Jumat, 01 Mei 2015

Mendidik Anak Iman

Mau copas tulisan dari link http://www.tipspendidikananak.web.id/2015/04/aku-peduli-iman-anakku-tips-praktis-menghujamkan-keimanan-dalam-keseharian.html

AKU PEDULI IMAN ANAKKU;
Tips Praktis Menghujamkan
Keimanan Dalam Keseharian

Kajian Ust Bactiar Natsir
Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :
1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm
penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan
oleh orang tua kepada anaknya.
Boleh jadi, orang tua adalah ‘penjahat’ pertama
bagi anak manusia, krn doktrin ‘agamanya’ telah
merusak ‘agama ALLAH’ yg telah mjd fitrah
smua manusia.
Contoh :
Ortu berkata ‘dahulu nenek moyangmu
melakukan …&…’
padahal hal itu bertentangan dgn ‘agama ALLAH’
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga
fitrah keimanan anak2nya.
AYAH adalah ORANG PERTAMA YG
BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN
ANAKNYA.
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu
Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di
jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga
akhir hayat.
Landasan :
1. Al Baqarah [2] : 132
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu
mati kecuali dlm keadaan memeluk agama
Islam”
2. Keimanan terhadap Tuhan Yg Esa, tdk
menyekutukan ALLAH (tdk syirik), taat &
patuh hanya kpd ALLAH.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
“Apa yg kamu sembah sepeninggalku?” Mereka
menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu &
Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq,
(yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk
& patuh kpd-Nya”
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan
Tauhid kepada Anak dgn Metode & Langkah2 sbb
:
1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an
Abdullah bin Umar ra berkata : “Dahulu, kami
mempelajari keimanan sebelum belajar
Qur’an”
Jundab Albajly : “Dahulu, ketika kami
menjelang usia baligh bersama Rasulullah,
kami mempelajari keimanan sebelum
mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru
mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah
keimanan kami.”
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari
Qur’an / mjd hafidz atw hafidzoh?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi
keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar
target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa
mengajarkan keimanan kepada ALLAH
(menanamkan tauhid) dlm jiwa anak.
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa
anak?
1. Perhatikan kaedah ‘Mencintai ALLAH karena
ALLAH baik’
Contoh :
‘Maha besar ALLAH yg menciptakan buah-
buahan yg bermacam-macam bentuk & rasanya’
‘Betapa ALLAH sayang kpd kita sehingga kita
diberi kemampuan utk bergerak’
‘Maha besar ALLAH yg beri kita kmampuan
untuk mempelajari Al Qur’an’
dsb…
Jangan takut-takuti anak dgn murka ALLAH krn
otak anak blm siap untuk menerima itu.
Contoh :
‘Kalau adek gak mau sholat,nanti adek
dimasukkan ALLAH ke dlm neraka, dibakar dst…’
‘Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah
nanti ALLAH marah’
‘ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti
ALLAH marah kalau adek nakal’
(sbenernya yg gak suka itu ALLAH atw ortunya?
Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
1. Anak2 akan mudah mencintai ALLAH jika
banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2)
ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak
menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik
dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya
jawab.
Bacakan ayat2 ALLAH yg terdapat pada ciptaan2
Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak
dgn kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
‘Ayo minum obatnya spy sembuh’
Tapi KATAKAN :
‘Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tp jg
hrs minum obatnya krn ALLAH suruh kita untuk
berusaha. Kesembuhan hanya dari ALLAH’
Saat anak bertanya :
‘Ayah, kok burung bs terbang?’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, burung bisa terbang krn pnya sayap’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, ALLAH yg berkehendak & menggerakkan
burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan
sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid &
ilmiah) sehingga burung itu bs terbang’
Saat anak meminta sesuatu :
‘Ayah, belikan aku sepeda baru’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki
kpd kita sehingga adek bisa dpt sepeda baru’

Antar anak tdr dgn nama ALLAH, doakan anak
sesaat ketika tidur & bangunkan anak dgn penuh
syukur dgn nama ALLAH.
2. Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah
Din yg Allah ridhoi’
Tujuan utama menanamkan tauhid kpd anak
adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah,
namun jg TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat
pada perintah Allah, maka tdk bs disebut
beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam islam.
Contoh :
‘ ALLAH perintahkan kita utk sholat’
‘Sebelum makan kita berdoa’
‘Rosul mengajarkan utk bicara santun’
‘Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu’
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap
wala’ & bara’ -> Takut & Hanya bergantung
kepada ALLAH
Landasan : Al-An’am : 78, Al-Mumtahanah : 4,
Yunus : 41, Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah &
melakukan semua aktifitasnya hanya krn ALLAH.
Jika sdh pada tingkatan , anak akan dgn
sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai
perintah ALLAH.
Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab,
mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2,
namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh
dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam
kandungan.
▶Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah
Obejctive :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum
kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi
kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.
Ittiba’ Rasulullah :
Ali Imran : 31
Metode :
– Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
– Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2
sesuai kebutuhan anak.
– Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah,
bacakan shiroh ttg Rasulullah.
“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina
qurrata a’yunin waj ‘alna lil muttaqina imaman”
“Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan
kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami &
jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa’
(QS. Al Furqan : 74)
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam (diresume oleh bunda narina)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..