Senin, 30 Desember 2013

Masih Sama Seperti Dulu

Bahagia itu, saat mendengar kabar dari seorang sahabat
Bahwa ia dikaruniai anugerah oleh Allah
Saat mengetahui, bahwa ia akan segera menjadi seorang ibu

Waktu memang cepat berlalu
Masih kuingat dengan jelas
Pada bilangan sebelas tahun lalu

Kami adalah dua bocah yang saling menggoda satu sama lain
Berteriak memanggil nama yang ada di sinetron
Lalu ditingkahi dengan tertawa terbahak-bahak

Bertemu dalam sebuah organisasi keislaman
Dalam balutan ukhuwah
Meski tak berarti menghilangkan kejailan masa kanak-kanak

Bahkan hingga kini...
Saat bertemu dengannya pun masih seperti itu
Selalu ada kejailan, keisengan, dan tertawa lepas
Dimanapun bertemu
Masih sama seperti ketika itu....

Sayup kudengar dua teriakan bocah yang melengking tinggi dan diakhiri dengan suara tawa....
"Haris....!!!"
"Doel....!!!"
"Hahahaha......"

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Mudah Bagiku

"Say, dari tadi, si akang itu main-main terus sama anaknya... Bercanda terus.."
"Yaa gapapa atuh, Bang, namanya juga sama anak sendiri... Hehehe..."

Memang sih, dari tadi kulihat si akang itu bermain-main dengan putrinya yang kukira masih usia 2-3 bulanan. 
Saat itu kami sedang di Salman, pasca MCamp kemarin. 

Ketika di rumah, aku bilang sama abang..

"Abang udah pengen main sama dede, ya? Hehe... Sebentar lagi, insya Allah....:
"Hehehe... Iya... Kok tau sih?"
"Taulah Bang..."
"Abang mau apa, Rini tau, abang mau makan apa, Rini tau, abang mau main sama dede, Rini tau... Kok bisa?"
"Iyalah... Abang itu suami Rini, ga sulit membaca pikiran abang...Hehe.."
"Berarti ini bener-bener istriku..."
"*&^%$#???..."

"Tidak sulit untuk mengertimu... Karena kau adalah suamiku..". :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Jumat, 27 Desember 2013

Urusan Kita....

Kebaikan, bagaimanapun bentuknya, ia dapat mengikis keburukan
Meski keburukan itu sudah mengakar
Namun aku yakin, akan ada suatu masa
Dimana kebaikan dapat memupus keburukan

Ada keburukan yang terbungkus dengan prasangka
Hingga prasangka itu sudah mendarah daging
Ada lagi yang terlihat indah
Namun buruk di belakang

Biarlah, meskipun butuh waktu lama
Tapi kebaikan tetap kita berikan
Biarlah, meskipun tak ada manusia bumi yang peduli
Kita tetap menyemai kebajikan

Karena urusan kita yang lebih penting
Adalah dengan pencipta manusia itu sendiri
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 25 Desember 2013

All About Her

Puitis, romantis, melankolis
Bagiku, ia seperti lautan kata-kata indah penuh makna
Bagiku, ia adalah kompetitor beramal meraih cintaNya

Selalu takjub saat ia berkata-kata
Atau mengurai mimpi-mimpinya
Dengan mata berbinar-binar penuh semangat

Kadang aku tak dapat berkata apa-apa
Saat ia mengungkapkan jalan pikirannya
Ia tak seperti kebanyakan orang
Imajinasinya tinggi mengangkasa

Dimana kudapat seseorang yang dengan polosnya berkata
Bahwa ia mau menjadi yang kedua?
Hanya ia

Bagi orang lain mungkin itu aneh
Tapi bagiku, itu jelas
Jelas, bahwa ia cinta

Ia, yang telah Allah anugerahkan sebagai teman perjuangan 
Alhamdulillaah..
Semoga Allah selalu mencintaimu, Faa... :*

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-




Pelajaran Malam Ini



Malam mulai larut. Saat laptop masih menyala, dan menemukan gambar ini di Facebook... Dari Kang Dedi Priadi. Like this banget sama quotenya. Langsung deh dishare. Dan jadi kepikiran untuk menulis sedikit tentang ini. 

"There is no job more important than parenting".

Yap. Tidak ada pekerjaan yang lebih penting dari mendidik anak/parenting. Bayarannya surga. Mungkin sekarang tidak bisa dinilai dengan sekian banyak materi atau uang yang diperoleh. Tapi, parenting adalah investasi kita untuk akhirat. Anak adalah amanah Allah yang harus dijaga. Dan amanah ini seharusnya mendekatkan jarak kita pada surga. Bukan sebaliknya. Sejatinya, anak bukanlah milik kita. Ia adalah titipan dari Yang Maha Baik. Sama seperti apa yang kita miliki saat ini. Semua adalah titipan. Amanah. 

Parenting. 
Di tengah perdebatan antara bagaimana mendidik anak yang baik, bagaimana peran ayah dan ibu dalam mendidik anak, tantangan zaman yang menuntut anak diperhatikan lebih, namun disisi lain juga kebutuhan materi mengejar setiap waktu.... Ah, selalu saja ada liku dalam suatu perkara. Apalagi perkara kebaikan berbuah surga seperti mendidik anak. 

Tak ada orangtua yang sempurna di dunia ini. Yang ada adalah orangtua yang menginginkan hal terbaik bagi anak-anak mereka. Jikapun kita sebagai anak merasa ada hal yang kurang dari orangtua kita, maka pasti tetap ada kebaikan yang bisa kita peroleh dari orangtua kita. 

Selanjutnya, ketika kita menjadi orangtua, ambillah segala kebaikan orangtua kita untuk anak kita. Dan kita perbaiki kekurangan orangtua kita dalam mendidik kita pada anak kita. Kita bangun generasi yang jauh lebih baik dari kita dan orangtua kita. Generasi yang lebih dicintai Rabbnya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Bijak Dengan Sosmed

Maraknya pengguna sosial media atau sosmed ternyata menimbulkan efek negatif selain tentunya banyak pula efek positifnya. Mau share sedikit tentang salah satu efek negatif sosmed. Saat ini banyak juga yang menulis status atau tweet atau apalah itu, sebagai keluhan, curhatan, umpatan, dan semacamnya. Ada yang punya masalah dengan seseorang, tapi ia lampiaskan di sosmed. Memaki-maki orang, atau menghina.. Pada dasarnya kan sama ya... Mau di dunia nyata atau dunia maya, tetep aja akan dipertanggungjawabkan di hadapanNya. Ada lagi, efek negatifnya bisa membuat orang berprasangka buruk. Gimana caranya? Kita akan ambil contoh.

Seseorang, sebut saja A. Ia bersaudara dengan si B. Si A menulis status di facebook. Isinya tentang sindiran pada seseorang. Tapi ia tak sebut nama. Statusnya banyak dikomentari orang. Dan isi komennya akhirnya banyak yang umpatan, dll. Sebutlah C. Ia membaca status A tadi. Dan ia berasumsi, kalau status A itu menyindir si B, saudara si A. Tanpa konfirmasi pada A. Baru asumsi. Asumsi C ini, kemudian disampaikan pada D. D, yang tidak membaca status A, tidak konfirmasi ke A atau B, menganggap asumsi C ini benar. Dan ia membuat penilaian negatif untuk B.

Dari contoh tadi, ternyata bermula dari status no mention, bisa berujung pada penilaian subjektif yang belum tentu benar. Status yang dibuat oleh A, bisa jadi bukan untuk B, bukan? Tapi karena C menganggap isinya 'sepertinya' menunjuk pada B, maka itulah yang A maksud (dalam asumsi C).

Adilkah jika penilaian kita terhadap seseorang disandarkan pada asumsi? Tanpa tabayun? Apalagi asumsi yang mungkin sangat subjektif sekali....

Prasangka... Maka benarlah Allah memerintahkan kita untuk menjauhi prasangka... Bukan untuk orang lain. Tapi untuk keselamatan diri kita sendiri. Agar terhindar dari dosa.

So, bijaklah menggunakan sosmed... Yaah... Meskipun aku juga belum sempurna... Kadang masih juga pengen curhat di sosmed, melampiaskan kekesalan, dll.. Apalagi buat orang yang introvert sepertiku... :) Tapi... Harus dicoba...!!

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 23 Desember 2013

Photo Session


Setelah lama ingin foto studio, akhirnya Sabtu kemarin terealisasikan juga... Alhamdulillaah... Hehe.
Sebelumnya udah pernah hampir foto. Tapi gagal. Waktu itu kami dari Kopo, udah siap-siap pake baju buat foto, sama bawa baju lain buat ganti kostum. Rencananya mau pake tiga kostum. Siangnya, mampirlah ke Papyrus Studio. Udah liat-liat paket-paketnya.... Udah milih mau paket yang mana juga sama daftar. Setelah itu, abang ambil tas di motor, aku nunggu dulu sambil makan eskrim cingcau.. Wkwkwkwk... Saat abang datang, ternyata abang bilang kalau salah satu kostumnya ga kebawa, alias ketinggalan di Kopo. Hadeh... Gimana ini? Udah daftar, sayang kalau nanti harus balik lagi untuk foto kostum satu lagi. Akhirnya, kami memutuskan untuk tidak jadi foto... Hwahaha... Kabur deh aku sama abang... Alhamdulillah belum bayar juga... Hihi...

Itu sudah beberapa bulan yang lalu...
Kami memutuskan foto secepatnya, sebelum riweuh sama lahiran (insyaallah)... Setelah nunggu kaos ITSAR jadi, akhirnya foto juga kemarin Sabtu. Cari tempat foto yang deket aja dari tempat aktivitas sebelumnya. Yah, di BIP deh jadi pilihan. Awalnya mau ke JONAS photo BIP, tapi kubilang ke abang, gimana kalo ke Dream Studio aja. Gayanya bisa banyak, dan bisa ganti kostum juga. Terus, kita cuma bayar foto yang dicetak plus CD aja. Ga usah pake frame-frame gitu.... Kan mahalnya gara-gara frame... Kita kan lagi GBN... Wkwkwkwk... Kalau nanti ada yang mau digedein fotonya ya tinggal cetak aja plus pake frame.. Edisi anak muda...

Setelah daftar, menunggu dan difoto... Berkali-kali... Sampai mati gaya... :D
Cuma nunggu 10 menit sampai foto dicetak dan dapat CDnya. Ada 19 foto yang dicetak dan filenya dimasukkan ke dalam CD. 
Alhamdulillah... Buat kami, ini sudah istimewa kok... :p




-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tenang Saja

Ada orang yang selalu disibukkan dengan kesalahan orang lain
Hingga ia lupa, bahwa dirinya pun sebenarnya tak luput dari kesalahan

Ada orang yang mencari-cari cela dari orang lain
Hingga ia lupa untuk memperbaiki dirinya sendiri

Ada orang yang ketika ia memiliki penilaian atas seseorang
Maka selamanyalah penilaiannya yang benar

Ada orang yang selalu menilai negatif setiap tindakan orang yang sudah ia cap salah

Tenang saja, tak semua orang menyukai kita, itu pasti
Tenang saja, mustahil membuat kita melakukan semua yang orang inginkan

Karena mereka pun tak mungkin bisa melakukan itu terhadap diri mereka sendiri

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Jumat, 20 Desember 2013

Mencari Lagi

Masih tentang nama. Hehehe... Masih bingung sama nama buat dede... Tapi, pengennya yang menggambarkan kalau dede itu kuat, atau karakternya kuat, atau artinya kuat, atau... Yaa.. Sekitar itulah... Hehe... Malah jadi inget sulthon...:D
(piss wafaa...rini ga akan ngasih nama sulthon kok...:p, ntar kembaran :p).

Kenapa kepikiran biar kasih nama yang artinya kuat atau sekitar itu? Bercermin dari apa yang kualami hampir selama 9 bulan ini. Mulai dari berazzam untuk tidak mudah mengeluh, dalam hal apapun, meskipun kadang berat terasa... Masih banyak yang lebih buruk kondisinya dari padaku. Jadi...woles aja... Trimester pertama, alhamdulillah terlalui... Kata orang jangan terlalu capek, tapi aku justru sebaliknya... Merasa lebih ditempa... Malah jadi kerasa ga dimanja. Ada positifnya... Persiapan jadi seorang ibu... Jadi seorang ibu kan ga mudah. Harus kuat. Lagipula aku sudah berazzam, bahwa aku tidak mau menjadikan kehamilan ini, atau anakku kelak sebagai sesuatu yang melemahkan diri... Apalagi kalau jadi melemahkan dakwah.. Yaa... Sewajarnya aja... Kalau udah ada alarm dari tubuh ya istirahat... Alhamdulillah... Allah memberikan kelancaran...

Back to nama... Siapa atuh? Hehehe... Belum dateng inspirasinya... :-)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 18 Desember 2013

My Pregnancy Journey : 5th Month

Agustus-September 2013

Tepat di minggu 20, kami pergi untuk kontrol ke RSAI. Kali ini datangnya lebih awal. Dari jam 8 pagi. Tapiiii...Ternyata dapat antriannya yang nomor 32. Gubrak.com... Hehe... Bulan lalu dateng jam sebelas dapet antrian 31, sekarang lebih pagi, eh dapet antrian 32. :D

Yaa... Nunggu deh...Gimana lagi... Haha....
Di pemeriksaan kali ini, aku suntik TT yang pertama. Karena ini udah masuk 20 minggu, berarti bisa tau jenis kelaminnya, insyaAllah. tapi, mana aja sama kok... Yang penting sehat... Kalo abang sih nebaknya perempuan, kalo aku laki-laki. Saat di USG.... Dokter bilang, insya Allah laki-laki... Alhamdulillah... Mau laki-laki atau perempuan, sama-sama bersyukur.... Yang terpenting adalah bagaimana menjaga amanah ini dengan baik... Karena akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah..

Di bulan ini, aku kembali melakukan perjalanan jauh... Ke Lampung. Hehe... Bulan lalu ke Demak, sekarang ke Lampung. Alhamdulillaah... Semuanya lancar... Yaa...Pegel-pegel sedikit pasti ada... Wajarlah ya... Disini aku makan banyaaak banget... Hehe... Sampai-sampai bulan ini ternyata aku naik berat badan sampai 5 kg dong!! Ga kebayang :P

Dulu aja susah naikin berat badan...

Kalo baca di buku-buku atau pengalaman orang, katanya untuk anak pertama, biasanya gerakan janin mulai terasa di minggu ke 18-20. Aku menanti-nanti... Seprti apa gitu gerakannya... masih menerka-nerka.. Sudah ada sih gerakan kaya kedutan gitu, sewaktu mau berangkat ke Lampung, tapi aku masih ragu, bener itu gerakannya atau bukan. Di perjalanan pulang juga merasakan. Tapi masih belum terlalu kuat dan sering. Jadi belum bilang ke abang. Hehe... Pas udah bilang ke abang, abang bilang pengen tau. Tapi, karena gerakannya belum terlalu sering, dan akunya juga suka ga ngeh, jadinya ya susah nunjukinnya... wkwkwkwk...

Secara fisik, Alhmadulillaah tidak menjadi masalah buatku... Alhamdulillah Allah berikan kemudahan dan kelancaran...
Allah mengujiku di bagian psikologis ternyata.. Hehe... Gapapa deh... Semoga jadi sarana biar lebih dewasa dan kuat aja ke depannya... Menjaga agar emosi stabil selama hamil itu memang tidak mudah. Alhamdulillah, abang ngerti kondisi aku.. Jadinya ga terlalu berat... :)
Semoga dengan masalah-masalah yang ada juga menjadikan kami lebih kuat, termasuk mulai mendidik dede biar jadi mujahid tangguh kelak, insyaAllah... :)



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

The Best Thing

"Abaang... Kata Teh Dina sama Teh Ayu, Rini kurusan... Iya Gitu?"
"Istriku makin cantik, kok.."
"Beuh... Kurusan Bang katanyaaa..."
"Makin cantik kok..."

Begini nih kalo ngobrol sama abang...
Ngomong kemana, dijawabnya juga kemana...
Sering ga nyambung...
Soalnya si abang suka gombal-gembel gitu...
Beuh...

Mungkin, kata orang itu romantis..
Gombal-gombal kaya gitu biasa..
Tapi, bagiku bukan...
Lebih gerimis itu saat si abang tidak bermaksud ngegombal
Tapi ia selalu melakukan hal yang terbaik yang bisa ia lakukan...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Sabtu, 14 Desember 2013

Rasa Saat Hujan

Akhir pekan adalah hari penuh dengan agenda tarbawi. Hari ini... Aku menuju tempat lingkaran di daerah Bandung Timur. Menuju kesana dianter abang. Abang menungguku di masjid dekat sana. Ba'da Ashar sudah beres. Namun ternyata hujan turun cukup deras. Aku menunggu. Sempat reda. Namun ternyata hujan deras kembali. Kembali menunggu. Aku tahu, pasti abang laper, karena memang kami belum makan siang. Saat hujan kukira sudah reda, aku sms abang, dan mengajak abang pulang, takut kemaleman. Abang bilang iya. Tak lama, abang sampai ke tempatku, tapi tidak bawa motor. Karena ternyata hujan masih cukup deras. Akhirnya kami menunggu di masjid. Sekitar 10 menit kemudian, aku mengajak abang cari makan aja, biar nunggu hujan sekalian makan. Jadi bisa lebih cepat pulang... Aku dan abang memakai jas hujan, tapi atasannya aja. Sampe dekat pom bensin, barulah kami bberhenti di tempat makan. Kami makan sambil menunggu hujan reda. Setelah makan, abang bilang tunggu sampai reda saja. Tapi, kau tau, aku tidak ingin membuat abang terlalu lama untuk sampai di rumah. Abang sudah mengantarku, menungguiku,ah... Terlalu banyak aku merepotkan abang. Kubilang, lebih baik pulang sekarang, biar abang bisa cepat istirahat.. Aku akan pakai jas hujan full, meskipun harus duduk menyamping... Pernah dulu duduk menyamping saat perut sudah besar juga... Setelahnya sakit sekali... Tapi, kali ini harus bisa. Biarlah, insyaallah kami kuat. Habis hujannya tampak akan lama. Begitu motor jalan, baru terasa hujan derasnya. Abang nyanyi-nyanyi, katanya untuk mengusir dingin. Tapi, bagiku malah menjadi berpikir.. Bahwa Allah sudah begitu baik memberikanku suami yang baik seperti abang. Mengantarku kemana-mana, sejauh apapun selama abang bisa,menungguiku, memakaikan jas hujan saat aku sulit bergerak, dan semuamuanya... Allah... Abang terus bernyanyi, tapi air mataku tak tertahan. Mengalir di pipi, dan membaur bersama tetes hujan... Hatiku gerimis... Aku semakin bersyukur. Alhamdulillah... Aku janji, abang... Aku akan jadi istri shalihah, agar Allah berkenan mempersatukan kita kembali di jannahNya... :)

As always, abang adalah badai di ufuk rasaku...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 13 Desember 2013

Active Baby

Pagi ini, aku mengantarkan kemeja ayah yang tertinggal di rumah. Kemeja itu akan digunakan untuk ayah shalat jum'at nanti. Aku pergi ke Pasteur naik angkot. Duduk di paling ujung. Di daerah pasar, naiklah seorang ayah, ibu dan anak lelakinya berumur 4 tahunan. Kurasa mereka keluarga yang sehari-harinya bilingual... Hehehe..soalnya bahasa yang digunakan mix bahasa indonesia dan inggris. Mulai dari Setrasari sampai lampu merah arah tol Pasteur macet sekali. Penumpang sudah ada yang mengeluh karena macet. Aku sih kepanasan... :)

Dede bergerak terus, hingga bisa kulihat dengan jelas gerakannya... Dan itu berlangsung selama macet. Saat aku sedang membalas whatsapp, dede bergerak-gerak lagi. Ternyata ada yang memperhatikan... Ibu di depanku. Aku sekilas mendengar ia berkata, "Bayinya gerak-gerak". Karena aku hanya mendengar sekilas, jadilah aku melihat kearah ibu berusia sekitar 38 tahunan itu. Ia berkata lagi, "Bayinya bergerak terus.. The baby is very active".

Kujawab, "Iya, tante". (eh, biasanya kan penampilan ibu-ibu kaya gini mah suka kalo dipanggil tante...hehehe...).
Akhirnya percakapan kami berlanjut. Mulai dari usia kehamilanku, jenis kelaminnya, sampai ke berapa ongkos angkot sampai Giant Pasteur... Kayanya mereka baru disini, atau sedang mengunjungi saudaranya disini, jadi ga hafal sama ongkos angkot.. Wkwkwk....

Sampai di BTC, aku turun duluan. Si tante masih belakangan turunnya, karena mau ke Giant. Aku pamit, dan kali ini si omnya yang bilang padaku untuk hati-hati. :)
Sambil memegang perutku, aku berazzam pada diri sendiri, aku akan mendidik dede biar jadi muslim yang kuat. Insyaallah...

Sekarang waktunya ngasihin kemeja ayah... :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Saat Teruji

Kadang, aku merasa sepertinya harus memahami semua orang... Harus mengikuti apa yang dirasa enak pada orang lain... Sementara mereka tidak pernah mencoba memahami apa yang aku hadapi..

Jadi teringat sebuah kisah. Di kelompok mentoring, ada seseorang yang sedang kekurangan. Tapi ia tidak pernah bercerita pada teman-temannya. Setiap minggu ia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dari rumahnya untuk sampai ke tempat ia mentoring. Kadang dengan uang yang pas-pasan, dengan kondisi yang pulang sampai rumah selalu malam, karena jarak rumahnya dan tempat ia mentoring yang cukup jauh... Tapi ia mencoba mengerti. Teman-temannya memang jauh lebih dekat ke tempat ia mentoring, ia pun mengalah. Terkadang ingin sekali meminta, bisakah sesekali mereka yang merasakan betapa jauhnya ia dalam menempuh perjalanan setiap minggunya. Tapi tidak ia utarakan. Ia hanya berpikir, teman-temannya sudah menikah, punya anak kecil, susah dibawa jauh-jauh. Jadilah ia berpikir untuk menerima kondisinya dan tidak menuntut apapun. Meski kadang, terlintas pikiran, bagaimana ketika ia kelak sudah menikah dan punya anak kecil? Masih haruskah ia yang pergi jauh sendiri dengan alasan teman-temannya ada lagi yang harus dimengerti kondisinya? Ia menjadi tertutup. Beberapa waktu ia tak datang mentoring karena tidak ada ongkos kesana. Tapi teman-temannya tidak ada yang menanyakan. Yang ada bahwa kehadirannya menurun. Kemudian ayahnya wafat. Lagi-lagi, tak ada satupun temannya yang tahu. Dan ia pun tak ingin memberi tahu. Sekian lama ia merasa sendiri. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Ia memutuskan untuk pergi dari mentoring dan tarbiyah. Karena ia merasa, ukhuwah yang selalu digaung-gaungkan tak ia dapati melainkan hanya sekedar materi mentoring. Ia terlanjur sakit hati. Ia terlalu lelah untuk memahami semua orang. Sementara ia merasa sendiri. Dan teman-temannya menganggap ia sudah tidak berafiliasi pada tarbiyah. Salah siapa? Ah, yang terpenting bukan mencari siapa yang salah.

(Seperti yang diceritakan oleh salah seorang teteh, semoga bisa menjadi ibrah bagi kita)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 11 Desember 2013

Dilematis

Akhir-akhir ini, sering mendengar cerita yang seperti ini. Dalam sebuah keluarga, tiba-tiba ayah yang menjadi tulang punggung keluarga tidak bekerja lagi. Entah itu di PHK, atau yang lainnya. Setelah itu, yang mengambil alih perekonomian keluarga adalah si ibu, yang awalnya adalah seorang ibu rumah tangga. Yang tidak bekerja di luar rumah. Sementara si ayah yang sudah tidak bekerja lagi, tidak berusaha mencari peluang lain. Dan akhirnya, perekonomian keluarga ditopang oleh si ibu.

Cerita seperti ini beberapa kali hadir ke telingaku. Hehehe... Jadi membuka mata... Ternyata banyak ya yang mengalami hal seperti itu. Jadi mikir juga, apa faktor yang menyebabkan terjadi hal seperti itu... Yang jelas, kkemungkinan si anak jadi tidak respect terhadap ayahnya sangatlah besar. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan sana. Tetapi, menjadi wanita yang mandiri dan kuat adalah kuncinya. Seperti salah satu muwashafat kader dakwah. Qadirun 'alal kasbi. Ini berlaku untuk akhwat juga kan? Yaa... Meskipun kalau akhwat mah tetep aja fokus utamanya adalah keluarga. Berarti peer kita adalah bagaimana menjadi akhwat yang mandiri dan kuat, tanpa melepaskan tanggung jawab keluarga.

Jadi ingat cerita seorang teman... Ia tidak boleh resign, karena orangtuanya mengambil contoh pada apa yang terjadi di tetangganya. Si tetangga diminta resign oleh suami, padahal gaji dan posisinya sudah cukup baik. Akhirnya si istri resign. Namun ternyata, kehidupan keluarganya kedepan terutama dari sisi perekonomian menjadi tidak stabil. Inilah yang menjadi contoh oleh orangtua temanku.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Senin, 09 Desember 2013

Self Talk

Kesempatan itu tidak datang dua kali.
Benarkah? 
Penyesalan itu selalu datang belakangan.
Benarkah?
Bisakah kita tidak menyesal saat melewatkan kesempatan yang sudah datang pada kita?

#selftalk

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


My Pregnancy Journey : 4th Month

Juli-Agustus 2013

Bulan lalu peer kami adalah mencari dsog yang baru. Karena tidak nyaman dengan dsog yang sebelumnya. Setelah mencari informasi sana-sini, siapa saja dsog yang pro normal, search di internet juga tentang dsog yang recommended di Bandung. Akhirnya kami memutuskan untuk ke dr. Delle Heliani, SpOG di RS. Al Islam. Dari rumah Sarijadi memang lumayan jauh kalau ke Soekarno-Hatta, tapi tak ada salahnyalah dicoba.

Setelah buka bareng di rumah teh Nita saat Ramadhan, kami menginap di Pasir Impun, biar tidak terlalu malam. Keesokan harinya, aku bilang ke abang, gimana kalau hari itu saja ke RSAI nya, soalnya saat itu memang jadwal dr. Delle. Akhirnya kami cobalah ke RSAI. Sampai RSAI pukul 10.50 WIB. Daftar dan dapat antrian 31. Karena mendadak, jadi kami tidak membawa buku kehamilan yang biasa saat kontrol kehamilan. Alhamdulillaah... dokternya welcome dan friendly... Hehe... Yaa.... nyaman aja gitu...

Oiya di bulan ini mual muntah masih ada. Tapi sudah mulai terbiasa dengan itu. Jadi yaa dinikmati saja. Di bulan ini juga aku melakukan perjalanan yang jauh saat sedang hamil pertama kali, yaitu ke Demak. Naik mobil yang dikendarai pakde. Ngebutnyaa luar biasa. Tapi emang pakde biasa ngebut sih. Hehe... Saat itu sedang Ramadhan, aku memang tidak shaum Ramadhan. Pernah coba sehari, sampai maghrib sih, tapi setelahnya pusing, lemas... Hehe... dan setelah makan pun tetap lemas.. memang dokter juga bilang, karena kandungannya masih muda, jadi lebih baik tidak shaum dulu. Karena bisa saja ibunya kuat, tapi anaknya belum tahu.

Balik ke perjalanan ke Demak. Perjalanan hampir 10 jam lumayan menguji kekuatan dan ketahanan diri. Hahaha... Tapi kalau ada keluhan yang dirasa, aku sih ga bilang-bilang... Paling bilang ke abang. Biasa aja... Dan berdo'a semoga Allah menjaga kami. Alhamdulillaah, baik-baik aja. Cuma setelah pulang dari sana memang cukup tepar. Istirahat beberapa jam, terus pergi ke Kopo... Alhamdulillah, dedenya kuat ya... Jadi latihan juga. Hehe... Berharap semoga dede kelak menjadi seorang mujahid yang tangguh dan pantang mengeluh. Aamiin... :D



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 06 Desember 2013

Resisten

Resisten.

Saat kita selalu fokus pada kekurangan orang lain,
Saat itulah kita menutup mata dari kelebihan yang ia miliki

Saat kita hanya melihat kekurangan seseorang,
Saat itulah kita menafikan perbaikan diri yang dilakukan seseorang

Saat di dalam pikiran kita hanya ada hal negatif saja yang dilihat,
Saat itulah kita meniadakan hal positif dari seseorang

Tanpa kita sadari, kita akan membentuk seseorang itu menjadi resisten.
Karena semua yang ia kerjakan terasa salah, negatif
Ia bingung bersikap
Saat ia mencoba dan mencoba lagi, lalu salah dan salah lagi
Maka ia memilih untuk resisten

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 05 Desember 2013

Senja Itu



Aku terduduk dengan kepala menunduk
Lalu kau datang dan duduk dihadapanku
Saat kepala kuangkat
Aku sudah berurai air mata

Terbata, mengalir cerita dari lisanku
Kau pun tertunduk
Aku tahu, kau pun merasa sedih

Tapi itu tak berlangsung lama
Kau kembali menatapku
Menggenggam jemariku, 
dan berkata,
Kata Al-Qur'an, jadikan sabar dan shalat sebagai penolong
Dan Rasulullah juga bilang, kita harus sabar

Ah, lebih indah dari bunga Georgia, kurasa
Meski aku belum pernah melihatnya,
Tapi aku yakin itu

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Do'a Indah

Pasti ada hikmah dibalik semua yang menimpa kita. Kehidupan tak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Terkadang kita gembira, marah, kecewa, atau sedih. Semua datang silih berganti. Saat kesedihan melanda, kita memohon padaNya.

Kemarin, aku buka-buka buku kumpulan do'a, dan menemukan do'a yang indah.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ 
قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ 
عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ. 
“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”  HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih.
Semoga bisa menghapalkannya, dan mengamalkannya. Semoga Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai penentram hati, cahaya di dada pelenyap duka dan kesedihan. Aamiin.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- 



Rabu, 04 Desember 2013

Aku Lelah

Aku lelah..
Saat dituntut untuk bisa sempurna
Sementara, untuk mengerti perasaanku saja tidak mau
Bahkan bertanya pun tidak

Aku lelah..
Saat selalu aku yang menjadi tersalah...
Sementara yang lain tidak..
Bahkan, introspeksi diri pun tidak

Aku lelah...
Saat ingin memperbaiki kesalahan
Sementara, mereka sudah dipenuhi pikiran negatif
Bahkan, berhusnuzhan pun tidak

Aku lelah..
Haruskah selalu aku yang terpojok
Haruskah selalu aku yangn memulai
Haruskah selalu aku yang tersalah

Apakah aku memang selalu salah
dan mereka selalu benar?

Aku lelah...


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Kriwel Pink

Ada kejadian yang lucu.
Saat itu, aku sedang berada di warnet. Aku duduk di depan komputer paling ujung, dekat tembok. Lesehan. Setelah aku menggunakan komputer untuk beberapa waktu, di tempat sebelahku, datang seorang ibu dan anak perempuannya. Kuperkirakan usianya 2 tahun.

Ibunya bilang pada anak itu, untuk tidak pergi kemana-mana. Anak itu tetap berjalan-jalan. Tak lama, ia melihat kearahku. Kuberi senyuman. Lalu ia pergi lagi. Eh, ia balik lagi. Kini kupanggil ia saja. Lalu ia duduk di pangkuanku.

Hehe... Anaknya lucu, rambutnya kriwel-kriwel, pakai baju terusan warna pink. Ibunya hanya tertawa saja melihat ia duduk di pangkuanku. Saat anak itu menemukan pulpen, kuberi kertas. Dan ia sibuk menggambar.

Jadi, aku bisa browsing lagi deh dengan aman... Wkwkwkwk... :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Senin, 02 Desember 2013

Tafahum

Terkadang, disadari atau tidak, kita terlalu menuntut seseorang agar sesuai dengan keinginan kita.
Beginilah, begitulah...
Jangan seperti ini, jangan seperti itu..
Tapi sering kita melupakan sesuatu..
Kita lupa untuk melakukan sesuatu yang lebih penting...
Mencoba mengerti kondisi seseorang yang kita tuntut itu...
Coba lihat, apakah ini pengalaman pertamanya melakukan sesuatu tersebut, ataukah fase baru dalam hidupnya yang harus ia hadapi...
Tentu saja bukan berarti pembenaran atas semua khilaf atau sesuatu yang tak sesuai dengan kita, namun yang lebih penting, kita mengedepankan pengertian...
Tak bijak rasanya selalu menuntut kesempurnaan atas orang lain, dengan parameter diri kita...
Allah saja, memberikan rukhsah... PengertianNya...
Apalagi nilai yang kita tuntut adalah nilai dari segi keterbatasan manusia...

Pernahkah berpikir, saat kau menuntut seseorang melakukan ini itu di tengah suasana baru, peran baru...
Apakah kau bisa melakukan yang demikian juga saat kau berada di kondisi demikian?

Saat kau menuntut seseorang untuk ini, itu, dan cenderung menyalahkannya....
Pernahkah kau berpikir, haruskah seseorang yang kau tuntut itu memang kau bebani sedemikian?
Atau seharusnya, dirimu juga punya andil untuk memenuhi tuntutan itu?

Adilkah, kita hanya menuntut orang lain untuk sesuai dengan keinginan kita, aturan kita...
Sementara, untuk mengerti saja kita tidak mau...
Menuntut diri sendiri saja kita enggan...

Rabbi... Aku tahu, bersikap adil itu sulit.... Maka benarlah jika Kau hadiahi pahala berlimpah untuk seseorang yang adil...
Di tengah keterbatasanku ya Allah... Kumohon untuk memberiku kekuatan, agar aku bisa adil... Terhadap hak-hak orang lain di sekitarku..
Agar aku, tak hanya menuntut seseorang untuk melakukan apa yang kuinginkan, namun mau mengerti kondisinya... Sebelum menyalahkannya...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 01 Desember 2013

Setahun Sudah

1 Desember 2012-1 Desember 2013.

Setahun kemarin. Hehe.. Kaya lagu Kahitna..

Alhamdulillah... Sudah 1 tahun usia pernikahan kami. 365 hari bersama. Menjalani hari-hari yang penuh warna. Warna yang tak selalu cerah. Karena memang begitulah sunnatullah.. Kita tidak dijanjikan oleh Allah kehidupan yang mulus tanpa masalah. Masalah akan mendewasakan kita, insyaallah.

Setahun sudah. Masih banyak kekurangan yang aku miliki. Menjalani peran sebagai seorang istri... Ah, teramat banyak yang harus kuperbaiki.

Setahun sudah. Kini, ada amanah yang harus kujaga dengan baik. Janin berumur 8 bulan, insyaallah. Akan bertambah lagi peran yang diberikan padaku. Insyaallah.

Rabbi, do'aku masih sama seperti setahun yang lalu. Aku hanya ingin kebarakahan dalam pernikahanku. :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Sabtu, 30 November 2013

Flashback

30 November 2012. 1 tahun yang lalu.
Apa yang sedang kulakukan? Apa yang sedang kurasakan?

Pukul 21 malam tahun lalu, masih di gedung dengan perasaan yang tak bisa digambarkan. Riweuh teu puguh. Sensitif pisan. Ga bisa tidur. Tiba-tiba nangis sendiri jam 1 malem. Hadeh...

Ada apa di 30 November tahun lalu?
Ya. H-1 pernikahanku.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Sebuah Nama, Seperti Umar

Apalah arti sebuah nama. Kata orang sih gitu. Tapi kalau di Islam, nama itu do'a. Kupikir dulu, kalau memberi nama itu mudah. Tinggal cari nama yang artinya bagus aja. Tapi ternyata memilih nama susah juga. Saking banyaknya nama yang bagus, jadi susah milihnya. Ga kaya milih nama buat tokoh cerpen. Gampang. Sampe sekarang belum ada nama untuk calon anak kami. Hehe. Abang sih udah ada usulan. Mikirin soal nama, jadi inget dulu. Dari sekian banyak shahabat Rasulullah, aku selalu terkesan sama Umar bin Khathab. Sosoknya luar biasa. Dulu aku pernah kepikiran, ntar kalau punya anak laki-laki, pengen dikasih nama Umar. Biar luar biasa seperti Umar. Hehe.

Subhanallah... Sejak dulu sangat mengagumi sahabat yg satu ini. Bukan berarti mengecilkan sahabat yang lain, tapi sosok ini begitu istimewa dengan keutamaan2 beliau. Pun pada sahabat yang lain, ada qudwah yang bisa kita ambil.

Umar bin Khatab terkenal karena keberaniannya. He is a fighter! Umar ra dijuluki Al Faruq, yang artinya pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Beliau juga dijuluki Abu Hafshin atau bapaknya singa karena keberaniannya.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi berkata, "Umar terkenal sebagai orang yang keras pada masa jahiliyah, beliau pun terkenal sebagai orang yang keras setelah masuk Islam."

Subhanallah... Islam tidak mengubah karakter seseorang menjadi warna yang sama. Namun warna karakter itu khas, dan lebih tegas dalam kebaikan.

Beliau masuk Islam dan berhijrah secara terang2an. Ujarnya, "Sesungguhnya aku berniat untuk hijrah, siapa yang ingin ibunya celaka, anaknya menjadi yatim, maka besoj, temui aku di belakang lembah ini!",akan tetapi nyatanya tak seorang pun musyrikin Quraisy yang berani menemui dan menghadang Umar.

Ternyata, bukan hanya manusia yang takut dengan Umar, setan pun takut dengannya. Rasulullah berkata kepadanya, "Wahai Umar, Demi Dzat yang menguasai jiwaku (Allah), tidak pernah setan itu mau melewati jalan yang biasa engkau lewati, tetapi ia melewati jalan yang biasa dilewati oleh orang selainmu."(HR. Al-Bukhari).

Masuknya Umar mengubah metode dakwah Rasulullah, yang tadinya bersifat sirriyah atau sembunyi, menjadi jahriyyah atau terbuka.

Umar berkata pada Rasulullah, "Kalau begitu, kenapa kita harus bersembunyi? Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, hendaklah engkau keluar dan kami akan keluar bersamamu."

Kepemimpinan Umar tidak diragukan lagi. Pada masa kepemimpinannya, Islam bertambah luas. Umar pun seorang pemikir yang ulung. Dari beliau muncul ijtihad yang luar biasa, seperti menghimpun Alquran dalam bentuk mushaf.

Sebagai pemimpin, beliau sangat melayani ummatnya. Hingga Abdullah, putranya berkata, "Umar bin Khatab berkata,"Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggungjawaban oleh Allah".

Subhanallah...begitu memperhatikan rakyat yang dipimpinnya.

Terus...terkesan juga dengan cara beliau masuk Islam. Tersentuh karena mendengar ayat alquran.. Semakin meneguhkan diri, bahwa alquran memang memiliki pengaruh yang besar pada hati manusia.

Tapi, sekarang jadi mikir-mikir lagi, apa seorang seperti aku bisa melahirkan dan mendidik seorang Umar? :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 28 November 2013

Abang Jadul :p

Akhir pekan kemarin, aku dan abang menginap di Kopo. Ahad paginya, aku sedang bersama Nadia di kamar tengah. Lupa, saat itu sedang membicarakan apa. Tak sengaja kulihat ada tulisan-tulisan tentang pendapat teman-teman Nanda mengenai Nanda. Kaya lembar muhasabah gitu.. Yang isinya kita tuh gimana menurut teman kita, kurangnya apa, kelebihannya apa, dst. Kuambillah, dan kubaca bareng Nadia.. Sambil ketawa-ketawa. Saat akan mengembalikan kertas itu ke tempat semula, eh ada sebuah foto jadul yang menyembul dari kotak. Hahaha... Ternyata foto abang waktu SMA dulu. Kuambil. Lagi, keketawaan sama Nadia. Si abang masih kurus banget dulu. Saat abang masuk ke kamar, kutunjukkan fotonya, kubilang ke abang, lebih lucu dulu ternyata, daripada sekarang. Wkwkwkwk... Terus, fotonya kubawa aja deh buat jadi koleksi.

Alhamdulillaah, nyadar kalo waktu SMA itu abang lucu, baru sekarang. Itu juga pas nemu foto itu. Coba kalo dulu, bisa berabe.. :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berati kematian-


Belajar dan Belajar

Allhamdulillaah… Senangnyaa….

Memang ya, yang namanya lingkungan itu cukup berpengaruh terhadap kita. Lagi-lagi bersyukur, bisa join di grup ITB Motherhood. Semua bisa share apa aja. Tapi kok semuanya bermanfaat ya? Hehe… Alhamdulillaah… Kaya beberapa waktu yang lalu, ada salah seorang teteh yang sharing bagaimana mendidik anaknya, mendekatkan mereka dengan Al-Qur’an. Dengan membacakan tafsir dan sirah nabawiyah setiap harinya. Terus, teteh itu kepikiran untuk mengenalkan bahasa Arab juga sama anak-anaknya. Teteh itu juga memang bisa bahasa Arab. Akhirnya, beberapa member ITB Motherhood pun ada yang ingin belajar bahasa Arab dengan pendekatan yang dilakukan teteh tersebut. Ada yang usul, untuk dibuat grup yang membahas tentang penggunaan kata-kata di A-Qur’an dan penggunaannya sehari-hari. One Day One Word. Usul ini langsung disambut sama member yang sedang semangat-semangatnya itu. Aku juga. Alhamdulillaah, pas hari ini cek Fb, grup tersebut sudah ada dong… Dan sudah memulai pelajaran pertamanya…
Semoga Allah senantiasa meridhai langkah-langkah kami untuk meningkatkan kualitas diri dan mencetak generasi yang jauh lebih baik dari kami. Aamiin…

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Rabu, 27 November 2013

Cilok Homemade

Kemarin lusa iseng buat cilok sendiri di rumah. Dulu kan udah pernah buat cireng, sekarang buat cilok.
Ini nih resepnya :

Bahan :
200gr tepung terigu
200 gr aci
Bawang daun dipotong kecil-kecil
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Merica secukupnya
400 ml air, didihkan

Cara Membuat :
Campur tepung terigu dan aci. Aduk rata. Tambahkan garam, gula, merica. Aduk kembali. Masukkan sedikit demi sedikit air yang sudah mendidih, sambil terus diaduk adonannya. Hentikan penambahan air ketika adonan sudah dapat dibentuk. Bentuk bulat-bulat ukuran sesuai selera. Kemudian rebus adonan yang sudah berbentuk bulat tadi dalam air mendidih hingga mengapung. Kemudian kukus cilok hingga matang dan empuk. Siap deh disajikan pakai saus kacang atau saus sambal.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

#SaveEgypt

Ramadhan segera usai, namun perjuangan ini takkan pernah berhenti. 
Malu melihat Ramadhan kita lalui dengan berbagai kecukupan, sementara di Mesir, mereka melalui Ramadhan dengan darah yang mengalir sepanjang hari, dengan kain kafan yang sudah dipersiapkan, dengan identitas diri yang tertulis di tangan mereka agar tak sulit orang mengidentifikasi saat kesyahidan menjemput, dengan kesiapan untuk menjemput syahid dan bertemu Rabbnya??
Malu melihat muslim yang membantai saudaranya sendiri.
Miris melihat muslim yang justru malah memandang sebelah mata dan menghina perjuangan saudaranya.
Ia malah tertawa-tawa puas saat saudara muslimnya terbunuh.
Iman? Kemanakah iman dalam diri? 
Saat kita tak dikatakan beriman hingga kita mencintai saudara kita seperti mencintai diri sendiri..
Allah? Tak ingatkah kita bahwa Allah Maha Melihat apa yang kita perbuat.
Rasulullah?Tak sampaikah teladannya pada kita bahwa beliau begitu memuliakan saudaranya. 

Ramadhan tahun ini... adalah pelajaran..
Ramadhan tahun ini membuka mata bahwa masih ada muslim yang tak berhati. 
Saat seorang hafizh, penjaga kalamNya, dikudeta. 
Saat sebagian besar rakyatnya membelanya, hingga rela terbunuh.
Semua mata tertutup. 
Pura-pura tak melihat.
Semua telinga tuli.
Pura-pura tak mendengar.
Semua mulut bisu.
Pura-pura tak bisa berbicara.
Dan dunia pun hening dalam kepuasan dan kebenciannya.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Nikmat Itu Sederhana

Sabtu kemarin, aku jadi panitia JR di Alkautsar. Acara akan dimulai pukul 12.30. Sebelum ke alka, aku dan abang pergi dulu ke tempat jualan kaos polos di daerah Sukajadi. Buat survey harga kaos untuk danus M-Camp. Setelah itu, mampir sebentar ke Polrestabes Bandung yang ada di jalan Merdeka. Untuk melihat syarat-syarat pembuatan SKCK. Abang butuh membuat SKCK soalnya. Setelah mengingat-ngingat persyaratan yang diperlukan, kami pun menuju alka. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.10 WIB. 

Hmm... Mendekati waktu makan siang... 
Abang mengajakku makan. Di dekat alka, ada penjual soto ayam madura yang enaaak banget. Hehe... Bapak ini sudah berjualan disana sejak kami masih SMP dulu. Ayah abang juga suka kesini. Sotonya enak banget.
Sebelum kami turun dari motor pun, abang udah bilang ke bapaknya, pesan soto 2. Hehe...
Pesanan sudah jadi. Alhamdulillaah... Lalu kamipun khusyuk menikmati soto madura itu. 
Punya abang sudah habis. Lalu abang bilang, "Nikmat say..."
Aku tersenyum saja. Karena punyaku masih belum habis... Ya fokus ngabisin dululah... :P

Setelah makan, abang mengantarku ke alka. 

Aku jadi berpikir, ternyata, nikmat itu memang sederhana ya. Jika semua kita syukuri. Makan soto ayam madura seharga 10 ribu di pinggir jalan saja sudah nikmat. Hmm.... Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? 

Habis Dzuhur, ketemu Teh Ina yang belum makan dan mau cari makan. Yaah... kalo aku belum makan, aku ajak Teh Ina ke soto ayam maduranya. Wkwkwkwk.... :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-




Inspirasi Pagi

Pagi tadi, saat melihat Facebook, ada status salah seorang teteh yang begitu mengena. Tentang parenting.

[Renungan Parenting]

Pernahkah anda menghadapi susana dalam lingkungan kerja, sekolah, atau masyarakat yang selalu menuntut kesempurnaan? Lebih sering fokus pada kesalahan yang anda lakukan tanpa pernah menyebut kebaikan anda? Begitu detail perhatiannya pada kesalahan yang kecil, bahkan selalu mencari kesalahan dari setiap kebaikan yang anda lakukan? Apa yg sering terjadi dalam suasana ketidaknyamanan ini. Saya rasa anda menjadi bingung bersikap, tidak tau harus seperti apa, dan akhirnya lebih banyak melakukan kesalahan.

Penting sekali membangun sikap positif dalam parenting. Jika ada sebuah gelas berisi setengah gelas air. Orang tua yg mengembangkan sikap positif dalam parenting akan melihat gelas tersebut sebagai setengah isi. Sementara sebaliknya, akan melihatnya sebagai gelas yg setengah kosong.

Penting sekali menyebut kebaikan anak saat mereka melakukan kebaikan seperti yang kita harapkan, karena dengannya mereka tau mereka harus bersikap seperti apa. Sementara jika apresiasi yang kita sampaikan hanya pada saat mereka melakukan kesalahan, mereka hanya akan menjauh dari kita untuk menghindari komentar komentar negatif kita. Maka wajar jika mereka menjauh dan tidak menjadikan kita sebagai teman berbagi cerita.

Rasulullah saw
“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22.

Semoga keikhlasan kita untuk memberi ruang kesalahan pada anak, menjadikan hubungan kita lebih harmonis sebagai sarana yang sehat dalam proses saling menasihati.
Status dari Teh Kiki Barkiah. Teh Kiki adalah kakak kelasku dulu di SMAN 3 Bandung. Kami terpaut 2 tahun. Saat aku masuk SMA, Teh Kiki adalah Ketua OSIS SMAN 3 saat itu. Di ITB, Teh Kiki melanjutkan ke Teknik Elektro, dan aku ke Farmasi. Pemikiran-pemikiran beliau sangat mendalam, dan yang kulihat, semangat untuk berbaginya pun sangat luar biasa. Subhanallah... Dari pemikiran tentang parenting, resep, manajemen keluarga, dll. Sampai-sampai kepikiran dibuatin filenya... Hehe... (Itu juga kalau boleh sama Teh Kiki... hehehe...).

Balik ke status Teh Kiki pagi tadi. Isinya begitu mengena buatku. Karena aku mengalami hal itu sendiri. Bingung harus berbuat apa, saat tuntutan dari sekitar begitu tinggi. Merasa apa yang aku lakukan selalu salah, sehingga takut melakukan apapun. Sangat berhati-hati. Maka dari itu, aku sangat ingin menjadi orangtua yang positif, dan bijak dalam berinteraksi dengan anak-anaknya kelak. Kerasa banget, berada dalam posisi seperti ini sungguh tidak nyaman. jadi, bertekad untuk tidak memposisikan anak dalam kondisi seperti itu. Semoga bisa, insya Allah.  :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-  


Jumat, 22 November 2013

Sulitnya Memulai

Mencari  ide bisnis.

Ha… Sebenernya udah dari dulu pengen bisnis, atau punya usaha tertentu. Tapi selalu gagal dimulai. Memang ya, ternyata yang paling sulit itu adalah memulai mengerjakan sesuatu. Apalagi bisnis. Saat ingin memulai, selalu saja ada ketakutan atau keraguan. Nanti kalau rugi gimana, kalau ga ada yang tertarik gimana, dst. Trus ada yang bilang, kalau aku tuh ga bakat, dll. Hehe… Akhirnya ga jadi-jadi deh memulainya. Parah… *garuk-garuk kepala*

Udah baca buku-buku motivasi bisnis, udah follow Motty Motivatweet, Hanya 2 menit… Tapi ya itu, ternyata memang yang paling ampuh adalah motivasi dari dalam diri sendiri. Mau didorong sampe disuntrungin dari luar juga, kalau motivasinya belum kuat dari dalam diri sendiri, ya ga akan jalan-jalan. Padahal, peluang itu sebenarnya ada. Ketakutan-ketakuatan itu adalah bagian dari resiko yang harus dihadapi, bukan? Apalagi percobaan pertama. Peluang gagal ya pasti lebih besar.

Baiklah… Berarti mengumpulkan motivasi, menguatkan tekad. Sekarang lagi cari ide bisnisnya apa. Kata seorang teteh, bisa mulai dari apa yang kita sukai. Iya sih, misalnya ada temanku yang suka desain atau fashion, ya bisnisnya ga jauh-jauh dari itu. Nah, ini bingung lagi. Masalahnya sekarang, apa yang aku sukai? Akiu kan sukanya jalan-jalan. Hehe… Jadi inget, dulu, karena aku suka jalan-jalan, kepikiran buat bikin usaha tours and travel. Hehehe…. Terus, ada yang lebih aneh lagi, masa kepengen belajar nyetir gara-gara dulu aku kepikiran, ntar kan bisa jadi supir. Dongdongdongdong…. Harusnya emang dulu belajar nyetir aja ya… Jadi bisa nyalip abang buat bawa mobil sendiri. Wkwkwk…*ampun Bang*

Ah sudahlah, kembali ke bisnis tadi. Aku juga udah dikasih buku 99 Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga. Itu sekitar 2 tahunan yang lalu. Hadiah milad dari binaan. Udah kutandain dulu, mana yang memungkinkan buatku, mana yang tidak. Sudah buat analisisnya. Tapi berhenti sampai disitu. Baru ketika kubuka lagi beberapa hari yang lalu, jadi ingat, bahwa dulu sudah memulai melakukan langkah kecil.
Sebenarnya sekarang yang kamu harus lakukan adalah cuma satu, Rin. Memulainya.


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Tentang Uang

Seberapa pentingkah arti uang dalam hidup ini?

“Ya pentinglah, kalo ga ada uang, ga bisa ngapa-ngapain, sakit aja butuh uang.”

“Uang itu memang bukan segala-galanya, tapi semuanya bisa bermula dari uang.”

“Dengan uang, kamu bisa membahagiakan orang yang kamu cintai. Bisa mengabulkan keinginan-keinginannya, dan bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.”

“Kalau ga ada uang, suami istri bisa ribut karena masalah ini. Atau, di keluarga juga bisa jadi masalah. ”

“Kalau ga ada uang, ga bisa bersedekah, acara-acara dakwah juga ga jalan.”

Itu tadi beberapa jawaban yang didapat dari hasil survey sebelum tulisan ini dibuat.

Hehe… Hanya ingin mengetahui, bagaimana cara pandang orang terhadap apa yang disebut dengan uang. Uang memang penting, tapi jangan sampai kitalah yang diperbudak oleh uang.. Semua berorientasi pada uang. Meskipun memang tidak bisa dipungkiri, bahwa uang menjadi kebutuhan semua orang untuk memenuhi kebutuhannya. Para sahabat Rasul pun banyak yang menjadi orang kaya. Tapi itu tidak membuat mereka dibutakan oleh uang atau harta. Mereka justru lebih memilih kesederhanaan di sisi Allah.


Ya, Rabb, selipkanlah rasa syukur dalam diri ini, selalu…. 

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

My Pregnancy Journey : 3rd Month

Juni-Juli 2013

Memasuki bulan ketiga, ternyata mual muntah semakin terasa. Meski memang tidak terlalu parah. Tapi ini lebih terasa bila dibandingkan sebelumnya. Sensitivitas indera penciuman meningkat tajam. Hehe.. Kalau udah nyium bau-bauan, langsung deh, mual muntah. Tapi gak bau-bauan juga sih.. Yang wangi-wangian juga bisa bikin muntah. Misalnya aja body butter Wardah. Padahal, dulu aku suka banget sama harumnya body butter ini. Tapi, begitu kupakai sekarang-sekarang, yang ada langsung muntah. Jadilah, ga kupakai lagi sampai sekarang. Yang paling kasian ya abang. Hehe… Kena getahnya. Kalau pulang kerja, aku langsung minta abang mandi. Hehe. Udah mandi pun,kadang aku merasa kalau abang belum mandi. Wkwkwkwk… Karena kayanya masih ada yang kurang. Pernah, abang coba pakai parfum… Eh, ga berhasil. Malah berhasil buat aku muntah lagi. Jadi, sebenernya gimana sih? Yang bau muntah, yang wangi muntah juga… Kayanya, ga kuat sama bau yang menyengat mungkin ya…

Orang-orang mulai bertanya tentang ngidam. Aku pengen apa, ngidam apa…Tapi ya akunya ga ngidam apa-apa… Biasa aja… Kalau pengen yang seger-seger, kayanya wajar, orang mual terus. Hehe… Oiya, pengennya sih mangga harum manis.. Tapi, karena saat itu harganya masih mahal, jadi ga jadi beli. Ini bukan ngidam kan? Soalnya masih bisa delay gara-gara harga. Suatu hari, abang bilang, abang beliin mangga. Wah, udah seneng aja. Pas abang sampai di rumah, aku tanya, ini mangga apa. Abang bilang, kata penjualnya mah harum manis. Tapiii… Begitu kucium, ternyata bukan harum manis… Tapi mangga cengkir… Yap antes harganya lebih murah. Padahal awalnya si abang udah bangga, bisa nawar harganya sampai 10 ribu lebih murah. Kupikir, harga mangga cengkir ya emang segituan… Wkwkwk…. Akhirnya mangga cengkirnya pun tetep kumakan. Dijadiin rujak aja. Soalnya asem. :D


Di bulan ini, ada kejadian yang cukup menegangkan. Iya gitu?? Hehe… ya ga menegangkan juga sih.. Cuma agak mengkhawatirkan karena masih di trimester I. Saat itu, aku dan abang pulang dari Kopo. Malam hari. Dan saat itu hujan cukup deras. Kami sudah memakai jas hujan. Menuju Sarijadi. Sudah kedinginan, basah kuyup, dll. Pada saat di tanjakan Lemah Nendeut, motor abang tiba-tiba mogok. Kayanya karena kemasukan air. Saat itu memang banjir karena hujan deras. Motor mogok saat kami masih di tanjakan. Aku dan abang turun dari motor. Tas ransel yang ditaruh di depan motor terjatuh. Lengkaplah sudah. Basah semua. Aku berjalan menanjak di trotoar,, sedangkan abang mendorong motor sampai ke tanjakan. Masih cukup jauh untuk sampai ke rumah. Tadinya abang bilang aku naik angkot saja, tapi, angkotnya pun ga lewat-lewat. Akhirnya aku berjalan bersama abang. Mencari bengkel yang kira-kira buka, atau tukang tambal ban. Tapi, tutup semua. Mulai terasa lelah, pegal kemana-mana, plus dingin. Hujan masih turun deras. Aku hanya bisa berdzikir saja, meminta kekuatan sama Allah. Semoga aku bisa kuat, begitu juga janin ini. Sampai di Setra Duta, abang bilang, biasanya di bawah ada tukang tambal ban, dan abang mau coba kesana. Aku disuruh pulang duluan saja. Sudah hampir dekat. Tapi, aku menolak, sekalian aja aku pulang bareng abang. Jadi mending aku ikut ke tukang tambal bannya. Qadarullah, tukang tambal bannya pun tutup. Yasudah. Kami pulang saja. Sampai di rumah, saat di kamar, aku langsung merebahkan diri di tempat tidur. Mengistirahatkan diri. Agak sakit sih perutnya, tapi semoga tidak apa-apa. Aku sama abang Cuma bisa berdo’a aja, semoga memang tidak apa-apa. Tidak ada yang tahu kalau perutku sakit dll. Hehe. Kecuali abang. Itu adalah momen dimana mulai saat itu, aku berazzam untuk tidak mengeluh lagi kedepannya. Yaah… Meskipun kadang masih juga keluar kata-kata keluhan.. Hmm… tapi bukan keluhan kali ya (membela diri gini….:p), tapi curhat aja ke abang. Wkwkwk…

Alhamdulillah… Setelah kejadian itu, tidak tampak sesuatu yang tidak beres. Hehe..

Akhir bulan, kami pergi ke dsog lagi. Masih ke dsog sebelumnya. Setelah USG, sudah terlihat tubuh janin kami, meskipun masih sangat kecil. Aku diberikan obat herbal kembali oleh dokternya. Karena aku biasa berkutat dengan obat-obatan, wajar dong kalau aku tanya ke dokternya. Bedanya dengan obat biasa apa. Sebelumnya dsog nya memang tidak memberikan penjelasan tentang obat itu. Hanya bilang itu obat herbal. Aku ga tau, kandungannya apa, dll. Nah, sekarang aku ingin tahu. Tapi ternyata, reaksi dokternya malah ga positif. Aku malah disuruh tentuin aja obat sendiri. Lho? Dok, aku kan Cuma tanya. Kok pundung. Wkwkwk… Terus, aku bilanglah, soalnya sempet beberapa kali aku minum suplemen herbal itu, langsung muntah. Mungkin karena herbal, jadi baunya tidak tertutup. Eh, sekarang dokternya malah langsung nyuruh aku rawat inap.  Aku sama abang kaget. Rawat inap? Ckckckck… Dokternya nih gimana sih? Ga liat status pasien gitu? Kenapa ga tanya dulu, 24 jam terakhir ini bisa makan ga, trus sehari muntah berapa kali, liat dulu kek BB alias berat badanku. BB ku naik 2 kg kok dari sebulan yang lalu. Artinya makanan bisa masuk, kan? Hadeh….. Mulai dari sana, kami kurang sreg dengan dsog tersebut. Kok langsung bisa vonis rawat inap secepat itu. Bukannya mual muntah di trimester I masih wajar? Ini langsung disuruh rawat inap. Akhirnya, dari sana kami memutuskan, bulan depan ke dsog yang lain saja. Jadi, peernya kami harus mencari dsog yang lebih welcome dan enak diajak konsultasi.


To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Kamis, 21 November 2013

Gara-Gara Georgia

Bunga Georgia.

Pernah mendengar namanya? Kurasa mungkin jawaban sebagian besar orang adalah belum. Hehe…
Sama sepertiku. Tapi, ini gara-gara si abang. Abang yang memulai tentang bunga Georgia ini. Bagaimana bisa?
Semua dimulai dari status abang di Facebook di tahun 2011 lalu. Awalnya sih aku tidak ingat persis, tapi yang kuingat ada kata-kata bunga Georgia. Sebenarnya, bagiku, status abang di tahun 2011 itu berlalu seperti angin lalu saja. Hehe.. Yaiyalah, orang waktu 2011 kan aku belum menikah sama abang, jadi ya ga minat juga sama status Fbnya. Wkwkwk…

Tapi ternyata, status abang dulu sempat menjadi pembicaraan, karena itu tadi, bunga Georgia. Ada beberapa yang bertanya, memangnya seperti apa bunga Georgia. Entahlah. Nisaul termasuk salah satu yang mengingat status fb abang yang satu ini. Memang sih, dulu aku sama Nisaul sempet ketawa-ketawa karena bunga Georgia ini. Sebabnya ga usah aku ceritakan disinilah ya. :D

Setelah menikah, aku sempet bertanya ke abang tentang bunga Georgia. Aku ceritalah dulu itu, bla bla bla. Tapi si abang malah ga inget pernah buat status itu. Lupa katanya. Ya, emang udah lama juga sih. Pembicaraan tentang bunga Georgia pun selesai. Hingga semalam, aku berkunjung ke blognya Nisaul di nisaul.wordpress.com. Serasa terlempar ke masa lalu kembali. Menemukan postingan Nisaul yang judulnya Seindah Bunga Georgia (?). Kuperlihatkan pada abang, dan kutanya lagi, ingat ga pernah buat status di Fb tentang bunga Georgia. Lagi-lagi abang pun bilang kalau tidak ingat. Hehe… Tapi tetep narsis, abang bilang, meskipun ga inget sama status yang dulu pernah dibuat, tapi kayanya statusnya itu jadi trending topic. Iiish… Gubrak.com abrakadabra lah… :P

Akhirnya, kuubek-ubeklah Fb abang.. (niat gini…:))).. Aku cari di sekitar tahun 2011. Tak lama kemudian, aku menemukannya.

Isinya ini…
“Aku mencintai kalian dan maisyah yang kita jalani bersama kawan, meski tidak sebanding dengan kawan-kawan kita, tapi kita bahagia, dakwah dan tarbiyah kita terjaga, hak keluarga di rumah tetap terpenuhi, mimpi-mimpi kitapun masih secerah matahari dan seindah bunga Georgia.”

Diposting tanggal 28 Januari 2011 (eh, pas Teh Nana milad ya? Hehe… Ga nyambung :p)

Kubilanglah pada abang, kalau aku menemukannya dan mau liat gambar asli bunga Georgia. Dan abang pun mengakui pernah buat status itu, lalu googling. Hehe…

Awalnya kuketik di google “bunga Georgia”. Tapi ga muncul. Kupikir bunga Georgia itu Cuma imajinasi abang saja. Eh, saat Nisaul bilang ia punya gambar bunga Georgia, masih penasaran, kugantilah keywordnya dengan “Georgia flower”… Taraa… keluarlah gambar bunga itu. Yang sebenarnya bernama latin Rosa laevigata atau disebut juga Cherokee Rose atau Camellia Rose. Nah, si bunga inilah yang menjadi Georgia State Flower. Menjadi bunga lambang negara bagian Amerika Serikat, Georgia. Atau bunga nasionalnya Georgia. Yah, kalau di Indonesia mah anggrek mungkin ya…

Jadi??
Ya bunga Georgia itu bukan nama aslinya bunga Georgia, tapi karena ia adalah Georgia State Flower, jadilah kalau di google, georgia flower tuh ya si Rosa laevigata. Wkwkwk… Kalau cari di google image, ada beberapa warna bunganya. Tapi yang dominan, warnanya adalah warna putih.




Hmm.. Apa ini termasuk bunga mawar putih ya? Hehehe…Bisa jadi… Bisa jadi…
Aku kan suka mawar putih, berarti si bunga Georgia ini bisa dibilang benang merah antara aku sama abang. Kalau versi OVJ… Wkwkwkwk…

Sekarang minta yang aslinya ah… tapi harus bener-bener si Rosa laevigata itu. Bukan mawar putih yang ada disini.  :D

Gara-gara Georgia, tulisan ini dibuat... :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

My Pregnancy Journey : 2nd Month



Mei-Juni 2013
Pekan kelima, kami memutuskan untuk memerikasakan ke dsog. Memastikan apakah memang positif atau tidak. Setelah mencari tahu jadwal praktek seorang dsog yang direkomendasikan salah seorang teteh, akhirnya hari Jum’at sore, tanggal 24 Mei 2013,kami pergi ke RSB Emma Poeradiredja di Jalan Sumatera. Aku dan abang janjian untuk bertemu disana. Sampai di RSB Emma, abang belum datang, aku daftar dulu. Ditimbang berat badan, dan ukur tensi. Karena masih dibawah 5 bulan, jadi kata susternya, aku harus banyak minum dulu sebelum USG. Baiklah. Alhamdulillah aku bawa minum. Jam 15 abang datang. Karena dokternya masih belum datang, kami shalat Ashar dulu. Hingga selesai shalat Ashar pun kami masih harus menunggu. Dokternya belum juga datang. Dokter baru datang jam 16.15 an. Sudah berapa kali aku bolak-balik ke toilet, lalu minum lagi sebelum tiba giliran diperiksa. Saat giliran kami, aku langsung di USG. Kata dokter, sudah terlihat kantung kehamilannya. Insya Allah positif. Aku diberi obat herbal oleh dokternya. Kami diberi tahu makanan yang harus dimakan, yang tidak boleh dimakan, apa yang harus diperhatikan, dll. Tapi memang cukup singkat penjelasan dari dokternya. Mungkin karena dokternya mengejar antrian pasien yang sudah menanti dari tadi.

Alhamdulillaah…
Jadilah sekarang begitu memperhatikan apa yang kumakan. Aku belum mengalami yang dinamakan morning sickness. Hingga minggu ke 6-7, barulah merasakan apa yang disebut morning sickness. Tapi sepertinya, bagiku istilah morning sickness ini tidak terlalu tepat. Karena aku baru benar-benar muntah biasanya pada malam hari. Mual memang sepanjang hari, tetapi begitu masuk sore hari ke malam, mual yang kurasa semakin menjadi, dan biasanya muntah pada malam hari.Tapi alhamdulillah, aku tidak mengalami apa yang disebut dengan hyperemesis. Muntah yang kualami paling banyak sehari 3 kali. Seringnya sekali atau dua kali saja sehari. Akupun masih bisa makan. Meskipun kalau makan nasi agak kurang bisa. Makanya abang rajin banget beliin roti tawar. Biar kalo aku ga bisa makan nasi, tinggal makan roti aja. Selain roti, abang juga beliin buah-buahan, sama coklat. Hehe… Kalau lagi mual, biasanya aku ngemil Chacha. Sebut merk gini. Biarlah ya… Cukup efektif untuk melawan rasa mual. Pakai permen jahe juga bisa. Pokoknya apa saja yang bisa membuatku meredakan rasa mual, kucoba. Minum air putih yang banyak. Tapi, karena minum air putih jadi berasa hambar, dang a enak, akhirnya diakalin minum air putih yang dicampur dengan dua sendok madu.

Katanya orang hamil itu kan mual, muntah, pusing, dll. Kalau pusing aku ga terlalu sering merasakannya. Alhamdulillaah… Kadang-kadang aja. Itupun bisa hilang dengan istirahat atau makan. Bulan ini mulai banyak membaca tentang kehamilan, dan beli buku tentang kehamilan juga. Oiya, abang membelikanku susu ibu hamil juga. Tapi, ternyata begitu kuminum, dalam hitungan 10 menit pun sudah keluar lagi. Awalnya aku ragu minumsusu, takut mual muntah. Tapi abang mencobanya dulu. Hehe… Setelah abang bilang enak, baru aku berani mencobanya… Tapi, ya gagal, karena kumuntahkan lagi susunya. Akhirnya aku belum berani meminumnya kembali. Banyak makan kacang hijau aja untuk asam folatnya.

Alhamdulillah, bulan kedua berjalan lancar… Aku dan abang juga sudah bertekad untuk mengintensifkan diri dengan Al-Quran. Karena ingin anak kami menjadi pribadi yang qur’ani kelak,maka itu harus dimulai dari orangtuanya dulu, kan? :D

To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- 

My Pregnancy Journey : 1st Month

Seharusnya ini ditulis sejak dulu. Sejak awal kehamilanku. Tapi begitulah, karena satu dan lain hal, akhirnya gagal terus menulis tentang catatan selama kehamilan ini. Tau-tau akhir bulan ini udah mau masuk bulan ke delapan aja. Makanya, lebih baik kita mulai menuliskannya. Sebelum nanti Januari, dan insya Allah dedenya udah lahir, udah ga inget lagi. Hehe.

Bulan pertama. April-Mei 2013
Saat ini aku belum merasakan perubahan yang cukup berarti. Kalaupun melakukan testpack di bulan ini, kayanya juga HCG nya belum terdeteksi. Ya, masih seperti biasa aja. Merasa tidak ada yang berubah. Pekan ketiga keempat di bulan ini,aku mulai merasakan feeling kehamilan itu. Halah… Hehe… Kalau bangun tidur, suhu tubuhku lebih hangat dari biasanya. Ya, emang ga ngukur pake termometer sih. Berdasarkan feeling aja. Kucoba mengamati suhu basalku selama beberapa hari kedepan. Ternyata sama. Lebih tinggi dari biasanya. Tapi ya ini kan baru salah satu tanda aja. Jadi, aku masih diem-diem, ga bilang siapa-siapa. Mau coba testpack, tapi masih ragu.

Tanggal 11 Mei, kucoba untuk melakukan testpack dengan testpack ketelitian 10mIU HCG. Garisnya  masih satu. Iseng kusimpan testpack tadi di tempatnya semula. Hari itu kami akan pergi ke walimahan Nina. Saat sedang bersiap-siap, tidak sengaja testpack tadi jatuh, dan keluar dari tempatnya. Saat kuperhatikan, sekarang garisnya sudah ada dua. Tapi memang garis yang satu sangat tipis. Aku pikir, ini sudah lebih dari 2 jam setelah aku test tadi. Bisa saja itu positif palsu. Hehe…

Beberapa hari setelahnya, suhu basalku tetap lebih tinggi. Akhirnya, penasaran, kucoba test lagi pada tanggal 15 Mei 2013. Pagi, saat abang shalat subuh di masjid. Hehe.. Dan kali ini dengan testpack yang lebih rendah ketelitiannya. 25mIU HCG. Ternyata kali ini garisnya langsung muncul 2. Alhamdulillah… Cukup jelas. Tapi, sampai abang pulang dari masjid, dan pergi ke kantor, eh waktu itu abang masih ke ITB deng, aku belum bilang. Bingung bilangnya. Hehe… yang ada malah testpacknya kufoto, terus kukirim lewat whatsapp ke Nisaul sama Wafaa.Jadi merekalah yang pertama tahu. Kalau Wafaa malah mikirnya abang udah tau. Padahal akunya aja yang belum tau gimana cara ngasih taunya….

Setelah bingung mencari cara, kuputuskan memberi tahu lewat whatsapp aja. Hehe… Model baru, kan? Kubilang dulu sama abang, kalau abang ga sibuk, bilang ke aku. Eh, gataunya langsung dibaleslah, dengan bilang ga sibuk. Kukirim foto testpack tadi… Berhasil juga ngasih taunya…Dan diakhiri kalimat yang rada-rada aneh dari abang… “Abang akan bertanggung jawab, dengan cinta dan raga”. Hehe… Berasa di sinetron, heuheu….

Yah, karena saat itu aku juga belum telat haid, maka kami memutuskan untuk pergi ke dsog-nya nanti saja, pekan depan, insya Allah… Soalnya pengalaman teman-temanku yang ke dokter di minggu-minggu awal, biasanya diminta balik lagi 2 mingguan… Sebab belum terlalu terlihat di USG-nya…
Paling sekarang jaga kondisi dan makan yang bener… Hehe… Bismillaah…

To be continued

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-

-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Rabu, 20 November 2013

Ada Hikmah

Saat itu, hujan turun. Tidak terlalu deras memang. Abang menjemputku di pusdai. Dengan kondisi yang cukup basah. Kami bergegas pulang. Abang memberikan tiket parkir padaku. Sudah basah tak berbentuk. Abang bilang, "Jangan sobek, ya".
Kupikir, ini tiket udah remuk karena basah.
Saat kuberikan pada mas penjaga tiket parkir, ia me-scan tiket di bawah alat yang sudah tersedia. Namun, sensor alat itu tampaknya tidak bisa membacanya, karena tiket kami sudah basah. Beberapa kali ia mencobanya. Namun gagal. Akhirnya masnya melihat tiket kami secara manual, dan memberi tahu biayanya seribu rupiah. Setelah membayar, motor Suzuki Smash abang segera melesat di tengah hujan. Saat itu, aku sempat berkata pada abang, "Itu bukti, Bang, kalo manusia lebih canggih dari teknologi apapun. Hehehe...Allah yang buat sih..".
Dan abang bilang, "Yap".

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..