Rabu, 13 Juni 2012

I'm a Catcher

Bener-bener seperti setrikaan aku hari ini. Bolak-balik lantai dasar-tujuh, tujuh-dasar. Berkali-kali. Ckckckck..

Hari ini tugasku sebagai catcher pneumatic tube. Haha.. Aneh-aneh aja kan. Ini berawal dari kerjaan temenku yang merupakan koordinator mutu farmasi. Kami sedang ingin melakukan perubahan dalam sistem distribusi obat ke ruangan perawatan. Yang pada awalnya dicover semua oleh transporter farmasi, akan digantikan atau diantar sebagian menggunakan Pneumatic Tube Transport yang sudah ada di rumah sakit. Untuk mempercepat waktu pengantaran obat sampai di ruangan. Efisiensi dan efektivitas. Setiap perubahan yang akan diajukan, harus didasarkan data-data yang valid. Maka dari itulah, uji coba pneumatic tube dilakukan beberapa hari  ini. Pada awalnya, kami mengirim form uji waktu pengiriman lewat pneumatic tube ke ruangan, yang sudah dituliskan jam kirim. Ketika sampai di ruangan yang dituju, maka perawat akan menuliskan jam terima, lalu mengirimkan kembali form tersebut ke farmasi. Kemarin-kemarin seperti itu. Diuji pada waktu-waktu tertentu, pada peak hour yang berbeda-beda. Tapi ada kendalanya, yaitu ruangan yang terkadang lama mengirimkan kembali form tersebut. Akhirnya, hari ini akulah yang menjadi catcher pneumatic tube untuk ruang perawatan di lantai 7. Biar data lebih akurat, lagipula kan dekat depo, sehingga aku bisa sekalian ke depo juga. 

Dimulai dengan Safir Timur. Aku tinggal menunggu telepon dari temanku ketika ia sudah mengirimkan pneumatic tube, lalu aku pergi deh ke Safir Timur. Sampai di Safir Timur, aku meminta izin untuk ke pneumatic tube mereka. Kupikir saat itu, tabung yang dikirimkan dari farmasi belum sampai. Namun, aku tetap menuju pneumatic tube transport mereka. Eh, ternyata, setelah kubuka tabungnya, ada form yang kucari. Hm,, jadi ga tau deh, kapan si tabung itu sampai di ruangan. Tapi segera kutulis jam terima dalam form tersebut.

Lanjut Safir Barat. Nah, beda dari Safir Timur, aku harus menunggu cukup lama sampai tabung berisi form tersebut sampai. Faktor yang menjadikan waktu transport lama adalah, saat aku ke ruangan, ternyata mereka akan mengirimkan tabung ke laboratorium. Alamat lab sudah dimasukkan. Tinggal tunggu tabung meluncur. Yah.. Pantesan aja lama.. Yasudah.. aku menunggu untuk beberapa lama. Sampai-sampai disuruh ngopi dulu sama kakak perawat, katanya, pneumaticnya kalo ke Safir Barat itu lama. Haha.. Ada-ada saja.. Tapi akhirnya aku mendapatkan juga formya. Yah.. Ada hikmahnya juga sih aku jadi catcher pneumatic tube  ini. Jadi bisa melihat kondisi di lapangan yang tidak terduga, dan tidak disampaikan jika kita tidak melihatnya langsung. Bisa jadi bahan pertimbangan juga kan? :)

Pneumatic tube. Hm, kalau di farmasi, ketika ada pneumatic tube yang akan sampai, maka LED akan nyala dan mesin mengeluarkan bunyi yang nyaring, saat tabung sampai. Bunyi itu akan terus ada sampai kita mematikan mesin tersebut. Tapi kalau di ruangan, tidak ada bunyi, hanya LED yang menyala saja.

Pneumatic Tube Transport adalah buatan manusia. Sesempurna apapun, tetap saja ada kelemahan dan kekurangannya. Tidak seperti ciptaanNya, yang begitu sempurna, dari desain dan kinerja. Dalam tubuh pun ada sistem transportasi yang begitu menakjubkan. Tanpa kita sadaripun, sistem itu bekerja menurut kehendakNya. Ga perlu data atau uji coba, sudah bisa berjalan dengan baik. Subhaanallaah.. 

Yuk, bersyukur lagiii... :)

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..