Kamis, 28 April 2011

Semangat-Iman-Semangat

Setelah akhir-akhir ini menulis tentang kegalauan yang menghinggapi diri, sekarang mau ganti aura ah.. hehe... Aura semangat!! Semangat yang menghilang akhir-akhir ini.

Kalau melihat kondisi orang lain yang jauh lebih sulit daripada diri kita, terkadang baru terbit rasa syukur. Dan itu terjadi padaku. Hehe.. Parah emang. Syukur belum menjadi sebuah akhlak yang menghiasi diri. Semoga bisa terus dilatih.

Yap! Ternyata, semalang apapun aku merasa kondisiku sekarang, banyak kehilangan waktu-waktu yang dulu pernah kumiliki,, Tapi ada hal yang sebenarnya tidak berubah.. Energi positif dari orang-orang terdekatku.. Keluargaku, teman-temanku, adik-adikku,,, Yah... Semuanya... Dan perhatian yang paling besar namun sering kulupakan adalah perhatian dari Rabb-ku sendiri.. Jadi teringat celetukan temanku tadi sore, "Ah, Teh Rini kaya orang ga punya iman aja, masa takut sama kantong mayat". Hahaha...

Iya juga sih... Sebenernya celetukannya tadi membuatku lebih berfikir.. Bukan karena kantong mayatnya...(yaiyalah), tapi karena kata iman itu. Jika apa yang menimpa diri ini hanya melahirkan keputusasaan dari rahmat-Nya, apakah masih ada iman yang tertinggal dalam diri??

No..no..no.. iman lah yang membuat kita tetap bisa optimis, sesulit apapaun jalan didepan kita, Iman membuat kita tak berpaling dari ketetapanNya. Iman membuat kita tak jadi hamba yang menyalahkan Khaliq.Dan, imanlah yang menjadikan semangat yang telah hilang, mulai muncul kembali sebagai bara-bara api yang semakin membesar, seiring dengan meningkatnya keimanan itu sendiri.

Iman is the greatest tool to enjoy our life with something that is called "barakah"...

Selasa, 26 April 2011

No Subject

Haruskah ku bertahan,
jika sesuatu itu telah merenggut kenyamananku
untuk menghamba padaMu ya Rabb..
Walaupun sesuatu itu adalah ketetapanMu,
tetapi, bukankah aku dapat memilih untuk menjemput takdir baikku dariMu
di tempat lain di bumiMu yang luas ini?

Bukan ku tak ridha atas keputusanMu,
Namun diri ini tak mampu berdiri dengan tegak
jika diri ini justru akan semakin kehilangan kebeningan hati
dan teracuni dengan amarah yang tak beralasan,
dan keangkuhan seorang lemah di hadapan Tuhannya

Rabbi...
aku hanya takut...
jika karena ini, aku semakin jauh dari jalan
untuk memasrahkan kehidupanku secara sempurna padaMu..
Kuatkan aku Rabb..

Selasa, 19 April 2011

Kekuatan Ganda "HOPE"

Kata Oxford Learner's Pocket Dictionary, salah satu definisi hope itu adalah, "desire and expectation that sth good will happen". Dan masih kata kamus itu juga, ternyata yang namanya desire dan expectation itu punya persamaan dalam definisinya, yaitu sama-sama mengandung kata "strong". Desire adalah "strong wish", sedangkan expectation adalah "strong hope or belief that sth will happen".

Wuah... apa sih nih maksudnya? Pusing...
Hehe.. Gak sih, sekalian belajar lebih dalam tentang vocabulary bahasa Inggris, ternyata banyak hal yang menarik. Apalagi belajar bahasa Arab kayanya ya?? =D

"Hope" atau biasa kita artikan sebagai sebuah harapan ternyata tak sekedar asa yang tak memiliki kekuatan. Tetapi, ternyata ia punya kekuatan ganda. Apa itu? ya desire dan expectation. Kita harus punya keinginan yang kuat untuk meraih apa yang menjadi harapan kita. Keinginan kuat untuk merealisasikannya. Keinginan yang akan membawa kita kuat dan tidak mudah menyerah untuk meraih harapan kita tadi.Kekuatan yang kedua adalah keyakinan. Keyakinan yang kuat akan membuat kita tak mudah mundur, meskipun orang di sekitar kita meragukan apa yang kita cita-citakan. Karena, jika kita tak lagi yakin akan harapan kita, maka tak akan ada artinya lagi harapan itu. Bahkan sesuatu itu bukan lagi "hope", karena ia telah kehilangan kekuatannya.

Tak mau kehilangan harapan? Maka jagalah agar kekuatannya tetap ada. Keinginan dan keyakinan. Terlebih jika muara dari keinginan dan keyakinan itu berfondasikan keimanan dan keinginan untuk menjadi hamba terbaik di hadapan-Nya.

Start to get a new hope, a better life!

Senin, 18 April 2011

Empati bukan Simpati

"Tidak perlu menjadi seorang tunanetra untuk (sedikit) mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang tunanetra. Jika empati itu ada."

Yap! Empati. sesuatu yang jauh lebih bermakna bila dibandingkan dengan simpati. Empati akan mengajarkan kita untuk mengerti posisi dan keadaan orang lain. Apa yang ia rasakan, apa yang ia alami. Empati merupakan suatu kekuatan aktif yang akan menggerakkan kita untuk bisa lebih memberi bagi orang lain. Bukan empati ketika ia tak melahirkan suatu gerakan untuk berkontribusi.
Empati itu perlu dilatih dan diasah. Ia tak muncul begitu saja. Tapi, ia akan muncul dari hati yang lembut, yang mau sedikit memahami apa yang terjadi di sekitarnya. Minimal pada lingkungan terdekatnya.

Seorang atasan yang tidak memiliki empati terhadap orang yang dipimpinnya tidak akan pernah mau tau apakah bawahannya mengalami kesulitan, memperoleh tekanan dalam pekerjaannya, bahkan apakah perutnya sudah terisi atau belum. Yang ia mau tahu adalah pekerjaan bawahannya haruslah selesai dan tanpa kesalahan. Itu saja.

Begitu mahal sesuatu yang bernama "Empati". Hingga ia tak sembarangan bisa dimiliki oleh siapa saja.
Mau menjadi seorang yang empati? Belajarlah dari kehidupan Rasulullah dan sahabatnya yang penuh dengan empati luar biasa. Sehingga mereka benar-benar layaknya satu tubuh antara satu dengan yang lainnya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
 

Minggu, 17 April 2011

(Tak) Mungkin

Tak mungkin mengulang kembali waktu yang telah lalu
Tak mungkin berhenti
Tak mungkin menyerah
Satu hal yang mungkin dan harus menjadi pilihan adalah menghadapinya dan menjadi pemenang

Mungkin untuk mencari jalan lain
Mungkin untuk suatu saat nanti
Mungkin ada hal yang tersembunyi
Satu hal yang tak mungkin adalah menggugat keputusan dari Dzat tertinggi

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..