♻ Faidah Hadits ke 39
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya hamba Allah yang paling mulia pada hari kiamat adalah “al-hammaaduun” (orang yang paling banyak mengucapkan hamdalah)”.
(Hadits Shahih, Riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir. Lihat Shahiihul jaami’ no. 1571).
Dalam hadits ini dinyatakan salah satu kriteria bagi seorang hamba untuk meraih kemuliaan di hari kiamat, yaitu banyak mengucapkan "alhamdulillah", banyak memuji Allah atas segala nikmat dan keagungan-Nya, karena barangsiapa yang banyak memuji-Nya maka berarti ia telah mengenal sifat-sifat-Nya yang maha sempurna serta mengakui segala karunia dan nikmat-nikmat-Nya,
Hamdalah mencangkup memuji Allah dalam segala keadaan, baik pada hal-hal yang menyenangkan maupan pada musibah atau perkara-perkara yang kurang disukai, kerenanya kita dianjurkan mengucapkan "Alhmadulillahi 'ala kulli haal" (Segala puji hanya bagi Allah atas segala keadaan).
Ketika ia diberi kenikmatan kemudian mengucapkan hamdalah maka itulah bentuk syukur dengan lisan, adapun ketika ia diberi cobaan maka hendaklah pula mengucapkan hamdalah kerena pada hakikatnya ada banyak pahala yang bisa diraih dengan adanya ujian yaitu dengan bersabar, sebagaimana juga musibah bisa menghapus dosa.
Maka dari itu hendaklah seorang muslim senantiasa membasahi lisannya dengan banyak-banyak berdzikir, bertasbih, bertakbir, bertahlil, beristighfar, serta bertahmid, kerena banyak sekali keutamaan berdzikir serta pahala yang besar,
Padahal berdzikir merupakan amalan yang sangat mudah dilakukan, ringan diucapkan namun berat timbangannya di hari kiamat.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hambanya yang senantiasa berdzikir dan banyak mengucapkan hamdalah sehingga kita bisa memperoleh kemuliaan di hari kiamat dengan prediket sebagai hammadun (orang-orang yang banyak mengucapkan hamdalah).
akhmad Fahrisan
( Mahasiswa UIM semester akhir)
Just One Day One Hadith
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar