Senin, 23 April 2012

Sesuatu Itu Bernama Takdir

-Saat kau belum bisa menemukan hikmah dari sesuatu, itu bukan karena Ia salah menetapkan takdirNya padamu. Kau hanya membutuhkan waktu untuk menemukannya, biidznillaah.. Itu karena keterbatasanmu. Tak mungkin Dzat yang Sempurna salah memberimu skenario indahNya.. Hanya saja, terkadang, keindahan itu Ia simpan hingga saatnya kau siap..-
Mungkin kita sering dihadapkan pada kenyataan yang sebenarnya tidak kita harapkan. Kenyataan yang jauh dari apa yang kita impikan atau kita inginkan. Mengeluh? Mungkin itu yang sering terucap dari lisan kita saat menghadapi hal seperti ini. 

Hampir seperempat abad usiaku kini, begitu  banyak hal yang terjadi dalam kehidupanku. Seperti yang kukatakan tadi, tak selalu keinginanku sesuai dengan kenyataan yang ada. Allahlah pemilik takdir itu. KetetapanNyalah yang berlaku. Tugas kita adalah menjemput setiap takdir terbaikNya yang telah Ia persiapkan untuk kita. Berlari dari satu takdir baik menuju takdir baikNya yang lain. Hingga akhirnya, menyesuaikan diri dengan ketetapan Allah. Fleksibel dengan perubahan, ketika itu tak sesuai dengan rencana kita. Itulah tawakkal. 

Berusaha menemukan hikmah adalah hal selalu kulakukan dalam setiap kejadian yang datang menghampiri. Karena semua adalah tarbiyah yang luar biasa dari Sang Khaliq. Tak selalu berjalan mulus memang.. Hehe.. Keterbatasan diri membuatku terkadang tak mampu menemukan hikmah dari sesuatu yang tak sesuai dengan rencana diri. Misal, ketika 7 tahun lalu aku diterima di Farmasi ITB. Butuh waktu lama untukku menemukan hikmahnya. Hehe..Namun ternyata, hingga kinipun aku masih saja menemukan hikmah-hikmah baru mengapa takdirku 7 tahun yang lalu adalah diterima menjadi mahasiswa di kampus gajah.. :'). Ada lagi yang lain. Kalo ini lebih aneh lagi. Aku sangat ingin memiliki kakak laki-laki. Padahal aku adalah anak pertama. Haha.. Mana mungkin bisa? Ngaco.. Tapi ya sudahlah.. masih ada kakak-kakak sepupuku yang bisa kutodong menjadi kakak laki-lakiku.. :) 



Namun, tak jarang, ketika takdir Allah sesuai dengan keinginan kita, kita luput dalam mencari hikmah yang tersembunyi dibaliknya. Jadi, aku tetap bersyukur ketika ada hal yang tak sesuai dengan harapanku, tak sejalan dengan gelora hatiku (alah...), aku jadi tergerak untuk lebih mencari hikmahnya. Agar tak pudar syukur dalam diri. Itu saja. Benar memang, bahwa kenikmatan atau ketidaksesuaian (daripada kusebut keburukan, padahal kan tak pernah takdirNya itu buruk :( ), adalah ujian bagi diri kita. Apakah tetap bersamaNya atau akan berpaling dariNya. 

Waktu..
Kita hanya membutuhkan waktu untuk menyelami lautan hikmah yang Ia sediakan. Dengan keimanan tentunya. Keyakinan bahwa takdirNya tak pernah salah. Selalu ada indah yang diberikan pada hambaNya yang mau bersabar. Jika saatnya tiba, kau akan merasakan bahwa takdirNya jaaaauuuh lebih baik dari rencanamu. Selalu. 


"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. " (Al-Hadid 22-23)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..