Sabtu, 21 April 2012

My Lovely Saturday

 (Dari upload an Vida di FB..:D)
Pulang bekerja hari ini, aku segera menuju Salman. Tempatku akan bertemu dengan adik-adikku setelah beberapa pekan aku tidak bertemu dengan mereka dan setelah mereka selesai UN. Pukul 15 aku janjian dengan mereka. Tapi, aku baru sampai Salman sekitar pukul 15.20. Turun dari angkot, aku sudah melihat Masitoh. Kukejar ia. Hehe.. Bersama kami menuju Salman. Disana, aku sudah melihat beberapa dari mereka. Saat kami sedang berada di dekat tangga depan tempat penitipan mukena, aku melihat sosok yang begitu kukenal dan kurindukan. Beberapa saat kami saling bertatapan (hehe..berasa sinetron..:) ). Setelah tersadar, aku segera memeluknya erat. Nisaul. Ternyata ia baru saja sampai dari Jakarta. Ah.. Selalu seperti ini ketika bertemu dengannya. Tak banyak yang bisa kuucapkan, tapi kurasa kami sudah berdialog dari hati ke hati. Iya ga Cha? hehe.. Alhamdulillaah.. Allah mengatur pertemuan kami yang tak terduga. Meskipun singkat..

Lanjut, aku dan beberapa adik2ku menempati pojok koridor timur. Ada Vida, Masi, Rere, Sirin, dan Iki. Tak berapa lama, terlihat Syifa yang sedang berjalan menuju masjid. Berjalan menembus hujan (bukannya lari biar segera  terbebas dari hujan, ia malah berjalan dengan tenang.. basah deh..). Shofu tidak bisa datang, karena khawatir kesorean. Jadilah yang kami nantikan tinggal Farah seorang. Ia sedang baksos di Buah Batu. Kami mulai pertemuan kami, tilawah kemudian hafalan Qur'an. Dilanjutkan dengan sharing dari tiap2 adikku tentang kabar mereka selama kurang lebih 2 pekan ini. Tapi, karena momen yang lagi hangat-hangatnya adalah UN, maka cerita mereka ya mengenai UN tersebut. 

Di tengah sharing, aku menelepon Farah, untuk menanyakan posisinya. Kubilang padanya, semua teman-temannya menunggunya di Salman, karena ingin bertemu dengannya. Padahal, itu isi hatiku sendiri. Hehe. Sudah lama kami tidak bertemu dengan Farah, karena padatnya jadwal lesnya. Tapi ternyata, Allah belum menakdirkan kami untuk bertemu hari ini. Karena jarak Buah Batu-Salman yang tak dekat, khawatir kemalaman, maka lebih baik Farah tidak datang..:(

Setelah selesai mereka share pengalaman UN mereka, sedikit materi kuberikan hingga adzan Maghrib berkumandang. Pertemuan kami diakhiri dengan shalat Maghrib. 

Ada hal yang kucatat dalam memoriku baik-baik hari ini. 
-Selalu ada saja cara Allah mengatur pertemuan antar hambaNya. Seperti pertemuan tak terdugaku dengan Nisaul. 2 hari yang lalu, aku sempat memikirkannya, dan mengirimkan sinyal-sinyal kerinduanku padanya, lewat do'aku pada Allah. Ternyata Allah mempertemukan kami hari ini. 
-Adik-adikku sudah besaar!! hehe... Sudah mau kuliah.. Lebih dewasa.. UN kemarin menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Apakah akan setia pada kejujuran atau tidak. Dan alhamdulillaah mereka berhasil melaluinya dengan baik. Ada pertolongan dan penjagaan Allah dalam langkah mereka, insya Allah..
-Peer dakwah kita masih teramat banyak, dan perjalanannya pun masih teramat panjang. Semoga Allah istiqomahkan diri-diri ini untuk meniti jalanNya.. 
-Ada Al-Hajj 46
  "Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada."
Ah, adikku... Semoga, kita terhindar dari kebutaan hati, yang mengakibatkan ketidakmampuan diri untuk membedakan mana yang haq dan yang bathil. :)

Rabbi, hanya Engkaulah pemilik diri-diri ini..
Hanya kepadaMulah kami meminta
Limpahan cintaMu dan petunjukMu
Agar tak salah diri dalam melangkah
Dan memohon agar Engkau satukan kami 
kembali dalam JannahMu..
Aammiin Ya Rabb..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..