Sabtu, 30 November 2013

Flashback

30 November 2012. 1 tahun yang lalu.
Apa yang sedang kulakukan? Apa yang sedang kurasakan?

Pukul 21 malam tahun lalu, masih di gedung dengan perasaan yang tak bisa digambarkan. Riweuh teu puguh. Sensitif pisan. Ga bisa tidur. Tiba-tiba nangis sendiri jam 1 malem. Hadeh...

Ada apa di 30 November tahun lalu?
Ya. H-1 pernikahanku.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Sebuah Nama, Seperti Umar

Apalah arti sebuah nama. Kata orang sih gitu. Tapi kalau di Islam, nama itu do'a. Kupikir dulu, kalau memberi nama itu mudah. Tinggal cari nama yang artinya bagus aja. Tapi ternyata memilih nama susah juga. Saking banyaknya nama yang bagus, jadi susah milihnya. Ga kaya milih nama buat tokoh cerpen. Gampang. Sampe sekarang belum ada nama untuk calon anak kami. Hehe. Abang sih udah ada usulan. Mikirin soal nama, jadi inget dulu. Dari sekian banyak shahabat Rasulullah, aku selalu terkesan sama Umar bin Khathab. Sosoknya luar biasa. Dulu aku pernah kepikiran, ntar kalau punya anak laki-laki, pengen dikasih nama Umar. Biar luar biasa seperti Umar. Hehe.

Subhanallah... Sejak dulu sangat mengagumi sahabat yg satu ini. Bukan berarti mengecilkan sahabat yang lain, tapi sosok ini begitu istimewa dengan keutamaan2 beliau. Pun pada sahabat yang lain, ada qudwah yang bisa kita ambil.

Umar bin Khatab terkenal karena keberaniannya. He is a fighter! Umar ra dijuluki Al Faruq, yang artinya pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Beliau juga dijuluki Abu Hafshin atau bapaknya singa karena keberaniannya.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata, "Umar terkenal sebagai orang yang keras pada masa jahiliyah, beliau pun terkenal sebagai orang yang keras setelah masuk Islam."

Subhanallah... Islam tidak mengubah karakter seseorang menjadi warna yang sama. Namun warna karakter itu khas, dan lebih tegas dalam kebaikan.

Beliau masuk Islam dan berhijrah secara terang2an. Ujarnya, "Sesungguhnya aku berniat untuk hijrah, siapa yang ingin ibunya celaka, anaknya menjadi yatim, maka besoj, temui aku di belakang lembah ini!",akan tetapi nyatanya tak seorang pun musyrikin Quraisy yang berani menemui dan menghadang Umar.

Ternyata, bukan hanya manusia yang takut dengan Umar, setan pun takut dengannya. Rasulullah berkata kepadanya, "Wahai Umar, Demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah setan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lewati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu."(HR. Al-Bukhari).

Masuknya Umar mengubah metode dakwah Rasulullah, yang tadinya bersifat sirriyah atau sembunyi, menjadi jahriyyah atau terbuka.

Umar berkata pada Rasulullah, "Kalau begitu, kenapa kita harus bersembunyi? Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, hendaklah engkau keluar dan kami akan keluar bersamamu."

Kepemimpinan Umar tidak diragukan lagi. Pada masa kepemimpinannya, Islam bertambah luas. Umar pun seorang pemikir yang ulung. Dari beliau muncul ijtihad yang luar biasa, seperti menghimpun Alquran dalam bentuk mushaf.

Sebagai pemimpin, beliau sangat melayani ummatnya. Hingga Abdullah, putranya berkata, "Umar bin Khatab berkata,"Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggungjawaban oleh Allah".

Subhanallah...begitu memperhatikan rakyat yang dipimpinnya.

Terus...terkesan juga dengan cara beliau masuk Islam. Tersentuh karena mendengar ayat alquran.. Semakin meneguhkan diri, bahwa alquran memang memiliki pengaruh yang besar pada hati manusia.

Tapi, sekarang jadi mikir-mikir lagi, apa seorang seperti aku bisa melahirkan dan mendidik seorang Umar? :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 28 November 2013

Abang Jadul :p

Akhir pekan kemarin, aku dan abang menginap di Kopo. Ahad paginya, aku sedang bersama Nadia di kamar tengah. Lupa, saat itu sedang membicarakan apa. Tak sengaja kulihat ada tulisan-tulisan tentang pendapat teman-teman Nanda mengenai Nanda. Kaya lembar muhasabah gitu.. Yang isinya kita tuh gimana menurut teman kita, kurangnya apa, kelebihannya apa, dst. Kuambillah, dan kubaca bareng Nadia.. Sambil ketawa-ketawa. Saat akan mengembalikan kertas itu ke tempat semula, eh ada sebuah foto jadul yang menyembul dari kotak. Hahaha... Ternyata foto abang waktu SMA dulu. Kuambil. Lagi, keketawaan sama Nadia. Si abang masih kurus banget dulu. Saat abang masuk ke kamar, kutunjukkan fotonya, kubilang ke abang, lebih lucu dulu ternyata, daripada sekarang. Wkwkwkwk... Terus, fotonya kubawa aja deh buat jadi koleksi.

Alhamdulillaah, nyadar kalo waktu SMA itu abang lucu, baru sekarang. Itu juga pas nemu foto itu. Coba kalo dulu, bisa berabe.. :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berati kematian-


Belajar dan Belajar

Allhamdulillaah… Senangnyaa….

Memang ya, yang namanya lingkungan itu cukup berpengaruh terhadap kita. Lagi-lagi bersyukur, bisa join di grup ITB Motherhood. Semua bisa share apa aja. Tapi kok semuanya bermanfaat ya? Hehe… Alhamdulillaah… Kaya beberapa waktu yang lalu, ada salah seorang teteh yang sharing bagaimana mendidik anaknya, mendekatkan mereka dengan Al-Qur’an. Dengan membacakan tafsir dan sirah nabawiyah setiap harinya. Terus, teteh itu kepikiran untuk mengenalkan bahasa Arab juga sama anak-anaknya. Teteh itu juga memang bisa bahasa Arab. Akhirnya, beberapa member ITB Motherhood pun ada yang ingin belajar bahasa Arab dengan pendekatan yang dilakukan teteh tersebut. Ada yang usul, untuk dibuat grup yang membahas tentang penggunaan kata-kata di A-Qur’an dan penggunaannya sehari-hari. One Day One Word. Usul ini langsung disambut sama member yang sedang semangat-semangatnya itu. Aku juga. Alhamdulillaah, pas hari ini cek Fb, grup tersebut sudah ada dong… Dan sudah memulai pelajaran pertamanya…
Semoga Allah senantiasa meridhai langkah-langkah kami untuk meningkatkan kualitas diri dan mencetak generasi yang jauh lebih baik dari kami. Aamiin…

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Rabu, 27 November 2013

Cilok Homemade

Kemarin lusa iseng buat cilok sendiri di rumah. Dulu kan udah pernah buat cireng, sekarang buat cilok.
Ini nih resepnya :

Bahan :
200gr tepung terigu
200 gr aci
Bawang daun dipotong kecil-kecil
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Merica secukupnya
400 ml air, didihkan

Cara Membuat :
Campur tepung terigu dan aci. Aduk rata. Tambahkan garam, gula, merica. Aduk kembali. Masukkan sedikit demi sedikit air yang sudah mendidih, sambil terus diaduk adonannya. Hentikan penambahan air ketika adonan sudah dapat dibentuk. Bentuk bulat-bulat ukuran sesuai selera. Kemudian rebus adonan yang sudah berbentuk bulat tadi dalam air mendidih hingga mengapung. Kemudian kukus cilok hingga matang dan empuk. Siap deh disajikan pakai saus kacang atau saus sambal.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

#SaveEgypt

Ramadhan segera usai, namun perjuangan ini takkan pernah berhenti. 
Malu melihat Ramadhan kita lalui dengan berbagai kecukupan, sementara di Mesir, mereka melalui Ramadhan dengan darah yang mengalir sepanjang hari, dengan kain kafan yang sudah dipersiapkan, dengan identitas diri yang tertulis di tangan mereka agar tak sulit orang mengidentifikasi saat kesyahidan menjemput, dengan kesiapan untuk menjemput syahid dan bertemu Rabbnya??
Malu melihat muslim yang membantai saudaranya sendiri.
Miris melihat muslim yang justru malah memandang sebelah mata dan menghina perjuangan saudaranya.
Ia malah tertawa-tawa puas saat saudara muslimnya terbunuh.
Iman? Kemanakah iman dalam diri? 
Saat kita tak dikatakan beriman hingga kita mencintai saudara kita seperti mencintai diri sendiri..
Allah? Tak ingatkah kita bahwa Allah Maha Melihat apa yang kita perbuat.
Rasulullah?Tak sampaikah teladannya pada kita bahwa beliau begitu memuliakan saudaranya. 

Ramadhan tahun ini... adalah pelajaran..
Ramadhan tahun ini membuka mata bahwa masih ada muslim yang tak berhati. 
Saat seorang hafizh, penjaga kalamNya, dikudeta. 
Saat sebagian besar rakyatnya membelanya, hingga rela terbunuh.
Semua mata tertutup. 
Pura-pura tak melihat.
Semua telinga tuli.
Pura-pura tak mendengar.
Semua mulut bisu.
Pura-pura tak bisa berbicara.
Dan dunia pun hening dalam kepuasan dan kebenciannya.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Nikmat Itu Sederhana

Sabtu kemarin, aku jadi panitia JR di Alkautsar. Acara akan dimulai pukul 12.30. Sebelum ke alka, aku dan abang pergi dulu ke tempat jualan kaos polos di daerah Sukajadi. Buat survey harga kaos untuk danus M-Camp. Setelah itu, mampir sebentar ke Polrestabes Bandung yang ada di jalan Merdeka. Untuk melihat syarat-syarat pembuatan SKCK. Abang butuh membuat SKCK soalnya. Setelah mengingat-ngingat persyaratan yang diperlukan, kami pun menuju alka. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.10 WIB. 

Hmm... Mendekati waktu makan siang... 
Abang mengajakku makan. Di dekat alka, ada penjual soto ayam madura yang enaaak banget. Hehe... Bapak ini sudah berjualan disana sejak kami masih SMP dulu. Ayah abang juga suka kesini. Sotonya enak banget.
Sebelum kami turun dari motor pun, abang udah bilang ke bapaknya, pesan soto 2. Hehe...
Pesanan sudah jadi. Alhamdulillaah... Lalu kamipun khusyuk menikmati soto madura itu. 
Punya abang sudah habis. Lalu abang bilang, "Nikmat say..."
Aku tersenyum saja. Karena punyaku masih belum habis... Ya fokus ngabisin dululah... :P

Setelah makan, abang mengantarku ke alka. 

Aku jadi berpikir, ternyata, nikmat itu memang sederhana ya. Jika semua kita syukuri. Makan soto ayam madura seharga 10 ribu di pinggir jalan saja sudah nikmat. Hmm.... Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? 

Habis Dzuhur, ketemu Teh Ina yang belum makan dan mau cari makan. Yaah... kalo aku belum makan, aku ajak Teh Ina ke soto ayam maduranya. Wkwkwkwk.... :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-




Inspirasi Pagi

Pagi tadi, saat melihat Facebook, ada status salah seorang teteh yang begitu mengena. Tentang parenting.

[Renungan Parenting]

Pernahkah anda menghadapi susana dalam lingkungan kerja, sekolah, atau masyarakat yang selalu menuntut kesempurnaan? Lebih sering fokus pada kesalahan yang anda lakukan tanpa pernah menyebut kebaikan anda? Begitu detail perhatiannya pada kesalahan yang kecil, bahkan selalu mencari kesalahan dari setiap kebaikan yang anda lakukan? Apa yg sering terjadi dalam suasana ketidaknyamanan ini. Saya rasa anda menjadi bingung bersikap, tidak tau harus seperti apa, dan akhirnya lebih banyak melakukan kesalahan.

Penting sekali membangun sikap positif dalam parenting. Jika ada sebuah gelas berisi setengah gelas air. Orang tua yg mengembangkan sikap positif dalam parenting akan melihat gelas tersebut sebagai setengah isi. Sementara sebaliknya, akan melihatnya sebagai gelas yg setengah kosong.

Penting sekali menyebut kebaikan anak saat mereka melakukan kebaikan seperti yang kita harapkan, karena dengannya mereka tau mereka harus bersikap seperti apa. Sementara jika apresiasi yang kita sampaikan hanya pada saat mereka melakukan kesalahan, mereka hanya akan menjauh dari kita untuk menghindari komentar komentar negatif kita. Maka wajar jika mereka menjauh dan tidak menjadikan kita sebagai teman berbagi cerita.

Rasulullah saw
“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22.

Semoga keikhlasan kita untuk memberi ruang kesalahan pada anak, menjadikan hubungan kita lebih harmonis sebagai sarana yang sehat dalam proses saling menasihati.
Status dari Teh Kiki Barkiah. Teh Kiki adalah kakak kelasku dulu di SMAN 3 Bandung. Kami terpaut 2 tahun. Saat aku masuk SMA, Teh Kiki adalah Ketua OSIS SMAN 3 saat itu. Di ITB, Teh Kiki melanjutkan ke Teknik Elektro, dan aku ke Farmasi. Pemikiran-pemikiran beliau sangat mendalam, dan yang kulihat, semangat untuk berbaginya pun sangat luar biasa. Subhanallah... Dari pemikiran tentang parenting, resep, manajemen keluarga, dll. Sampai-sampai kepikiran dibuatin filenya... Hehe... (Itu juga kalau boleh sama Teh Kiki... hehehe...).

Balik ke status Teh Kiki pagi tadi. Isinya begitu mengena buatku. Karena aku mengalami hal itu sendiri. Bingung harus berbuat apa, saat tuntutan dari sekitar begitu tinggi. Merasa apa yang aku lakukan selalu salah, sehingga takut melakukan apapun. Sangat berhati-hati. Maka dari itu, aku sangat ingin menjadi orangtua yang positif, dan bijak dalam berinteraksi dengan anak-anaknya kelak. Kerasa banget, berada dalam posisi seperti ini sungguh tidak nyaman. jadi, bertekad untuk tidak memposisikan anak dalam kondisi seperti itu. Semoga bisa, insya Allah.  :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-  


Jumat, 22 November 2013

Sulitnya Memulai

Mencari  ide bisnis.

Ha… Sebenernya udah dari dulu pengen bisnis, atau punya usaha tertentu. Tapi selalu gagal dimulai. Memang ya, ternyata yang paling sulit itu adalah memulai mengerjakan sesuatu. Apalagi bisnis. Saat ingin memulai, selalu saja ada ketakutan atau keraguan. Nanti kalau rugi gimana, kalau ga ada yang tertarik gimana, dst. Trus ada yang bilang, kalau aku tuh ga bakat, dll. Hehe… Akhirnya ga jadi-jadi deh memulainya. Parah… *garuk-garuk kepala*

Udah baca buku-buku motivasi bisnis, udah follow Motty Motivatweet, Hanya 2 menit… Tapi ya itu, ternyata memang yang paling ampuh adalah motivasi dari dalam diri sendiri. Mau didorong sampe disuntrungin dari luar juga, kalau motivasinya belum kuat dari dalam diri sendiri, ya ga akan jalan-jalan. Padahal, peluang itu sebenarnya ada. Ketakutan-ketakuatan itu adalah bagian dari resiko yang harus dihadapi, bukan? Apalagi percobaan pertama. Peluang gagal ya pasti lebih besar.

Baiklah… Berarti mengumpulkan motivasi, menguatkan tekad. Sekarang lagi cari ide bisnisnya apa. Kata seorang teteh, bisa mulai dari apa yang kita sukai. Iya sih, misalnya ada temanku yang suka desain atau fashion, ya bisnisnya ga jauh-jauh dari itu. Nah, ini bingung lagi. Masalahnya sekarang, apa yang aku sukai? Akiu kan sukanya jalan-jalan. Hehe… Jadi inget, dulu, karena aku suka jalan-jalan, kepikiran buat bikin usaha tours and travel. Hehehe…. Terus, ada yang lebih aneh lagi, masa kepengen belajar nyetir gara-gara dulu aku kepikiran, ntar kan bisa jadi supir. Dongdongdongdong…. Harusnya emang dulu belajar nyetir aja ya… Jadi bisa nyalip abang buat bawa mobil sendiri. Wkwkwk…*ampun Bang*

Ah sudahlah, kembali ke bisnis tadi. Aku juga udah dikasih buku 99 Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga. Itu sekitar 2 tahunan yang lalu. Hadiah milad dari binaan. Udah kutandain dulu, mana yang memungkinkan buatku, mana yang tidak. Sudah buat analisisnya. Tapi berhenti sampai disitu. Baru ketika kubuka lagi beberapa hari yang lalu, jadi ingat, bahwa dulu sudah memulai melakukan langkah kecil.
Sebenarnya sekarang yang kamu harus lakukan adalah cuma satu, Rin. Memulainya.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Tentang Uang

Seberapa pentingkah arti uang dalam hidup ini?

“Ya pentinglah, kalo ga ada uang, ga bisa ngapa-ngapain, sakit aja butuh uang.”

“Uang itu memang bukan segala-galanya, tapi semuanya bisa bermula dari uang.”

“Dengan uang, kamu bisa membahagiakan orang yang kamu cintai. Bisa mengabulkan keinginan-keinginannya, dan bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.”

“Kalau ga ada uang, suami istri bisa ribut karena masalah ini. Atau, di keluarga juga bisa jadi masalah. ”

“Kalau ga ada uang, ga bisa bersedekah, acara-acara dakwah juga ga jalan.”

Itu tadi beberapa jawaban yang didapat dari hasil survey sebelum tulisan ini dibuat.

Hehe… Hanya ingin mengetahui, bagaimana cara pandang orang terhadap apa yang disebut dengan uang. Uang memang penting, tapi jangan sampai kitalah yang diperbudak oleh uang.. Semua berorientasi pada uang. Meskipun memang tidak bisa dipungkiri, bahwa uang menjadi kebutuhan semua orang untuk memenuhi kebutuhannya. Para sahabat Rasul pun banyak yang menjadi orang kaya. Tapi itu tidak membuat mereka dibutakan oleh uang atau harta. Mereka justru lebih memilih kesederhanaan di sisi Allah.


Ya, Rabb, selipkanlah rasa syukur dalam diri ini, selalu…. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

My Pregnancy Journey : 3rd Month

Juni-Juli 2013

Memasuki bulan ketiga, ternyata mual muntah semakin terasa. Meski memang tidak terlalu parah. Tapi ini lebih terasa bila dibandingkan sebelumnya. Sensitivitas indera penciuman meningkat tajam. Hehe.. Kalau udah nyium bau-bauan, langsung deh, mual muntah. Tapi gak bau-bauan juga sih.. Yang wangi-wangian juga bisa bikin muntah. Misalnya aja body butter Wardah. Padahal, dulu aku suka banget sama harumnya body butter ini. Tapi, begitu kupakai sekarang-sekarang, yang ada langsung muntah. Jadilah, ga kupakai lagi sampai sekarang. Yang paling kasian ya abang. Hehe… Kena getahnya. Kalau pulang kerja, aku langsung minta abang mandi. Hehe. Udah mandi pun,kadang aku merasa kalau abang belum mandi. Wkwkwkwk… Karena kayanya masih ada yang kurang. Pernah, abang coba pakai parfum… Eh, ga berhasil. Malah berhasil buat aku muntah lagi. Jadi, sebenernya gimana sih? Yang bau muntah, yang wangi muntah juga… Kayanya, ga kuat sama bau yang menyengat mungkin ya…

Orang-orang mulai bertanya tentang ngidam. Aku pengen apa, ngidam apa…Tapi ya akunya ga ngidam apa-apa… Biasa aja… Kalau pengen yang seger-seger, kayanya wajar, orang mual terus. Hehe… Oiya, pengennya sih mangga harum manis.. Tapi, karena saat itu harganya masih mahal, jadi ga jadi beli. Ini bukan ngidam kan? Soalnya masih bisa delay gara-gara harga. Suatu hari, abang bilang, abang beliin mangga. Wah, udah seneng aja. Pas abang sampai di rumah, aku tanya, ini mangga apa. Abang bilang, kata penjualnya mah harum manis. Tapiii… Begitu kucium, ternyata bukan harum manis… Tapi mangga cengkir… Yap antes harganya lebih murah. Padahal awalnya si abang udah bangga, bisa nawar harganya sampai 10 ribu lebih murah. Kupikir, harga mangga cengkir ya emang segituan… Wkwkwk…. Akhirnya mangga cengkirnya pun tetep kumakan. Dijadiin rujak aja. Soalnya asem. :D


Di bulan ini, ada kejadian yang cukup menegangkan. Iya gitu?? Hehe… ya ga menegangkan juga sih.. Cuma agak mengkhawatirkan karena masih di trimester I. Saat itu, aku dan abang pulang dari Kopo. Malam hari. Dan saat itu hujan cukup deras. Kami sudah memakai jas hujan. Menuju Sarijadi. Sudah kedinginan, basah kuyup, dll. Pada saat di tanjakan Lemah Nendeut, motor abang tiba-tiba mogok. Kayanya karena kemasukan air. Saat itu memang banjir karena hujan deras. Motor mogok saat kami masih di tanjakan. Aku dan abang turun dari motor. Tas ransel yang ditaruh di depan motor terjatuh. Lengkaplah sudah. Basah semua. Aku berjalan menanjak di trotoar,, sedangkan abang mendorong motor sampai ke tanjakan. Masih cukup jauh untuk sampai ke rumah. Tadinya abang bilang aku naik angkot saja, tapi, angkotnya pun ga lewat-lewat. Akhirnya aku berjalan bersama abang. Mencari bengkel yang kira-kira buka, atau tukang tambal ban. Tapi, tutup semua. Mulai terasa lelah, pegal kemana-mana, plus dingin. Hujan masih turun deras. Aku hanya bisa berdzikir saja, meminta kekuatan sama Allah. Semoga aku bisa kuat, begitu juga janin ini. Sampai di Setra Duta, abang bilang, biasanya di bawah ada tukang tambal ban, dan abang mau coba kesana. Aku disuruh pulang duluan saja. Sudah hampir dekat. Tapi, aku menolak, sekalian aja aku pulang bareng abang. Jadi mending aku ikut ke tukang tambal bannya. Qadarullah, tukang tambal bannya pun tutup. Yasudah. Kami pulang saja. Sampai di rumah, saat di kamar, aku langsung merebahkan diri di tempat tidur. Mengistirahatkan diri. Agak sakit sih perutnya, tapi semoga tidak apa-apa. Aku sama abang Cuma bisa berdo’a aja, semoga memang tidak apa-apa. Tidak ada yang tahu kalau perutku sakit dll. Hehe. Kecuali abang. Itu adalah momen dimana mulai saat itu, aku berazzam untuk tidak mengeluh lagi kedepannya. Yaah… Meskipun kadang masih juga keluar kata-kata keluhan.. Hmm… tapi bukan keluhan kali ya (membela diri gini….:p), tapi curhat aja ke abang. Wkwkwk…

Alhamdulillah… Setelah kejadian itu, tidak tampak sesuatu yang tidak beres. Hehe..

Akhir bulan, kami pergi ke dsog lagi. Masih ke dsog sebelumnya. Setelah USG, sudah terlihat tubuh janin kami, meskipun masih sangat kecil. Aku diberikan obat herbal kembali oleh dokternya. Karena aku biasa berkutat dengan obat-obatan, wajar dong kalau aku tanya ke dokternya. Bedanya dengan obat biasa apa. Sebelumnya dsog nya memang tidak memberikan penjelasan tentang obat itu. Hanya bilang itu obat herbal. Aku ga tau, kandungannya apa, dll. Nah, sekarang aku ingin tahu. Tapi ternyata, reaksi dokternya malah ga positif. Aku malah disuruh tentuin aja obat sendiri. Lho? Dok, aku kan Cuma tanya. Kok pundung. Wkwkwk… Terus, aku bilanglah, soalnya sempet beberapa kali aku minum suplemen herbal itu, langsung muntah. Mungkin karena herbal, jadi baunya tidak tertutup. Eh, sekarang dokternya malah langsung nyuruh aku rawat inap.  Aku sama abang kaget. Rawat inap? Ckckckck… Dokternya nih gimana sih? Ga liat status pasien gitu? Kenapa ga tanya dulu, 24 jam terakhir ini bisa makan ga, trus sehari muntah berapa kali, liat dulu kek BB alias berat badanku. BB ku naik 2 kg kok dari sebulan yang lalu. Artinya makanan bisa masuk, kan? Hadeh….. Mulai dari sana, kami kurang sreg dengan dsog tersebut. Kok langsung bisa vonis rawat inap secepat itu. Bukannya mual muntah di trimester I masih wajar? Ini langsung disuruh rawat inap. Akhirnya, dari sana kami memutuskan, bulan depan ke dsog yang lain saja. Jadi, peernya kami harus mencari dsog yang lebih welcome dan enak diajak konsultasi.


To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Kamis, 21 November 2013

Gara-Gara Georgia

Bunga Georgia.

Pernah mendengar namanya? Kurasa mungkin jawaban sebagian besar orang adalah belum. Hehe…
Sama sepertiku. Tapi, ini gara-gara si abang. Abang yang memulai tentang bunga Georgia ini. Bagaimana bisa?
Semua dimulai dari status abang di Facebook di tahun 2011 lalu. Awalnya sih aku tidak ingat persis, tapi yang kuingat ada kata-kata bunga Georgia. Sebenarnya, bagiku, status abang di tahun 2011 itu berlalu seperti angin lalu saja. Hehe.. Yaiyalah, orang waktu 2011 kan aku belum menikah sama abang, jadi ya ga minat juga sama status Fbnya. Wkwkwk…

Tapi ternyata, status abang dulu sempat menjadi pembicaraan, karena itu tadi, bunga Georgia. Ada beberapa yang bertanya, memangnya seperti apa bunga Georgia. Entahlah. Nisaul termasuk salah satu yang mengingat status fb abang yang satu ini. Memang sih, dulu aku sama Nisaul sempet ketawa-ketawa karena bunga Georgia ini. Sebabnya ga usah aku ceritakan disinilah ya. :D

Setelah menikah, aku sempet bertanya ke abang tentang bunga Georgia. Aku ceritalah dulu itu, bla bla bla. Tapi si abang malah ga inget pernah buat status itu. Lupa katanya. Ya, emang udah lama juga sih. Pembicaraan tentang bunga Georgia pun selesai. Hingga semalam, aku berkunjung ke blognya Nisaul di nisaul.wordpress.com. Serasa terlempar ke masa lalu kembali. Menemukan postingan Nisaul yang judulnya Seindah Bunga Georgia (?). Kuperlihatkan pada abang, dan kutanya lagi, ingat ga pernah buat status di Fb tentang bunga Georgia. Lagi-lagi abang pun bilang kalau tidak ingat. Hehe… Tapi tetep narsis, abang bilang, meskipun ga inget sama status yang dulu pernah dibuat, tapi kayanya statusnya itu jadi trending topic. Iiish… Gubrak.com abrakadabra lah… :P

Akhirnya, kuubek-ubeklah Fb abang.. (niat gini…:))).. Aku cari di sekitar tahun 2011. Tak lama kemudian, aku menemukannya.

Isinya ini…
“Aku mencintai kalian dan maisyah yang kita jalani bersama kawan, meski tidak sebanding dengan kawan-kawan kita, tapi kita bahagia, dakwah dan tarbiyah kita terjaga, hak keluarga di rumah tetap terpenuhi, mimpi-mimpi kitapun masih secerah matahari dan seindah bunga Georgia.”

Diposting tanggal 28 Januari 2011 (eh, pas Teh Nana milad ya? Hehe… Ga nyambung :p)

Kubilanglah pada abang, kalau aku menemukannya dan mau liat gambar asli bunga Georgia. Dan abang pun mengakui pernah buat status itu, lalu googling. Hehe…

Awalnya kuketik di google “bunga Georgia”. Tapi ga muncul. Kupikir bunga Georgia itu Cuma imajinasi abang saja. Eh, saat Nisaul bilang ia punya gambar bunga Georgia, masih penasaran, kugantilah keywordnya dengan “Georgia flower”… Taraa… keluarlah gambar bunga itu. Yang sebenarnya bernama latin Rosa laevigata atau disebut juga Cherokee Rose atau Camellia Rose. Nah, si bunga inilah yang menjadi Georgia State Flower. Menjadi bunga lambang negara bagian Amerika Serikat, Georgia. Atau bunga nasionalnya Georgia. Yah, kalau di Indonesia mah anggrek mungkin ya…

Jadi??
Ya bunga Georgia itu bukan nama aslinya bunga Georgia, tapi karena ia adalah Georgia State Flower, jadilah kalau di google, georgia flower tuh ya si Rosa laevigata. Wkwkwk… Kalau cari di google image, ada beberapa warna bunganya. Tapi yang dominan, warnanya adalah warna putih.




Hmm.. Apa ini termasuk bunga mawar putih ya? Hehehe…Bisa jadi… Bisa jadi…
Aku kan suka mawar putih, berarti si bunga Georgia ini bisa dibilang benang merah antara aku sama abang. Kalau versi OVJ… Wkwkwkwk…

Sekarang minta yang aslinya ah… tapi harus bener-bener si Rosa laevigata itu. Bukan mawar putih yang ada disini.  :D

Gara-gara Georgia, tulisan ini dibuat... :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

My Pregnancy Journey : 2nd Month



Mei-Juni 2013
Pekan kelima, kami memutuskan untuk memerikasakan ke dsog. Memastikan apakah memang positif atau tidak. Setelah mencari tahu jadwal praktek seorang dsog yang direkomendasikan salah seorang teteh, akhirnya hari Jum’at sore, tanggal 24 Mei 2013,kami pergi ke RSB Emma Poeradiredja di Jalan Sumatera. Aku dan abang janjian untuk bertemu disana. Sampai di RSB Emma, abang belum datang, aku daftar dulu. Ditimbang berat badan, dan ukur tensi. Karena masih dibawah 5 bulan, jadi kata susternya, aku harus banyak minum dulu sebelum USG. Baiklah. Alhamdulillah aku bawa minum. Jam 15 abang datang. Karena dokternya masih belum datang, kami shalat Ashar dulu. Hingga selesai shalat Ashar pun kami masih harus menunggu. Dokternya belum juga datang. Dokter baru datang jam 16.15 an. Sudah berapa kali aku bolak-balik ke toilet, lalu minum lagi sebelum tiba giliran diperiksa. Saat giliran kami, aku langsung di USG. Kata dokter, sudah terlihat kantung kehamilannya. Insya Allah positif. Aku diberi obat herbal oleh dokternya. Kami diberi tahu makanan yang harus dimakan, yang tidak boleh dimakan, apa yang harus diperhatikan, dll. Tapi memang cukup singkat penjelasan dari dokternya. Mungkin karena dokternya mengejar antrian pasien yang sudah menanti dari tadi.

Alhamdulillaah…
Jadilah sekarang begitu memperhatikan apa yang kumakan. Aku belum mengalami yang dinamakan morning sickness. Hingga minggu ke 6-7, barulah merasakan apa yang disebut morning sickness. Tapi sepertinya, bagiku istilah morning sickness ini tidak terlalu tepat. Karena aku baru benar-benar muntah biasanya pada malam hari. Mual memang sepanjang hari, tetapi begitu masuk sore hari ke malam, mual yang kurasa semakin menjadi, dan biasanya muntah pada malam hari.Tapi alhamdulillah, aku tidak mengalami apa yang disebut dengan hyperemesis. Muntah yang kualami paling banyak sehari 3 kali. Seringnya sekali atau dua kali saja sehari. Akupun masih bisa makan. Meskipun kalau makan nasi agak kurang bisa. Makanya abang rajin banget beliin roti tawar. Biar kalo aku ga bisa makan nasi, tinggal makan roti aja. Selain roti, abang juga beliin buah-buahan, sama coklat. Hehe… Kalau lagi mual, biasanya aku ngemil Chacha. Sebut merk gini. Biarlah ya… Cukup efektif untuk melawan rasa mual. Pakai permen jahe juga bisa. Pokoknya apa saja yang bisa membuatku meredakan rasa mual, kucoba. Minum air putih yang banyak. Tapi, karena minum air putih jadi berasa hambar, dang a enak, akhirnya diakalin minum air putih yang dicampur dengan dua sendok madu.

Katanya orang hamil itu kan mual, muntah, pusing, dll. Kalau pusing aku ga terlalu sering merasakannya. Alhamdulillaah… Kadang-kadang aja. Itupun bisa hilang dengan istirahat atau makan. Bulan ini mulai banyak membaca tentang kehamilan, dan beli buku tentang kehamilan juga. Oiya, abang membelikanku susu ibu hamil juga. Tapi, ternyata begitu kuminum, dalam hitungan 10 menit pun sudah keluar lagi. Awalnya aku ragu minumsusu, takut mual muntah. Tapi abang mencobanya dulu. Hehe… Setelah abang bilang enak, baru aku berani mencobanya… Tapi, ya gagal, karena kumuntahkan lagi susunya. Akhirnya aku belum berani meminumnya kembali. Banyak makan kacang hijau aja untuk asam folatnya.

Alhamdulillah, bulan kedua berjalan lancar… Aku dan abang juga sudah bertekad untuk mengintensifkan diri dengan Al-Quran. Karena ingin anak kami menjadi pribadi yang qur’ani kelak,maka itu harus dimulai dari orangtuanya dulu, kan? :D

To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- 

My Pregnancy Journey : 1st Month

Seharusnya ini ditulis sejak dulu. Sejak awal kehamilanku. Tapi begitulah, karena satu dan lain hal, akhirnya gagal terus menulis tentang catatan selama kehamilan ini. Tau-tau akhir bulan ini udah mau masuk bulan ke delapan aja. Makanya, lebih baik kita mulai menuliskannya. Sebelum nanti Januari, dan insya Allah dedenya udah lahir, udah ga inget lagi. Hehe.

Bulan pertama. April-Mei 2013
Saat ini aku belum merasakan perubahan yang cukup berarti. Kalaupun melakukan testpack di bulan ini, kayanya juga HCG nya belum terdeteksi. Ya, masih seperti biasa aja. Merasa tidak ada yang berubah. Pekan ketiga keempat di bulan ini,aku mulai merasakan feeling kehamilan itu. Halah… Hehe… Kalau bangun tidur, suhu tubuhku lebih hangat dari biasanya. Ya, emang ga ngukur pake termometer sih. Berdasarkan feeling aja. Kucoba mengamati suhu basalku selama beberapa hari kedepan. Ternyata sama. Lebih tinggi dari biasanya. Tapi ya ini kan baru salah satu tanda aja. Jadi, aku masih diem-diem, ga bilang siapa-siapa. Mau coba testpack, tapi masih ragu.

Tanggal 11 Mei, kucoba untuk melakukan testpack dengan testpack ketelitian 10mIU HCG. Garisnya  masih satu. Iseng kusimpan testpack tadi di tempatnya semula. Hari itu kami akan pergi ke walimahan Nina. Saat sedang bersiap-siap, tidak sengaja testpack tadi jatuh, dan keluar dari tempatnya. Saat kuperhatikan, sekarang garisnya sudah ada dua. Tapi memang garis yang satu sangat tipis. Aku pikir, ini sudah lebih dari 2 jam setelah aku test tadi. Bisa saja itu positif palsu. Hehe…

Beberapa hari setelahnya, suhu basalku tetap lebih tinggi. Akhirnya, penasaran, kucoba test lagi pada tanggal 15 Mei 2013. Pagi, saat abang shalat subuh di masjid. Hehe.. Dan kali ini dengan testpack yang lebih rendah ketelitiannya. 25mIU HCG. Ternyata kali ini garisnya langsung muncul 2. Alhamdulillah… Cukup jelas. Tapi, sampai abang pulang dari masjid, dan pergi ke kantor, eh waktu itu abang masih ke ITB deng, aku belum bilang. Bingung bilangnya. Hehe… yang ada malah testpacknya kufoto, terus kukirim lewat whatsapp ke Nisaul sama Wafaa.Jadi merekalah yang pertama tahu. Kalau Wafaa malah mikirnya abang udah tau. Padahal akunya aja yang belum tau gimana cara ngasih taunya….

Setelah bingung mencari cara, kuputuskan memberi tahu lewat whatsapp aja. Hehe… Model baru, kan? Kubilang dulu sama abang, kalau abang ga sibuk, bilang ke aku. Eh, gataunya langsung dibaleslah, dengan bilang ga sibuk. Kukirim foto testpack tadi… Berhasil juga ngasih taunya…Dan diakhiri kalimat yang rada-rada aneh dari abang… “Abang akan bertanggung jawab, dengan cinta dan raga”. Hehe… Berasa di sinetron, heuheu….

Yah, karena saat itu aku juga belum telat haid, maka kami memutuskan untuk pergi ke dsog-nya nanti saja, pekan depan, insya Allah… Soalnya pengalaman teman-temanku yang ke dokter di minggu-minggu awal, biasanya diminta balik lagi 2 mingguan… Sebab belum terlalu terlihat di USG-nya…
Paling sekarang jaga kondisi dan makan yang bener… Hehe… Bismillaah…

To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Rabu, 20 November 2013

Ada Hikmah

Saat itu, hujan turun. Tidak terlalu deras memang. Abang menjemputku di pusdai. Dengan kondisi yang cukup basah. Kami bergegas pulang. Abang memberikan tiket parkir padaku. Sudah basah tak berbentuk. Abang bilang, "Jangan sobek, ya".
Kupikir, ini tiket udah remuk karena basah.
Saat kuberikan pada mas penjaga tiket parkir, ia me-scan tiket di bawah alat yang sudah tersedia. Namun, sensor alat itu tampaknya tidak bisa membacanya, karena tiket kami sudah basah. Beberapa kali ia mencobanya. Namun gagal. Akhirnya masnya melihat tiket kami secara manual, dan memberi tahu biayanya seribu rupiah. Setelah membayar, motor Suzuki Smash abang segera melesat di tengah hujan. Saat itu, aku sempat berkata pada abang, "Itu bukti, Bang, kalo manusia lebih canggih dari teknologi apapun. Hehehe...Allah yang buat sih..".
Dan abang bilang, "Yap".

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 15 November 2013

Gagal Pergi

Apa yang akan kalian lakukan jika sedang dilanda masalah yang cukup pelik, lalu datang bertubi-tubi, hingga kepala mau pecah? Hehehe... Pasti banyak jawabannya. Ada yang jawab galau, curhat sama orang, atau ada juga yang bilang, ya hadapi saja. Dalam kondisi yang dihadapkan dengan masalah yang kita anggap besar, setiap orang butuh untuk menenangkan dirinya sendiri. Cara untuk mencari ketenangan itu yang berbeda-beda.

Kalau aku, bisa macam-macam juga caranya. Tapi, saat benar-benar butuh ketenangan dan merenung, aku harus pergi ke suatu tempat yang cukup jauh. Yang tenang, pemandangan alam yang bagus. Disana introspeksi diri bisa lebih dilakukan. Eh,tapi itu sih buatku.

Tadinya aku berencana pergi hari Senin yang lalu. Entah kemana. Kemana kaki melangkah saja. Kepikiran yang paling deket ya daerah Lembang. Tapiii...gagal sodara-sodara. Hujan deras sekali yang akhirnya mengurungkan niatku untuk pergi. Sedih rasanya... Karena aku butuh itu.. Meski hanya sebentar.

Yasudahlah, mungkin belum waktunya. Ga baik juga nyalahin keadaan. Sekarang tinggal bagaimana aku bisa menghadapi masalah, meskipun belum bisa pergi ke tempat manapun.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Pagi Ini


Hari ini, pagi tadi.

Kembali aku menyaksikan pemandangan yang miris. Seorang bocah laki-laki berusia kurang lebih satu setengah tahun. Saat itu ia sedang diajak ibunya jalan-jalan sambil sarapan. Anak itu begitu aktif, ia berjalan kesana kemari. Tidak mau diam. Ibunya terus memarahi anak itu karena ia memang tidak mau diam, akhirnya makanpun tidak masuk. Ibunya berteriak-teriak. Menyebut namanya dengan keras, dan menyebutnya anak anakal berkali-kali. Kurasa kesabaran ibu itu sudah berada di level terakhir. Ibu itu berteriak-teriak. Sampai-sampai menimbulkan kegaduhan. Akhirnya sang anak digendong oleh ibunya. Saat ibunya akan menggendongnya, anak tersebut menjatuhkan topi yang ia pakai ke jalan. Tak pelak lagi, si ibu kembali naik pitam. Anaknya dimarahi untuk kesekian kalinya, kali ini sambil memukul kepala anak tersebut.

Masya Allah…
Apa yang kulihat mungkin bagi orang lain biasa saja. Tapi, tidak bagiku. Pemandangan tadi mengajarkanku satu hal. Bahwa hidup dalam kesabaran itu tak mudah. Perlu latihan yang luar biasa. Pembiasaan sejak dini. Ah, tapi berkata atau menumpahkan kata-kata lewat tulisan memang mudah, bukan? Yang sulit itu mengamalkannya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Bukan Sinetron

Kau tahu, dari dulu aku tidak pernah percaya sinetron. Cerita-cerita didalamnya membuatku berpikir kalau sinetron adalah tontonan yang lebay, terlalu dilebih-lebihkan. Mana ada di dunia nyata cerita seperti di sinetron???

Tapi kini, aku sedikit berubah. Ternyata apa yang harus kuhadapi, atau apa yang terjadi di sekitarku memang mirip dengan apa yang ada di sinetron. Berarti memang ide cerita sinetron diambil dari kisah nyata. Cuma ya itu… Lebaynya terlalu. Kalau ada yang jahat, jahat sekali. Kalau ada yang baik, baik sekali. Di sinetron, yang ditampilkan rata-rata tentang perebutan harta, cinta, dll. Bosan. Itu-itu saja. Ceritanya mudah ditebak. Dan cenderung tidak mendidik. Di sekolah, yang ditampilkan adalah persaingan antar geng, cinta monyet, permusuhan, dll. Kalau di dunia nyata ya memang begitu keadaannya. Tidak ditambah atau dikurangi.

Kita memang tidak pernah tahu skenario Allah bagi kita. Terkadang, kitapun tidak tahu apa hikmah yang Allah siapkan untuk kita dibalik semua peristiwa. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani ketetapan Allah untuk kita, yang sepaket dengan ujian yang mengiringi. Bersabar. Meski mungkin terdengar klise, namun memang itu jalannya. Agar tetap bertahan, meski kondisi di depan mata sesulit apapun.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Beergeraklah, karena diam berarti kematian-

Pilihan

Entah apa ini yang disebut menyerah atau bukan
Apakah ini yang dikatakan behenti berjuang atau bukan
Tapi yang kurasa, aku sudah lelah, terlalu lelah
Hingga aku memilih untuk bertahan

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 10 November 2013

Ingin

Aku hanya ingin pergi
Sebentar saja...
Hanya ingin beristirahat
Sesaat...
Aku hanya ingin menatap kesejukan..
Yang membuatku mampu berdiri tegak kembali...
Aku hanya ingin...
Mengumpulkan segenap kekuatan dan kesabaran...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 07 November 2013

Pintaku Pada Waktu

Kata orang, waktu itu bisa menyembuhkan luka
Membuat yang tadinya sakit bisa berangsur-angsur sembuh

Masih kata orang
Waktu bisa membuktikan segalanya
Kita tinggal menunggu waktu yang tepatnya saja

Tapi katamu, waktu akan mengajarkan kita betapa kita tak ada apa-apanya dihadapanMu

Baiklah, waktu, sembuhkan lukaku, bantu aku untuk bisa membuktikan semuanya
Bahwa penghambaanku padaNya adalah nafas hidupku

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 06 November 2013

Percayalah

Entah pada bilangan kali ke berapa
Aku mencoba melakukan sesuatu
Yang mungkin tak lazim kulakukan
Hanya ingin mencoba
Memberanikan diri untuk melakukan hal baru

Namun, aku terdiam, menyerah
Saat kata penolakan itu hadir
Saat apa yang kulakukan diambil alih

Ketika itu, aku hanya ingin berkata
"Percayalah, aku bisa, setidaknya aku mencoba"
Namun, kalimat itu hanya berhenti
Di ujung tenggorokan
Lidahku kelu
Tenggorokanku tercekat

Hanya dalam hati kuberucap
"Percayalah, aku bisa"

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

warnaa-warnii.blogspot.com

FK a.k.a Fakultas Kesabaran



Jadi inget sesuatu...

Dulu, ketika aku masih duduk di bangku kuliah, kira-kira saat aku tingkat 2 atau semester 4 lebih tepatnya, aku memiliki seorang murabbiyah yang luar biasa. Eh, tapi sampai sekarang pun alhamdulillah selalu dipertemukan dengan murabbiyah-murabbiyah yang luar biasa. Saat itu, teteh sempat membahas tentang bagaimana latar belakang pernikahan beliau. Kami yang masih di tingkat 2 ya menyimak saja. Beda, kalau anak kuliah zaman sekarang, tema tentang pernikahan selalu membuat antusias. Hehe... Atau perasaan aku aja ya? :D

Ada kalimat beliau yang masih kuingat hingga saat ini. Kalimat tersebut adalah, "Jadi, bagaimanapun juga, yang namanya menikah itu bisa dibilang Fakultas Kesabaran, karena akan banyak ujian yang kita lalui didalamnya".

Kalimat itu begitu mengena, karena aku dulu sangat ingin masuk FK alias Fakultas Kedokteran saat SPMB. Hehe. Tapi, takdirku memang di Farmasi ITB. Setelah mendengar kalimat itu, aku segera berkata pada temanku, Nisaul.

"Wah, Cha, berarti,meskipun Rini ga masuk FK (Fakultas Kedokteran), tapi Rini tetep aja bisa masuk FK yang lain, kalau udah nikah nanti... Hehe... Gapapalah, sama-sama FK ini... Wkwkwk..."

Nisaul hanya tertawa mendengar apa yang kukatakan.

Kini, sekitar 6 tahun dari peristiwa itu, namun aku masih mengingatnya.
Dan, kau tahu, apa yang kualami setelah menikah, membuatku berpikir kembali. Bahwa apa yang aku katakan dulu benar-benar Allah berikan saat ini. Fakultas Kesabaran. Baru terasa sekarang. Hehe... Makanya, berhati-hatilah kalau berucap... Wkwkwkwkwk... :D

Baiklah... Jika memang ini yang terbaik dari Allah, aku hanya meminta satu hal saja dariMu ya Rabb... Berikanlah aku kekuatan untuk meniti jalan kesabaran diatas ketetapanMu padaku... Aamiin ya Rabb..

Btw, Nisaul masih inget ini ga ya? :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 04 November 2013

Parenting di Twitografi Asma Nadia

Baca lagi bukunya Mbak Asma Nadia yang judulnya Twitografi Asma Nadia. Ada part yang bagus. Tweet mbak Asma tentang kata-kata yang tidak boleh diucapkan ke anak-anak. Ini isinya...

#Cinta Ananda
Things We Should Never say to the kids!

Ah, kalau gitu doang semua juga bisa, lagi!

Kok temenmu bisa kamu nggak bisa sih? 

Makanya jangan malas, belajar dong!
(evaluasi cara belajarnya daripada nuduh)

Harus berapa kali Ayah/Bunda bilangin sih biar kamu ngerti?

Dasar anak nggak tahu diri.

Dasar anak nggak tahu diuntung.

Kamu kok hitam sekarang?
(/gendut/jerawatan)->> mending kasih solusi.

Masa bantu Ayah/Bunda gini aja nggak becus sih..

Kamu bikin malu Bunda deh kalau begitu.

Kamu nggak sayang Ayah/Bunda lagi ya?

Gara-gara kamu sih...

Ampun.. Kamu kok bandel banget sih..
(bandel/nggak bisa diam/susah dibilangin,dll)

(Nggak sabar) kamu ingin Bunda mati ya?!-->>beneran pernah denger ibu-ibu bicara gini.

Bunda/Ayah nggak percaya sama kamu...

Kamu tuh selalu deh, bikin susah orangtua!

Kalau bandel gini kamunya, Bunda nggak ajak lagi deh!

(Di kendaraan)
Kalau bandel Bunda turunin disini ya!
(Padahal nggak mungkin diturunin, jadi nanti omongan ortu tidak dipercaya).

(Ada telp/tamu yang dihindari)
Bilangin, Bunda nggak ada!-->>ngajarin anak nggak jujur.

Di mobil, waktu bayar karcis masuk, biar nggak bayar
"Anak-anak nunduk ya, diam, jangan sampai kelihatan!"

Waktu masuk area permainan
"Dia baru 3 tahun Pak, jadi gratis kan?"
Padahal anak udah 5 tahun dan kita bohong di depan anak atas nama mereka.

Ayah Bunda nyerah deh, ngomong sama kamu!

Kamu tuh nggak bisa dibilangin ya!

Kamu tuh bebal ya otaknya!

Kamu kok beda banget sih dengan kakakmu.
(/adikmu/sepupumu,dll).

Heran deh, kakakmu bisa kok kamu susah banget sih?
(/adikmu/sepupumu,dll).

Kamu tuh beban banget sih buat orang tua!

Kerja kamu ngerepotin orangtua terus sih?

Kamu nggak pernah bikin bangga orangtua!

Nyesel deh punya anak kalau kamu kayak gini!

(Twitografi Asma Nadia, hal 157-160)


Ternyata banyak ya yang harus dihindari ketika berbicara dengan anak. Itu baru sebagian kecil. Semoga bisa menjadi orangtua yang bijak saat berkomunikasi dengan anak. Aamiin..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Dua Akhlak Mukmin



Sabar dan Syukur.
Dua sifat yang seharusnya menjadi akhlak bagi seorang mukmin.
Akhlak yang menghiasi kesehariannya.
Dua sifat yang akan membawa seorang mukmin untuk selalu berada dalam kebaikan.
Karena begitulah Rasulullah bersabda.

Namun, ternyata, sabar dan syukur itu tak semudah diucapkan.... Tak semudah teori di buku-buku yang membahas ini. pada penerapannya, ternyata banyak sekali godaannya, tantangan yang luar biasa berat. Kita sering melihat, kalau ada orang yang sedang tertimpa musibah, salah satu kalimat yang sering diucapkan oleh orang yang menghiburnya adalah, "Sabar, ya...".Sehingga terkadang, karena sudah terlalu biasa mendengar kalimat tersebut dalam setiap musibah yang kita alami, kita sempat kehilangan makna dari sabar itu sendiri. Kehilangan esensinya, dan sabar lewat begitu saja tanpa membekas dalam diri kita.

Dua sifat ini memang sangat bergantung pada keimanan yang kita miliki. Semakin besar kadar keimanan yang kita miliki, akan semakin mudah untuk menerapkan sabar dan syukur ini, insya Allah. Saat iman sudah mendominasi diri, maka tak ada kekhawatiran akan kehidupan ini secara berlebihan.

Saat diberi nikmat, maka ia bersegera untuk bersyukur, karena ia tahu, dengan bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan padaNya. Sering kita lihat, orang yang penghasilannya berkali lipat dari kita, namun mengapa ia sering mengeluhkan bahwa penghasilannya tidak mencukupi kebutuhannya. Namun ada yang sebaliknya, penghasilannya jauh di bawah kita, namun ia tetap bisa merasa bahagia dengan kehidupannya.

Saat ditimpa musibah, sabarlah yang menjadi akhlak utamanya. Karena ia tahu, bahwa musibah, ujian dan cobaan semua datang dari Allah. Dan Allah tidak akan zhalim terhadap hamba-Nya. Ia yakin, bahwa Allah akan mengganti dengan hal yang jauh lebih baik dari apa yang hilang dari dalam dirinya.

Semua berproses. Tidak bisa kita tiba-tiba bisa menjadi sosok yang sabar dan syukur dalam waktu singkat. Semua ada prosesnya. Ada tarbiyah Allah yang menghampiri kita. Ada ujian-ujianNya yang harus kita lalui. Untuk mencapai titik sabar dan syukur.

Sabar dan syukur.
Bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.
Sabar adalah bentuk syukur ketika kita sedang diuji.
Syukur adalah bentuk sabar ketika kita mendapat nikmat.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 03 November 2013

Balada Istri Iseng

Dongdongdongdong...
Hwuaaa... Aku ini emang iseng, trus pelupa bin ceroboh... Hehehe....
Hari ini adalah salah satu hari yang memuat kekonyolanku...

Berawal dari saat abang akan mengantarkanku. Tasku ditaruh di bagian depan motor. Aku memegang kedua hapeku. Karena saat itu sedang membalas sms dan whatsapp. Lalu kami pun berangkat. Di jalan, aku masih menggunakan hape. Setelah selesai, kubilang pada abang, "Bang, rini taro di capuchon jaket abang aja ah.. Lebih aman..kalo di saku jaket rini, ntar jatoh kayak dulu..wkwkwk... Masukin ya bang...". Lalu aku memasukkannya ke dalam capuchon jaket abang. Kupikir ini lebih aman, kan bisa aku pegangin..

Hehehe.. Si abang mengingatkanku... "Awas lho, ntar lupa...".. Tapi aku tetap menyimpannya disana..
Sesampainya di pasteur, aku turun.. Abang akan pergi ke rapat MCAMP ITSAR di SMP 2. Aku bilang, nanti aku akan mengsms abang kalo sudah selesai. Lalu abang pun pergi.. Saat aku masuk ke tempat yang kutuju, aku baru ngeh.. Sepertinya hapeku tidak ada di tas... Masyaallah.... Hapeku masih ada di capuchon jaket abang!!!! :(

Tak mungkin abang kukejar.. Hadeh... Ini mah parah... Sibuk menyesali diri.. Kenapa ga dengerin kata abang tadi... Hiks... Aneh-aneh aja aku ini... Masa nyimpen hape di capuchon suami... Ckckck... Udah mikir gimana kalo abang lepas jaket, trus hapenya jatoh.. Dua pula... :(
Pasrah..mau ngehubungin abang ga bisa.. Wartel ga ada, orang disekitar ga ada yang kenal...

Saat aku sudah selesai, aku pergi ke SMP 2. Ternyata sedang dipakai test cpns.. Dan memang tidak ada rapat ITSAR disana. Feelingku, sepertinya rapat pindah ke alkautsar. Segeralah aku menuju alka. Gambling sih... Hape ga ada.. Kalo rapatnya pindah ke tempat lain, gimana? Hehehe... Alhamdulillah... Di parkiran aku melihat motor abang... Berarti rapatnya memang pindah kesini..

Masuklah aku ke alka... Disambut yovie... Dan si abang udah senyum-senyum penuh arti...
Kumintalah hape pada abang..hehe... Ditanya abang, darimana tau pindah kesini. Kujawab feeling.. :p
Kata abang, tadinya abang ga ngeh kalo hapeku masih di capuchon... Saat abang sedang main notesnya, abang meminta Mulki untuk jarkom pindah tempat rapat. Ternyata sms Mulki pun sampai ke hapeku, dan berbunyi. Dicarilah olehnya sumber suara hape itu... Daaan... Di capuchon... Dua hape... Ckckck...

Maaf ya bang... Gini nih kalo abang punya istri iseng, pelupa, trus ga denger kalo dibilangin suami... :(
Alhamdulillah... Abang ketawa-ketawa aja.. Mungkin kalo orang lain, istrinya akan dimarahin... :) Bisa jadi... Bisa jadi...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 01 November 2013

Sisi Lain

Kadang, ada hal yang tak bisa dimengerti oleh orang lain.
Kadang, ada hal yang dirasa tak masuk akal oleh mereka.
Alasan mengapa aku melakukan sesuatu.
Karena bagi orang lain, tak seharusnya seperti itu.
Karena bagi mereka, itu bukanlah cara yang baik.

Semua itu berawal dari satu hal.
Alasan yang bisa jadi tak dapat diterima oleh orang lain.
Alasan yang dianggap aneh oleh mereka.

Tapi, aku tak bisa mengelak.
Bahwa satu hal itu yang membuatku demikian.
Meski aneh, irrasional.
Itu adalah salah satu rahasia terdalam dari diriku.

Ya, karena aku pemalu.
Introvert memang tak selalu pemalu.
Namun, agaknya, aku adalah introvert yang satu ini..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..