Minggu, 13 Mei 2012

Adrenalin vs Ruhul Istijabah

Agenda dateng rapat M-Camp ITSAR di Salman pagi tadi. Menyusuri jalan gelap nyawang. Di depanku, kulihat seorang bapak yang menuntun seekor kuda, berjalan ke arahku. Hm, sebenarnya, aku bisa saja lewat trotoar. Tapi kupikir, ah, gapapa, toh kudanya ga akan ngapa-ngapain ini juga. Aku pede aja. Berjalan dengan kuda yang mendekat di sebelah kiri ku dalam jarak kurang dari 1 meter. Tiba-tiba.. Ciiittt! Suara mobil yang ngerem mendadak terdengar nyaring, dan kudanya kaget, lalu mulai tak terkendali. Spontan aku kaget dan refleks bergegas menjauhi kuda tersebut. Hampir saja kaki kiri depan kuda itu menendangku. Alhamdulillaah.. Selamat... Selamat.. Pfufh.. Akibat kepedean sih kamu Rin.. Hehe. Sport jantung, adrenalin terpacu. Ga butuh adrenalin injeksi ini mah. Efeknya sama kaya disuntikkan adrenalin secara intravena nih. Masih dengan nafas terengah-engah dan jantung berdebar kencang, aku memasuki halaman Salman. Melewati pagarnya, daan.. Ha!! Ada kucing tergeletak tidur dekat dengan kakiku melangkah! Huaaa... Masya Allah! Kadar adrenalinku meningkat kembali. Kaget ada kucing tiba-tiba di dekatku, hampir saja kuinjak dia. Emang takut juga sih sama kucing. Dari dulu. Hm, tapi semenjak aku bergaul sama tikus-tikus lucu waktu TA dulu (yang akhirnya kubunuh masal setelah selesai penelitian, hiks.. kejamnya aku..), sudah mulai berkurang sih rasa takutku sama kucing. Tapi masih tetep ada.Alhamdulillaah sampai juga ke forum rapat setelah melewati perjuangan panjang. Ha.. Lebay mode : on. 

(wikipedia.org)

Karena ada hormon adrenalin ini dalam tubuhku, aku jadi bisa bergerak cepat, refleks menghindar dari sesuatu yang membahayakanku. Wuah.. Semakin bertambahlah syukurku padaMu ya Rabb.. Di rumah sakit, ketika ada pasien yang sedang dalam kondisi kritis, biasanya diberikan obat berupa adrenalin. Makanya adrenalin termasuk obat life saving. Bersyukurlah, adrenalinku masih berfungsi dengan normal. Adrenalin memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Jadi terpikir sesuatu. Mungkin gak ya, adrenalin itu dikendalikan biar mendapatkan reaksi diri terhadap kecepatan yang lain? Kecepatan dalam menyambut seruan-seruan Allah dan da'wah maksudku. Ruhul Istijabah. Hehe. Adrenalin dan ruhul istijabah. Hormon kan diatur oleh otak. Jadi bisa dikendalikan dengan mengondisikan otak kita. Berarti... Mengondisikan otak (akal) kita untuk memiliki ruhul istijabah yang tinggi, sehingga gerakan kita untuk menyambut seruan tersebut dalam bentuk amal meningkat akibat adrenalin. Bener gak ya teoriku ini? Yang penting konkretnya Rin. Iya juga sih. Semoga termasuk ke dalam orang-orang yang memiliki ruhul istijabah yang tinggi. Aaammiin ya Rabb..

"Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. " (Al-Anfal : 24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..