Senin, 18 April 2011

Empati bukan Simpati

"Tidak perlu menjadi seorang tunanetra untuk (sedikit) mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang tunanetra. Jika empati itu ada."

Yap! Empati. sesuatu yang jauh lebih bermakna bila dibandingkan dengan simpati. Empati akan mengajarkan kita untuk mengerti posisi dan keadaan orang lain. Apa yang ia rasakan, apa yang ia alami. Empati merupakan suatu kekuatan aktif yang akan menggerakkan kita untuk bisa lebih memberi bagi orang lain. Bukan empati ketika ia tak melahirkan suatu gerakan untuk berkontribusi.
Empati itu perlu dilatih dan diasah. Ia tak muncul begitu saja. Tapi, ia akan muncul dari hati yang lembut, yang mau sedikit memahami apa yang terjadi di sekitarnya. Minimal pada lingkungan terdekatnya.

Seorang atasan yang tidak memiliki empati terhadap orang yang dipimpinnya tidak akan pernah mau tau apakah bawahannya mengalami kesulitan, memperoleh tekanan dalam pekerjaannya, bahkan apakah perutnya sudah terisi atau belum. Yang ia mau tahu adalah pekerjaan bawahannya haruslah selesai dan tanpa kesalahan. Itu saja.

Begitu mahal sesuatu yang bernama "Empati". Hingga ia tak sembarangan bisa dimiliki oleh siapa saja.
Mau menjadi seorang yang empati? Belajarlah dari kehidupan Rasulullah dan sahabatnya yang penuh dengan empati luar biasa. Sehingga mereka benar-benar layaknya satu tubuh antara satu dengan yang lainnya.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..