Jumat, 07 Maret 2014

Berawal Dari Puisi

Dialah Ayahmu

Anakku...
Memang ayah tak mengandungmu,
tapi darahnya mengalir didarahmu, namanya
melekat dinamamu...
Memang ayah tak melahirkanmu,
tapi suaranya-lah yang pertama
menghantarkanmu pada Tauhid ketika kau
lahir...
Memang ayah tak menyusuimu,
tapi dari keringatnyalah setiap titisan yang
menjadi air susumu...
Nak...
Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,
tapi tahukah kau dalam doanya selalu ada
namamu disebutnya...
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar
kerana dia ingin terlihat kuat agar kau tak
ragu untuk berlindung di lengannya dan
dadanya ketika kau merasa tak aman...
Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan
seerat Ibu,
Kerana kecintaannya dia takut tak sanggup
melepaskanmu...
Dia ingin kau berdikari, agar ketika kami tiada
kau sanggup menghadapi semua sendiri...
Jauh didalam hatinya dia hanya ingin mampu
membanggakanmu di mata Rasulullah s.a.w,
menjadi penolong di Padang Mahsyar serta
menjadi hijab dari api neraka..
Ibu hanya ingin kau tahu nak..
bahawa...
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan
cinta Ibu...
Anakku...
Pada diri ayahmu juga terdapat syurga
bagimu..

"Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan
janganlah engkau memutuskannya, kerana
yang demikian lalu Allah SWT akan
memadamkan cahaya dari padamu"
(HR. Bukhari)

Ga sengaja nemu puisi ini di fb beberapa hari yang lalu. Langsung teringat seseorang. Abang. Hehe...(hadeh ngerusak flow ini mah...).

Yap.. Langsung inget sama abang. Sama Umar juga.
Betapa apa yang ada dalam puisi itu adalah hal yang sangat ingin kusampaikan pada Umar. Bahkan dari semenjak bulan terakhir kehamilanku. Udah sempet buat tulisan yang judulnya "A Letter For My Son (insyaallah)". Karena belum lahir, jadi belum tau laki-laki atau perempuan, meski usg bilang laki-laki. Tapi belum dipublish sampai sekarang... Hehe...

Betapa ingin kusampaikan pada Umar, bahwa abinya adalah lelaki yang baik dan sangat menyayanginya. Bahwa Umar memiliki ayah yang kuat karena keimanannya, insyaallah..

We love you, Abang...eh, Abi... :p

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..