Media sangat berperan dalam pembentukan opini massa. Itulah mengapa kita harus menjadi orang yang cerdas dalam memfilter semua informasi yang media tawarkan pada kita.
Aku jadi inget,, dulu aku ingin sekali jadi reporter. Haha... Farmasis yang pengen berubah haluan. Motivasi terbesarku ada dua. Pertama aku suka jalan-jalan (parah... :P), nah, reporter kan pergi kemana-mana, jadi aku ingin jadi reporter. Kedua, karena aku ingin menjadi muslim yang bisa menguasai media, makanya dimulai dengan menjadi reporter (ini motivasi yang agak oke, kan? :)).
Tapi, Allah berkata lain... Jalan takdirku memang harus jadi farmasis dulu... Bukan reporter. Dulu sempet ikut test Kantor Berita ANTARA. Tapi ya gak lulus. Saingannya lulusan jurnalistik semua. Wkwkwkwk... Tapi gapapa, pengalaman banget ikut test itu. Soal-soalnya kan lain dari soal test yang biasa aku jalani.
Alhamdulillah juga aku ga jadi reporter. Belumtentu kan aku kuat berada di lingkungan yang seperti itu. Dimana terkadang kita harus mengikuti keinginan pemilik media. Membuat tulisan yang penuh dengan rekayasa. Siapa tahu aku malah tidak bisa menjaga idealisme. Allah masih melindungiku. Percaya aja, takdir Allah mah ga pernah salah.
Okelah, aku ga bisa jadi reporter. Tapi,, motivasiku untuk jadi reporter insyaallah bisa tetap terwujud kok, meski aku ga jadi reporter. mau jalan-jalan untuk tafakkur dan tadabbur? Bisaaa, insyaallah. Kalau ada modal dan kesempatan. Hehe... Mau menguasai media? Bisa juga, insyaallah. Makanya sekarang sedang mengintensifkan diri untuk merutinkan menulis kembali. Mulai membentuk opini dari setiap tulisan yang kuhasilkan. Dan mulai mengoptimalkan social media sebagai media dakwah. Insyaallah, dimana ada kemauan, disana ada jalan. Lahan dakwah ada dimana saja, kan? Optimis saja!
#EdisiMuslimBangkit
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar