Selasa, 22 Juli 2014

Belajar Jadi Orangtua (2)

Menjadi orangtua itu bukan perkara mudah. Apalagi menjadi orangtua yang bijak. Yang mampu mengisi hari-hari anak dengan akhlak yang baik, dan teladan dalam kebaikan.

Kalau dulu, sebelum punya anak, atau pas belum nikah, suka liat anak yang di angkot dan di.arahin ibunya kalau rewel. Saat itu yang terlintas adalah, "Pokoknya ntar kalau jadi orangtua ga boleh gitu, apalagi ibu. Stok sabarnya harus besar."

Atau berpikir, "Kenapa sih ibu itu ga sabaran banget, kan masih kecil."
Sekarang.... Udah merasakan bagaimana menjadi orangtua, kalau anak rewel, dll. Kalau liat fenomena diatas tadi, jadi sedikit mengerti... Walaupun ini bukan menjadi excuse. Saat anak rewel,  tidur kurang, kita pun kurang istirahat, biasanya emosi tidak stabil. Dan akhirnya kelepasan marah ke anak. Umar pernah aku perlakukan seperti ini. Tapi setelahnya menyesal sekali.. Segera minta maaf...

Yap... Sekarang jadi bisa lebih mengerti... Alhamdulillaah dikaruniai suami yang sabar pisaan... Mau bantuin ngurus anak. Hehe... Family man... :)

Suka ngingetin juga kalau lagi emosi.... Kalau aku udah keliatan lelah kurang tidur karena Umar lagi rewel semaleman, paginya Umar udah dibawa jalan, biar umminya bisa istirahat... Alhamdulillaah....

Semoga diberikan kesabaran yang berlipat dan keikhlasan dalam menjalani peran sebagai ibu, orangtua... Karena anak punya hak untuk memiliki orangtua yang baik... :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu Pertama MPASI

Sudah hampir seminggu Umar memulai MPASI perdananya... Alhamdulillah, sampai saat ini lancar... Umarnya juga mau makannya. Setelah Umar bersabar ngeliatin orang-orang di sekitarnya makan kemarin-kemarin, sekarang udah bisa makan...

Sampai saat ini sih baru mengenalkan 3 jenis makanan ke Umar... Pisang, pure semangka, sama pure beras merah. Yang exciting bukan hanya Umarnya aja, tapi orangtuanya juga... :) Maklum, newbie... Dan tadi pagi Umar disuapin abinya.. Hehe... Pengen coba buat ini itu... Buat resep macem-macem.. Eksperimen... Tapi ya bertahap ya...

Inginnya sih homemade. Biar lebih terjamin. Cuma beras merahnya Umar kemaren pake Gasol. Hehe. Habis belum bisa giling sendiri... Alhamdulillah ada Gasol. Bisa dibawa kalau-kalau mudik atau pergi...

Ada beberapa poin yang kucatat untuk MPASI: 
1. Harus baca panduan MPASI dulu. Soalnya ada beberapa versi. WHO sama Food Combining.
2. No gula garam untuk anak dibawah 1 tahun, biar mereka kenal rasa alami makanan.
3. Buah lebih mudah dicerna anak, sehingga didahulukan dikenalkan kepada anak.
4. Tekstur untuk pertama kali adalah semi kental.
5. Porsi pertama anak makan adalah 2-3 sdm setiap makan.
6. Untuk 2 minggu pertama diberikan bahan tunggal.
7. Pengenalan makanan pertama kali harus liat reaksi anak terhadap makanan baru. Pantau selama 2-3 hari. Apakah ada alergi atau tidak.

Semoga Umar tetep suka makan dan semua makanan suka. Hehe...
:)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 20 Juli 2014

Fenomena Musa

Fenomena Musa yang memiliki hafalan Alquran 29 juz dalam usia yang sangat muda, yaitu 5 tahun, sepertinya memang membuat kita terpesona. Ingin memiliki anak hafizh juga... Yaiyalah...hehe... Kalau baca bagaimana ayahnya mendidiknya... Subhanallah... begitu disiplin... Mungkin ada sebagian yang berkomentar, kok bisa ya... kok tega ya... ga kasian sama anaknya, dll... Tapi nyatanya, lingkungan yang dibangun oleh orangtua Musa sukses menghasilkan hafizh, biidznillaah... Dan orangtua yang bisa seperti itu adalah luar biasa... Kita sepakat bahwa jika kita ingin anak kita seperti A, maka kita sebagai orangtua yang harus memberi teladan terlebih dahulu.

Karena Musa, jadi banyak orangtua yang ingin anaknya seperti Musa. Salah? Tentu tidak. Justru bagus. Mengenalkan Alquran sejak dini pada anak. Namun yang harus kita perhatikan adalah, setiap anak tidaklah sama. Setiap anak punya keunikan masing-masing. Ada yang bisa seperti Musa, ada yang butuh waktu lama. Ada yang pandai menghafal, ada yang pandai menghitung, dll... Tidak sama. Jadi kita memang tidak bisa memaksakan anak kita untuk menjadi seperti si A, atau B.

Kalau bagiku sendiri, fenomena Musa menyadarkan aku bahwa aku harus merencanakan pendidikan seperti apa yang akan kami berikan pada Umar. Hehe... :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 18 Juli 2014

No Title

Tanggal 16 lalu, Umar genap 6 bulan. Dan aku genap 27 tahun ( hiks... udah tua.... T.T). Di usia ini, kayanya masih sama deh apa yang kupikirkan tahun lalu. Masih belum menjadi apa-apa dan masih belum berbuat apa-apa.

27 tahun.
Ada orang yang di usia 26 tahun sudh menjadi milyuner.
Ada yang 18 tahun sudah menjadi panglima perang.
Ada yang 5,5 tahun sudah hafal 29 juz AlQuran.

Weleh-weleh....
Kalau dibandingin mereka mah... Kata anak sekarang, "Ah, da aku mah apa atuh..." :D

Akhir-akhir ini malah jadi punya pemikiran seperti ini, buat seorang perempuan, jika mau melakukan hal-hal yang "besar", harus sedini mungkin... Hehe... Kalau bisa sebelum menikah atau punya anak, ya lakukanlah. Karena setelah menikah atau punya anak, situasinya akan berbeda. Setiap keputusan yang diambil, semakin banyak pertimbangannya.

Misal, mau kuliah ke luar negeri. Kalau udah punya suami kan harus dipertimbangkan, kerja suaminya gimana, mau ikut apa ga. Atau kalau mau travelling saat punya anak. Harus dipikirkan, anaknya nanti gimnna, udah bisa dibawa atau belum, dst...

Hehe... bukan berarti kalau sudah menikah atau punya anak jadi tidak bisa melakukan hal-hal besar sih... Itu mah aku... Aku yang belum bisa memanage diri.. Dan kondisi tiap orang beda-beda.

Kini, melihat pejuang Gaza....
Tersadarkan, bahwa ummahat-ummahat disana melakukan hal yang jauh "lebih besar" dari apa yang aku bayangkan. Mereka yang melahirkan pejuang-pejuang cinta syahid, hafizh quran.

Lagi-lagi... "Ah, da aku mah apa atuh"... hehe... ups. Ga boleh gitu ya?

Fine. It's all about me. Masih banyak yang harus kulakukan.

Oiya, Umar MPASI perdana juga tanggal 16 kemarin.. Dimulai dengan makan pisang. Hehe... Alhamdulillah sampai hari ini lancar.. Dan lahap makannya.. (tulusan tipikal emak-emak banget ya). Tetap semangat.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 17 Juli 2014

Mereka Teladan Kita

Palestina kini kembali berduka.
Gaza kembali memerah oleh darah para syuhada.

Ah... disaat Ramadhan ini... Seharusnya ketenangan yang dirasakan mereka...
Namun kekejian tentara Israel yang mereka hadapi..

Lagi-lagi, Gaza membuka mata kami...
Merinding iri saat mendengar keberanian mereka...
Cemburu pada keimanan mereka...
Bahwa mereka telah dilahirkan untuk menjadi pejuang sejati
Pejuang penegak kalimatullah...

Kanak-kanak yang bukan hanya hafizh Alquran, namun juga mencintainya...
Pemuda pemudi yang cinta syahid...
Cerdas di satu sisi, dan bercahaya karena keimanan di sisi lain...
Wanita-wanita mulia yang melahirkan pejuang-pejuang tangguh... Mendidik generasi yang teguh keimanannya...
Pria-pria yang selalu shalat berjama'ah... Kuat dalam keyakinan...

Mereka adalah teladan kita...
Meski musuh Allah terus menyerang, mereka yakin bahwa kemenangan yang dijanji akan tiba... insyaallah...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 13 Juli 2014

Buku 365

Alhamdulillaah... kemarin, buku pesenan di Perpus Kecil udah sampe... Sekarang ga perlu ngambil ke Wahananya... Soalnya udah dianterin sampe rumah... Hehe... emang juga harusnya begitu ya...

Ini semua bukunya Umar... dan ketiga-tiganya ada "365" di judulnya. Dua buku mengenai kreasi untuk anak, dan satu buku tentang sahabat-sahabat Rasulullah... Buat dibacain ke Umar... Jadi satu hari satu sahabat. Biar Umar kenal sahabat-sahabat Rasul.

Dua buku yang kreasi itu buat bank aktivitas Umar nanti. Biar disibukkan dengan aktivitas motorik, jadi meminimalisir penggunaan gadget.

Alhamdulillah... Sekarang buku-buku anak yang bagus udah banyak banget. Semoga bisa memanfaatkannya dengan baik.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Jumat, 04 Juli 2014

Menikmati Hidup

Hari Selasa kemarin, aku bertemu dengan seorang teman kuliahku dulu. Ineu. Selasa itu, Ineu ikut psikotest di Universitas Kristen Maranatha.

Hari sebelumnya, Ineu tanya-tanya letak UKM ini padaku. Jarak dari rumahku kesana memang dekat. Rencananya, kalau psikotest Ineu selesai siang, kami akan bertemu sebentar sebelum Ineu kembali ke Jakarta. Kami memang sudah lama tidak bertemu.

Selasa pukul 13.30, Ineu bilang sudah selesai. Jadi deh kita ketemuan. Beres-beres barang Umar sebentar, izin ke abang via whatsapp.. terus pergi deh... hehe... Maklum, pengangguran... Jadi bisa pergi-pergi... :p Karena ga macet, alhamdulillah bisa 15 menit nyampe.

Sesampai disana, cari tempat yang ga terlalu banyak angin... Soalnya bawa Umar... Kasian kalau masuk angin ntar...

Senang rasanya bertemu dengan Ineu... Bisa saling berbagi cerita dan kabar secara langsung... Ineu bercerita tentang perjalanannya di bulan lalu. Ke KL, Bangkok, Phuket, lalu ke Lombok dan Bali. Katanya, sesekali menikmati hidup. Hihi... :) Sedangkan aku bercerita tentang keseharianku sekarang.. Ya... gitu deh...

Minimal aku jadi melihat tempat yang Ineu kunjungi dari ceritanya. Menikmati hidup... Rasanya ingin menikmati hidup dengan mengunjungi banyak tempat baru, merasakan dekatnya dengan alam, menikmati pemandangan yang biasa hanya bisa kunikmati lewat layar hp atau laptop, atau buku, bahkan dari leaflet tour and travel (hehe... kasian amat ya, dari leaflet: p)..

Tapi... itu bukan hidupku saat ini... Memang bukan... Karena saat ini masih banyak yang harus kulakukan. Amanah masih banyak yang menanti untuk ditunaikan... Meski terkadang butuh rehat... Namun... 'Menikmati hidup' seperti itu memang bukan milikku saat ini... Mari menikmati hidup dengan love what you do and love what you already have... :)

Btw, alhamdulillaah dapat oleh-oleh dari Ineu... Hihi... Makasi Ineu...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 03 Juli 2014

New Target

Kalo baca postingan yang sebelum-sebelumnya, pernah ada postingan tentang target pribadiku. Dulu ikut kelas bahasa Arab BISA, ikut online course Coursera, ikut online cooking class, sama cari tiket murah buat travelling..(yang terakhir ini emang agak maksa... wkwk...).

Itu ditulis sekitar 2-3 bulan yang lalu. Hehe... Dari empat target, yang tercapai dua. Ikut online cooking class, sama kelas bahasa Arab. Kelas bahasa Arab lagi nunggu pengumuman ujian akhir pekan kemarin. Ikut Coursera belum, soalnya masih belum bisa memqnage waktu dengan baik. Lagipula masih ikut kelas bahasa Arab yang disiplin. Jadi fokus kesana dulu..

Ternyata memang efektif ya menuliskan targetan pribadi. Biar teringat dan berusaha mencapainya.

Target terdekat selanjutnya mau ikut kelas bahasa Arab ilmu nahwu insyaallah... Terus selama Ramadhan-Syawal nanti mau membuat list apa yang akan dikerjakan to start my own business.. hehe... :)

Oiya, satu lagi ternyata target yang belum terlaksana. Menulis posting blog dalam bahasa Inggris minimal sebulan sekali. :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 02 Juli 2014

Obrolan Absurd Suami Istri Part 2

"Say, celana panjang abang yang abu-abu hilang kayanya..."
"Abu-abu mana, Bang?"
"Yang kaya gini (sambil nunjuk celana coklat muda)..."
"Oh... ada kok..."
"Ga ada... Di lemari ga ada..."
"Iya... belum Rini seterika... Ini Bang..."
"Oh... hehe...kirain dicuri sama fans abang..."
"Heh? Fans? Fans mana Bang, paling hantu blau... wkwkwk..."
"Geuleuh...geuleuh...meni hantu blau pisan.... Abang punya fans say... Follower abang 500an..."
"Hehe...iya deh...Rini mah cuma 300an...."
"Wkwkwk...."

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selasa, 01 Juli 2014

Piala Dunia

Mau ngomongin Piala Dunia ah... Sedikit aja... hehe.... Dulu, aku sama adikku pernah bela-belain nonton final Piala Dunia... Waktu Perancis yang jadi pemenangnya... Masih ada Zinedine Zidane... Nonton berdua di tengah malam... hihi... :)

Aku sebenernya bukan penggemar bola... Cuma dua yang aku ikuti... Piala Dunia, sama kalau timnas Indonesia di ajang internasional... Itupun ga selalu nonton... Cuma ngikutin beritanya aja...

Kalau ditanya, sekarang dukung siapa, aku jawab Jerman. Mau yang kuat tim manapun, aku selalu dukung Jerman.. Hehe... Soalnya salah satu negara yang paling ingin kukunjungi ya Jerman... Sampai belajar bahasanya... :)

Ada yang menarik di Piala Dunia sekarang... Tim-tim yang kuat, yang dijagokan banyak orang, justru harus pulang di awal. Bahkan juara dunia sebelumnya pun pulang duluan... Spanyol yang harus kalah dari Belanda, runner up di Piala Dunia sebelumnya... Itali, Inggris, Portugal pun harus angkat koper dari Brazil.

Itulah hidup...
Terkadang, yang kita anggap kuat, belum tentu lulus dalam ujian. Sesuatu yang sering kita pandang sebelah mata, justru malah memiliki kekuatan yang tak disangka.

Btw, pilihan tim sepakbola sama abang beda... Kalau abang pilih Belanda. Pilihan tim sepakbola boleh beda, tapi pilihan capres sama dong... hehe...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..