Kamis, 29 November 2012

Al-Hadid, I Love It


Mau bercerita tentang salah satu surat yang kusuka. Al-Hadid. 

Sebenarnya, semua surat di Al-Qur'an aku suka. Yaiyalah, masa surat cintaNya tidak kita sukai. Namun, Al-Hadid ini punya sejarah bersamaku. Halah...

Aku tidak ingat persis, mulai kapan aku menyukai surat ini. Sejak SMA benih cintaku pada Al-Hadid memang sudah ada (berasa apa gitu ya...). Saat ada kumpul akhwat, waktu aku ditembak buat ngasih tausiyah, yang aku ingat saat itu aku membahas Al-Hadid ayat 4. Wa huwa ma'akum aina maa kuntum. Salah satu part Al-Hadid yang paling kusuka. 

Ketika kuliah, ada satu momen yang membuatku jatuh cinta lagi pada bagian Al-Hadid yang lain. Al-Hadid 16. Saat di Salman. Mendengar seseorang yang sedang tilawah Al-Hadid. Lalu entah kenapa saat sampai di ayat 16, hatiku tergetar. Segera kubuka mushafku, dan melihat, ayat apa gerangan yang bisa membuat hatiku tergetar sedemikian rupa (hadeh...:)). Serasa ditegur secara langsung oleh Allah. Belum tibakah waktunya Rini... Ayat ini juga yang melatarbelakangi mottoku, Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu, Bergeraklah, karena diam berati kematian. Selanjutnya, jadilah surat Al-Hadid ini kuhafalkan..

Waktu berjalan... Al-Hadid semakin di hati.. Hehe.. Sampai-sampai bermimpi suatu saat aku mau kalau ntar nikah,calon suamiku tasmi' Al-Hadid.. Hadeh.. Padahal masih kuliah tingkat berapa ya? Lupa sih.. Tingkat 2 atau 3.. Yaa tapi kan punya mimpi boleh aja.. Cuma Nisaul yang tau mimpiku ini.. Sampai kalo ke nikahan seseorang bareng Nisaul, Saul selalu bilang, "Al-Hadid Rini... Al-Hadid... :)"

Oke. Mimpiku itu timbul tenggelam seiring perjalananku.. Bahkan pernah tak terlintas lagi dalam "List Mimpi Rini Inggriani". Haha... Namun begitu, tetap kok, Al-Hadid selalu di hati.. Ditambah surat-surat yang lain tentunya... 

2012..
Nah, kalau tahun ini, aku lebih memaknai kembali Al-Hadid 22-23.. Memahamkan diri mengenai takdir yang semuanya sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh.. Tak ada yang luput dari ketetapanNya.. Dan tahun ini pula... Mimpiku Al-Hadid mulai berhamburan kembali... Dan, insya Allah... Akan terwujud.. :)

-Bersegeralah, karena watu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-



Insya Allah

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”. ( Al-Kahfi 23-24).

gambar unik dari sahabatasramaui.wordpress.com


Dua hari ini, sepertinya temaku adalah memahami kembali kata "Insya Allah". Allah hendak mengingatkan kembali, bahwa kata "insya Allah" itu tak hanya sekedar kata-kata biasa saja. 

Kemarin, aku pergi ke tempat penjahit untuk mengambil baju adikku yang tadinya dijanjikan dapat selesai tanggal 25 November. Begitu aku dan ibuku kesana, ternyata baju adikku belum diberi kancing. Alias belum selesai. Baiklah, awalnya, kutanya, kalau nanti malam bisa selesai tidak, namun kata beliau, tidak bisa. Dan beliau bilang, besok pagi aja. Akhirnya kami pulang tanpa membawa baju barbie itu. Hehe.. Bajunya cantik sih.. pinky banget.. Jadilah kusebut baju barbie.. :)

Nah, di tengah-tengah menanti baju barbie itu terpasang kancing, sorenya menjelang maghrib, aku mengingatkan seseorang untuk tidak lupa menambahkan kata Insya Allah dalam kalimatnya. (kalimat ini sebenernya intermezzo dari cerita si baju barbie :p)

Hari ini, sekitar pukul 11an, aku dan ibuku kembali ke penjahit untuk mengambil baju barbie tersebut. Kan beliau bilang kemarin bisa diambil pagi. Setelah sampai sana... Taraaa!!! Kulihat si baju barbie itu belum terpasang kancing juga. Haha. Gubrak.com ini mah.. Ibuku sampai geleng-geleng aja lihat baju itu belum berkancing. Dan ibu penjahitnya bilang belum sempetlah, karena semalem buat pola, dlll dan akhirnya sampai pada kesimpulan, ntar aja diambilnya jam 2an. Baiklah.. (lagi).. Kami pulang ibu penjahit.. dan tanpa baju barbie lagi..

Sekitar pukul 13. 30, gerimis mulai turun. Aku bilang pada ibuku, mau ambil baju lagi ga jam 2. Tapi ibuku bilang, nanti aja, ntar belum berkancing lagi. Hehe. Yap! Karena hujan makin menderas, ya memang jadi ga berniat untuk keluar rumah juga sih.. Pukul 16 baru ke penjahit lagi. Alhamdulillaah.. Kali ini si baju barbie sudah terpasang kancing. Ibu penjahitnya ga bilang insya Allah sih dalam kalimat janjinya.. Hehe... Tapi... Jadi belajarlah yaa... Meskipun harus bolak-balik ke penjahit.. Insya Allah ada hikmahnya juga.. :)

Insya Allah.. 
Subhanallah... Kata "Insya Allah" itu benar-benar bermakna yang luar biasa.. Tak hanya karena ia tertulis dalam kalamNya saja, namun ia juga bisa menjaga diri kita agar tidak tergolong pada orang yang  ingkar janji. Kenapa? Ketika kita berjanji, dan menyertakan kata "Insya Allah" dalam kalimat janji kita, maka ketika kita tidak dapat menepati janjinya karena lupa atau ada uzur sehingga tidak dapat memenuhi janjinya, maka ia tidak tergolong dalam orang yang ingkar janji. 

Insya Allah, jika Allah menghendaki..
Bagiku, kata Insya Allah, merupakan bagian dari keimanan diri..
Karena ketika seseorang mengatakan insya Allah, maka ia sesungguhnya telah menyerahkan segala urusannya pada Allah saja. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di waktu yang akan datang. Bahkan 5 menit yang akan datang sekalipun, apalagi esok hari, pekan depan,atau bulan depan. Itulah mengapa, kita menyerahkan segala keterbatasan diri hanya pada Allah semata. Termasuk dalam pemenuhan janji. Yah, walaupun bukan berarti karena sudah bilang Insya Allah, maka kita tidak berikhtiar semampu kita untuk memenuhi janji kita. 

JIka kita lupa mengatakan insya Allah, maka hendaklah menambahkan kata insya Allah tersebut dalam janji kita saat teringat. Tak lebih sebagai bagian dari penjagaan diri kita, dan bagian dari keimanan kita tentunya. Ada peranan dan kekuasaan Allah dalam segala sesuatunya, termasuk dalam pemenuhan janji kita.

Subhanallah... Alhamdulillah.. 
Dari hal kecil saja, ternyata ada tarbiyah Allah disana.. Okay. Berarti tahfizh hari ini ditambah dengan Al-Kahfi 23-24 yap! Memang sungguh indah ya jika kita hidup di bawah naungan Al-Qur'an.. Padahal ini baru sedikiiiit saja... :') 

Tetap semangat untuk menjadi pribadi qur'ani wahai diri!! :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 28 November 2012

Ajaib!



Do'a membuat hidup kita seperti memiliki keajaiban!
Yap! Sesuatu yang kita minta, kita inginkan, dapat terwujud dengan kekuatan do'a, jika memang itu yang Allah kehendakki. Meski tak selalu apa yang kita inginkan kita peroleh, namun Allah selalu mendengar do'a hamba-hambaNya. 
Kenapa do'a membuat hidup kita serasa ajaib? 
Karena dengan do'a, sesuatu yang terlihat begitu sulit dimata manusia, ternyata begitu mudahnya karena ada Yang Maha Memudahkan
Sesuatu yang terlihat tidak mungkin kita raih, ternyata dapat menjadi milik kita, karena ada Yang Maha Menentukan

Hidupku pun terasa penuh dengan keajaiban!
Nikmat yang begitu terasa hingga kadang begitu menyesali diri yang belum mampu bersyukur sepenuhnya.
Dipikir-pikir, dari sejak kecil hingga saat ini, hidupku ya ditopang oleh do'a


Do'a itu menembus batas antara makhluk dan Khaliq
Tak seperti manusia yang ketika banyak diminta lalu acuh
Asa-asa yang bergelora dalam diri terwujjud dalam bait do'a dan pinta
Ada saat seperti ketika kutitipkan selaksa rasa dalam bait pintaku padaNya
Saat itulah kutemukan keajaiban
Bagaimana makhluk yang penuh keterbatasan seperti kita mampu melalui tantangan di depan mata jika tak ada Dia yang Maha Melindungi? Itulah mengapa kita harus berbicara padaNya dalam lantunan do'a


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Sabtu, 24 November 2012

Sore Indah

Pulang kerja hari ini, menuju Salman.. Menuju lingkaran cahayaku bersama adik-adikku..
Kulangkahkan kaki keluar rumah sakit...
Hmm.. Gerimis.. Kurapatkan jaketku dan bergegas menuju angkot ke Salman.
"Ah, tak ada waktu untuk berlama-lama Rini, segera mengejar cinta...!!",bisikku pada diri sendiri. 

Sampai jalan Ganeca... Ternyata hujan masih membasahi bumi dengan tasbihnya... 
"Rain, it doesn't matter... Allaahumma shayyiban naafi'an.."
Beberapa kali di hari ini air langit bersentuhan dengan diri. Ini salah satu sukaku.. Terkadang, sengaja berjalan di tengah hujan, hanya agar diri ini tersadar kembali, bahwa hujan adalah cintaNya juga... 


Sampai juga di Salman, menemukan mereka yang sudah menanti dengan Al-Qur'an di tangan.. :)
Subhanallah... Satu lagi ucapku dalam hati, "Semoga Allah menjadikan kami pribadi yang senantiasa dekat dengan Al-Qur'an".

Ditemani dengan hujan yang kian menderas, kami berbagi segalanya.. Berbagi cita, cerita dan tentu saja cinta. Kurasa, hujan sore tadi itu menjadi saksi, bagi kami untuk selalu tetap dalam azzam menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Kembali pada ketaatan yang sempurna...
Kembali pada fithrah kebaikan yang Allah karuniakan..
Karena sungguh, Allah tak sedikitpun membutuhkan ketaatan kita sebagai hamba..
Hanya saja, jika kau tak taat,maka dengan apalagi engkau kan bersyukur? 


"Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu dia memberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan. Sesungguhnya dia Maha mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; Kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; Sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar 7-9)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berati kematian-


Jumat, 23 November 2012

Just Share

Ah, tak pantas rasanya selalu mengeluh, jika setiap hari, begitu banyak limpahan karunia yang Ia berikan pada kita..

Sedikit bercerita tentang hariku tadi..
Jadi PJS pagi itu memang melelahkan... Banyak masalah, banyak pasien, banyak pendingan, dll, semua campur jadi satulah ya.. Saat itu aku mau shalat Dzuhur.. Kalau seperti ini kerasa banget kalau shalat itu memang rehatnya orang beriman.. Charger ruhiyah rutin minimal 5 kali sehari.. Benarlah saat Rasul berucap pada Bilal, "Arihnaa bish shalah... ".. Istirahatkan kami dengan shalat wahai Bilal... :) Karena memang rehat yang sesungguhnya hanya ketika diri menginjakkan kakinya di surgaNya kelak.

Karena ternyata tempat yang bisa dipakai untuk shalat di farmasi sedang tidak bisa dipakai, akhirnya aku menuju ke Basement 1, menuju mushala. Saat aku tiba di mushala, di depan pintu mushala ada seorang anak laki-laki kecil, berusia sekitar 2 tahun.. Ia sedang menangis saat itu... Baby sitternya sedang berusaha menenangkannya, sambil berkata, "Abang disini dulu, bunda lagi shalat..". Baby sitternya mennggendong adik si bocah itu juga.. Bocah lelaki itu masih saja menangis, mau menyusul bundanya... Baby sitternya sampai harus bersusah payah menenangkannya.. 

Kupandangi bocah itu.. Bocah tampan.. hehe..
Kuajaklah ia berbicara..
"Kenapa sayang?,kok nangis?"
"Bundanya lagi shalat dulu ya shalih... Abang tunggu disini dulu..."
Ia mulai memandangiku.. Mulai berhenti juga tangisnya..
Alhamdulillaah...
Lalu ia terduduk di lantai, dan mengajakku berbicara..
"Euh... euh... acii", sambil menunjuk sepatunya..
Meskipun aku ga ngerti, tapi.. sok tau dikit gpp lah ya.. hehe
"Oh, sepatunya abang bagus ya!"
"Eh, namanya siapa?", sambil aku menoleh pada baby sitternya..
Dan dijawab oleh baby sitternya, "Affan, Mbak.."
"Wah.. Abang Affan ya? Abang lagi nunggu bunda shalat ya? sini sama tante dulu ya.. "
Dan akhirnya aku menemani sebentar si Abang Affan itu untuk bermain sembari menanti bundanya.
Setelah ia tidak lagi menangis, kutinggalkan ia untuk segera shalat.

Tidak lama sih waktuku bersamanya.. Namun, cukup untuk mengobati dan merefresh kembali diri yang hampir di titik jenuh.. Hehe... Little angel! As always.. :)
Setelah shalat, tambah lagi suntikan cintaNya..

Hm.. Fabiayyi aalaa irabbikumaa tukadzdzibaan..

Yap! Terkadang ingin sekali mengeluh, mempertanyakan mengapa seperti ini atau itu, melihat yang lain begitu wah, atau apapunlah itu... Hingga tak sadar kita memupus kepekaan syukur kita pada Allah..
Padahal, setiap hari, kita bisa menangkap cinta dan nikmat yang bertaburan di sekeliling kita.. Jika kita mau..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- 


Rabu, 14 November 2012

Dua Surga di 101112

101112 memang sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Seharusnya tulisan ini juga dibuat pada tanggal 101112. Tapi apa daya, paket internetan modemku habis.. Ups malah curhat.. Hehe..

101112. Tanggal cantik menurut orang-orang. Yah memang sih.. Makanya banyak sekali yang menggunakan tanggal tersebut untuk menikah. Biar mudah mengingatnya sepertinya. Tepat di hari itu juga adalah hari pahlawan.

Hm.. Setiap orang berhak memilih apa yang akan ia lakukan di tanggal cantik tersebut. Begitu pula dengan diriku. Sudah dari setahun lebih yang lalu aku merencanakan pencapaian di tanggal 101112 ini. Berkaitan dengan hafalan quranku. Persiapan untuk menuju hari itu pun kulakukan dari semenjak setahun yang lalu. Tak mudah memang menjaga komitmen tersebut. Hanya Allah saja yang masih berbaik hati menjaga diri ini agar tak pudar semangat untuk mendekatiNya melalui komitmenku ini. 

Saat 101112..
Ah.. Surga memang indah saudaraku...
Ini dunia, namun aku bisa melihat surga di hari itu
Di hari saat komitmenku diuji

Inilah surga itu..
Saat fokus dengan pertengahan surat 8..
Kulihat dua sosok malaikat kecil menghampiri dengan matanya yang jernih
Memandang dengan keingintahuan penuh...
Mulai mendekatiku..
Lisanku terus melantunkan ayat demi ayat yang tersisa..
Mereka terduduk dan memandangku.. Sesekali memintaku untuk mengikuti mereka..
"Jangan sekarang ya sayang..", ucapku lewat sorot mataku pada mereka..
Salah satu dari mereka menghambur ke pelukanku.. 
Hehe.. Rizki ga boleh ditolak..
Kupeluk erat ia.. sambil terus melantunkan Al-Anfal..
Dan di penghujung Al-Anfal, kusadari, bahwa malaikat kecil di pelukanku itu sudah tertidur...

Lanjut Ibrahim..
Ups.. Ternyata malaikat kecil satunya masih terjaga.. 
Ia, dengan bola matanya yang indah masih menatapku dengan tatapan yang penuh makna..
Sulit kuungkapkan rasanya ditatap sebegitu dalamnya oleh si kecil itu..
Kubalas kembali tatapannya..
Dan lagi, kukatakan kata-kata lewat sorot mataku saja.. 
"Sini, bantu amah menyelesaikan surat ini ya..." 
Dan.. Tersenyumlah ia dengan senyuman terindahnya...
Subhanallah... 

Dua surgaku di hari itu... di 101112..
Bersama dua malaikat kecil.. Satu surga dalam pelukan, dan surga lainnya adalah yang menatap penuh makna pada diri..
Di tengah langkah-langkah tertatih menuju surga yang dirindu, insya Allah..

Jika yang kusebut "surga" di dunia saja sudah begitu indah..
Apalagi surga yang Ia sediakan bagi hambaNya yang mencintaiNya..
Ah.. Pastilah indah tak terkira..


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 05 November 2012

It's Called Jannah

"Cita-citaku sederhana saja : Membangun surga dalam keseharian"


Surga..
Begitu mendengarkan kata itu saja, yang terbayang adalah keindahan yang tak bertepi
Kenikmatan yang jauh dari nikmat dunia yang fana
Balasan yang disediakan bagi orang-orang yang amalnya adalah amal yang terbaik.. Ahsanu 'Amala

-Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya, ada dua surga-

Surga..
Bagaimana mungkin kita disebut sebagai perindu surga,
Jika cara menujunya saja tak kita akrabi
Bagaimana mungkin kita disebut sebagai pemburu surga
Jika surga sendiri tak mampu kita mendefinisikannya
Karena sungguh, surga hanya mampu terdefinisi di hati para pejuangnya

-Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya-

Surga itu begitu lekat dalam pandangannya
Begitu dekat dalam setiap tarikan nafasnya
Cita dan cintanya adalah surga
Ghirahnya adalah ghirah perindu surga
Ah, bahkan seisi dunia pun cemburu padanya
Bagaimana mungkin ia mengacuhkan dunia yang menawarkan banyak kemegahan
Yang melenakan banyak manusia
Dengan sesuatu yang belum pernah ia lihat dan rasakan
Yang hanya ia ketahui dari kalamNya saja..

-Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga)-

Mengukir surga dalam benak
Menjadikan ia lekat di pandangan
Dekat... Dekat sekali di hati..
Sesederhana itu cita dan cintaku
Membangun surga dalam keseharian
Merindu surga hanya karena cinta
Memburu surga hanya karena cita
Cinta.. Cinta sekali padaMu ya Rabb..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..