Senin, 22 Desember 2014

JODOH Hari 57

��SYARAH HADITS 57��

Sahabat sekalian…
Persaudaraan (ukhuwah) memiliki posisi sangat mulia dalam Islam.

(إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)

[Surat Al-Hujraat : 10]

via @QuranAndroid

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Rasulullah bahkan sampai menggunakan diksi,”Laa yu’minu… “ yang secara harfiah artinya adalah: tidak beriman. Tentu saja yang beliau maksud bukan ini.

Sebab dalam hadits lain yang semakna beliau bersabda,
“Laa yablughul ‘abdu haqiqatal …” (Tidaklah seorang hamba mencapai hakikat iman…)[Hr Ahmad], sehingga menjadi jelas bahwa yang dinegasikan bukan keimanan, namun kesempurnaan iman.
Sahabat sekalian…

Persaudaraan hakiki hanyalah persaudaraan yang murni dari debu kedengkian, noda kekikiran, dan kotornya egoisme. Seorang mukmin yang sempurna keimanannya mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya. Tidak ada lagi kedengkian, kekikiran, dan egoisme jika cintanya seseorang sudah mencapai taraf ini. Ketika dirinya sukses, ia juga ingin saudaranya sukses seperti dirinya, bahkan ia juga senang jika saudaranya lebih sukses lagi. Itu karena ia pun senang jika dirinya lebih sukses dari pencapaiannya saat itu. Jika ia ditimpa musibah, ia sangat ingin agar jangan ada seorangpun saudaranya yang tertimpa musibah yang sama.

Saat berdoa pun ia tidak lupa mendoakan bagi saudara-saudaranya.
Abdullah ibn Abbas, pakar tafsir dari kalangan Sahabat, radhiyallahu ‘anhuma pernah mengatakan, “Setiap kali aku mendapat tambahan pemahaman tentang ayat Al-Qur’an, aku sangat ingin semua orang pun mendapatkan tambahan pemahaman tersebut.” Atha ibn Abi Rabah, seorang tabiin yang juga muridnya Ibnu Abbas pun mewarisi sifat mulia ini. Ia pernah menjual seekor keledai kepada seseorang. Orang tersebut bertanya, “Menurutmu apakah keledai ini bagus untukku?” Atha menjawab, “Kalau keledai itu tidak bagus untukmu, tidak mungkin aku menjualnya kepadamu.”

Demikian Allah subhanahu wa ta’ala menguji keimanan kita. Hari ini betapa banyak mukmin yang menyerang mukmin lainnya, merusak nama baiknya, merampas haknya, dan seterusnya. Semoga kita diberi kemudahan membersihkan hati ini dari perangai buruk serta menjadikan saudara-saudara kita laksana cerminan diri kita yang kita cintai sebagaimana kita mencintai diri kita.
“Barangsiapa ingin dibebaskan dari neraka & dimasukkan ke surga, hendaklah ia meninggal dunia dalam keadaan beriman dan memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan.” [Hr Muslim].

Wallahu A’lam.

Ust Fajri hafidzahulllah ♻

@Program Jodoh

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..