Jumat, 06 November 2015

Mimpi Kita

Saat itu abang ingin sekali memakan makanan tertentu... Sudah cukup lama, tapi belum juga kesampaian...

Akhirnya aku membelikan abang makanan tersebut.
Kata abang, "Alhamdulillaah.. akhirnya tercapai juga keinginan makan ini.. hehe.."
Lalu aku berkata, "Hehe, itu gunanya pasangan, Bang, membuat mimpi kita semakin dekat untuk terwujud."

Sebenarnya, kalimat itu kuucapkan tanpa kurencanakan... Awalnya tak berarti apa-apa... Tapi.. Setelah kupikirkan lagi, ternyata ya memang begitu ya seharusnya.. Hehe.. ini mah pendapat pribadi sih...

Saat menikah, tak ada lagi ini mimpiku, itu mimpimu. Yang ada adalah mimpi KITA. Mimpi-mimpi pribadi itu bertransformasi menjadi mimpi kita. Tak mudah memang menjadikan mimpi pribadi menjadi mimpi kita. Namun disanalah ujian kesabaran itu. Disanalah ujian untuk saling memberi ruang atas hadirnya mimpi baru dalam hidup kita, dan berjuang bersama untuk mimpi tersebut. Tak ada yang kan katakan padamu bahwa ini mudah. Tak ada.

Merefleksikan diri pada perjalanan pernikahan yang sebentar lagi berusia 3 tahun ini.. Ya... memang ternyata seperti itu ya... Abang membuatku bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang sempat terlintas dulu... Bahkan hingga keinginan remeh yang mungkin tak bisa dianggap sebuah mimpi, seperti memiliki handphone flap.. hehe.... :D

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..