Rabu, 17 Juni 2015

Tentang ITSAR

Beberapa waktu yang lalu, karena ingin mencari satu tulisan yang dulu pernah dimuat di blog media Itsar yang dulu, akhirnya ngubek-ngubek blog MedIt yang duluu banget. Blog jadul dulu. Tapi berkesan banget baca blog itu, soalnya itu kumpulan tulisan-tulisan dari kader Itsar dulu. Akhirnya berhenti pada tulisan-tulisan yang abang tulis dulu. Nama penanya Ayyash. Paling menarik itu saat baca tulisan abang tentang Dakwah Sekolah atau SOP di Itsar. Hm... cukup lama untuk merenungi semuanya.... Dan merefleksikan pada kondisi Itsar saat ini... Aku jadi mikir, ternyata abang dari dulu udah bisa nulis hal yang wow macam ini yak... hehe... Alhamdulillaah dulu mah cuma baca selewat-selewat tulisan abang... wkwkwk... Jadi ga akan kepikiran tentang tulisannya.. hehe... Aku tersadar... Kami SMP saat tahun 1999. 16 tahun lalu. Sedangkan Itsar berdiri 15 tahun lalu. Artinya, kami adalah generasi awal saat Itsar mulai ada.. Dan kakak-kakak kami sudah bergerak di dakwah sekolah. Bagi abang, itu berarti abang sudah membersamai Kak JJ... mulai dari saat abang masih dikader, hingga menjadi partner dakwahnya. Kak JJ punya konsep yang bagus, dan abang yang membuat konsep itu dapat diolah menjadi sebuah tulisan-tulisan yang berharga. Agar dapat menjadi pelajaran untuk masa yang akan datang. Seperti tulisan dibawah ini, tentang kaderisasi di Itsar. Ini adalah salah satu tulisan abang.

Sistem Kaderisasi ITSAR :

Ash-Shaff , Assabaqin,
Almuqawwim

Posted by Media Itsar | Posted in Ayyash , SOP

Kaderisasi ITSAR

Sejak dahulu, ITSAR selalu memposisikan LDS
sebagai pabrik kader. Ada dua hal yang menjadi
dominasi kegiatan ITSAR di SMP : Kaderisasi dan
Pembinaan. Syiar meski merupakan hal penting
dalam pilar-pilar dakwah, namun saat ini
belumlah menjadi prioritas ITSAR. Hal ini
disebabkan karena Syiar memerlukan konsep dan
pelaksanaan yang professional, penggerak yang
cukup banyak, dan pengalaman administrasi serta
financial yang bukan skala kecil. Kegagalan
dalam Syiar bisa berefek pada Kaderisasi dan
Pembinaan. Namun, Ketiadaan Syiar tidak serta
merta merusak proses kaderisasi dan pembinaan.
Karena kalau hanya untuk sekedar menjaring
anggota baru, ITSAR lebih menggunakan
pendekatan kegiatan-kegiatan open rectuitment,
pengopinian massa dan dakwah fardiah. Bagi
ITSAR, membina segelintir orang tapi berkualitas
lebih baik daripada membina banyak orang
namun mengalami penurunan kualitas. Lagipula,
pada masa awal, lebih baik bekerja dengan
sedikit orang karena akan mudah untuk solid dan
loyal dengan visi yang telah dibuat. Kebanyakan
orang bisa membuat kerja menjadi blunder.
Sistem kaderisasi ITSAR : Ash-Shaf, Asabaqin, Almuqawim

Ash-Shaf ( Barisan )

Filosofi Ashshaf berasal dari surat Ash-Shaf ayat
4 :
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh. (.Q.S. Ah Shaf:4)
Oleh karena itu arahan kaderisasi ASh-Shaf
adalah kekompakan, loyalitas pada LDS, dan
Ukhuwwah yang mencapai level ITSAR. Dalam
kurikulum kaderisasi ASh-Shaf sangat ditekankan
orientasi jiddiyah beramal, Bekerja secara
teamwork, sering rapat, mengenal alumni,
membentuk kepanitaan, mengadakan acara
keakraban, saling berkorban satu sama lain,
menghafal nama, taggal lahir, dan hal-hal yang
disukai, memanggil dengan panggilan yang
terbaik, pernah main ke rumah kader,
bersilaturahim dengan orang tua kader, dll.
Lengkapnya dapat dilihat dalam PDF ini.
Setiap kader Ash-shaff mendapatkan buku
muwashafat. Buku muwashafat adalah semacam
buku rapor yang mencatat segala pencapaian
yang didapat oleh kader yang bersangkutan. Jika
sudah mencapai batas tertentu, maka mentor
boleh berinisiatif menaikkan tingkat menjadi AS-
Sabaqin. Selain mencatumkan poin-poin yang
sudah di bahas di atas, dalam muwashafat juga
ditargetkan jumlah hafalan kader.

AS-Sabaqin (Barisan terdepan)

Sesuai dengan filosofinya, andaikata kader
berhasil menjadi barisan yang kokoh, maka
pementor harus dapat mendorong mereka untuk
menjadi barisan yang kokoh dan terdepan. Oleh
karena itu dalam kurikulum As-sabaqin sangat
ditekankan aspek kepeloporan, semangat beride
dan berinovasi, rapat yang berkualitas,
konkretiasi dalam setiap perencanaan yang
dibuat, dan tanggung jawab yang besar. Tidak
hanya itu As-Sabaqin akan lebih diarahkan untuk
dapat loyal kepada ITSAR dan bersemangat
berjuang bersama ITSAR. Hafalan Quran kader di
As-Sabaqin akan diperbanyak sebagai bentuk
konsekuensi barisan yang terdepan.
Proses pelantikan Ash-AShaf dan As-Sabaqin
terletak pada kegiatan M-Camp. Oleh karena itu
M-camp dikategorikan sebagai kegiatan
kaderisasi, bukan kegiatan refreshing atau
sukaria. Pada akhir acara M-Camp akan hadir
Ash-Shaf-AShaf Baru dan Assabaqin baru.

Al-Muqowwim (orang yang KUAT)

Kalau level ini adalah pengejawantahan dari
sebuah hadits NabiSAW pernah bersabda "
Jadilah seorang muslim yang karena
sesungguhnya Allah SWT menyukai muslim yang
kuat daripada muslim yang
lemah" .
Atau kalau kata Peter Parker : BIG power comes
with BIG responsibilities. (Kekuatan yang besar
membawa tanggung jawab yang besar)
Seorang kader yang lulus dari As-Sabaqin maka
masuk kedalam level kader Al-Muqowwim. Satu
fungsi konkrit seorang kader Al-Muqowwim
adalah dia mampu membangun sebuah LDS baru
dalam proses ekspansi dakwah ITSAR. KUrikulum
kaderisai untuk Al-Muqowwim tidak terlalu
spesifik dan matang karena belum ada kader
yang melebihi kemampuan kualitas Al-Muqowwim
saat ini yang berhak membuat kurikulum
tersebut. Akhirnya semua saling berfastabiqul
khoirot dalam amal dan mencoba
mempersembahkan yang terbaik.
Dalam tataran teori, Level Ash-shaf, As-Sabaqin,
dan Al-Muqowwim dibedakan berdasarkan 3
variabel :
Kader Ash-Shaf akan disibukkan dengan 66%
amal, dan 33% teamwork
Kader As-Sabaqin akan disibukkan dnegan 33%
amal, 33% teamwork, dan 33% konsep
Kader AlMuqowwim akan disibukkan dengan 66%
konsep, 33% teamwork dan 1% amal ( bukan satu
persen, tapi 1 x 0/0 = ~ atau satu kali nol per nol
= tak hingga amal)

Oleh karena itu salah satu jargon ITSAR adalah
"BERGERAK TAK KENAL HENTI"

Selengkapnya bisa dibaca di blog media itsar... :))

Dari tulisan diatas, mungkin bisa menggambarkan kenapa Itsar dari dulu kalau buat acara atau kegiatan seringnya untuk internal ITSAR saja? Ya karena itu tadi... Fokus utama Itsar memang pembinaan dan kaderisasi di tiap LDS. Membangun dari bawah, dan menguatkan serta mengokohkannya. Riayah setiap anggotanya, peningkatan kapasitas internal. Syiar pun tak kalah penting, namun prioritasnya yang berbeda. Saat Itsar sudah menjadi LSM, syiar atau branding Itsar di masyarakat tentu jadi concern kita juga. Seperti saat ini, sudah ada divisi SMART ITSAR. Namun yang perlu dipahami adalah pijakan-pijakan kita di pembinaan dan kaderisasi haruslah kuat. Ini tidak boleh dilalaikan hanya karena mengincar jumlah atau kuantitas yang banyak. Bukan hanya sekedar kuantitas yang kita cari, namun kualitas tetap yang utama. Pribadi-pribadi yang meskipun berjumlah sedikit, namun menjadi kader yang tangguh dalam perjalanan dakwah.

Wallahu a'lam.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..