Kamis, 05 Juli 2012

Terdahulu atau Bertahan?

"Terkadang, menjadi terdahulu itu tidak terlalu penting. Bila dibandingkan dengan menjadi orang yang tetap bertahan, saat tak ada satupun yang tinggal."




Ini yang sempat terlintas dalam pikiranku kemarin. Tiba-tiba saja kalimat ini meluncur dari dalam hatiku dan terendapkan dalam akalku. Mengapa? Entahlah.

Ada kalanya, kita menganggap orang yang paling dahulu itu sebagai orang yang paling segalanya. Paling baik, paling benar, dsb. Hingga mungkin tanpa disadari, kita menganggap kecil orang yang baru bergabung dan ikut berjuang bersama kita saat ini. Adilkah jika kontribusi seseorang dilihat dari apakah ia terdahulu atau baru? Adilkah jika senioritas kita sertakan dalam medan amal kebaikan? Hmm... Kurasa jawabannya tidak. Setidaknya untukku. 

Terlebih jika orang yang baru bergabung dalam kebaikan itu justru kini menjadi seseorang yang masih setia dalam perjuangan kebaikan. Menjadi seseorang yang tetap bertahan, saat tak ada satupun yang tinggal. Ia menjadi penggerak dalam medan juangnya. Masihkah senioritas berlaku? Tak selamanya yang lebih dahulu atau lebih lama berarti lebih baik. Dan begitu pula sebaliknya, tak selalu yang terakhir bergabung dalam barisan menjadi orang yang terendah kualitasnya. 

Menjadi orang yang tetap bertahan bukanlah hal mudah. Sama seperti tak mudah menjadi pendahulu. Maka biarlah seseorang menjadi yang terbaik sesuai dengan jalan yang telah Allah berikan, sesuai dengan waktu yang telah Allah tetapkan. Bukan pertama atau berikutnya yang terpenting, namun seberapa besarkah kesetiaan kita terhadap jalan ini, dan keistiqomahan kita dalam mengarungi perjuangan yang  bisa jadi semakin tak mudah. Memang lebih oke kalau sudah menjadi yang pertama, kemudian jadi yang paling bertahan. Namun, jika bukan menjadi yang pertama, setidaknya menjadilah batubata yang terbaik. 

Semoga diri bisa lebih bijak lagi dalam menilai sesuatu. 
Seperti Muhajirin dan Anshar. 
Mulia dengan posisinya masing-masing dalam hati Rasulullah Saw.
Begitupula di hadapan Allah.
Allah, bimbing kami agar tak tergelincir dalam penyakit hati yang menjauhkan kami dariMu..

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..