Rabu, 28 Oktober 2015

Oleh-Oleh dari Purwokerto

Ini masih lanjutan cerita saat kami pergi ke Purwokerto awal bulan Oktober ini... Oleh-oleh yang kumaksud bukan berupa makanan khas atau barang-barang khas sana... Oleh-oleh disini adalah berupa hikmah yang kudapat saat disana.

Disana aku janjian sama Wiwit untuk bertemu. Alhamdulillah, hotel tempat kami menginap tidak jauh dari rumah Wiwit dan Arif. Tadinya aku mau ke rumah Wiwit, tapi jadinya Wiwit yang menemuiku di hotel. Kami saling bercerita banyak tentang hidup kami... Lebih banyak suami-suami sih yang cerita, karena kami sambil mengawasi anak bermain. Aku begitu bahagia, saat mengetahui bahwa Arif masih seperti yang dulu, dengan idealismenya yang tinggi, yang tak mudah menyerah hanya karena materi. Ia tetap seperti sosok yang kukenal saat kuliah di jurusan Farmasi dulu. Optimis, dan idealis. Dulu saat ujian apoteker ITB, aku dan Arief sama-sama tidak pakai partner. Dan hingga kini, saat kami ingin bekerja pun, kami tetap dengan prinsip no pharmacist no service. Kebayang kan susahnya harus memegang prinsip itu di tengah godaan yang luar biasa... haha... Wiwit pun tak kalah luar biasanya dalam mendampingi Arif. Hm.. kau tahu kan, bagaimana jika seorang istri yang tidak kuat harus mendampingi suami dengan idealisme tinggi? Tentu tidak akan berjalan. Pasti banyak pertentangan. Nah itulah yang kumaksud. Wiwit ini tangguh sekali. Meski mungkin hidup mereka tidak dipenuhi kemudahan dan banyak perjuangan yang dilakukan, tapi mereka berhasil melewatinya. Namun tidak mengorbankan idealismenya. Waah... luar biasa...saat Arif dan abang ngobrol, yang diperbincangkan itu adalah sesuatu bernama "dakwah". Indaah sekali... 2 orang yang sudah lama tidak bertemu, tidak saling kontak, dan ketika bertemu, yang dibicarakan adalah tentang dakwah. Bagaimana dakwah disana, akwah di Bandung, saling menyemangati... hoho... Alhamdulillaah... Barakallaahu fiikum... Semoga kalian menjadi ayah-ayah yang bisa menjadi teladan bagi anak-anak kelak... Menjadi ayah yang mengajarkan dengan menjadi sosok yang baik terlebih dahulu...

Terima kasih Wiwit, Arif... telah memberi oleh-oleh yang sangat berharga.

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Alam Pejuang

Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah

Blog Archive

About Me

Foto saya
Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..