Rabu, 01 Oktober 2014

Oseng Mercon Kikil

Hari Senin pagi lalu kami baru ke pasar Ujung Berung. Biasanya setiap Ahad pagi, namun Ahad pagi ada kerja bakti, karena ini momen sosialisasi buat kami yang masih newbie disini, akhirnya kami tidak ke pasar Ahad itu. Hehe... Ke pasar pagi sebelum abang berangkat kerja.

Layaknya emak-emak lain yang sering dilanda kebingungan untuk memasak apa hari itu, maka aku pun begitu. Hehe. Nanya aja ke abang, mau lauk apa. Abang bilang pengen mercon. Wak? Aku belum pernah buat.. Hehe... Tapi konsekuensi nanya tadi yaa berarti harus dimasakin dong.. :p

Baiklah.. Kami mencari kikil. Dan dapat. Baru diolah saat sore hari. Bisa dipakai buat bekal abang keesokan harinya. Let's try.

Oseng Mercon Kikil

Bahan :
250 gr kikil sapi, bersihkan
7 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1 ruas jari lengkuas, geprek
18 buah cabe rawit merah (sesuai selera.. Sebenernya kalau yang asli, perbandingan kikil dan cabe rawitnya 1 : 1. Hehe... Kebayang pedasnya).
1 buah gula merah kecil (optional.. Bisa pake atau tidak.. Awalnya mau pake setengahnya aja, tapi... Pedes banget.. Yaudah, tambah setengah lagi...)
Garam
Garlic powder (selalu..pengganti penyedap, buatku..:))
Air ~150ml

Cara membuat :
1. Rebus kikil dengan lengkuas. Hingga empuk. Sisihkan.
2. Rebus bawang merah, bawang putih, dan cabe rawit.
3. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe rawit, dan garam.
4. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan, masukkan kikil, tambahkan air, gula merah, dan bawang putih bubuk. Aduk rata. Koreksi rasa.
5. Masak hingga kuah kering. Tapi jika suka berkuah, masak jangan sampai air habis. :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian- /

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..