Kamis, 18 Desember 2014

JODOH Hari 54

��Faidah Hadits ke 54��
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :
كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع.
رواه مسلم.
Rasulullah shallallahu ’alahi wa sallam bersabda "Cukuplah bagi seseorang itu dikatakan sebagai seorang pendusta ketika ia berbicara dari setiap apa yang ia dengar"
hadits shohih riwayat Muslim.
��Penjelasan hadits
Hadits ini semakna dengan firman Allah Ta'ala dalam Al Quran surat Al isra' ayat 36 :
و لا تقف ما ليس لك به علم
Dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya.
Begitu juga surat al hujurat ayat 6 :
يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبأ فتبينوا
Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya.
Islam mengajarkan manusia untuk selalu berhati-hati dalam berucap, karena sangat banyak seseorang terjerumus dalam kemaksiatan dan kebinasaan dikarenakan lisannya, dan diantara hal sangat perlu diwaspadai dalam menjaga lisan adalah berhati-hati dalam menerima berita / info dan tidak gagabah dalam menyampaikannya.
Dalam 2 ayat tadi ditegaskan perintah untuk bertabayyun (menyelidiki kebenaran suatu berita) sebelum menyampaikannya, sekaligus larangan untuk sembarangan mengikuti perkara yang belum diketahui kebenarannya.
Dalam hadits ini pun seseorang yang asal-asalan menyampaikan segala berita tanpa menyelidiki kebenarannya dicap oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pendusta, karena belum tentu setiap berita yang ia dengar itu benar, sehingga bisa jadi ia sudah pasti akan menyampaikan berita yang terkadang ia sudah menyangka ada kemungkinan bohongnya namun ia tetap gegabah menyampaikannya, makanya ia pun dicap sebagai pembohong dengan sebab itu.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa yang namanya berita pasti ada yang benar dan ada yang dusta, maka ketika seseorang asal-asalan menyampaikan semua berita yang ia dengar tanpa menyelidikinya, sudah pasti akan ada berita dusta yang ia sampaikan dan dengan itu ia telah berdusta, karena berdusta adalah meyampaikan hal yang tidak sesuai kenyataan baik sengaja maupun tidak sengaja, dan jika sengaja maka ia berdosa.
Maka adab seorang mukmin dalam menerima berita adalah segara kroscek dan menyelidiki kebenarannya, dan tidak menyampaikannya kecuali setelah tau bahwa berita yang ia dengar itu benar sesuai kenyataan. Jika setelah dikroscek masih belum diketahui benar apa tidak, maka tahanlah lisan kita dari menyampaikanya. Sehingga kitapun selamat dari dosa dan ancaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits tersebut.
Semoga Allah menjadikan kita di antara hamba-hambanya yang bertaqwa dan selalu menjaga lisan sehingga kita dijauhkan dari neraka dan didekatkan dengan surga dengan sebab kita selalu menjaga lisan.
والله تعالى أعلم.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
 Ust Akhmad Fahrisan - Mahasiswa UIM Semester akhir Fakultas Hadits 

@Program Jodoh

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..