Kamis, 24 Januari 2013

Ekkado (kok) Manis

Ini ceritaku saat melakukan kesalahan fatal dalam memasak. 
Ceritanya, kemarin aku berniat membuat ekkado dan chicken teriyaki. Namun, karena aku masuk kerja siang, dan ke pasar sudah agak siang, jadilah hanya sempat membuat ekkado saja. Ke pasar membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ekkado. Ada telur puyuh, ayam, kembang tahu, dan bawang daun. Ah, kalau tepung kanji kan ada di rumah, jadi tidak kubeli. 

Sampai di rumah.. Gerak cepat, merendam kembang tahu yang sudah dipotong-potong, lalu merebus telur puyuh, membersihkan ayam dan menggilingnya. Nah, kesalahan fatal itu terjadi saat aku sedang membuat adonan ayamnya. Ayam yang sudah dihaluskan (pake blender aja, biar cepet.. hehe..), ditambahkan 1 butir telur, bumbu, bawang daun daaaannn... tepung kanji. Aku mencari tepung kanji yang ada di rumah. Kata ibuku, udah ada yang sudah dibuka, jadi ga perlu buka lagi yang baru. Cari-cari... Hm.. dimana ya... Kami berdua pun mencari tepung kanji. Dan setelah beberapa saat kami mencari, ibuku memberikan seplastik "tepung" yang kata ibuku, itu tepung kanji. 

Ke dalam adonan ayam kutambahkan tepung tadi sebanyak 2 sendok makan. Kuaduk. "Hm.. tapi kok belum mengental ya?", pikirku. Teorinya kan ditambahkan tepung kanji biar adonan mengental. Ibuku pun berfikir yang sama. Akhirnya, total 4 sendok tepung yang ditambahkan. Kubuatlah ekkadonya. Kembang tahu,, adonan ayam, lalu telur puyuh, dibungkus, dan diikat dengan daun bawang. Tapiii... Karena ini percobaan, jadilah ada yang tidak pas. Ukuran kembang tahunya seharusnya lebih panjang lagi, biar bisa diikat. Ternyata ukuran yang kupotong terlalu pendek untuk bisa diikat. Yah.. Akhirnya ada ekkado yang terikat dengan daun bawang, ada yang dibiarkan saja seperti siomay. 

Saat satu ekkado sudah digoreng..
Waktunya mencoba!!
Panas-panas pun kucoba. Hehe.
"Eh, kok manis ya?", pikirku lagi. 
Ternyata ibuku pun merasakan yang sama. Manis.
Hm.. Manis dari mana ya? Kok bisa manis.. Padahal tidak diberi gula... Dari kembang tahunyakah? Ah kayanya ga deh.. Ayamnya? Lebih-lebih ga sepertinya.
Aku dan ibuku sibuk merasa-rasa dan berfikir, dari mana si rasa manis itu muncul..
Tiba-tiba ibuku berteriak, "Jangan-jangan tepung tadi tuh gula!!"

Benarlah pemirsa... Kucoba dan... Manis!
Itu gula Rin!!! 

Hadeh....
Jadi sibuk menyesali.. Kenapa tadi si tepung itu gak kucoba dulu ya? Padahal biasanya selalu kucoba tiap menggunakan tepung apapun. Tapi hari ini... Ckckckck...

Akhirnya kutambahkan tepung kanji yang sebenarnya, hingga rasa manis yang ada bisa tersamarkan.. Yah.. betterlah... meskipun rasa manisnya memang tidak hilang sempurna..

Haduh.. Ini sih namanya gagal total. 
Tapi... Dapet pelajaran banyaklah...
Hihi... Jangan percaya itu tepung kanji, sebelum mencobanya, jika tidak, rasa masakan akan berubah haluan, yang awalnya dikehendaki asin, malah manis... :)

Walaupun begitu, si ekkado gagal ini habis juga.. :p
Tapi tetep aja aku merasa bersalah sama suamiku.. Abang malah ketawa-ketawa aja.. Maafin Rini, Abang.. :'(

Aku lupa mengambil gambar si ekkado gagal ini, jadi, gambar ekkadonya kuambil dari blog yang lain aja ya, resep-masakane.blogspot.com, yang pasti itu ekkado yang berhasil.. :D



-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..