Senin, 31 Desember 2012

Sendiri (2)

Pernah berfikir, jika hal besar yang pernah kita putuskan itu adalah suatu kesalahan?
Pernah merasa, bahwa satu hal yang pernah kita lakukan adalah kekeliruan yanng mungkin tak bisa diperbaiki?
Saat itu, apa yang terasa? Menyesalkah? Atau jalani saja yang sudah terjadi... Memperbaiki seiring berjalannya waktu..

Seakan berada di persimpangan jalan.
Jika bisa, ingin memutar kembali waktu
Masuk ke dimensi masa lalu
Melihat kembali apakah keputusan itu benar atau tidak
Apakah ada yang terlalaikan saat mengambil keputusan itu

Sayangnya, waktu tak dapat berputar
Seperti mesin waktu film-film imajinasi
Dan sayangnya, penyesalan pun selalu datang paling akhir
Jadi.. Pilihan tetap ada pada diri kita sendiri
Sepeerti biasa.. Sendiri..

Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Sendiri

Terbiasa menangis dalam tawa
Dan tertawa dalam tangis
Menyembunyikan serapat mungkin apa yang ada 
Dalam benak, dalam rasa, dan hati

Terbiasa mengakrabi rasa sakit sendiri
Hingga tak ada yang menyadari
Bahwa terjatuh berkali-kali itu bisa berarti dua
Lelah untuk bangkit, karena mati rasa
Atau semakin kuat dan merasa bahwa memang itulah jalan yang harus dihadapi

Terbiasa terdiam dalam ramai 
Atau berteriak dalam sepi
Hingga terkadang tak dapat mengenali diri sendiri
Memaksa diri untuk bertahan 
Atau melepasnya untuk pergi
Kurasa sama saja

Mungkin memang lebih baik seperti dulu

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

My Inspiration

Jika orang-orang banyak yang mengidolakan kisah cinta Romeo-Juliet, atau artis siapalah, dari dulu, ada 3 pasangan yang aku suka, inspirasiku... Rasulullah dan Khadijah, 'Ali dan Fathimah, serta satu lagi dari Indonesia... Habibie-Ainun. 

Rasulullah dan Khadijah.
Bagiku, kisah mereka diwarnai pengorbanan dan jihad. Support yang kuat oleh Khadijah saat Rasulullah sedang dalam posisi sulit. Mendampinginya saat yang lain belum ada disampingnya. Berjuang dengan harta yang ia miliki. Wajarlah jika Rasulullah begitu sedih ketika ditinggal oleh Khadijah. Karena Khadijah adalah wanita yang luar biasa dalam hal keimanannya. 

'Ali dan Fathimah.Selalu bergetar dengan kisah "Ali dan Fathimah. Mereka yang mampu menyimpan perasaannya dengan rapi, tanpa diketahui siapapun, sebelum akad terucap. Ada 'Ali yang dengan kerelaannya untuk menerima ketika ada orang lain yang akan meminang Fathimah, dan 'Ali yang dengan keberaniaannya melamar Fathimah dengan segala yang ia miliki saat itu juga. Tak meminta Fathimah untuk menunggu. Hingga Allah takdirkan mereka untuk berjuang bersama. 



Habibie-Ainun.
Kalau Habibie-Ainun, aku sudah menyukai kisah ini jauh sebelum ada buku dan film Habibie-Ainun. Kagum dengan kebersamaan mereka. Setiap ada pertemuan atau acara apapun, Pak Habibie selalu ditemani oleh Ibu Ainun. Harmonis sekali kulihatnya. Saling mensupport. Begitu ada bukunya, segeralah kucari dan kubeli bukunya. Setelah kudapatkan, kubaca bukunya. Dan kemarin, begitu film Habibie-Ainun keluar, aku dan suamiku menontonnya. Yang salut adalah sama Reza Rahadiannya.. Aktingnya persis sekali dengan Pak Habibie.. Cara berbicaranya, bahasa tubuhnya, mimik muka dan semua detailnya begitu mirip dengan beliau. Menurutku, filmnya memang bagus. Sangat bisa mendeskripsikan isi bukunya Habibie-Ainun dan kisah hidup beliau. Inspiratif. 

Yap. Ketiga-tiganya adalah kisah yang inspiratif bagiku. Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa didapat dari ketiga kisah tersebut. Sekalian promosi. Film Habibie-Ainun recommended untuk ditonton! Sekali lagi, salut buat Reza Rahadiannya. Hehe..


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Minggu, 30 Desember 2012

My Dream : Rumah Tahfizh

Semua berawal dari mimpi. Saat aku mengenal dakwah sekolah tahun 1999 yang lalu, saat itulah aku mulai mengenal menghafal Al-Quran. Yah meskipun belum istiqamah, tetapi setidaknya mengajarkanku bahwa Al-Quran itu memang bisa dihafal. Seiring berjalannya waktu, aku mulai merutinkan untuk menghafal Al-Quran. Tak selalu mulus memang. Jatuh bangun untuk istiqamah menghafal. Lebih banyak jatuhnya sepertinya. Hehe.. Ketika kuliah dan memiliki target di 101112 itulah aku mulai memaksa diri untuk istiqamah menghafal Al-Qur'an. Aku ingin memiliki anak-anak yang hafizh/hafizhah, dan itu berarti, harus dimulai dari diriku sendiri kan? Lama-kelamaan, aku punya mimpi. Aku bilang pada Wafaa, temanku. Aku ingin membina mujahid dan mujahidah penghafal Quran, punya rumah tahfizh! Pernah mencoba merintisnya. Dulu sempat share dengan pendiri KOMPAQ, Komunitas Penghafal Qur'an. Dan terfikir untuk mulai merintisnya di ITSAR. ITSAR harus punya wadah bagi kadernya agar lebih dekat dengan Al-Qur'an. Meneladani kanak-kanak di Palestina, yang dididik dengan Al-Qur'an sejak kecil. Tapi... mimpiku ini timbul tenggelam. Karena masih berpikir belum ada partner untuk mewujudkan mimpi ini. 

Hari-hari terus berjalan, dan di penghujung tahun 2012 ini, ternyata Allah memberiku partner terbaik untuk bisa mewujudkan mimpi ini. Suamiku. :) Insya Allah. Aku pernah bilang padanya, bahwa aku pernah ingin mendirikan rumah tahfizh. Alhamdulillah... Itu menjadi mimpi kami bersama saat ini. Dimulai dari diri sendiri. Merutinkan hafalan Qur'an. Dan yang terpenting mengamalkan isinya. Semoga Allah berkenan memberikan keistiqamahan bagi kami untuk mewujudkannya. Hingga Al-Qur'an tak hanya dekat, namun ia menjadi ruh bagi kami untuk menuju keridhaanNya. Insya Allah. 


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Jumat, 21 Desember 2012

1 Desember 2012

Udah lama ga ngupdate isi blog. Mari kita perbaharui!! :)

Dan langkah-langkah itu dimulai sejak tanggal 1 Desember 2012..

1 Desember 2012
Alhamdulillah.. Hari itu datang juga.. Hari dimana mitsaqan ghaliza terucap, saat komitmen dipersaksikan di hadapan Allah.. Saat bulan sabit agama itu telah berhimpun menjadi purnama..

Tak ada sesuatupun yang luput dari kehendakNya. Itu yang kuyakini. Hingga tanggal ini pun, aku yakin, pasti inilah waktu yang terbaik yang Ia berikan. Sama seperti ajal, yang tak bisa disegerakan, atau diperlambat.. Semua sudah ada waktunya..

H-7, masih biasa aja... yang heboh malah orang-orang di sekitarku.. Aku sih masih nyantai aja... Serasa seperti tidak ada apa-apa aja.. Begitupun selanjutnya, hingga H-1.. tapi H-1 pun masih tenang aja, sekitar 12 jam sebelumnya, baru mulai kerasa situasi yang undefined.. Tiba-tiba air mata datang tanpa diundang.. Aina yang liat jadi ikut bingung.. hehe.. Bisa dibilang, malam sebelum tanggal 1 aku nyaris tidak tidur. Baru tidur sekitar jam 1 dini hari, terbangun di jam 2.30. Qiyamullail dan tak tidur lagi... Lisan diam, namun hati terus menyenandungkan dzikir saja padaNya.. Ah.. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah... 

Hari H.. kepasrahan yang memuncak.. Hanya mampu berikhtiar semampunya saja... Biar Allah yang menentukan takdir terbaikNya hari itu..

Saat mitsaqan ghaliza itu terucap... Kelegaan dan keharuan luar biasa pun menyeruak.. hanya Allah yang tahu bagaimana isi hatiku saat itu.. nano-nano.. :)

Langkah-langkah itu pun dimulai sejak saat itu.. Langkah-langkah apa? langkah-langkah menuju surga.. Menuju keridhaan Allah.. Yah, sebenernya memang sudah dimulai jauh sebelum tanggal 1 Desember 2012 sih.. Tapi, bagiku, setelah 1 Desember 2012, aku memiliki percepatan langkah menuju surga, insya Allah..


Karena dari dulu, yang utama hanyalah ia yang cita dan cintanya adalah surga
Memiliki visi surga dalam benak
Yang misinya terbentang jelas dalam pandangan dan amal nyata
Hingga keridhaanNya dapat diraih
Hm.. Jika sudah begini, bahagia mana lagi yang akan dicari?
Fasyhad ya Rabb..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..