Kamis, 03 Maret 2011

Ibuku, Ibu Hebat

Ibuku adalah ibu yang hebat. Kalimat ini kupikir adalah kalimat yang ada dalam benak setiap anak. Begitu juga denganku. Ibuku adalah ibu yang hebat. Ibuku adalah ibu yang begitu sabar menghadapi kenakalan-kenakalanku. Bahkan hingga aku berumur 21 tahun seperti sekarang pun, aku mungkin belum bisa menjadi anak yang baik. Masih sering membuat ibuku kesal. Alis kiriku yang terbelah adalah salah satu bukti kenakalanku waktu kecil. Ketika aku kelas 6 SD, aku diajak oleh temanku untuk bermain sepeda. Saat itu ibuku sudah melarangku untuk pergi. Tapi aku memang bandel, akhirnya, tahu apa yang kudapat? Yah salah satu bukti kenakalanku lagi. Aku jatuh dari sepeda dan hampir tertabrak motor. Seluruh tubuhku luka, bajuku sobek. Ada luka yang masih membekas hingga saat ini.

Ibuku adalah ibu yang hebat.
Bagaimana tidak hebat, ibuku bisa membuat aku yang saat itu masih berumur 5 tahun dan adikku yang masih berumur 4 tahun bisa menjalankan shaum Ramadhan penuh untuk pertama kalinya. Dari Subuh hingga Maghrib, dan selama 1 bulan!
Ketika itu aku yang masih kecil, disuruh untuk berbuka oleh saudaraku, tapi, tahu apa jawabanku saat itu? Aku jawab’ “ Gak mau, ntar masuk Neraka. Ntar Allah marah.”
Yang hebat itu adalah ibuku. Yang bisa mendidikku dan adikku agar takut pada Allah, bukan pada yang lain. Yang menanamkan keimanan padaku sejak aku kecil. Setiap hari, sebelum tidur, ibuku selalu bercerita tentang Surga dan Neraka, tentang kisah nabi-nabi. Inilah yang berkesan dalam diriku. Dan terinternalisasi sejak aku kecil. Aku bangga memiliki ibu seperti ibuku. Yang mengenalkanku pada Allah.
Aku ingin membuat ibuku selalu tersenyum. Aku ingin menjadi anak yang hebat baginya, sama seperti ibu telah menjadi ibu yang hebat bagiku. Walaupun aku tahu, aku takkan pernah bisa membalas apa yang telah ibu berikan padaku. Aku ingin mewujudkan semua keinginannya.
Ya Allah, cintailah ibuku, dan lindungilah ia selalu.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (Luqman : 14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..