Selasa, 14 Mei 2013

Good Article


Nemu artikel bagus di page PKSPiyungan. Indah sekali... Subhanallah. Menjadi pengingat dan penyemangat. 


Oleh: Farid Nu'man Hasan

***

Ayyuhal ikhwah.…

Apa yang kalian rasakan hari-hari belakangan ini? Pada diri kalian dan juga dakwah yang kalian bangun? Jangan katakan ini hal biasa, sebab dakwah adalah pekerjaan luar biasa, dan para du’at juga merupakan golongan manusia luar biasa, maka guncangannya pun juga bukan hal yang biasa-biasa saja! Untuk apa? Surga! Karena surga itu mahal dan sangat indah! Maka, medan yang mesti kalian tempuh, halang rintang yang menghadang, serta musuh yang mesti kalian kalahkan, juga bukan yang biasa-biasa saja; mereka begitu banyak, ganas, buas, kuat, dan tidak pernah lelah. Namun, setelah itu justru pertolongan Allah Jalla wa ‘Ala begitu dekat. Semua tipu daya mereka dan kekuatannya bukanlah apa-apa bagi Allah yang Maha Gagah dan Maha Perkasa (Qawwiyun ‘Aziz).

Sungguh, kalian bukan orang pertama yang merasakannya … maka tersenyumlah dan berbahagialah, sebab kumpulan orang-orang mulia dan besar telah menanti kalian untuk bersatu dalam barisan mereka. Bukankah ini sebuah kemuliaan bagi kalian?

Perhatikanlah ketika Rabb kalian telah menceritakan ………

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat. (Al-Baqarah: 214)

Ayyulah ikhwah….!

Sungguh hari yang dijanjikan-Nya telah datang …, hari di mana kalian sendiri dan sedikit manusia yang mau mengerti kalian dan menjadi pembela kalian. Sungguh Islam yang kalian bawa membuat kalian menjadi ghurabaa (orang asing, yang tersisihkan) , bahkan di hadapan umat sendiri. Di segala arah dan penjuru, berbagai entitas dan kekuatan tengah menghadang laju, dan melumpuhkan gerak kalian. Segenap bentuk fitnah, dusta, kebencian, dendam, dan amarah bersekutu menjadi satu, dengan tujuan yang sama; lenyapnya kalian.

Namun percayalah, kalian tidak akan lenyap dengan izin Allah, justru peristiwa itu menambah iman dan ketundukan kalian kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Bacalah firman-Nya ini:

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al-Ahzab: 22)

Ayyulah ikhwah…

Inilah zaman itu .., inilah masanya … zaman dan masa di mana yang dusta dipercaya, yang benar didustakan, pengkhianat diberi amanah, dan yang amanah malah dikhianati.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianati, dan saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya: “Apakah Ruwaibidhah itu?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh namun dia membicarakan urusan orang banyak.” (HR. Ibnu Majah No. 4036, Ahmad No. 7912, Al-Bazzar No. 2740 , Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyyin No. 47, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak ‘Alash Shahihain No. 8439, dengan lafaz: “Ar Rajulut Taafih yatakallamu fi Amril ‘aammah – Seorang laki-laki bodoh yang membicarakan urusan orang banyak.” Imam Al-Hakim mengatakan: “Isnadnya shahih tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.” Imam Adz-Dzahabi juga menshahihkan dalam At-Talkhis-nya)

Inilah zaman itu … zaman di mana manusia selalu membicarakan dan menyampaikan apa yang didengarnya, tak peduli benar atau salah, fakta atau dusta, … dan perilaku itu cukuplah disebut sebagai pendusta. Dengarkanlah nasihat dari lisan yang paling mulia …

كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

Cukuplah seseorang disebut berdusta jika selalu menceritakan apa-apa yang didengarkannya. (HR. Muslim No. 5)

Duh .. media dan wartawan, pernahkah engkau membaca hadits ini?

Wahai ikhwah…

Apa yang kalian sedihkan? Apa yang kalian keluhkan terhadap mereka? Jika kalian tidak memiliki media, TV, koran, majalah, dan berita online, untuk melawan gelombang kekejian ahlul fitnah, maka kalian masih memiliki iman untuk bisa membedakan mana kebohongan dan mana kejujuran, mana kebenaran dan mana kebatilan. Kalian masih memiliki ukhuwah yang menjadi benteng kokoh untuk menghadang mereka. Kalian masih memiliki banyak ladang amal shalih untuk menggapai khairun naas anfa’hum lin naas….

Katakan kepada mereka, “Turunkan semua media yang kalian punya, panggilah investor-investor kalian, dan gelontorkan semua dana yang kalian miliki untuk tujuan kalian itu ……….., tetapi itu semua kecil dan bukan apa-apa bagi kami -Insya Allah, sebab kami terbiasa berjuang dalam keadaan sudah dan kekurangan, walaupun untuk menghadapi lawan dan pendengki yang lebih besar dari kalian …, sebab kami selalu bersandar kepada Allah Yang Maha Besar!”

Ikhwah … hari ini, kalian begitu berharga ….

Di saat kalian tidur, makan, shalat, tilawah, menghadiri halaqah-halaqah tarbawiyah dan ta’limiyah dan sebagainya … justru mereka sibuk mencari-cari kesalahan kalian, mereka lelah, sakit, takut, dan sempit dada, karena menghabiskan waktu dengan tujuan menjatuhkan kalian … perhatian mereka yang begitu besar untuk melukai kalian adalah bukti betapa besar perhatian mereka terhadap kalian. Bukankah ini juga sebuah kemuliaan? Kalian begitu berharga bagi mereka sehingga mereka tidak mau kehilangan momen untuk menjatuhkan kalian, dari dekat atau jauh. Kalian sakit dan lelah? Mereka juga merasakannya! Maka, jangan lemah ketika menghadapi mereka, karena kalian masih mending sebab masih ada Allah Taala menjadi tumpuan harapan ….

Allah Taala menasihati kita semua …

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap kepada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa: 104).

Maka, tetaplah beriman bukan bermain … teruslah belajar bukan menghajar …. teruslah bekerja untuk manusia walau dikerjain orang lain … jadilah seperti pohon, walau manusia menimpukinya dengan batu tapi pohon tersebut membalas mereka dengan buah-buahan segar .. Jadikanlah Allah Ta’ala sebagai tempat berbagi kalian, sebelum selain-Nya …

Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah wa lirasulihi wal mu’minin

*Sumber: dakwatuna


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

The Power of Media



Akhir-akhir ini banyak fitnah yang menimpa ikhwah. Dan media saat ini kurasa memang sangat tidak adil dalam pemberitaannya. Memihak sekali. Jelas sekali. Ini pentingnya muslim menguasai media. Yah, meskipun saat ini baru lewat social media saja, semoga suatu saat muslim bisa memiliki media yang kuat.

Media sangat berperan dalam pembentukan opini massa. Itulah mengapa kita harus menjadi orang yang cerdas dalam memfilter semua informasi yang media tawarkan pada kita. 

Aku jadi inget,, dulu aku ingin sekali jadi reporter. Haha... Farmasis yang pengen berubah haluan. Motivasi terbesarku ada dua. Pertama aku suka jalan-jalan (parah... :P), nah, reporter kan pergi kemana-mana, jadi aku ingin jadi reporter. Kedua, karena aku ingin menjadi muslim yang bisa menguasai media, makanya dimulai dengan menjadi reporter (ini motivasi yang agak oke, kan? :)). 

Tapi, Allah berkata lain... Jalan takdirku memang harus jadi farmasis dulu... Bukan reporter. Dulu sempet ikut test Kantor Berita ANTARA. Tapi ya gak lulus. Saingannya lulusan jurnalistik semua. Wkwkwkwk... Tapi gapapa, pengalaman banget ikut test itu. Soal-soalnya kan lain dari soal test yang biasa aku jalani. 

Alhamdulillah juga aku ga jadi reporter. Belumtentu kan aku kuat berada di lingkungan yang seperti itu. Dimana terkadang kita harus mengikuti keinginan pemilik media. Membuat tulisan yang penuh dengan rekayasa. Siapa tahu aku malah tidak bisa menjaga idealisme. Allah masih melindungiku. Percaya aja, takdir Allah mah ga pernah salah.

Okelah, aku ga bisa jadi reporter. Tapi,, motivasiku untuk jadi reporter insyaallah bisa tetap terwujud kok, meski aku ga jadi reporter. mau jalan-jalan untuk tafakkur dan tadabbur? Bisaaa, insyaallah. Kalau ada modal dan kesempatan. Hehe... Mau menguasai media? Bisa juga, insyaallah. Makanya sekarang sedang mengintensifkan diri untuk merutinkan menulis kembali. Mulai membentuk opini dari setiap tulisan yang kuhasilkan. Dan mulai mengoptimalkan social media sebagai media dakwah. Insyaallah, dimana ada kemauan, disana ada jalan. Lahan dakwah ada dimana saja, kan? Optimis saja! 

#EdisiMuslimBangkit

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- 

Minggu, 12 Mei 2013

Me And Newga



Sabtu kemarin, Nina menikah.. 
Wooh... Akhirnya, Newga sudah ada yang menggenapkan diennya..
Alhamdulillah...
Gak kerasa ya... Mereka sudah dewasa.. Berarti aku udah tua dong?? Hehe..
Tapi kan tetap berjiwa muda!!! 

Di walimahan Nina, abang sempet mengambil fotoku dengan newga yang lain... Deuh... Mejeng gini..
Tapi, kalau liat foto, ini... Subhanallah... Ada rasa haru yang menyesak dalam dada...
Subhanallah...
Dakwah telah mempertemukan mereka... Sejak mereka usia remaja...
Hingga saat ini... Hingga salah satu dari mereka menikah..
Sebhanallah...
Allah yang menjaga ikatan ukhuwwah mereka...
Cinta...
Allah pula yang masih menganugerahkan cinta untuk hadir dalam hati-hati mereka..
Semoga Allah kekalkan ikatan ini... Dan terutama... Semoga Allah selalu menjagaku dan mereka dalam jalan kebaikan... Aamiin ya Rabb...

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Kamis, 09 Mei 2013

Al-Haq VS Bathil

"Karena pertarungan antara yang haq dan yang bathil itu akan terus ada. Kitalah yang memilih, akan berada di posisi mana"

Kebenaran itu akan menemukan jalannya sendiri.
Kebenaran itu datang hanya dari Allah.
Ketika kebenaran itu datang, tak seorangpun dapat menunda atau menyembunyikan kebenaran tersebut.
Memangnya siapa yang bisa melawann ketetapan Allah?
Jika masih ada yang berani, maka celakalah orang itu. Sombong bukan main.
Tak ingatkah akan kehidupan lain setelah kehidupan ini?
Mengapa dunia begitu memperdayakanmu, kawan?
Padahal jelas kebathilan yang telah kau ikuti saat ini
Tidakkah hati nuranimu menjerit atas apa yang kau lakukan?
Atau teligamu sudah terlalu tuli untuk mendengarnya?
Meski itu adalah bagian dari dirimu sendiri.

Allah..
Jadikanlah kemarahan kami, kebencian atas yang bathil ini
adalah bagian dari ikhtiar kami yang tak rela keagunganMu dihinakan oleh mereka
Menjadi bagian dari azzam kami untuk terus menegakkan kebenaran
Dan menjaga izzah Islam
Karena kami sudah berjanji, untuk turut menegakkan kalimatullah di bumiMu ini
Ya Rabb, biarlah Engkau saja yang menunjukkan yang haq itu sebagai yang haq
Dan yang bathil itu sebagai kebathilan
Karena hanya kepadaMu saja kami memohon pertolongan
Bukan dari mereka yang mengaku pengusung kebenaran,
Namun ternyata hanya dusta yang mereka ucapkan
Lindungi kami Ya Allah..

Kami percaya akan janjiMu
Hingga saatnya tiba, maka izinkan kaki-kaki ini terus berjalan
Dalam sesaknya dunia yang tak rela biarkan kebenaran itu hadir
Sebagai bentuk perjuangan atas kecintaan kami padaMu



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

It's About Kids :)

Dari dulu aku sangat menyukai anak kecil. Hehe...
Sampai-sampai ada teman SMA ku yang bilang begini, "Ati-ati kalo ada anak kecil, jangan deket-deket sama Rini, ntar diapa-apain." Haha... sadis banget kayanya aku... Padahal kan baik gini... Haduh...

Kalau aku ke pasar atau tempat yang lain dan ada anak kecil, kucolek saja pipinya... Kalau nangis yaa...Kabur sebelum ketauan sama ibunya.. 
Saat di minimarket RSAI, ketika mengantri di kasir, di depanku ada seorang balita laki-laki dengan ibunya yang sedang membayar di kasir. Seperti biasa...Mulailah aksiku.. Kucolek pipinya... Hehe...
Tak kusangka, balita itu segera memanggil ibunya.. "Bundaa..."
Waduh... Kena deh.. Hehe...Pis de...Pis...
Oiya, selain di tempat-tempat tadi, aku juga suka candid kalo ada anak kecil lucu di angkot.. Pura-pura lagi main hape, padahal lagi cari angle yang oke...





-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Selasa, 07 Mei 2013

Learn From Rain

Saat akan berangkat pergi keluar rumah, hujan turun begitu deras, hingga membuat atap rumah berbunyi begitu kerasnya. Ingin pergi, tapi ragu, karena khawatir hujan yang deras akan menimbulkan banjir. Tapi, jika tidak pergi, ada urusan yang tidak selesai. 

Ah, pergi saja. Bismillah..
Ternyata, daerah yang hanya berjarak 1,5 km dari rumah, tampak kering, belum turun hujan... Begitu hingga mencapai tempat tujuan. Alhamdulillah...

Pernah mengalami hal seperti itu?
Bisa jadi analogi yang bagus. 
Ada daerah yang turun hujan, ada yang sebaliknya, kering. Padahal, jaraknya begitu dekat. 
Dari fenomena alam ini, Allah mengajarkan kita bagaimana optimis itu tetap harus ada, meski mungkin ego kita berkata, tak ada jalan keluar dari masalah yang kita hadapi.

Tak selamanya langit itu menumpahkan air ke bumi sebagai ketaatan pada RabbNya...
Adakalanya matahari yang menunjukkan ketaatannya...
Semua itu akan dipergilirkan...

Kita yang mengambil keputusan, apakah tetap berfikir bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa, atau tetap melangkah, dan menemukan cahaya ketenangan sesaat lagi...
Jangan sampai kita menyesal, karena tidak melangkah... Padahal sesaat lagi, cahaya itu akan muncul..
Pertolongan Allah akan datang..
Maka teruslah bergerak...



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Dakwah Yang Masih Panjang

Aneh.
Melihat sesama muslim yang saling mencaci dan mencela. Hanya karena berbeda pendapat.
Haruskah?
Sementara musuh-musuh Islam sedang tertawa di seberang sana, karena mereka berhasil membuat muslim saling berperang.
Musuh semakin bebas bergerak, sementara saudara kita sendiri justru terbelenggu oleh kebencian yang membara?

Ini benar-benar aneh.
Melihat fenomena ini hampir di banyak tempat. Dunia maya apalagi. Saat ada sebuah page Islam yang memberitakan mengenai pemimpin daerah tertentu, segera komentar bermunculan. Ada yang positif, ada pula yang sebaliknya. Hingga ada statement : "Jangan bawa-bawa Islam kalo ngomongin politik, mending tentang Islam aja, renungan atau apalah..."

Apaaaa???!!!
Islam itu bukankah mengurusi semuanya? Semuanya. Tak ada yang luput, bukan?
Islam itu syamil wa mutakammil...
Jika ada yang mengkotak-kotakkan ini, artinya memang belum sampai pemahaman bahwa Islam itu sempurna dan mengatur semuanya.

Ah, sudahlah...(Berasa Babe Stand Up Comedy Session 3...wkwkwk)
Ini berarti memang jalan dakwah ini masih sangat panjang....
Jalani dengan segala duri yang menghadang..

Ah, sudahlah...
Setiap orang ada kontribusinya masing-masing..
Aku memang bukan seperti kang Hafidz Ary Nurhadi yang dengan tweetnya luar biasa, mengcover semua statement orang-orang yang benci Islam.
Masih belum bisa... Hehe..
Jadi... berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang kita mampu untuk dakwah ini, rasanya itu hal yang cukup bijak, bukan? Apapun posisi kita...

Ya Rasulullah... Semoga kami dapat meneladanimu... :)



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Rabu, 01 Mei 2013

Kau (HTR)

Lagi buka-buka buku puisinya Mbak Helvy Tiana Rosa yang berjudul Mata Ketiga Cinta. Nemu puisi Kau.

KAU

Kau kirimkan beribu kupukupu
Yang tak henti mengepakkan sayap
Dalam tubuhku
Dan sketsa
Tentang bianglala
Tanpa luka

: Aku ingin

-Bersegeralah, karena waktu takkan menntimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..