Rabu, 24 Juni 2015

JODOH Hari 121

�� PROGRAM Just One Day One Hadith ��
Senin, 12 Ramadhan 1436 H / 29 Juni 2015
�� Ustadz Ridwan Arifin Lc
�� Faidah Hadits 121| Ciri Orang Yang Beriman
-----------------------------
��Faedah Hadits ke 121 ��

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنَّ فيك لخَصلتَين ، يحبُّهما اللهُ تعالى : الحِلمُ و الأَناةُ
(صحيح الجامع  الرقم :  2136 ، والحديث أخرجه مسلم عن طريق أبي سعيد الخدري رضي الله عنه في قصة الأشج عبد القيس رضي الله عنه )

Diantara ciri orang beriman adalah ia sangat mencintai Allah, Rabb yang telah membimbingnya ke jalan yang benar, sebagaimana firman-Nya :

(وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ )

" Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah." [Qs. Al Baqarah : 165]

Dan seseorang yang beriman, ia akan berusaha melakukan hal-hal yang bisa membuat Allah cinta kepadanya. Sebagaimana hadits diatas, Allah amat menyukai sifat al-hilm (santun) dan al-anah (tidak tergesa-gesa). Bahkan, Allah menamai diri-Nya dengan al Halim, dan memuji para nabinya dengan sifat al-hilm yang mereka miliki.
Allah Ta'ala berfirman :

(إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا ۚ وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ ۚ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا)

" Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."
[Qs. Fatir : 41]

(إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ)

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun."
[Qs. At-Taubah : 114]

Maka, hal ini menunjukkan keutamaan sekaligus anjuran agar bersifat al-hilm dan al-anah.

Terkait hadits yang menjadi pembahasan kita kali ini, terdapat riwayat lain berisi pertanyaan sahabat al Asyaj Abdul Qais radhiyallahu'anhu kepada Rasulullah ﷺ . Al Asyaj bertanya "Apakah sifat al-hilm dan al-anah (yang ada pada diriku) merupakan tabiat asliku atau akibat usahaku untuk bersifat demikian ?" Beliau ﷺ menjawab  "Bahkan, hal itu merupakan sifat aslimu." Kemudian ia bersyukur sambil berucap hamdalah. (Shahih Ibnu Hibban no. 7203)

Dari sini kita bisa mengenal bahwa sifat terpuji yang dimiliki oleh seseorang bersumber dari 2 hal yaitu ada yang merupakan tabiat asli (bawaan lahir) dan ada yang merupakan muktasab (hasil usaha) yaitu setelah melatih diri untuk bersifat terpuji.

Sifat al-hilm merupakan sifat terpuji yang mencakup beberapa sifat, seperti sabar, memaafkan, mengendalikan diri, dan lemah lembut. Begitu juga dengan al-anah yang berarti tidak tergesa-gesa, menahan emosi saat marah atau ditimpa keburukan, dan mendasari setiap tindakannya dengan akal sehat. Disamping itu, al-anah merupakan kebalikan dari sifat al-'ajalah (tergesa-gesa) yang tercela. Rasulullah ﷺ bersabda :

التَّأَنِّي من اللهِ ، و العَجَلةُ من الشيطانِ

"Bersikap tenang berasal dari Allah, sedangkan ketergesaan berasal dari setan." (Shahihul Jami no.3011)

Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua untuk bisa bersikap al-hilm dan al-anah, serta sikap terpuji lainnya yang Allah cintai dan ridhai.

اللهم إنا نسألك الهدى والسداد.
والله تعالى أعلم.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠّﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

✒ Ustadz Ridwan Arifin Lc
@Program JODOH
-----------------------------
Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui WhatsApp �� berikut : +6281808194040

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dll. Jika menemukan kesalahan, segera hubungi kami.

-Bersegeralah, karena waktu takkan nenantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..