Jumat, 21 Juni 2013

Arti Shaf Dalam Shalat

Ada yang menarik saat aku sedang shalat berjamaah di masjid Salman. Seperti biasa, saat akan dimulai shalat berjama'ah, akan ada yang mengatur shaf shalat agar rapat dan tertib. Dan dari semua masjid yang pernah kukunjungi, Salman adalah masjid yang cukup ketat dalam pengaturan.shaf ini. Subhanallah...

Shalat berjamaah pun dimulai. Namun, saat shalat berjamaah sedang berlangsung, ada yang menggangguku. Di shaf kedua dari belakang, ada tiga orang akhwat yang ternyata shalat munfarid. Saat imam belum ruku, mereka sudah ruku. Dan mereka pun selesai terlebih.dahulu. Shaf pun menjadi terpecah. Paling kiri berjamaah, selang 3 orang yang munfarid, lalu sebelah kanan berjamaah dengan imam. Subhanallah... Dari pengalamanku saat itu, aku jadi teringat. Betapa memang shalat berjamaah adalah cerminan dari kita sebagai ummat muslim dalam beramal jama'i. Betapa pentingnya peran seorang qiyadah dalam pergerakan dakwah. Dan yang tak kalah pentingnya adalah jundi yang taat pada qiyadah. Kebayang kan kalau semua jundi ingin memaksakan keinginan pribadinya. Tak ada yang menuruti qiyadah. Betapa chaosnya. Saat shalat berjamaah seperti yang kualami tadi, mungkin tak terlalu terlihat fatal. Hanya tidak ada kesatuan gerakan. Tapi bayangkan bila itu terjadi di luar shalat. Akan semakin lemah saja ummat ini. Qiyadah pun bukannya tak pernah salah, dalam shalat, ketika imam salah, makmum yang membenarkan. Begitulah, antara qiyadah dan jundiyah, harus ada saling mengingatkan dan menasehati dalam kesabaran dan kebenaran. Agar tak termasuk ke dalam golongan yang merugi.

Wallahu a'lam.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..