Senin, 26 Januari 2015

Stay Strong, Umar

Kemarin adalah rapat perdana ITSAR setelah sah menjadi LSM. Hehe.. Alhamdulillaah... Kami rapat di rumah Teh Nita di Cijambe. Kali ini aku tidak akqn membahas isi rapatnya.

Saat baru sampai ke rumah Teh Nita, Umar senang karena banyak mainan, dan ada Mas Karim juga Mbak Aca yang mengajaknya bermain. Mas Karim juga senang sekali ada Umar. Semua buku dan mainan dikeluarkan. Hehe...

Ketika rapat berlangsung, Umar pun asyik main sama Mas Karim. Saat itu, aku melihat Umar sedang merangkak. Tak jauh dari tempat kami rapat. Tiba-tiba Umar jatuh dan menangis. Segera kuhampiri dan kulihat ada darah yang mengalir deras dari bibirnya. Umar menangis sejadi-jadinya. Teh Nita segera mengambil kapas dan air es. Lalu mengompres bibir Umar sambil agak ditekan untuk menghentikan pendarahan. Berkali-kali kapas harus diganti, sebab sudah penuh dengan darah, dan darah belum berhenti keluar. Aku membaringkan Umar di pangkuan, abang memegang tangan Umar, agar Teh Nita bisa terus mengompres Umar. Lukanya cukup dalam sehingga membuat bibir Umar sobek. Darah mengalir dan membuat gigi bawah Umar merah. Hiks...

Akhirnya, darah berhenti mengalir, lalu kuberi ASI, setelah itu Umar kembali tertawa dan bermain, juga makan. Hehe... Meskipun bekas darah masih terlihat jelas. Dan hari ini pun, bibir Umar masih merah dan timbul bekas putih seperti sariawan sebanyak 2 buah... Alhamdulillah Umar masih mau makan. Alhamdulillah juga, Umar jatuh di rumah dokter. Hehe...

Semoga segera membaik dalam beberapa hari ini. Jadi teringat sesuatu. Dulu, saat kami memberi nama Umar, dengan harapan agar ia tumbuh menjadi pribadi yang kuat, abanng bilang kita harus siap dengan apa yang akan Allah berikan agar Umar menjadi seorang yang kuat seperti harapan kami. Karena seseorang yang kuat tidak terlahir begitu saja. Seseorang yang kuat terlahir dari ujian yang menempa dirinya dan ia berhasil melewatinya. Biidznillaah...

It reminds me to be strong enough. :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..