Jumat, 06 Juni 2014

Idealisme Yang Terbelenggu

Kita memang tak pernah bisa memenuhi harapan dan tuntutan semua orang terhadap kita. Terkadang, untuk memenuhi harapan dan tuntutan orang terhadap kita, kita harus mengorbankan sesuatu yang sebenarnya sangat penting untuk kita. Sesuatu yang mungkin bernama cita-cita atau mimpi.

Adakalanya, idealisme kita berbenturan dengan harapan dan tuntutan itu tadi. Mana yang harus dipilih? Masing-masing punya jawaban sendiri.

Mungkin saja, idealisme kita harus dikorbankan, untuk menghindari konflik. Kau yau, berada dalam konflik untuk waktu yang lama, ternyata melekahkan... Apalagi jika konflik itu terus berulang... Lelah hati, fisik, emosi, jiwa dan raga. Tak mampu berpikir jernih, bertindak logis, dan ujungnya depresi.

Adakalanya, idealisme akan menang setelah kita melewati berbagai konflik... Tapi rasanya, saat ini aku belum cukup kuat untuk melewati semua konflik itu.

Btw, judulnya serem banget ya? :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..