Senin, 04 November 2013

Dua Akhlak Mukmin



Sabar dan Syukur.
Dua sifat yang seharusnya menjadi akhlak bagi seorang mukmin.
Akhlak yang menghiasi kesehariannya.
Dua sifat yang akan membawa seorang mukmin untuk selalu berada dalam kebaikan.
Karena begitulah Rasulullah bersabda.

Namun, ternyata, sabar dan syukur itu tak semudah diucapkan.... Tak semudah teori di buku-buku yang membahas ini. pada penerapannya, ternyata banyak sekali godaannya, tantangan yang luar biasa berat. Kita sering melihat, kalau ada orang yang sedang tertimpa musibah, salah satu kalimat yang sering diucapkan oleh orang yang menghiburnya adalah, "Sabar, ya...".Sehingga terkadang, karena sudah terlalu biasa mendengar kalimat tersebut dalam setiap musibah yang kita alami, kita sempat kehilangan makna dari sabar itu sendiri. Kehilangan esensinya, dan sabar lewat begitu saja tanpa membekas dalam diri kita.

Dua sifat ini memang sangat bergantung pada keimanan yang kita miliki. Semakin besar kadar keimanan yang kita miliki, akan semakin mudah untuk menerapkan sabar dan syukur ini, insya Allah. Saat iman sudah mendominasi diri, maka tak ada kekhawatiran akan kehidupan ini secara berlebihan.

Saat diberi nikmat, maka ia bersegera untuk bersyukur, karena ia tahu, dengan bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan padaNya. Sering kita lihat, orang yang penghasilannya berkali lipat dari kita, namun mengapa ia sering mengeluhkan bahwa penghasilannya tidak mencukupi kebutuhannya. Namun ada yang sebaliknya, penghasilannya jauh di bawah kita, namun ia tetap bisa merasa bahagia dengan kehidupannya.

Saat ditimpa musibah, sabarlah yang menjadi akhlak utamanya. Karena ia tahu, bahwa musibah, ujian dan cobaan semua datang dari Allah. Dan Allah tidak akan zhalim terhadap hamba-Nya. Ia yakin, bahwa Allah akan mengganti dengan hal yang jauh lebih baik dari apa yang hilang dari dalam dirinya.

Semua berproses. Tidak bisa kita tiba-tiba bisa menjadi sosok yang sabar dan syukur dalam waktu singkat. Semua ada prosesnya. Ada tarbiyah Allah yang menghampiri kita. Ada ujian-ujianNya yang harus kita lalui. Untuk mencapai titik sabar dan syukur.

Sabar dan syukur.
Bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.
Sabar adalah bentuk syukur ketika kita sedang diuji.
Syukur adalah bentuk sabar ketika kita mendapat nikmat.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..