Selasa, 25 Februari 2014

Tujuh Hari Pertama Ia Hadir

Be Strong!

Edisi lanjutan pasca melahirkan.
Setelah jam 7 pagi melahirkan, aku masih di ruang bersalin sampai pukul 9an. Masih ditemenin abang yang sedang menghubungi keluarga dan teman-teman kami. Karena memang ga nyangka kalau akan lahiran pagi itu, dan semuanya berjalan begitu cepat, jadi di rumah sakit cuma aku sama abang. Belum ada yang datang. Aku masih tepar. Jam 9an baru ke ruang perawatan. Karena bayi kami meminum cairan ketuban, jadi ga IMD, cuma sempet diletakkin di dada sebentar, setelah itu langsung dibawa deh. Aku juga belum melihatnya secara jelas. Setelah makan, aku bilang sama abang, mau liat anakku. Sambil berjalan bawa infusan, kami pergi ke ruang bayi. Masih ada selang di mulutnya untuk mengeluarkan cairan ketuban yang sempat terminum. Bayi kami harus puasa dulu selama 6 jam, untuk membersihkan lambungnya. Setelahnya, aku diambil darah untuk pemeriksaan, soalnya, Hb aku saat diperiksa 6 bulan kehamilan kemarin memang di bawah normal. Hehe.. Jalan masih tertatih-tatih, karena masih sakit jaitan, plus pusing. Alhasil banyak di tempat tidur. Abanng juga tepar itu mah… Ngantuk karena semaleman ga tidur. Serasa kami habis pulang dari medan perang. Wkwkkwk,,,

Siangnya, ada Nida yang datang bawa buah-buahan… Hehe… makasi ya nda…
Saat sore, ada perawat yang datang, dan bilang kalo cairan lambung anak kami sudah bagus, kalo ASI aku sudah keluar, bisa dipompa dan diberikan ke anak kami untuk mempercepat pemulihan. Hanya butuh sedikit, sekitar 5-7ml.  Segera abang beli pompa manual. Ketika dicoba untuk dipompa…Hiks…Ternyata belum keluar… Sedih bukan main. Apalagi ibuku bilang, kalo dulu ibu begitu lahiran langsung ASInya keluar. Terus kata ibu, salah aku sih ga suka makan sayur. Ha… makinlah down… Tapi abang tetap berusaha menyemangati.. Aku mencoba ke ruangan bayi untuk meminta menyusui secara langsung. Soalnya dari yang aku baca, ASI akan keluar bila dirangsang dengan isapan bayi. Beda sama pompa ASI. Tapi ternyata belum boleh, karena masih terpasang selang dan infus. Baiklah…

Sedih, stress, semuanya bercampur jadi satu. Langsung whatsappan sama Uni Nansi, sama Teh Nita. Curhat. Tapi tetep diyakinkan kalau ASIku akan ada. Ketika Maghrib, Bu Nina datang. Langsung nanyain, ASInya udah keluar atau belum. Kubilang belum. Dan Bu Nina langsung menyemangatiku, dan meyakinkanku, bahwa ASIku insyaallah ada. Ternyata setelah dicoba oleh Bu Nina, ada kok, kolostrumnya keluar. Aku aja yang ga tau tekniknya. Meskipun masih sedikit, tapi hal itu membuat optimis aku dan abang. Semalaman, kami mencoba memerah ASI, meskipun yang keluar hanya tetes demi tetes saja. Keesokan paginya, saat dr.Delle visite, lagi-lagi kami bilang, kalau ASInya belum keluar. Seperti biasa, dr.Delle dengan gaya khasnya mematahkan pesimis kami. Meyakinkan bahwa memang pada hari pertama setelah melahirkan ASI belum keluar. Hanya kolostrum saja. ASI baru keluar umumnya pada hari kedua atau ketiga. Waah,,,, Moodboster banget. Alhamdulillaah ya Allah… Allah telah menghadirkan orang-orang yang bisa menyemangatiku.  Hari itu aku bisa menyusui langsung ke bayiku. Hari itu aku sudah boleh pulang. Tapi bayi kami belum bisa pulang. Karena pemberian antibiotik minimal 3 hari.Jadi, baru bisa pulang Ahad, insyaallah. Saat mau pulang, diberi tahu kalau bayi kami pun kuning. Huaa… Sedih… Akhirnya harus difototerapi… Kami pulang tanpa membawa bayi kami. Fototerapi akan dilakukan 2x24 jam. Kalau sudah normal bilirubinnya, bisa pulang.

Keesokan harinya, meski jalan masih tertatih-tatih dituntun abang, kami pergi ke KUAI. Karena ada jadwal menyusui, jam 9.00, 12.00, 15.00, dan 18.00. Aku dan abang di KUAI dari pagi sampai Maghrib. Sambil di sela-sela jam menyusui, aku memompa ASI untuk cadangan saat malam nanti. Si abang udah jadi ayah ASi bangetlah… Hehe… Esoknya pun sama. Dari pagi ke rumah sakit. Tapi kali ini kami membawa ASIP yang sudah diperah di rumah. Jam 11, abang pergi ke kantor. Karena abang harus ikut bintal selama hampir seminggu di Lembang. Sedihlah… Abang pergi, aku udah mau nangis aja.. Saat memompa ASI, hasilnya tidak sebanyak sebelumnya. Haha… kayanya sih ga ada penggembira… Wkwkwk,,, Trust me, ASI sangat dipengaruhi kondisi psikis kita. Sekitar jam setengah 3, aku ditelfon kalau bayi kami sudah boleh pulang. Alhamdulillaah… Ngurus administrasi, trus dijelasin tentang perawatan tali pusar, dll. Nunggu ibu sama nanda yang jemput.

Pertama kalinya Umar di rumah…
Malamnya bangun setiap hampir satu jam sekali. Rewel di malam hari.  Mungkin masih adaptasi. Hari kedua pun masih rewel di malam hari. Namgisnya sampe kejer. Aku panik gitu, khawatir, dll… dan ujungnya nangis…  Kayanya syndrome baby bluesnya keluar deh… Suami ga ada… L

Hari ketiga, sore, jadwalnya Umar kontrol ke dokter anak. Begituperawat minta untuk test darah, udah feeling ga enak. Nunggu setengah jam buat dapet hasilnya. Saat dapat hasil dan liat kalao bilirubinnya 13, wah, ini mah harus fototerapi lagi. Dan ternyata benar. Umar harus masuk lagi. Setelah urus administrasi rawat inap, langsung ke ruangan bayi. Setelah itu aku menyusui di ruangan yang sudah ada. Udah campur aduk aja lagi perasaan. Kuputuskan untuk telepon abang ke nomor CP tentara yang dikasih abang. Sambil nangis-nangis aku bilang kalo Umar masuk lagi. Seperti biasa, abang menguatkanku lagi.  Dan keesokan harinya dan lusa, aku seperti kemarin-kemarin, ke KUAI untuk menyusui, dan memompa ASI di rumah. Bedanya, aku ke KUAI sendiri, tanpa abang. Naik angkot. Itu udah berasa sendiriii banget. Jaitan belum pulih, naik angkot sendiri ke rumah sakit, di RS sendirian dari pagi sampai malam, pulang ke rumah malem naik angkot. Sendirian. Tanpa suami. Anak juga di rumah sakit. Lagi. Baby bluesnya keluar deh…. Cuma Allah aja yang menguatkanku. Esoknya, yaitu hari Kamis, aku sekalian kontrol ke dr.Delle,kata dr.Delle, kemaren itu panggulku pas-pasan buat lingkar kepala dan berat badan Umar yang besar, Alhamdulillah aku sering jalan, jadi masih biasa normal. Dan setelah diperiksa jaitanku….Ternyata jaitanku kebuka dong sedikit…  Ya Rabb… Disuruh kompres pake kalium permanganate, seminggu lagi kontrol.
Ya Allah… Ini sih kayanya aku yang terlalu maceuh… Orang-orang mah habis lahiran the katanya istirahatnya lama, ga ngapa-ngapain untuk beberapa waktu, sampai pulih.. Aku? setelah pulang dari RS, harus balik ke RS dari pagi sampe malem, dengan jalan masih tertatih-tatih, pusing-pusing… Hehe… Kalo kubilang kea bang, tuntutan hidup begitu tinggi, kawan… J

Jum’atnya, jadwal abang pulang, katanya sih pagi dari Lembangnya. Alhamdulillah jam11an abang udah di KUAI. Senengnyaa,,, Hehe… Si abang udah dibotakin bak tentara gitu… Alhamdulillah jadi sampe malem ada yang nemenin… Maghribnya, Umar udah boleh pulang. Kami pun naik taksi ke rumah. Mungkin Umar masuk lagi ke RS, karena pengen dijemput sama abinya juga kali ya… Hehe… Pas pulang pertama kan abinya ga ada… 

Yah, Alhamdulillah… tujuh hari pertama Umar di dunia, Allah memberiku tarbiyah yang luar biasa. Untuk menempa diri biar kuat. Baru kuingat, aku kan pengen Umar jadi anak yang kuat, makanya dikasih nama Umar. Ternyata Allah lebih dahulu mengujiku, biar aku kuat. Yaiyalah… Anak yang kuat akan terlahir dari ibu yang kuat, kan? Baiklah… J

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..