Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Sabtu, 30 November 2013
Flashback
Apa yang sedang kulakukan? Apa yang sedang kurasakan?
Pukul 21 malam tahun lalu, masih di gedung dengan perasaan yang tak bisa digambarkan. Riweuh teu puguh. Sensitif pisan. Ga bisa tidur. Tiba-tiba nangis sendiri jam 1 malem. Hadeh...
Ada apa di 30 November tahun lalu?
Ya. H-1 pernikahanku.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Sebuah Nama, Seperti Umar
Apalah arti sebuah nama. Kata orang sih gitu. Tapi kalau di Islam, nama itu do'a. Kupikir dulu, kalau memberi nama itu mudah. Tinggal cari nama yang artinya bagus aja. Tapi ternyata memilih nama susah juga. Saking banyaknya nama yang bagus, jadi susah milihnya. Ga kaya milih nama buat tokoh cerpen. Gampang. Sampe sekarang belum ada nama untuk calon anak kami. Hehe. Abang sih udah ada usulan. Mikirin soal nama, jadi inget dulu. Dari sekian banyak shahabat Rasulullah, aku selalu terkesan sama Umar bin Khathab. Sosoknya luar biasa. Dulu aku pernah kepikiran, ntar kalau punya anak laki-laki, pengen dikasih nama Umar. Biar luar biasa seperti Umar. Hehe.
Subhanallah... Sejak dulu sangat mengagumi sahabat yg satu ini. Bukan berarti mengecilkan sahabat yang lain, tapi sosok ini begitu istimewa dengan keutamaan2 beliau. Pun pada sahabat yang lain, ada qudwah yang bisa kita ambil.
Umar bin Khatab terkenal karena keberaniannya. He is a fighter! Umar ra dijuluki Al Faruq, yang artinya pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Beliau juga dijuluki Abu Hafshin atau bapaknya singa karena keberaniannya.
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata, "Umar terkenal sebagai orang yang keras pada masa jahiliyah, beliau pun terkenal sebagai orang yang keras setelah masuk Islam."
Subhanallah... Islam tidak mengubah karakter seseorang menjadi warna yang sama. Namun warna karakter itu khas, dan lebih tegas dalam kebaikan.
Beliau masuk Islam dan berhijrah secara terang2an. Ujarnya, "Sesungguhnya aku berniat untuk hijrah, siapa yang ingin ibunya celaka, anaknya menjadi yatim, maka besoj, temui aku di belakang lembah ini!",akan tetapi nyatanya tak seorang pun musyrikin Quraisy yang berani menemui dan menghadang Umar.
Ternyata, bukan hanya manusia yang takut dengan Umar, setan pun takut dengannya. Rasulullah berkata kepadanya, "Wahai Umar, Demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah setan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lewati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu."(HR. Al-Bukhari).
Masuknya Umar mengubah metode dakwah Rasulullah, yang tadinya bersifat sirriyah atau sembunyi, menjadi jahriyyah atau terbuka.
Umar berkata pada Rasulullah, "Kalau begitu, kenapa kita harus bersembunyi? Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, hendaklah engkau keluar dan kami akan keluar bersamamu."
Kepemimpinan Umar tidak diragukan lagi. Pada masa kepemimpinannya, Islam bertambah luas. Umar pun seorang pemikir yang ulung. Dari beliau muncul ijtihad yang luar biasa, seperti menghimpun Alquran dalam bentuk mushaf.
Sebagai pemimpin, beliau sangat melayani ummatnya. Hingga Abdullah, putranya berkata, "Umar bin Khatab berkata,"Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggungjawaban oleh Allah".
Subhanallah...begitu memperhatikan rakyat yang dipimpinnya.
Terus...terkesan juga dengan cara beliau masuk Islam. Tersentuh karena mendengar ayat alquran.. Semakin meneguhkan diri, bahwa alquran memang memiliki pengaruh yang besar pada hati manusia.
Tapi, sekarang jadi mikir-mikir lagi, apa seorang seperti aku bisa melahirkan dan mendidik seorang Umar? :D
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Kamis, 28 November 2013
Abang Jadul :p
Alhamdulillaah, nyadar kalo waktu SMA itu abang lucu, baru sekarang. Itu juga pas nemu foto itu. Coba kalo dulu, bisa berabe.. :D
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berati kematian-
Belajar dan Belajar
Rabu, 27 November 2013
Cilok Homemade
#SaveEgypt
Nikmat Itu Sederhana
Sebelum kami turun dari motor pun, abang udah bilang ke bapaknya, pesan soto 2. Hehe...
Inspirasi Pagi
[Renungan Parenting]Status dari Teh Kiki Barkiah. Teh Kiki adalah kakak kelasku dulu di SMAN 3 Bandung. Kami terpaut 2 tahun. Saat aku masuk SMA, Teh Kiki adalah Ketua OSIS SMAN 3 saat itu. Di ITB, Teh Kiki melanjutkan ke Teknik Elektro, dan aku ke Farmasi. Pemikiran-pemikiran beliau sangat mendalam, dan yang kulihat, semangat untuk berbaginya pun sangat luar biasa. Subhanallah... Dari pemikiran tentang parenting, resep, manajemen keluarga, dll. Sampai-sampai kepikiran dibuatin filenya... Hehe... (Itu juga kalau boleh sama Teh Kiki... hehehe...).
Pernahkah anda menghadapi susana dalam lingkungan kerja, sekolah, atau masyarakat yang selalu menuntut kesempurnaan? Lebih sering fokus pada kesalahan yang anda lakukan tanpa pernah menyebut kebaikan anda? Begitu detail perhatiannya pada kesalahan yang kecil, bahkan selalu mencari kesalahan dari setiap kebaikan yang anda lakukan? Apa yg sering terjadi dalam suasana ketidaknyamanan ini. Saya rasa anda menjadi bingung bersikap, tidak tau harus seperti apa, dan akhirnya lebih banyak melakukan kesalahan.
Penting sekali membangun sikap positif dalam parenting. Jika ada sebuah gelas berisi setengah gelas air. Orang tua yg mengembangkan sikap positif dalam parenting akan melihat gelas tersebut sebagai setengah isi. Sementara sebaliknya, akan melihatnya sebagai gelas yg setengah kosong.
Penting sekali menyebut kebaikan anak saat mereka melakukan kebaikan seperti yang kita harapkan, karena dengannya mereka tau mereka harus bersikap seperti apa. Sementara jika apresiasi yang kita sampaikan hanya pada saat mereka melakukan kesalahan, mereka hanya akan menjauh dari kita untuk menghindari komentar komentar negatif kita. Maka wajar jika mereka menjauh dan tidak menjadikan kita sebagai teman berbagi cerita.
Rasulullah saw
“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22.
Semoga keikhlasan kita untuk memberi ruang kesalahan pada anak, menjadikan hubungan kita lebih harmonis sebagai sarana yang sehat dalam proses saling menasihati.
Balik ke status Teh Kiki pagi tadi. Isinya begitu mengena buatku. Karena aku mengalami hal itu sendiri. Bingung harus berbuat apa, saat tuntutan dari sekitar begitu tinggi. Merasa apa yang aku lakukan selalu salah, sehingga takut melakukan apapun. Sangat berhati-hati. Maka dari itu, aku sangat ingin menjadi orangtua yang positif, dan bijak dalam berinteraksi dengan anak-anaknya kelak. Kerasa banget, berada dalam posisi seperti ini sungguh tidak nyaman. jadi, bertekad untuk tidak memposisikan anak dalam kondisi seperti itu. Semoga bisa, insya Allah. :D
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Jumat, 22 November 2013
Sulitnya Memulai
Tentang Uang
My Pregnancy Journey : 3rd Month
Kamis, 21 November 2013
Gara-Gara Georgia
Sama sepertiku. Tapi, ini gara-gara si abang. Abang yang memulai tentang bunga Georgia ini. Bagaimana bisa?
My Pregnancy Journey : 2nd Month
My Pregnancy Journey : 1st Month
Rabu, 20 November 2013
Ada Hikmah
Saat itu, hujan turun. Tidak terlalu deras memang. Abang menjemputku di pusdai. Dengan kondisi yang cukup basah. Kami bergegas pulang. Abang memberikan tiket parkir padaku. Sudah basah tak berbentuk. Abang bilang, "Jangan sobek, ya".
Kupikir, ini tiket udah remuk karena basah.
Saat kuberikan pada mas penjaga tiket parkir, ia me-scan tiket di bawah alat yang sudah tersedia. Namun, sensor alat itu tampaknya tidak bisa membacanya, karena tiket kami sudah basah. Beberapa kali ia mencobanya. Namun gagal. Akhirnya masnya melihat tiket kami secara manual, dan memberi tahu biayanya seribu rupiah. Setelah membayar, motor Suzuki Smash abang segera melesat di tengah hujan. Saat itu, aku sempat berkata pada abang, "Itu bukti, Bang, kalo manusia lebih canggih dari teknologi apapun. Hehehe...Allah yang buat sih..".
Dan abang bilang, "Yap".
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Jumat, 15 November 2013
Gagal Pergi
Apa yang akan kalian lakukan jika sedang dilanda masalah yang cukup pelik, lalu datang bertubi-tubi, hingga kepala mau pecah? Hehehe... Pasti banyak jawabannya. Ada yang jawab galau, curhat sama orang, atau ada juga yang bilang, ya hadapi saja. Dalam kondisi yang dihadapkan dengan masalah yang kita anggap besar, setiap orang butuh untuk menenangkan dirinya sendiri. Cara untuk mencari ketenangan itu yang berbeda-beda.
Kalau aku, bisa macam-macam juga caranya. Tapi, saat benar-benar butuh ketenangan dan merenung, aku harus pergi ke suatu tempat yang cukup jauh. Yang tenang, pemandangan alam yang bagus. Disana introspeksi diri bisa lebih dilakukan. Eh,tapi itu sih buatku.
Tadinya aku berencana pergi hari Senin yang lalu. Entah kemana. Kemana kaki melangkah saja. Kepikiran yang paling deket ya daerah Lembang. Tapiii...gagal sodara-sodara. Hujan deras sekali yang akhirnya mengurungkan niatku untuk pergi. Sedih rasanya... Karena aku butuh itu.. Meski hanya sebentar.
Yasudahlah, mungkin belum waktunya. Ga baik juga nyalahin keadaan. Sekarang tinggal bagaimana aku bisa menghadapi masalah, meskipun belum bisa pergi ke tempat manapun.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Pagi Ini
Bukan Sinetron
Tapi kini, aku sedikit berubah. Ternyata apa yang harus kuhadapi, atau apa yang terjadi di sekitarku memang mirip dengan apa yang ada di sinetron. Berarti memang ide cerita sinetron diambil dari kisah nyata. Cuma ya itu… Lebaynya terlalu. Kalau ada yang jahat, jahat sekali. Kalau ada yang baik, baik sekali. Di sinetron, yang ditampilkan rata-rata tentang perebutan harta, cinta, dll. Bosan. Itu-itu saja. Ceritanya mudah ditebak. Dan cenderung tidak mendidik. Di sekolah, yang ditampilkan adalah persaingan antar geng, cinta monyet, permusuhan, dll. Kalau di dunia nyata ya memang begitu keadaannya. Tidak ditambah atau dikurangi.
Kita memang tidak pernah tahu skenario Allah bagi kita. Terkadang, kitapun tidak tahu apa hikmah yang Allah siapkan untuk kita dibalik semua peristiwa. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani ketetapan Allah untuk kita, yang sepaket dengan ujian yang mengiringi. Bersabar. Meski mungkin terdengar klise, namun memang itu jalannya. Agar tetap bertahan, meski kondisi di depan mata sesulit apapun.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Beergeraklah, karena diam berarti kematian-
Pilihan
Entah apa ini yang disebut menyerah atau bukan
Apakah ini yang dikatakan behenti berjuang atau bukan
Tapi yang kurasa, aku sudah lelah, terlalu lelah
Hingga aku memilih untuk bertahan
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Minggu, 10 November 2013
Ingin
Aku hanya ingin pergi
Sebentar saja...
Hanya ingin beristirahat
Sesaat...
Aku hanya ingin menatap kesejukan..
Yang membuatku mampu berdiri tegak kembali...
Aku hanya ingin...
Mengumpulkan segenap kekuatan dan kesabaran...
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Kamis, 07 November 2013
Pintaku Pada Waktu
Kata orang, waktu itu bisa menyembuhkan luka
Membuat yang tadinya sakit bisa berangsur-angsur sembuh
Masih kata orang
Waktu bisa membuktikan segalanya
Kita tinggal menunggu waktu yang tepatnya saja
Tapi katamu, waktu akan mengajarkan kita betapa kita tak ada apa-apanya dihadapanMu
Baiklah, waktu, sembuhkan lukaku, bantu aku untuk bisa membuktikan semuanya
Bahwa penghambaanku padaNya adalah nafas hidupku
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Rabu, 06 November 2013
Percayalah
Aku mencoba melakukan sesuatu
Yang mungkin tak lazim kulakukan
Hanya ingin mencoba
Memberanikan diri untuk melakukan hal baru
Namun, aku terdiam, menyerah
Saat kata penolakan itu hadir
Saat apa yang kulakukan diambil alih
Ketika itu, aku hanya ingin berkata
"Percayalah, aku bisa, setidaknya aku mencoba"
Namun, kalimat itu hanya berhenti
Di ujung tenggorokan
Lidahku kelu
Tenggorokanku tercekat
Hanya dalam hati kuberucap
"Percayalah, aku bisa"
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
warnaa-warnii.blogspot.com |
FK a.k.a Fakultas Kesabaran
Jadi inget sesuatu...
Dulu, ketika aku masih duduk di bangku kuliah, kira-kira saat aku tingkat 2 atau semester 4 lebih tepatnya, aku memiliki seorang murabbiyah yang luar biasa. Eh, tapi sampai sekarang pun alhamdulillah selalu dipertemukan dengan murabbiyah-murabbiyah yang luar biasa. Saat itu, teteh sempat membahas tentang bagaimana latar belakang pernikahan beliau. Kami yang masih di tingkat 2 ya menyimak saja. Beda, kalau anak kuliah zaman sekarang, tema tentang pernikahan selalu membuat antusias. Hehe... Atau perasaan aku aja ya? :D
Ada kalimat beliau yang masih kuingat hingga saat ini. Kalimat tersebut adalah, "Jadi, bagaimanapun juga, yang namanya menikah itu bisa dibilang Fakultas Kesabaran, karena akan banyak ujian yang kita lalui didalamnya".
Kalimat itu begitu mengena, karena aku dulu sangat ingin masuk FK alias Fakultas Kedokteran saat SPMB. Hehe. Tapi, takdirku memang di Farmasi ITB. Setelah mendengar kalimat itu, aku segera berkata pada temanku, Nisaul.
"Wah, Cha, berarti,meskipun Rini ga masuk FK (Fakultas Kedokteran), tapi Rini tetep aja bisa masuk FK yang lain, kalau udah nikah nanti... Hehe... Gapapalah, sama-sama FK ini... Wkwkwk..."
Nisaul hanya tertawa mendengar apa yang kukatakan.
Kini, sekitar 6 tahun dari peristiwa itu, namun aku masih mengingatnya.
Dan, kau tahu, apa yang kualami setelah menikah, membuatku berpikir kembali. Bahwa apa yang aku katakan dulu benar-benar Allah berikan saat ini. Fakultas Kesabaran. Baru terasa sekarang. Hehe... Makanya, berhati-hatilah kalau berucap... Wkwkwkwkwk... :D
Baiklah... Jika memang ini yang terbaik dari Allah, aku hanya meminta satu hal saja dariMu ya Rabb... Berikanlah aku kekuatan untuk meniti jalan kesabaran diatas ketetapanMu padaku... Aamiin ya Rabb..
Btw, Nisaul masih inget ini ga ya? :p
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Senin, 04 November 2013
Parenting di Twitografi Asma Nadia
#Cinta Ananda
Things We Should Never say to the kids!
Ah, kalau gitu doang semua juga bisa, lagi!
Kok temenmu bisa kamu nggak bisa sih?
Makanya jangan malas, belajar dong!
(evaluasi cara belajarnya daripada nuduh)
Harus berapa kali Ayah/Bunda bilangin sih biar kamu ngerti?
Dasar anak nggak tahu diri.
Dasar anak nggak tahu diuntung.
Kamu kok hitam sekarang?
(/gendut/jerawatan)->> mending kasih solusi.
Masa bantu Ayah/Bunda gini aja nggak becus sih..
Kamu bikin malu Bunda deh kalau begitu.
Kamu nggak sayang Ayah/Bunda lagi ya?
Gara-gara kamu sih...
Ampun.. Kamu kok bandel banget sih..
(bandel/nggak bisa diam/susah dibilangin,dll)
(Nggak sabar) kamu ingin Bunda mati ya?!-->>beneran pernah denger ibu-ibu bicara gini.
Bunda/Ayah nggak percaya sama kamu...
Kamu tuh selalu deh, bikin susah orangtua!
Kalau bandel gini kamunya, Bunda nggak ajak lagi deh!
(Di kendaraan)
Kalau bandel Bunda turunin disini ya!
(Padahal nggak mungkin diturunin, jadi nanti omongan ortu tidak dipercaya).
(Ada telp/tamu yang dihindari)
Bilangin, Bunda nggak ada!-->>ngajarin anak nggak jujur.
Di mobil, waktu bayar karcis masuk, biar nggak bayar
"Anak-anak nunduk ya, diam, jangan sampai kelihatan!"
Waktu masuk area permainan
"Dia baru 3 tahun Pak, jadi gratis kan?"
Padahal anak udah 5 tahun dan kita bohong di depan anak atas nama mereka.
Ayah Bunda nyerah deh, ngomong sama kamu!
Kamu tuh nggak bisa dibilangin ya!
Kamu tuh bebal ya otaknya!
Kamu kok beda banget sih dengan kakakmu.
(/adikmu/sepupumu,dll).
Heran deh, kakakmu bisa kok kamu susah banget sih?
(/adikmu/sepupumu,dll).
Kamu tuh beban banget sih buat orang tua!
Kerja kamu ngerepotin orangtua terus sih?
Kamu nggak pernah bikin bangga orangtua!
Nyesel deh punya anak kalau kamu kayak gini!
(Twitografi Asma Nadia, hal 157-160)
Ternyata banyak ya yang harus dihindari ketika berbicara dengan anak. Itu baru sebagian kecil. Semoga bisa menjadi orangtua yang bijak saat berkomunikasi dengan anak. Aamiin..
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Dua Akhlak Mukmin
Sabar dan Syukur.
Dua sifat yang seharusnya menjadi akhlak bagi seorang mukmin.
Akhlak yang menghiasi kesehariannya.
Dua sifat yang akan membawa seorang mukmin untuk selalu berada dalam kebaikan.
Karena begitulah Rasulullah bersabda.
Namun, ternyata, sabar dan syukur itu tak semudah diucapkan.... Tak semudah teori di buku-buku yang membahas ini. pada penerapannya, ternyata banyak sekali godaannya, tantangan yang luar biasa berat. Kita sering melihat, kalau ada orang yang sedang tertimpa musibah, salah satu kalimat yang sering diucapkan oleh orang yang menghiburnya adalah, "Sabar, ya...".Sehingga terkadang, karena sudah terlalu biasa mendengar kalimat tersebut dalam setiap musibah yang kita alami, kita sempat kehilangan makna dari sabar itu sendiri. Kehilangan esensinya, dan sabar lewat begitu saja tanpa membekas dalam diri kita.
Dua sifat ini memang sangat bergantung pada keimanan yang kita miliki. Semakin besar kadar keimanan yang kita miliki, akan semakin mudah untuk menerapkan sabar dan syukur ini, insya Allah. Saat iman sudah mendominasi diri, maka tak ada kekhawatiran akan kehidupan ini secara berlebihan.
Saat diberi nikmat, maka ia bersegera untuk bersyukur, karena ia tahu, dengan bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan padaNya. Sering kita lihat, orang yang penghasilannya berkali lipat dari kita, namun mengapa ia sering mengeluhkan bahwa penghasilannya tidak mencukupi kebutuhannya. Namun ada yang sebaliknya, penghasilannya jauh di bawah kita, namun ia tetap bisa merasa bahagia dengan kehidupannya.
Saat ditimpa musibah, sabarlah yang menjadi akhlak utamanya. Karena ia tahu, bahwa musibah, ujian dan cobaan semua datang dari Allah. Dan Allah tidak akan zhalim terhadap hamba-Nya. Ia yakin, bahwa Allah akan mengganti dengan hal yang jauh lebih baik dari apa yang hilang dari dalam dirinya.
Semua berproses. Tidak bisa kita tiba-tiba bisa menjadi sosok yang sabar dan syukur dalam waktu singkat. Semua ada prosesnya. Ada tarbiyah Allah yang menghampiri kita. Ada ujian-ujianNya yang harus kita lalui. Untuk mencapai titik sabar dan syukur.
Sabar dan syukur.
Bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.
Sabar adalah bentuk syukur ketika kita sedang diuji.
Syukur adalah bentuk sabar ketika kita mendapat nikmat.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Minggu, 03 November 2013
Balada Istri Iseng
Hwuaaa... Aku ini emang iseng, trus pelupa bin ceroboh... Hehehe....
Hari ini adalah salah satu hari yang memuat kekonyolanku...
Berawal dari saat abang akan mengantarkanku. Tasku ditaruh di bagian depan motor. Aku memegang kedua hapeku. Karena saat itu sedang membalas sms dan whatsapp. Lalu kami pun berangkat. Di jalan, aku masih menggunakan hape. Setelah selesai, kubilang pada abang, "Bang, rini taro di capuchon jaket abang aja ah.. Lebih aman..kalo di saku jaket rini, ntar jatoh kayak dulu..wkwkwk... Masukin ya bang...". Lalu aku memasukkannya ke dalam capuchon jaket abang. Kupikir ini lebih aman, kan bisa aku pegangin..
Hehehe.. Si abang mengingatkanku... "Awas lho, ntar lupa...".. Tapi aku tetap menyimpannya disana..
Sesampainya di pasteur, aku turun.. Abang akan pergi ke rapat MCAMP ITSAR di SMP 2. Aku bilang, nanti aku akan mengsms abang kalo sudah selesai. Lalu abang pun pergi.. Saat aku masuk ke tempat yang kutuju, aku baru ngeh.. Sepertinya hapeku tidak ada di tas... Masyaallah.... Hapeku masih ada di capuchon jaket abang!!!! :(
Tak mungkin abang kukejar.. Hadeh... Ini mah parah... Sibuk menyesali diri.. Kenapa ga dengerin kata abang tadi... Hiks... Aneh-aneh aja aku ini... Masa nyimpen hape di capuchon suami... Ckckck... Udah mikir gimana kalo abang lepas jaket, trus hapenya jatoh.. Dua pula... :(
Pasrah..mau ngehubungin abang ga bisa.. Wartel ga ada, orang disekitar ga ada yang kenal...
Saat aku sudah selesai, aku pergi ke SMP 2. Ternyata sedang dipakai test cpns.. Dan memang tidak ada rapat ITSAR disana. Feelingku, sepertinya rapat pindah ke alkautsar. Segeralah aku menuju alka. Gambling sih... Hape ga ada.. Kalo rapatnya pindah ke tempat lain, gimana? Hehehe... Alhamdulillah... Di parkiran aku melihat motor abang... Berarti rapatnya memang pindah kesini..
Masuklah aku ke alka... Disambut yovie... Dan si abang udah senyum-senyum penuh arti...
Kumintalah hape pada abang..hehe... Ditanya abang, darimana tau pindah kesini. Kujawab feeling.. :p
Kata abang, tadinya abang ga ngeh kalo hapeku masih di capuchon... Saat abang sedang main notesnya, abang meminta Mulki untuk jarkom pindah tempat rapat. Ternyata sms Mulki pun sampai ke hapeku, dan berbunyi. Dicarilah olehnya sumber suara hape itu... Daaan... Di capuchon... Dua hape... Ckckck...
Maaf ya bang... Gini nih kalo abang punya istri iseng, pelupa, trus ga denger kalo dibilangin suami... :(
Alhamdulillah... Abang ketawa-ketawa aja.. Mungkin kalo orang lain, istrinya akan dimarahin... :) Bisa jadi... Bisa jadi...
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Jumat, 01 November 2013
Sisi Lain
Kadang, ada hal yang tak bisa dimengerti oleh orang lain.
Kadang, ada hal yang dirasa tak masuk akal oleh mereka.
Alasan mengapa aku melakukan sesuatu.
Karena bagi orang lain, tak seharusnya seperti itu.
Karena bagi mereka, itu bukanlah cara yang baik.
Semua itu berawal dari satu hal.
Alasan yang bisa jadi tak dapat diterima oleh orang lain.
Alasan yang dianggap aneh oleh mereka.
Tapi, aku tak bisa mengelak.
Bahwa satu hal itu yang membuatku demikian.
Meski aneh, irrasional.
Itu adalah salah satu rahasia terdalam dari diriku.
Ya, karena aku pemalu.
Introvert memang tak selalu pemalu.
Namun, agaknya, aku adalah introvert yang satu ini..
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Selamat Datang di Alam Pejuang
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah
Blog Archive
-
▼
2013
(133)
-
▼
November
(27)
- Flashback
- Sebuah Nama, Seperti Umar
- Abang Jadul :p
- Belajar dan Belajar
- Cilok Homemade
- #SaveEgypt
- Nikmat Itu Sederhana
- Inspirasi Pagi
- Sulitnya Memulai
- Tentang Uang
- My Pregnancy Journey : 3rd Month
- Gara-Gara Georgia
- My Pregnancy Journey : 2nd Month
- My Pregnancy Journey : 1st Month
- Ada Hikmah
- Gagal Pergi
- Pagi Ini
- Bukan Sinetron
- Pilihan
- Ingin
- Pintaku Pada Waktu
- Percayalah
- FK a.k.a Fakultas Kesabaran
- Parenting di Twitografi Asma Nadia
- Dua Akhlak Mukmin
- Balada Istri Iseng
- Sisi Lain
-
▼
November
(27)
About Me
- inggi
- Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..