Jumat, 03 Februari 2012

Speechless

Pagi ini, seperti biasa aku ke depo sebelum briefing pagi di farmasi. Ketika turun melalui lift, di lantai 6, lift terbuka, dan kulihat perawat Ruby Timur yang masuk malam akan pulang, tetapi mereka tidak ada yangmemasuki lift. Justru billingnyalah yang masuk lift. Yap. Mas Fulan itu lagi. Hehe.. Ia ada di belakangku. Tak berapa lama, ia menyodorkan sehelai kertas padaku.
Kubilang, "Apa ini?"
"Titip ini pasien pulang..."
"Hm..Terus, mau diapain?"
Aku memegang kertas yang ia berikan. 
"Iya, tapi mau saya ambil lagi."
Ia kembali menarik kertas bertuliskan pasien pulang tersebut dan berkata, "Ntar saya telfon aja deh."

Gubrak. Aku bingung. Sebenernya aku pengen bilang kaya gini, "Kenapa ya , ga di telfon atau tatap muka, selalu aja miskom gini kalo sama si masnya??"..
Sampai farmasi lt dasar, kuceritakan kejadian ini pada temanku. Dan ia tertawa terbahak-bahak mendengar ceritaku. Gubrak banget ini sih.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Siang itu.. Sekitar jam 12.30 WIb, aku mendapat telfon dari farmasi lt. dasar. Ada komplain pasien karena inputan depo. Pasien tersebut adalah pasien Inhealth, dengan status Menolak, tapi tetap diberikan barang di luar inhealth, sehingga pasien tersebut menolak membayar barangnya, NS 100 ml. Aku diminta follow up masalah ini. Ternyata, pada saat pertama kali print invoice depo, status pasien tersebut belum keluar di sistem, dan selanjutnya terlewat konfirmasi. Aku menghubungi Safir Timur untuk menanyakan apakah penggunaan NS 100 ml itu dapat diganti pemakaiannya oleh NS 500 ml atau tidak. Ternyata, di ruangan, pemakaian NS 100 ml adalah untuk obat-obat yang di drip, antibiotik atak pengoplosan obat, dan tidak dapat digantikan oleh NS 500 ml. Pasien tersebut mendapat obat-obat untuk drip dan obat injeksi kering, sehingga memang memerlukan NS 100 ml. Namun, pasien  tersebut ternyata sudah pindah ruangan. Ke Ruby. Seingatku, pasien tersebut pindah ke Ruby Timur. Temanku bilang, berarti aku harus ke Ruby untuk menemui pasien tersebut, menjelaskan dan membawa form konfirmasian untuk ditandatangani. Hwah, tadinya, daripada repot, mending kubayar ajalah, cuma 17 ribu ini harganya.. hehe.. sulit ya..

Setelah mengambil jas di lantai dasar, aku ke lantai 6 dan langsung menuju Ruby Timur. Disana aku menuju tempat perawatnya, setelah sedikit menjelaskan, aku bertanya, ruangan mana pasien tersebut. Ternyata tuh bukan di Ruby Timur. Haduh, dimana atuh?

"Ruby Barat kali Bu.."
"Iya gitu ya? Kutelfon Safir Timur ajalah"
dan ternyata memang di Ruby Barat. 


Ini aku yang salah denger tadi atau gimana sih? tanyaku dalam hati sembari menuju Ruby Barat. Sesampainya di Ruby Barat, aku bertanya mengenai pasien tersebut. Dan.. Gubraklah lagi. Ternyata oh ternyata pasien tersebut sudah pulang. Jadi ini teh maksudnya gimana? Aku sibuk bertanya sana sini, dari perawat, NA sampai billing Ruby Barat kutanyakan. Kesimpulannya pasien tersebut sudah tidak komplain dan sudah pulang. Finished. Aku segera ke farmasi lt. dasar untuk menjelaskan kondisi ini pada atasanku. Setelah dari ruang atasankku, aku ke ruangan temanku. 

"Tau gak mbak, ternyata teh pasiennya tu di Ruby Barat pindahnya, bukan ke Ruby Timur. Tadi aku ke Ruby Timur dulu, terus pas di Ruby Barat, ternyata pasiennya tu udah pulang..Padahal udah gagah berani juga mau ngadepin komplain.. hehe..."
"Lah Rin, bukannya tadi kamu emang ngomong pindahnya ke Ruby Barat? Kenapa malah ke Ruby Timur?
"Iya gitu? Asa Ruby Timur ah aku bilangnya tadi..."
"Ruby Barat Rin..."
"Ah itu sih emang magnetnya aja yang ke Ruby Timur, tujuan ke Ruby Barat, tapi hati bilang Ruby Timur..", celetuk temanku yang lain.


Jadilah aku bahan tertawaan mereka.
Ini aku yang ga ngeh, apa udah ga fokus sih? 
Ketika waktu makan, kejadianku dari pagi hingga siang terus saja mereka bahas. Yah nasib memang. Mau apa lagi...


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..