Senin, 20 Februari 2012

Sabtu Hectic

Hari Sabtu yang lalu, sebelum aku berangkat ke BSD pada sore harinya, pagi itu aku berangkat ke tempat kerja. Sabtu. Seperti biasa, harinya banyak pasien pulang dan ujung-ujungnya, retur pasien pulang juga akan banyak.

Hari itu, suasana hati agak kurang baik, karena hormon yang sedang tidak stabil. Hehe.. ditambah dismenorrhea pula. Wuih, lengkaplah sudah. Tapi tetap saja dicoba untuk dinikmati dan diambil hikmah yang tersembunyi. Karena pagi itu di depo, adalah tiga orang akhwat, jadi kami bisa bebas berbicara. Ketika aku sedang dilanda dismenorrhea yang begitu parah, sempat terpikir, bagaimana rasanya sakit ketika melahirkan, dismenorrhea saja sudah begitu sakitnya? Subhanallaah.. Begitu besarnya perjuangan seorang ibu memang... :)

Kembali ke retur. Dari pagi hingga pukul 12.00 WIB, retur tak berhenti datang. Cukup lama kami membereskan returan untuk farmasi maupun depo. Resep depo pun cukup banyak. Ketika sudah siap menurunkan barang farmasi, aku dan Vina segera menuju farmasi lantai dasar. Perkiraan kami, retur tidak terlalu banyak lagi yang datang, karena sudah habis di pagi tadi. Sampai di lantai dasar, aku pun tidak dapat membantu Vina yang sedang membereskan retur, karena begitu sakit perutku. Tiba-tiba ada telepon dari NA Ruby Timur, karena mau meretur barang cukup banyak, tetapi petugas retur tidak ada. Sedangkan Sri, yang saat itu mengerjakan resep tidak dapat meretur, karena resep yang sedang banyak. Akhirnya, aku kembali ke lantai 7, dengan susah payah.. hehe..

Tiba di lantai 7.. Ternyata retur banyak lagi!! Ya Allah...
Ketika sedang meretur, ada lagi masalah tentang colostomy bag.. Apa pula ini?? :)
Selesai masalah colostomy bag,Vina sudah kembali dari membereskan returan farmasi, dan ia pun membantu Sri yang sedang menyiapkan resep. Sementara aku terus meretur...

Tak lama telepon berdering.
"Depo farmasi dengan Inggi bisa dibantu?"
"Iya mbak, tadi dari Ruby Barat scan resep ke farmasi, NS salin, kata farmasi udah dikonfirm ke depo, atas nama Tn. X.."
Kutanyalah Sri, apakah ia menerima konfirm dari farmasi, dan ia bilang sudah menyiapkan obatnya. 
Kuberikanlah jawaban pada perawat Ruby Barat tersebut. 
"Tapi resepnya NS Salin, kok ga ada yah?"
Wah.. mungkin ada yang salah kasih. "Sri, tadi inputnya NS 500 yah? Resepnya apa? NS salin bukan?"
"Huaa.. iya bu... salah... "

Kuberikan telepon pada Sri. Biar ia yang menjelaskan pada perawat Ruby Barat tersebut. Seingatku, suara perawat tersebut sama dengan perawat yang pernah mengalami kejadian seperti ini juga. Dengan Sri juga. Saat itu tegaderm yang seharusnya ada di resep pasien, malah tertinggal di depo, dan akhirnya ia harus kembali lagi ke depo untuk mengambil tegadermnya.

"Sri, perawatnya yang dulu tegadermnya pernah ketinggalan sama kamu juga bukan?"
"Iya bu..Hiks..."

Tak berapa lama, perawat tersebut datang.

"Tuh, kan saya harus balik lagi..", ujar perawat tersebut.
"Iya, maaf ya Mas, punten pisan. Nih Sri nya nih.."
"Iya maaf.."

Setelah mengambil barang yang benar, perawat tersebut segera kembali ke ruangannya.
Aktivitas terus berlanjut...
Tak lama, Sri meminta PT untuk Futrolit. Setahuku, pasien yang ia maksud ada di Berlian Barat.
Sri menelfon ke ruangan, yang seharusnya Berlian Barat.

"Iya teh, mau minta PT buat Futrolit atas nama Tn. Y ya. "
"Oh? Ga ada?emang ini ruangan mana? Hah? Ruby Barat? Oh, maaf2, kirain Berlian Barat."

Gubrak.com.. Haha... Ternyata salah sambung. Dan habislah ia kami tertawakan... Apa gara-gara insiden NS tadi dengan Ruby Barat,sehingga yang ia pikirkan adalah ruangan Ruby Barat? Entahlah.. Tapi, satu hal, kejadian itu bisa membuatku tertawa setelah sejak pagi tak bisa tertawa karena dismenorrhea.. Alhamdulillaah...


-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..