Minggu, 27 Mei 2012

Langkah-Langkah Cinta Untuk Iki

Pengumuman UN SMA dan SNMPTN Undangan sudah ada kemarin. Adik-adikku alhamdulillaah lulus UN semua, kalau SNMPTN Undangannya, ada yang lulus, ada juga yang belum lulus. Yang belum lulus, akan ikut SNMPTN tulis nanti. Insya Allah ini adalah jalan terbaik bagi mereka. Apapun itu, takdir Allah selalu tepat, tak pernah salah. Yang sudah lulus SNMPTN undangan, Allah sedang mengajarkan arti syukur pada mereka, sedangkan yang belum lulus SNMPTN Undangan, Allah sedang mengajarkan arti sabar. :)

Hari ini, rencananya setelah rapat M-Camp, aku dan adik-adikku akan pergi menjenguk Iki yang sedang mengikuti Learning Camp di Cimahi. Selama hampir 1 bulan, ia mengikuti Learning Camp. Jadi kami tidak bisa bertemu Iki dalam waktu cukup lama. Karena hari ini ada waktu kunjungan dan free time, maka kami ingin menjenguk Iki. Kata Sirin, waktu kunjungan pukul 09.00-14.00. Wah berarti harus cepet-cepet nih kesana. Biar sempet. 

Kami memutuskan untuk pergi ke Cimahi menggunakan kereta, karena lebih cepat, dan memang tempat Iki itu dekat dengan stasiun Cimahi. 4 orang, yang pergi, karena yang lain tidak bisa, aku, Sirin, Rere dan Syifa. Sebelum pergi, kami membeli oleh-oleh untuk Iki. Iki tidak tahu kalau kami akan pergi ke tempatnya. 

Tempat kami menunggu kereta

Sesampainya di stasiun Bandung, kami melihat jadwal kereta lokal menuju Padalarang. Keberangkatan yang paling dekat setelah kami tiba di stasiun Bandung adalah pukul 12.10, itu adalah KRD Patas, kalau KRD Ekonomi baru ada pukul 13.00. Yasudah, karena kami memang mengejar waktu, kami segera membeli 4 tiket KRD Patas seharga 5 ribu rupiah. Aku dan adik-adikku menunggu datangnya kereta Patas yang katanya kalau ga di jalur 2, di jalur 3. Okelah..
Serius melihat tiket, hehe..

Rere laper ya de? ;)

Cukup lama kami menunggu datangnya kereta. Hm.. Emang biasa telat kan kereta ya? kaya di tipi-tipi gitu kata Rere.. Wkwkwkwk... Menanti. Ini judul kami sekarang. Gapapalah.. Yang penting bisa ketemu Iki, insya Allah. 

Kereta di jalur 1 datang. Ke arah Padalarang. Aku saat itu sedang sibuk dengan hpku. Adik-adikku sudah menuju kereta tersebut. 
Aku berkata, "Bener ini gitu keretanya?". 
Rere menjawab, "Iya Mi, udah nanya da tadi.". 
Masuklah kami kedalam kereta. Dan ternyata kami dapat tempat duduk. Padahal, tiket yang kami pegang adalah tiket tanpa tempat duduk. Aku masih ragu, bener apa ga ini keretanya. 
Sirin pun bertanya pada penumpang yang duduk di seberang kami, "A, ini kereta ke Padalarang?", dan dijawablah iya oleh aa itu. Tapi, yang salah adalah kami tidak bertanya, apakah ini Patas atau ekonomi. haha. Dasar, baru pertama nih.. Ga gaul emang.. Mencoba meyakinkan diri bahwa ini adalah kereta yang benar. Tetapi, kudengar suara dari speaker, bahwa kereta Patas menuju Padalarang baru datang. 

"Eh, itu deh kayanya keretanya harusnya", ujarku pada adik-adikku.
"Masa sih Mi?", jawab mereka.
"Iya tau kayanya".
"Ah, Mi, udah pewe, udah ini aja ya, ini kereta yang berangkat duluan.. biar cepet sampe Iki", ucap Sirin.
"Iya Mi, udah pewe", tambah Rere.
"Ih, tapi kita salah kereta ini."
"Kan yang penting sampe duluan, ntar lama lagi pake itu.. ", kata Sirin.
"Tapi tiket kita tiket Patas lho.."
"Biar Mi, ntar kita pura-pura ga ngeh aja kalo salah naik kereta.. Hehe.. Lagian kan kita bayarnya lebih mahal."
"Wah, tuh kan,, kereta Patasnya udah mau jalan... Itu yang duluan!!"

Tapi mereka tidak beranjak. Yasudahlah.. Akhirnya kami meneruskan kekonyolan kami menaiki kereta yang salah. Rugi 4ribu nih.. Hehe.. Tiket KRD Ekonomi hanya seribu rupiah. 
Rere (dan kami) pun malu ketika diminta tiket, ya karena kami salah. Tapi fine-fine aja, soalnya kami bayar lebih mahal. hehe..


Sampailah di stasiun Cimahi. Alhamdulillaah..
Bertanya kesana-kemari bagaimana sampai ke Sekolah Infanteri tempat Iki learning camp.
Menyebrang, dan naik angkot St.hall-Cimahi, dan minta diturunkan di Sekolah Infanteri.

Alhamdulillaah.. Sampai di Sekolah Infanteri.
"Wah.. Alhamdulillaah... Iki!! Kami dataaang!!!!, Eh, pagar yang ini ditutup, kita kesana aja berarti," ujarku sambil menunjuk gerbang masuk yang cukup jauh dari tempat kami berdiri. 
"Mi, masuk lewat sini aja Mi, jauh kesana mah.. Ini ga dikunci da..", ucap Sirin.
"Iya gitu? Eh, iya sih.."
Aku dan Sirin pun membuka pagar tersebut. Ketika aku dan Sirin sudah melangkah masuk, ada bapak-bapak TNI yang sedang mengendarai motor, bilang untuk tidak masuk lewat sini. Dan dari pos di gerbang satunya, bapak-bapak TNI memberi kode untuk masuk lewat gerbang satunya. Tidak boleh lewat sini.

Hwaaa... Parah.. parah.. Malulah kami.. Sambil tertawa-tawa kami menuju gerbang satunya.
Rere dan Syifa bilang, "Malulah Mi.."
"Hehe.. Iya bangetlah.. Malu banget.. Hadeh, udah kereta salah naik, sekarang kita salah masuk juga. Ckckckck.. Tuh kan Sirin, ga boleh lewat sana.."
"Ya Mi, ga tau kan.. Kan biar deket aja..Hehe.."

Menuju pos penjagaan di gerbang.
"Pak, kalau mau menjenguk yang Learning Camp, dimana ya?"
"Gimana? Sini-sini masuk dulu. Gimana?"
Mendekatlah kami..
"Kalau anak-anak yang ikut Learning Camp dimana Pak?"
Akhirnya kami ditunjukkan tempatnya. Bangunan ketiga setelah bangunan besar. 
"Itu tuh dari sini, bangunan ketiga ya, deket tiang listrik."
"Oke Pak, makasi ya Pak.."
Bergeraklah kami menuju tempat yang ditunjukkan si bapak tadi. Tinggal lurus.
"Eh, ga boleh lewat situ, harus muter kesana", ujar bapak tadi sembari menunjukkan arah yang harus kami lewati.
Yah.. salah lagi.. hadeh... Gimana ga malu bertubi-tubi hari ini. :)
Iki...Iki... Beneran ya, mau ketemu Iki aja, perjuangannya... Subhaanallaah..
Menuju bangunan akhwat. Mana ya Iki?

Senyum!! 

"Kita telfon aja gitu?", ucapku.
"Jangan Mi, ntar ga kejutan..", jawab Sirin.
Akhirnya kami bertanya pada salah seorang peserta disana. Dan minta dipanggilkan Iki.
Finally!! Bertemulah kami dengan Iki, segera memeluknya, dan menyalurkan semangat untuknya.. :*
Bagian Iki yang jadi fotografer :)

Setelah kami shalat Dzuhur, dilanjutkan dengan materi hari ini. Hehe. Emang niatnya mengadakan "lingkaran cahaya" kami pekan ini disini. Ternyata, kami tidak diusir karena sudah lewat jam 2. hehe..
Hormaaat Grak!

Pulangnya, kami naik kereta lagi. Tapi kali ini kami pakai kereta KRD Ekonomi saja. Hehe.. Udah tau ilmunya... Padahal awalnya masih trauma karena kejadian tadi..
Tiket Patas VS Ekonomi

Tapi, bagaimanapun, alhamdulillaah... Sudah dipertemukan dengan Iki... Dari perjalanan kami menuju Sekolah Infanteri pun, Allah mengajarkan bagaimana syukur dan sabar. Iya ga adik-adikku??

-Bersegeralah, karena wakttu takkan menantimu-
-bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..