Jumat, 13 Juni 2014

Kemudahan Demi Kemudahan

Perjalanan bersama Umar ke Masjid An-Nur Biofarma di suatu siang...

Sebelum ke masjidnya, aku masuk ke anjungan tunai mandiri alias ATM... Wkwkwk... Disana, ada seorang ibu yang menyapa kami, "Dede, ikut mama ya jalan-jalan? Sehat-sehat ya sayang.."... Wah... Udah ada yang bilang sayang-sayang nih... Hihi... Tapi sayangnya bukan ke aku.:D 
Setelah senyum sana senyum sini, sapa sana sapa sini dengan ibu itu, aku dan Umar menuju masjid An-Nur.

Sesampainya di masjid, aku berada di tempat shalat akhawat. Saat itu, aku sedang mencari tempat untuk shalat.Mungkin ada yang melihat aku seperti kebingunagn. Hehe.. Pasalnya, ada seorang mbak yang menghampiriku, dan berkata, "Mau shalat, ya? Sini, anaknya biar digendong dulu sama saya." Awalnya sih ragu, tapi begitu melihat si mbak-mbak itu sama temen-temennya yang sebagian besar adalah ibu-ibu, akhirnya kutitipkan Umar pada mbak itu. Lalu aku segera shalat. Selesai shalat, aku bergegas menuju mbak tadi. Seperti biasa, ditanya berapa usia Umar, beratnya berapa,dll. Habislah Umar diciumi mbak dan ibu-ibu itu.

Agenda kami pun berlanjut, setelah sebelumnya menunggu. Aku menuju ke lantai dua masjid. Saat Ashar, aku shalat berjama'ah, namun aku masbuk. Umar kuletakkan di depanku. Saat aku shalat, Umar sudah miring-miring mau tengkurep. Saat sujud, kutahan kakinya agar tidak miring. Hihi... Setelah shalat berjama'ah selesai, aku melanjutkan rakaat yang tersisa. Umar sudah bersuara-suara tanda kesal. Tak lama, Umar digendong oleh seorang ibu yang tadi shala berjama'ah juga. Alhamdulillah, Umar ada yang jaga. Setelah shalat, kuhampiri ibu tersebut. Dan seperti tadi, ditanya uais adan berat abadan Umar, ditanya juga, apa ayahnya Umar kerja di Biofarma (Hehe... Ini sih umminya yang dulu pengen kerja di Biofarma:D).

Setelah mengucapkan terima kasih, kami beranjak pulang. Menuju angkot...
Di angkot, ternyata bertemu dengan tetangga sebelah rumah. Jalanan Pasteur sore hari sudah tentu macet. Meskipun panas dan macet, Umar alhamdulillah anteng aja. Sampai tetanggaku bilang, "Meni bageur, dedenya anteng aja..."

Yap, tiada yang dapat mewakili rasa syukurku atas setiap kemudahan yang Allah berikan kecuali hamdalah....
Alhamdulillaah... Semangat Umar! Perjuangan kita ke depan bisa jadi lebih berat... Perjalanan menyusuri jalan dakwah yang panjang dan berliku....

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..