengan Iki, segera memeluknya, dan menyalurkan semangat untuknya.. :*
Bagian Iki yang jadi fotografer :)

Setelah kami shalat Dzuhur, dilanjutkan dengan materi hari ini. Hehe. Emang niatnya mengadakan "lingkaran cahaya" kami pekan ini disini. Ternyata, kami tidak diusir karena sudah lewat jam 2. hehe..
Hormaaat Grak!

Pulangnya, kami naik kereta lagi. Tapi kali ini kami pakai kereta KRD Ekonomi saja. Hehe.. Udah tau ilmunya... Padahal awalnya masih trauma karena kejadian tadi..
Tiket Patas VS Ekonomi

Tapi, bagaimanapun, alhamdulillaah... Sudah dipertemukan dengan Iki... Dari perjalanan kami menuju Sekolah Infanteri pun, Allah mengajarkan bagaimana syukur dan sabar. Iya ga adik-adikku??

-Bersegeralah, karena wakttu takkan menantimu-
-bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 24 Mei 2012

Ah, Salah Lagi...


Senin kemarin, salah jadwal. Seharusnya hari Selasa aku masuk jam 7, ini malah hari Senin aku datang jam 7. Hari ini, salah masuk ruangan meeting. Hehe. Hari ini, temanku yang seharusnya mengikuti meeting mengenai salah satu asuransi tidak datang karena sakit. Aku sih memang tidak tahu kalau ada meeting tersebut ya santai saja. Lagipula, meeting tersebut bukan bagianku. Saat aku sedang mereview permintaan barang depo seperti biasa, temanku bilang, "Inggi, disuruh ibu buat meeting gantiin Bu Rahma, nemenin Evi." Ha? Ga salah nih, meeting apa aja aku ga tahu, ga ada persiapan, mau ngebahas apa juga bingung. Kucoba hubungi temanku yang sedang sakit, tidak bisa. Yasudah, bermodal nekat aja. Kutanyakan ruangan meeting dimana, tidak ada satupun yang tahu. Ke lantai 5. Hm.. dimana ya? Di ruang direksi kulihat ada yang sedang meeting. Apa yang itu ya? Tapi aku dan temanku ragu. Akhirnya aku dan temanku masuk ke ruangan sebelah auditorium, karena ada meeting juga disana. Bersama Finance. Kan jadi berasa itu meeting yang memang seharusnya kuikuti. Setelah duduk disana beberapa menit. Kok? Yang dibahas malah Jamkesmas ya? Bukan asuransi? Hehe. Aku keluar sebentar untuk menelepon ke farmasi. Sekalian juga kutanyakan, meeting di ruang direksi itu meeting apa. Katanya meeting laporan mingguan marketing. Oh, berarti bukan meeting asuransi pikirku. Dan temanku bilang, mungkin setelah membahas Jamkesmas, akan membahas asuransi. Ckckckck.. Ini serba ga jelas gini. Aku masuk lagilah ke ruangan tersebut. Tak berapa lama, ternyata aku ditelepon temanku. Ternyata memang kami salah masuk ruangan. Seharusnya aku meeting di ruang direksi bersama direktur. Hadeh.. Gubrak.com. Dengan cool aku masuk ke ruang meeting direksi (padahal dalam hati udah berkecamuk, menahan ketawa. Bener-bener konyol aku nih.. ).

Sejujurnya, aku tidak terlalu mengerti juga dengan meeting tadi. Lagi-lagi hari ini aku harus meninggalkan depo, seperti kemarin. Kemarin kutinggal untuk inspeksi ruangan. Hari ini kutinggal untuk meeting. Sudah begitu, meetingnya pun pakai acara salah ruangan pula. :) 

Semoga ini yang terakhir kalinya aku melakukan sesuatu tanpa kumengerti ya Allah.. Aammiin.. 

Apalah diri ini
Jika tanpa petunjukMu
Apalah diri ini
Jika ridhaMu tak hadir
Maka padaMu ya Rabb
Kumohon selalu petunjukMu
Maka karenaMu jualah
Kumohon agar keimanan tetap bersemi
Dan menanjak naik selalu
Karena keimanan dirilah yang membawaku pada petunjukMu


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, niscaya diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. Mereka di dalam surga yang penuh kenikmatan, mengalir di bawahnya sungai-sungai." (Yunus : 9)

-Bersegeralah, karena waktu takka menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 23 Mei 2012

White Rose

Dapat kejutan hari ini! 
Kejutan di sore yang indah.. 
Setidaknya recharge untuk energi yang kuhabiskan hari ini. Bayangkan saja, pagi hingga siang aku harus melakukan sesuatu yang awalnya begitu kutakutkan.. Hehe.. Melanjutkan inspeksi ke Ruby Barat. Hm, tapi ini agak horor. Tapi, dijalani saja, ternyata Allah yang memudahkan kok. 3,5 jam berkutat dengan expired date dan batch number dari perbekalan farmasi, mulai dari yang mudah terlihat, hingga yang sulit sekali, sampai harus memicingkan mata. Terutama untuk alkes alias alat kesehatan. Setelah itu membenahi dan merekap datanya. Jangan sampai hilang ya.. Dan, diakhiri dengan mengurus komplain pasien. As always. Komplain adalah pelajaran. Untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Liat sisi positifnya aja ya. 


Oiya, kembali ke kejutan tadi. Aku dapat sesuatu yang kusukai dan dari orang yang kusukai juga (warning, dia akhwat ya.. :D ). Sore ini aku bertemu dengan seorang temanku. Agak mendadak memang. Siang hari ia mengirim sms bilang ingin bertemu denganku. Yasudah, karena pulang kerja tidak ada agenda, aku mengiyakan. Ternyata.. Subhaanallaah.. Ia ingin bertemu denganku hanya ingin memberiku mawar putih. So sweet.. Haha.. Yap! Mawar putih adalah bunga yang begitu kusukai. Dibanding mawar merah. Kalau lihat mawar putih, aku selalu ingat temanku, Refa, yang telah mendahuluiku kembali pada Allah 2007 lalu. Refa berbeda denganku, yang ia suka adalah mawar merah. Bagiku, mawar putih itu menyimpan keindahannya sendiri. Mungkin ia memang tak sepopuler mawar merah yang sering orang bilang sebagai lambang cinta (iya gitu? ga tau juga sih..hehe..). Mungkin juga bagi orang lain ia tak secantik mawar merah, meskipun bagiku tetap saja lebih cantik mawar putih. Maksa juga ya aku. 

Mawar putih. 
Ia istimewa dengan caranya sendiri.
Seperti manusia, yang tak perlu menjadi orang lain untuk menjadi istimewa.
Apalagi di hadapan Rabbnya.
ShibghahNya membuatmu berbeda dan istimewa dari yang lain.
Islam akan menjadikanmu pribadi yang luar biasa dengan caranya sendiri.
Tak perlu menjadi orang lain.
Cukup menjadi dirimu sendiri yang berusaha untuk istimewa dihadapanNya.
Dengan cahaya iman. 

Alhamdulillaah.. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selasa, 22 Mei 2012

Yang Kutahu, Hidayah Itu Cinta

"Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu. Sungguh, hanya Engkaulah Yang Maha Pemberi karunia. " (Ali-Imran 8)

Betapa berharganya arti sebuah hidayah dan petunjuk yang Allah berikan pada kita. Apapun bentuk dari hidayah atau petunjuk itu. Hidayah yang harus kita usahakan, petunjukNya yang harus kita upayakan. Karena hanya hambaNya yang Ia kehendaki saja yang ,diberikan hidayah dan petunjukNya. Maka dari itu, jadilah orang yang terpilih diantara hamba-hambaNya yang lain. Ketika hidayahNya sudah sampai menghampiri diri, jangan biarkan ia pergi begitu saja, jangan biarkan Allah mengambilnya kembali karena ketidakmampuan kita untuk mensyukuri hidayahNya yang dengan rahmatNya Ia berikan pada kita. Alangkah meruginya.. 


Tahukah kau apa itu hidayah?
Ia adalah karunia
Ia juga berarti perjuangan 
Menjadikan diri pantas menerimanya

Tahukah kau apa itu hidayah?
Betapa ia berharga
Lebih dari apapun
Ia bersemi dalam keagungan cintaNya
Ia bermekaran di taman hati yang bercahaya

Tahukah kau apa itu hidayah?
Yang kutahu, ia adalah jalanku menuju satu muara
Rabb yang keridhaanNya selalu ingin kuraih
Dalam setiap helaan nafas
Yang kutahu, hidayah adalah cinta
Maka membuatnya tetap berbunga di taman jiwa
Adalah jiddiyah diri

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 21 Mei 2012

Indah Senja

-Indahnya senja bukanlah milikmu seorang,sama seperti manisnya iman. Maka berbagilah.. :')-

Pagi hari, aku segera bergegas ke kantor, karena yang kuingat, hari ini jadwalku jaga pendingan. Berarti aku harus datang 1 jam lebih awal. Jam 7 pagi. Sampai di kantor, checker, masuk ke ruangan... Dan melihat jadwal jaga pendingan. Ternyata...Masya Allah.. Aku salah jadwal! Jadwalku jaga pendingan ternyata besok. Ckckck.. Yah, mau gimana lagi, aku juga sih yang salah. Bukannya tanya-tanya dulu. Hm, ada hikmahnya juga sih, jadi aku bisa ke depo segera untuk menengok depo yang kutinggal selama 4 hari. Jadilah pagi yang panjang di depo sebelum briefing di farmasi. Alhamdulillaah semua anak-anakku baik.. Hehe.. Tapi pendingan barang datangnya juga ada beberapa. Yap, tugasmu menanti, Inggi.. Kulihat sekilas,surgidrain (lagi), colostomy (ini juga lagi??), dan combiflex peri (ini sih baru). Review PB kulakukan di depo. Sampai di farmasi, aku dapat kejutan lagi. Ya Rabb... Ternyata jadwalku inspeksi ke ruangan Topas jadi hari ini. Alhamdulillaahnya masih jam 12. Jadi paginya aku bisa konfirmasi ke supervisor ruangan untuk janjian inspeksi siang harinya. Bergegas Inggi, tugasmu banyak menanti di hari Senin cerah ini. Bismillaah..

Padat merayap. Seperti jalan raya Pasteur yang selalu kulalui setiap harinya. Haha... :) 
Seperti itulah hariku di rumah sakit hari ini. Ngurusin PB cito, lalu ke depo, inspeksi Topas, ke Ruby Barat, lalu ikut CE Code Blue. Tapi lebih baik sibuk kan ya? daripada diam dan tak melakukan apapun. Selalu ada yang kudapat dari kesibukan yang padat merayap seperti ini. Tugasku tersisa buat laporan inspeksi dua ruangan, laporan retur vs penjualan, rapor Gumi sama Ega, dan.. ini sudah hampir akhir bulan ya? Berarti harus buat jadwal Juni dong.. Hm.. Tambah nanyain pada ada yang mau cuti apa ga bulan depan. 


Padat merayap. Itu pula yang kulalui saat aku pulang sore harinya. Pfufh.. Macet. Macet. Jangan mengeluh ya wahai diri. Sudah kubilang, di aktivitas padat merayap pun ada hikmahnya. Ini juga semoga begitu ya. Padat merayapnya jalan semoga mengiringimu mendapati hikmahNya. Senja mulai beranjak meninggalkan langit indah sore ini. Kulihat jingga yang mulai berubah warna. Tetapi, tampaknya, di angkot itu, hanya aku yang melihat keindahan senja sore tadi (geer mode : on), soalnya penumpang yang lain sibuk dengan hapenya, atau tidur karena kelelahan. Terlintas sesuatu di benakku. Keindahan senja ini seharusnya bukanlah milikku seorang. Allah menurunkan pemandangan ini untuk semua hambaNya kan? Yah, ini milik mereka juga. Melihat kebesaran dan keagunganNya. Kudapatilah mengapa berbagi itu menjadi sebuah kenikmatan.  Seperti manisnya iman, yang tak boleh kita biarkan untuk kita nikmati sendiri. Kita harus berbagi dengan yang lain. Membuat yang lain merasakan keindahan Islam dan kenikmatan iman yang kita rasakan, sebagai bentuk syukur kita atas hidayahNya yang tak berhingga ini. Maka, berbagilah.. :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Minggu, 20 Mei 2012

My Lovely Family

Seorang anak yang dibesarkan oleh ayah berdarah Jawa dan ibu berdarah Padang. Itulah aku. Anak pertama dari dua bersaudara. Aku besyukur dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga ini. Meskipun aku sangat menginginkan punya kakak laki-laki (haha.. tetep..), tapi banyak cara yang Allah berikan untuk tetap dapat merasakan bagaimana memiliki kakak laki-laki (ya kakak sepupuku yang laki-lakilah jadi korbannya..:D). Perpaduan Jawa Padang itulah yang membuatku bisa melihat dua kultur yang berbeda. Warna yang berbeda pula. Oke, back to the topic. Alhamdulillaah aku memiliki amazing parent seperti ayah dan ibuku. Dan tentunya my lovely sister seperti adikku, saudara yang hanya terpaut satu tahun tiga hari dariku.

(moslem-cartoon.blogspot.com)


Ada ibuku.
Bagaimana tidak luar biasa, ibuku berhasil membuat anak-anaknya shaum Ramadhan full dari fajar hingga maghrib,dan full selama 1 bulan, dari usia 4 tahun. Itu adikku. Kalo aku sih pertama shaum full ya umur 5 tahun (pas ade 4 tahun). Adikku hanya "kalah" di hari pertama shaum Ramadhan, itupun di jam 5 sore. Ibuku atau ayahku tidak memaksakan kami untuk shaum Ramadhan saat itu. Apalagi memang usia kami yang masih belia saat itu. Halah. hehe. Aku dan adikku hanya melihat ibu dan ayahku shaum dan sahur, itu saja. Dan sejak saat itu, aku dan adikku shaum Ramadhan full, sebulan penuh. Kok bisa ya?
Ibuku juga berhasil membuat anak-anaknya ini di usia yang masih kanak-kanak, tahan untuk berdiri dan mengikuti shalat tarawih di masjid 11 raka'at. Itupun tanpa paksaan. Padahal, dari kaca masjid sebelahku berdiri, aku bisa melihat anak-anak lain seusiaku berlari-lari dan bermain di luar, tidak ikut shalat tarawih. 
Ada lagi, ketika ibuku memutuskan untuk berjilbab di tahun 1995an, aku dan adikku juga ingin memakai jilbab juga. Saat itu kami masih SD, dan ibuku bilang, nanti saja kalau kami sudah SMP. Akhirnya, aku dan adikku mengenakan jilbab ketika kami SMP kelas 1. Itupun, lagi-lagi tanpa paksaan. 
Al-Quran.. Sudah diperkenalkan kepada kami sejak kami kecil. Saat teman-teman kami masih belajar iqro', aku dan adikku sudah bisa baca Al-qur'an ketika berusia 5 atau 6 tahun. Bukan sombong, tapi inilah kehebatan ibuku. Bisa membuat kami seperti ini. Subhaanallaah.. Alhamdulillaah.. 
Akhirnya aku tahu rahasia ibuku kenapa bisa membuat kami "seperti itu".. Hehe.. Kata ibuku, karena dari kecil sudah ditanamkan rasa takut dan cinta pada Allah, takut akan nerakanya, dan senang akan surganya. Iya juga sih, soalnya setiap sebelum tidur dulu, bukan cerita negeri dongeng yang kami dengarkan, tetapi cerita tentang nabi dan rasul, surga dan neraka (tapi ceritanya ga serem kok.. hehe), dan tentang Dzat yang telah menciptakan kami, Allah.. :). Iya juga ya? Inggi..Inggi.. Kenapa ga kepikiran kesana sih? Ckckckck..

Ada ayahku.
Ayahku itu hebat. Mendidik kami dengan kebebasan yang bertanggungjawab. Dari kecil. Dulu, aku ingat, aku tidak boleh bilang "terserah", karena itu artinya kita tidak punya pilihan. Meskipun sekarang juga masih aja suka bilang terserah.. Hehe.. Kalo kepepet.. Ayahku yang lebih memilih untuk membelikan buku daripada mainan. Dan akhirnya, aku dan adikku pun sudah bisa membaca saat kami bahkan belum memasuki TK. Ada hal-hal yang mungkin kalo kupikirkan sekarang, kok bisa ya, tapi aku melalui itu dengan ayahku. Yang paling kuingat ya ketika aku dan ayahku naik motor pulang pergi Bandung-Jakarta. Pertama kali kulakukan saat aku masih SMP. Saat itu Ramadhan. Ayah hendak ke Jakarta untuk mengurus perpanjangan motor (aku lupa apanya). Ayah sedang tidak fit saat itu. Ibuku agak khawatir. Tanpa ragu, aku bilang aja kalau aku mau ikut sama ayah ke Jakarta. Yang ada dalam benakku saat itu, biar ayah ada temen aja, lagian, kalau ayah bawa aku, ayah ga akan ngebut kan.. haha.. Tapi sampai di Jakarta, habislah aku dimarahi oleh pakde, bude dan si mas karena ikut ke Jakarta naik motor. Capek? Sangat. Badanku terasa mau remuk. Tapi ga kapok kok. Hm, terakhir aku naik motor dari Jakarta ke Bandung saat aku lulus apoteker 2010 lalu. Terbukti kan aku ga kapok? :) Ayahku juga membuatkan papan tulis di salah satu tembok bagian rumahku. Biar gampang kalau ayah mau ngajarin kami tugas-tugas sekolah. Papan tulis itu sudah tidak ada lagi sekarang. Semenjak rumah direnovasi tahun 1999. Cuma ayah juga yang sempet-sempetnya ngerekam suara aku waktu aku menangis. Yah, meskipun sekarang entah dimana rekamannya. Cuma tersisa fotoku yang sedang menangis aja, dan dijadikan wallpaper ayah di hpnya sekarang. 

Ada adikku. 
Yang meskipun kami dulu sering berantem, tapi dialah yang sebenarnya menjadi partnerku dalam beramal. Memulai amal-amal baru di hari-hari kami. Menemani untuk mengejar cinta-Nya, dan menemani untuk menata diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Alhamdulillaah karena aku dibesarkan dalam keluarga ini. Meskipun aku tahu, aku belum bisa menjadi anak dan kakak yang baik, tapiiiii aku akan berusaha lebih keras lagi! Semangat! Hehe.. Dan terutama menjadi hamba yang lebih baik lagi dimataNya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selasa, 15 Mei 2012

Dan Bersujudlah..

"Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak diantara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barang siapa dihinakan Allah, tidak seorangpun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki. " (Al-Hajj : 18)

Terlihatlah jelas bahwa bukan pandangan manusia yang kita cari seharusnya. Bukan kemuliaan dimata manusia yang kita perjuangkan. Karena manusia lain takkan mampu mengubah kedudukan kita dimata Allah, jika kita tidak termasuk orang-orang yang taat pada Allah. Ketika Allah tak menjadi tujuan kita, maka sesungguhnya kita telah menghinakan diri dihadapan Allah. Tak seorangpun yang mampu memuliakan kita, ketika kita telah hina dimata Allah. Oleh karenanya, tak perlulah kita bergantung pada selain Allah. 

Semua telah bersujud pada Allah, memuliakanNya dihadapan para makhluk. Apakah kita yang justru diberikan akal begitu angkuhnya untuk menghambakan diri didepanNya? Akal seharusnya menjadi wasilah kita untuk bertaqarrub pada Allah, bukan sebalikya. 

Dan bersujudlah bersama makhlukNya yang lain
Bergerak dalam harmoni 
Untuk mengagungkan namaNya
Seperti lantunan adzan dari muadzin yang tak pernah putus
Karena jika kau mendengar dengan kebeningan hatimu
Kan kau dapati semesta bertasbih menyucikan namaNya

(idrischasby.blogspot.com)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 14 Mei 2012

Tersesat? No Way!

"....Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barang siapa yang mengikuti petunjukKu, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. " (Thaha : 123)




Ada artikel yang kubaca mengenai melihat kepribadian seseorang melalui golongan darah. Kenapa harus golongan darah, katanya karena golongan darah seseorang ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel dalam tubuh kita, sehingga menentukan pula psikologi seseorang. Yah, kubaca aja. Ga ada salahnya juga kan ya.. Hehe.. 

Entah kenapa, di artikel tersebut, sepertinya golongan darah B itu hampir mayoritas sifatnya kurang baik. Haha.. Kok aku jadi sensi gini? Ya iyalah.. B kan golongan darahku (pantes aja.. hehe.. sama golongan darah si ade juga tuh!). Bukannya membela diri, aku memang banyak banget sifat jeleknya, tapi masa semua orang golongan darah B itu hampir semua sifatnya aneh-aneh sih? :) Kan seseorang itu ditentukan juga oleh lingkungan yang membentuknya, selain itu juga dengan agamanya. 

Di artikel tersebut, ada urutan golongan darah yang paling mudah kesasar/tersesat. Urutan tersebut adalah B, A, O, lalu AB. Haha.. Parah..Parah.. Berarti aku gampang tersesat dong kalau menurut artikel tersebut. Ckckck..Aku emang agak susah kenal jalan, apalagi yang baru pertama kukunjungi. Tapi tidak berarti mudah tersesat kan? Bisa bertanya. Seperti kata peribahasa, malu bertanya sesat di jalan. Dan biasanya, setelah kunjungan kedua atau ketiga, sudah kuingat kok. Meskipun lupa-lupa sedikit (nah ini dia penyakitku yang lain, pelupa!). 

Well.. Okelah kalau menurut artikel itu golongan darah B (dalam hal ini, aku maksudnya), mudah tersesat. Yah, yang penting tahu jalan menuju surga ya Rin. Biar tidak tersesat menuju kenikmatan yang hakiki. Kalau jalan ke surga aja ga tahu, itu yang bener-bener tersesat dan merugi. Jika jalan menuju keridhaanNya tak kita ketahui, lalu berapakah nilai kehidupan dunia kita dimata Allah? Mungkin tak ada nilainya sama sekali. Hanya kesia-siaan yang ada. Setelah tahu jalan menuju kerelaanNya, lalu dilalui dengan keistiqamahan.. Itu baru dahsyat! :)

Yap, seperti ayat diatas, kita tidak akan tersesat dan celaka jika mengikuti petunjuk Allah. 

Maka ya Rabb, hidupkanlah hati-hati kami dengan cahaya petunjukMu. Seperti pinta kami dalam setiap shalat kami, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. Aammiin ya Rabb.. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 13 Mei 2012

Adrenalin vs Ruhul Istijabah

Agenda dateng rapat M-Camp ITSAR di Salman pagi tadi. Menyusuri jalan gelap nyawang. Di depanku, kulihat seorang bapak yang menuntun seekor kuda, berjalan ke arahku. Hm, sebenarnya, aku bisa saja lewat trotoar. Tapi kupikir, ah, gapapa, toh kudanya ga akan ngapa-ngapain ini juga. Aku pede aja. Berjalan dengan kuda yang mendekat di sebelah kiri ku dalam jarak kurang dari 1 meter. Tiba-tiba.. Ciiittt! Suara mobil yang ngerem mendadak terdengar nyaring, dan kudanya kaget, lalu mulai tak terkendali. Spontan aku kaget dan refleks bergegas menjauhi kuda tersebut. Hampir saja kaki kiri depan kuda itu menendangku. Alhamdulillaah.. Selamat... Selamat.. Pfufh.. Akibat kepedean sih kamu Rin.. Hehe. Sport jantung, adrenalin terpacu. Ga butuh adrenalin injeksi ini mah. Efeknya sama kaya disuntikkan adrenalin secara intravena nih. Masih dengan nafas terengah-engah dan jantung berdebar kencang, aku memasuki halaman Salman. Melewati pagarnya, daan.. Ha!! Ada kucing tergeletak tidur dekat dengan kakiku melangkah! Huaaa... Masya Allah! Kadar adrenalinku meningkat kembali. Kaget ada kucing tiba-tiba di dekatku, hampir saja kuinjak dia. Emang takut juga sih sama kucing. Dari dulu. Hm, tapi semenjak aku bergaul sama tikus-tikus lucu waktu TA dulu (yang akhirnya kubunuh masal setelah selesai penelitian, hiks.. kejamnya aku..), sudah mulai berkurang sih rasa takutku sama kucing. Tapi masih tetep ada.Alhamdulillaah sampai juga ke forum rapat setelah melewati perjuangan panjang. Ha.. Lebay mode : on. 

(wikipedia.org)

Karena ada hormon adrenalin ini dalam tubuhku, aku jadi bisa bergerak cepat, refleks menghindar dari sesuatu yang membahayakanku. Wuah.. Semakin bertambahlah syukurku padaMu ya Rabb.. Di rumah sakit, ketika ada pasien yang sedang dalam kondisi kritis, biasanya diberikan obat berupa adrenalin. Makanya adrenalin termasuk obat life saving. Bersyukurlah, adrenalinku masih berfungsi dengan normal. Adrenalin memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Jadi terpikir sesuatu. Mungkin gak ya, adrenalin itu dikendalikan biar mendapatkan reaksi diri terhadap kecepatan yang lain? Kecepatan dalam menyambut seruan-seruan Allah dan da'wah maksudku. Ruhul Istijabah. Hehe. Adrenalin dan ruhul istijabah. Hormon kan diatur oleh otak. Jadi bisa dikendalikan dengan mengondisikan otak kita. Berarti... Mengondisikan otak (akal) kita untuk memiliki ruhul istijabah yang tinggi, sehingga gerakan kita untuk menyambut seruan tersebut dalam bentuk amal meningkat akibat adrenalin. Bener gak ya teoriku ini? Yang penting konkretnya Rin. Iya juga sih. Semoga termasuk ke dalam orang-orang yang memiliki ruhul istijabah yang tinggi. Aaammiin ya Rabb..

"Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. " (Al-Anfal : 24)

Sabtu, 12 Mei 2012

It's My Choice

Hidup ini adalah tentang  bagaimana kita membuat pilihan yang terbaik dimata Allah. Bagaimana kita mengambil keputusan dalam memilih, dan tentang bagaimana kita bertanggungjawab atas setiap pilihan kita. 

 "Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya." (Asy-Syams : 8)

Ada jalan kejahatan disisi kita, dan jalan ketaqwaan disisi yang berseberangan dengannya. Terbuka lebar pilihan itu dihadapan kita. 

Tapi, tenang saja.. Kita punya perangkat canggih untuk melalui pilihan demi pilihan dalam hidup kita dengan baik, insya Allah.. Ada hati yang mampu menangkap cahayaNya agar tak salah dalam memilih. Ada akal yang mampu mendeteksi petunjukNya meski bujuk rayu syaithan pun tak urung ikut menghampiri kita. Ada ilmu yang mampu memberi kita kepahaman melalui hidayahNya. Ada bincang mesra denganNya saat sepertiga malam terakhir.

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka." (As-Sajdah : 16) 

Begitu sempurna cintaNya padamu. Hingga Ia tak biarkan dirimu sendiri mengarungi pilihan hidupmu. Bahkan ketika kau tak melibatkanNya dalam pilihanmu, Ia tetap setia menemanimu. Hingga kau menyadari, bahwa segalanya adalah milikNya, dan tak ada pilihan untuk tak melibatkan Sang Pemilik Semesta dalam setiap pilihanmu. Jika kau menginginkan akhir yang baik. Jika kau menginginkan keridhaanNya atas setiap pilihan yang datang silih berganti mengisi harimu.

Saatnya bagi kita untuk menjadi hamba yang pantas untuk mendapatkan petunjuk dan cahayaNya. Agar Ia tampakkan yang haq sebagai kebenaran, dan yang bathil itu sebagai keburukan. Ah, indahnya memilih bersamaNya.. Takkan pernah menyesal seorang hamba yang melibatkan Allah dalam setiap keputusannya.. Insya Allah.. :)

(sentryjournal.com)

Pilihan kita menjadi sebuah penentu ketika ridhaNya yang kita cari. Apakah pilihan kita mampu mendekatkan kita padaNya, atau sebaliknya. Melangkah dalam pilihan, bergerak dalam konsekuensi, dan menggapai barakah atas pilihan kita. Barakah yang beriringan dengan ridhaNya. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 10 Mei 2012

Tadzkirah

Ketika kita memahami dengan baik bahwa kehidupan setelah ini adalah kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupan sekarang, maka secara refleks, amal kitapun akan menunjukkan hal yang sama. Semangat yang begitu luar biasa dalam mempersiapkan bekal menuju kehidupan sebenarnya yang dituju. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya. Dunia tempat kita singgah sejenak. Entah untuk berapa lama. Ada analogi yang sangat baik tentang ini yang kudapat dari seorang ustadz beberapa waktu lalu. Saat kita diberikan hadiah untuk berlibur ke Bali, dengan semua akomodasi dan fasilitas yang ditanggung sepenuhnya oleh pemberi hadiah selama seminggu, apa yang akankita rasakan saat akan berangkat menuju Bali? tentunya kita akan pergi dari rumah dengan perasaan yang begitu bahagia, karena mengetahui, bahwa kondisi di Bali lebih enak bila dibandingkan di tempat biasa kita habiskan selama ini. Kita berlibur, bersenang-senang tanpa memikirkan biayanya. Sebaliknya, jika yang kita ketahui bahwa di tempat kita tuju nanti, bukan kebahagiaan yang menanti, misalnya ada orang yang siap menagih hutang pada kita, ada orang galak yang siap memukuli kita, masihkah kita berangkat dengan sukacita? Tentu saja tidak. Jelaslah bahwa pemahaman kita tentang kehidupan akhirat sangat menentukan apa yang akan kita lakukan saat ini. Yakinkanlah diri kita, bahwa akhirat jauh lebih baik dari dunia yang berisi permainan dan senda gurau, kecuali bagi orang-orang yang tidak lalai. Surga begitu indah. Melebihi keindahan dunia manapun. Hadirkan surga di pandangan, sedekat yang kita mampu, sejelas-jelasnya, sehingga tanpa terasa, amal kitapun akan berlari mengejar surga. Menjadi jiwa-jiwa perindu keridhaan Rabbnya. Karena kebahagiaan yang sebenarnya ada ketika ridha Allah hadir membersamai kita.



-Sedikit catatan, efek dua hari berturut-turut datang ke kantor, di pagi hari, melihat kamar jenazah yang masih terbuka karena baru saja ada pasien yang meninggal. Bersyukurlah masih diingatkanNya akan kematian yang begitu dekat. Hm, semacam efek farmakologi ketika zat aktif masuk ke dalam tubuh.. :D-

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 09 Mei 2012

Taqarrub

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), maka ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring." (An-Nisa : 101)


Seberapa besarkah shalat kita selama ini telah berpengaruh kepada kehidupan kita sehari-hari? Ah, tidak usah jauh-jauh menilai orang lain. Diriku sendiri saja. Hm, usia hampir 25 tahun, sudah banyak shalat yang kulakukan, raka'at yang telah tertunaikan, hm, lalu, seberapa besar pengaruhnya terhadap kehidupanku? Mungkin memang telah banyak shalat yang kulakukan, namun entah berapa yang diterima oleh Allah, berapa yang kulakukan dengan sempurna, atau bahkan mungkin tak ada? Berapa yang kulakukan di waktu awal atau bahkan justru kulakukan di sisa wa ktu dan menjelang waktu shalat berikutnya? 

Miris. Malu pada Allah. Amalan yang pertama kali kan ditanya, justru malah menjadi amalan yang mudah pula ditinggalkan bagi sebagian orang. Malu pada Allah. Ketika kita mengecilkan ketaatan terhadap Allah dengan alasan dunia, padahal tak sedikitpun dari ketaatan kita yang akan menambah kemuliaan Allah, dan tak sedikitpun kemaksiatan kita yang akan menurunkan kemuliaan Allah. Kitalah yang pada sesungguhnya membutuhkan ketaatan itu, termasuk shalat. Tak hanya sekedar kewajiban. Ia adalah kebutuhan yang membuat kita menjadi manusia seutuhnya. Tak percaya? Ya buktikan saja. hehe. Betapa banyak manusia yang terlihat begitu menggenggam dunia, namun hatinya gersang dari kebahagiaan. Padahal, semua sudah dimilikinya. Tak ada yang kurang dari pandangan manusia. 

Jadi teringat kejadian ketika SMA dulu. Ada seseorang bapak yang kutemui di angkot, dan tiba-tiba berkata padaku, "Nak, kalau kamu lagi shalat, jangan bawa sesuatu yang diluar dari shalat itu ke dalam shalatmu, tapi, ketika kamu tidak shalat, bawalah nilai shalatmu kedalam kehidupanmu." Ups! Iya juga yah. Nasihat yang kudapatkan bermula dari aku tersenyum pada bapak itu. Hoho.. Hikmah menyebarkan senyum juga nih.. (walaupun ga senyum-senyum sendiri juga..:) ). Aku bahkan sudah lupa wajah bapak itu. Tapi kata-katanya masih kuingat hingga kini. Makanya ketika muraja'ah An-Nisa 101 tadi, jadi teringat ke beberapa tahun silam saat aku bertemu dengan bapak itu. Ah, semoga Allah senantiasa merahmati beliau. Aammiin ya Rabb..:*

Ingatlah Allah, ketika berdiri, duduk, dan berbaring. Sehingga ia menjadi perisai kita dari bermaksiat kepadaNya. Agar senantiasa kita merasakan pengawasannya. Namun, bagiku, lebih karena agar merasakan Allah selalu dekat dengan kita. Kedekatan kita dengan Allahlah yang menentukan seberapa berkualitasnya amalan kita. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selasa, 08 Mei 2012

Cara Allah Melindungi Kita

Teringat percakapanku dengan teman sekantorku tadi.
"Bu Inggi lagi sakit ya?"
"Kenapa gitu Ndri?"
"Gak, biasanya kalo ibu pake masker gitu, berarti lagi sakit."
"Ah, gak kok Indri, cuma kemaren udah bersin-bersin aja. Jadi sekarang pake masker deh. Tau sendiri kan, kalo aku bersin, sangat mengganggu. Mengganggu orang lain maksudnya. Hehe."

Ada banyak cara Allah untuk melindungi hambaNya. Karena cintaNya yang begitu besar. Teramat besar. Tubuh kita memiliki sistem pertahanan yang luar biasa yang di desain oleh Sang Maha Luar Biasa. Contohnya bersin itu tadi. Bersin adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari dalam tubuh. Jika bersin adalah bagian pertahanan dari sistem pernafasan atas, maka batuklah yang mengambil peran pertahanan sistem pernafasan bawah. Tujuannya sama. Untuk mengeluarkan benda asing yang dapat membahayakan tubuh kita. Ketika kita bersin, otot dada menekan dada dengan kekuatan yang cukup besar untuk “menembakkan” udara dari paru-paru dan melewati hidung dengan kecepatan hingga 160 km per jam. Wuih.. Subhaanallaah ya.. Memang Allah Maha Besar. Demam pun bagian dari perlindungan yang disiapkan oleh Allah. Ketika kita mengalami demam, artinya tubuh kita sedang mempertahankan dirinya dari serangan dunia luar. haha... :) Bersyukurlah ketika demam, karena itu berarti, tubuh kita masih normal. 

Oke, itu mengenai pertahanan yang Allah sediakan secara fisik. Bagaimana dengan yang lain? Allah pun memiliki caraNya sendiri untuk melindungi kita. Ada seseorang yang diberikan musibah, agar ia tak terjerumus ke dalam jurang takabur. Atau seseorang yang diberi masalah untuk dihadapi agar ia menjadi kuat. Meskipun terlihat sebagai suatu kesusahan dimata manusia, tetapi sebenarnya dibalik semua itu adalah kebaikan dari Allah. Kitalah yang harus pandai melihat segala sesuatunya dengan lebih bijak dan selalu memohon petunjuk Allah 'ala kulli hal..

Analoginya sama seperti bersin tadi kan. Meskipun terlihat sebagai suatu yang tidak menyenangkan, tetapi pada hakikatnya, dibalik itu adalah kebaikan. Tubuh kita sedang mempertahankan dirinya. Makanya kita harus bersyukur. Dengan mengucap hamdalah setelah kita bersin kan? Begitupun aku. Yah.. Meskipun bersinku memang agak over dibanding dengan orang lain, ya tetap saja harus disyukuri kan? hehe.. Gimana lagi. Genetis soalnya. Turunan ayah. Adikku pun bersinnya begitu. Mas-masku pun rata-rata begitu. Berulang-ulang. Tapi tetap aku yang paling over. Sampai ada temanku yang iseng mau buat penelitian untuk bersinku ini. Bolehlah, ntar kan aku jadi terkenal. Haha.. 

Hm..Tampaknya masker hijau toska ini memang akan menjadi temanku untuk beberapa hari kedepan. Dinikmati saja.. Cara Allah untuk melindungiku kan? Siapa takut? :D

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila (seseorang) bersin, hendaklah dia memuji Allah (dengan mengucapkan alhamdulillah) dan merupakan kewajipan bagi setiap muslim (yang mendengar saudaranya bersin) untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia tidak lain berasal dari syaitan. Tahanlah ia semampu mungkin dan apabila (seseorang menguap) berbunyi “Haaa” maka tertawalah syaitan.”
[Shahih al-Bukhari, hadis no: 6223]


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 07 Mei 2012

Apakah Ia Tahu?

Merasakan jatuh kembali
Saat riak rasa yang tak mampu dikendalikan
Menyeret diri ke titik terendah
Bukan, bukan itu
Dirilah yang menganggap ia rendah

Saat air mata  menjadi sahabat karib
Ah, siapa peduli
Tak usahlah kautampakkan rasa yang tak terdefinisi
Biar rasamu menjadi milikmu seorang
Karena tak ada bahasa untuk memahaminya
Dari sekelilingmu

Sebablah yang menimbulkan akibat
Mereka selalu bergandeng mesra
Cukup dan cukup
Saat kau hanya memiliki dua pilihan : berhenti atau bersyukur
Hanya saja, apakah ia tahu?

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Sabtu, 05 Mei 2012

Metamorfosis

Nafi'un lighairihi.
Bermanfaat untuk sekitarnya..

Seberapakah nilai diri ini dimata tuhannya?
Ah, tak usah jauh-jauh
Seberapakah nilai diri di hadapan orang-orang terdekatnya?
Meski bukan penilaian di hadapan manusia yang kita tuju

Bukankah Rasulullah telah menunjukkan sebuah teladan yang mulia
Menjadi pribadi yang memiliki manfaat bagi sekitarnya
Menjadi penyejuk di tengah kegersangan ummat saat itu
Menjadi cahaya di tengah gulita jahiliyah

Jika kau mendapatkan cinta dan hidayahNya
Maka bagilah cintaNya dengan memberikan kemanfaatan pada sekitar
Karena itulah ada syari'atNya yang bernama da'wah
Dan da'wah adalah seni kita dalam mencintai diri, ummat, juga Allah yang utama
Ia adalah bagian dari bentuk syukur kita
Tak cukup hanya shalih, tetapi mushlih

Centre of Excellent

Sebuah metamorfosis pribadi dengan shibghah Allah

Sebuah lukisan indah diatas kanvas kehidupan

(isolapos.com)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 04 Mei 2012

Stay on The Right Track!

Bekerjalah agar dlihat penduduk langit, bukan penduduk bumi..
 Jadi teringat satu ayat yang pernah kuhafal. At-Taubah 105.

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. 

Mungkin memang sifat dasar manusia yang butuh pengakuan atas apa yang ia lakukan. Tak jarang seseorang yang menganggap dirinya sudah melakukan banyak hal, ia akan menceritakan berulang-ulang pada orang disekitarnya. Pengakuan. Yah, ia butuh pengakuan itu. 

Bagaimana dengan seorang muslim?  Ah, muslim pun manusia yang butuh untuk diakui, ia juga butuh pengakuan. Benar kan? Memang benar. Namun, muslim itu mulia. Ia mulia dengan syari'at Islam. Maka, ketika ia beramal pun, bukan pengakuan manusia yang kita tuju. Hanya Allahlah muara setiap amal kita. Maka bekerjalah, dan biarkan Allah dan RasulNya serta orang mukmin yang akan melihat pekerjaan kita. Porsi kita saat ini adalah beramal dengan amalan terbaik kita. Masalah penilaian, biarkan itu menjadi kewenangan Allah saja. Tak perlu menodai amal kita dengan hal yang tak perlu. Sehingga peer kita saat ini adalah selalu berbenah dalam daerah niat kita dalam beramal. Stay on the right track! Tak mudah, namun bukan hal yang mustahil. Disanalah nilai kemuliaan sebuah ikhtiar. 

Allahu Rabbi, izinkan seluruh amal diri ini hanya menuju padaMu saja

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 03 Mei 2012

TarbiyahNya Hari Ini

Setiap hari adalah bagian dari pembelajaran. Setiap waktu adalah bagian dari tarbiyah Allah pada kita sebagai hambaNya. Tak terkecuali hari ini. Setidaknya bagiku (yaiyalah... ;D)

Di Rabu yang cerah ceria ini (meskipun hujan di siang hari..:*), resep depo pagi turun deras. Resep rutin plus resep cito. Ditambah ada masalah pula. Hm, sedikit sih.. Dua kali Vina harus turun ke logistik Basement 1, karena barang kosong, sedangkan pemakaian cito. Di tengah kami mempersiapkan resep rutin, aku berkata pada Vina, "Wah, resepnya banyak banget ya Vin. Hm, artinya apa coba? Artinya, Allah udah percaya sama Vina, kalo Vina bisa menyelesaikan resep yang banyak." Vina pun berujar, "Iya.. Aku tak akan menyia-nyiakan kepercayaan dari Allah ini. Semangat!". Hehe. Bukan apa-apa, sebagai si bungsu di depo, ketika Vina masuk pagi, dimana ia hanya seorang diri, resepnya biasanya tidak sebanyak ketika anak-anak depo lain yang berdinas. Pada hari ini, resep Vina menembus angka 76. Wah, subhaanallaah.. Meskipun Agak-agak gempor (bukan agak lagi sih kayanya..), tapi kita tetap ambil hikmahnya aja. Ketika ujian kita meningkat kesulitannya, artinya Allah sedang ingin menguatkan kita bukan? Insya Allah. Oiya, selain resep pagi yang banyak, hari ini juga ditetapkan sebagai Hari Batal Depo Sedunia (ya dunia Depolah...), hehe. Sebab resep yang batal mencapai 9 lembar. Beberapa karena pasien pulang setelah dokter visite, sedangkan resep rutin sudah discan ke depo. 

Aku tak begitu ingat benar jam berapa itu, kira-kira jam 13.45, Beni masuk ke depo, dan ia berkata, "Bu, kejadian Meronem keulang lagi.", dengan mukanya yang pias. Kutanyalah apa maksudnya. Ternyata ia salah retur. Seharusnya, retur barang generik, sedangkan yang ia input adalah barang paten, dengan selisih harga yang jauh berbeda. Medrec sudah ditutup, pasien umum. Yasudah, tidak ada yang dapat kami lakukan untuk memperbaikinya. Ia kembali ke farmasi untuk membereskan barang retur susulan. 

Ketika aku akan menuju ke lantai dasar, ada telepon, kuangkatlah, ternyata dari Beni, dan ia mengajakku untuk bertemu dengan supervisor kami, melaporkan kejadian tadi. Segeralah aku meluncur ke lantai dasar. Tak berapa lama, aku, Beni dan seorang teman kami sudah berada di ruangan supervisor kami. Apapun keputusannya, yang jelas aku sudah siap kok. Hehe. Tenang aja Ben, kita tanggung ini bersama oke?! Aku juga ikut andil dalam kesalahan ini. Oh, ada satu yang kudapat dari kejadian akhir-akhir ini. Ketika ada masalah, justru terjadi ketika kami tidak menjalankan SOP dengan baik. Misal, ada konfirmasian yang terlewat, serah terima yang tidak ada nama penerimanya, dll. Sebaliknya, ketika kami menjalankan SOP, justru malah ga ada masalah yang timbul dari sana.  Berarti, memang harus diperbaiki lagi kedepannya. Oke, back to the topic. Sekarang, kami tinggal menunggu keputusan manajemen saja. Setidaknya lebih jelaslah ya.. 

Pulangnya, aku dan beberapa temanku pergi ke Rancaekek, untuk melayat neneknya Bu Ajeng yang wafat. Dan, tahukah, aku juga dapat pelajaran yang lagi-lagi berharga dan membekas pada diriku. Disana, kami bertemu dengan orangtuanya Bu Ajeng dan kakeknya. Satu hal yang aku salut, meskipun usia kakek Bu Ajeng sudah kepala 8, 87an kalo ga salah, tapi beliau hari ini tetap bisa shaum sunnah lho, padahal,kondisi fisik beliau juga tidak fit sepenuhnya, meskipun masih terlihat segar dan lebih muda dari usia sebenarnya. Kondisi psikologisnya juga sedang tidak baik. Baru saja kehilangan istri tercinta. Namun tetap masih bisa shaum sunnah. Subhaanallaah.. Ketaatan yang begitu luar biasa pada Allah. Ah, aku jadi malu sendiri ya Allah.. 

Begitulah, hari ini jadi hari yang penuh dengan pembelajaran dari Allah untukku. terima kasih ya Allah, Engkau masih berkenan memberiku tarbiyah yang luar biasa dan memberiku kemampuan untuk menangkap hikmah, meskipun aku tahu, pasti tak sempurna. Alhamdulillaah..

Oiya, aku lupa, sebenernya, tulisan ini buat Vina sama Beni, yang telah menemaniku melewati hari yang dahsyat ini. Semangat ya Vina shalihah dan Beni shalih! :) Ada sesuatu yang ingin Allah ajarkan pada kita, insya Allah. 



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 02 Mei 2012

Refresh

-Semoga bisa melakukan refreshing seperti refreshingnya Rasulullah dan para shahabat.. 
Yang refreshingnya pun jauh dari kesia-siaan..-

Pening kepalaku masih berlanjut hari ini. Meskipun tidak separah kemarin atau kemarin lusa. Bukan karena sakit kepala semacam vertigo atau sejenisnya. Tapi karena kelalaianku sendiri. Pening kepalaku ini karena terbentur kemarin lusa. Kejadian terbentur ini pun sangat konyol. Saat itu, aku  dan Beni hendak menuju ke farmasi lantai dasar. Karena semua lift sedang, menuju ke bawah semua dan sudah melewati lantai 7, akhirnya aku dan Beni memutuskan untuk turun tangga saja dari lantai 7 ke lantai dasar. Lumayan. Olahraga di siang hari. :) Ketika itu, Beni selalu melihat ke atas atau ke bawah secara teratur, ia menuruni anak tangga di pinggir tangga. Aku penasaran kenapa ia melihat ke atas dan ke bawah seperti itu. Ketika kutanyakan, katanya ia bisa melihat basement 2 dari lantai 6, seperti labirin ujarnya. Kucobalah untuk mendekati pinggir tangga untuk melihatnya. Namun, aku tidak sadar kalau ada tembok fondasi tangga di hadapanku. Dan, akhirnya, kepalaku terbentur dengan tembok tersebut.Masya Allah.. Pfufh.. Sakitnya... Dan Beni pun hanya tertawa-tawa.. Ckckck... Bukannya prihatin dia.. :(

Konyol kan?
Hari ini pun ada lagi kekonyolanku. Resep depo, semakin siang bukannya semakin sedikit, justru sebaliknya. resep rutin ditambah resep cito. Aku sudah mulai kehilangan fokus. Saat itu ada telepon dari farmasi, bilang kalo resep 313 untuk depo, opsite dan wundress, pasien akan pulang dan billing ingin segera menyelesaikan masalah administrasinya. Kulihatlah stock barangnya di depo. Oke, ada, meskipun opsitenya kurang 1. Bolehlah dari farmasi 1. Kuinputlah, tanpa F8 untuk melihat history pasien. Karena yang ada di benakku, pasien mau pulang, harus input segera. Ketika aku sedang menyiapkan barangnya, Mega teriak kalau resep itu udah dia kerjakan. Gubrak.com namanya ini. Ckckck.. Ini nih, akibat tidak F8. Padahal, biasanya kalau mau input resep, selalu F8. (haha. ngeles mode : on). Jadi salah siapa? Ya salahku sih. Bukan yang lain. Akhirnya untuk invoice itu, aku yang menginput, aku juga yang membatalkannya. Ternyata d ifarmasi pun, temanku tidak melakukan F8 juga.. Haha.. jadilah, invoice di farmasi pun harus dibatalkan. 

 Aduh Rabbi.. Kenapa akhir-akhir ini aku sering melakukan hal yang sebenarnya tidak perlu kulakukan, alias melakukan kekonyolan ya?? Harus meningkatkan fokus nih. Hm.. Need a refreshing for my mind. :)


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


 

Selasa, 01 Mei 2012

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..