Faidah Hadits ke 20
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.
قال النبي صلى الله عليه وسلم : أثقل شيء في الميزان الخلق الحسن. أخرجه ابن حبان. وفي رواية للترمذي قال: ما شيءٌ أثقلُ في ميزانِ المؤمنِ يومَ القيامةِ مِن خُلُقٍ حسنٍ؛ فإن اللهَ تعالى لَيُبْغِضُ الفاحشَ البذيءَ.
Hadits ini berkaitan dengan hadits sebelumnya yang berbunyi
( وخالق الناس بخلق حسن)
Namun, hadits ini lebih menekankan sisi keutamaan akhlak terpuji, yaitu menempati posisi terberat dalam timbangan amal kebajikan.
Mengapa bisa demikian?
1. Akhlak terpuji, tidak lain merupakan buah dari ketakwaan seseorang. Sebagaimana telah diisyaratkan dalam hadits sebelumnya yang menggandengkan perintah bertakwa dengan berakhlak baik. Tatkala seseorang memahami perintah & larangan yang ada dalam dien. Maka, dengan sendirinya dia telah ter-mainset untuk berakhlak baik terhadap sesama manusia.
2. Mereka yang mampu menunaikan dua hak (hak Allah & hak sesama, yaitu dengan berakhlak baik) secara benar, menyerupai perbuatan para nabi dan shiddiqin.
3. Mereka mengikuti petunjuk Nabi shallallahu'alaihi wasallam, karena Beliau adalah sosok teladan dalam berakhlak baik. Bahkan, akhlak Beliau mencerminkan isi kandungan Al Qur'an.
4. Berakhlak baik menjadikannya sebagai manusia pilihan. Bahkan, mampu menandingi posisi orang yang gemar shalat malam & puasa sunnah.
Setidaknya masih banyak sebab lain yang menjadikan amalan ini (berakhlak baik) menjadi berat pada timbangan amal kebaikan seseorang.
Faidah lain:
1. Amal perbuatan seseorang, baik buruknya, kelak akan ditimbang pada hari kiamat.
2. Penetapan adanya mizan (timbangan) yang akan menimbang amalan hamba.
اللهم اهدنا لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت واصرف عنا سيئها لا يصرف عنا سيئها إلا أنت.
والله تعالى أعلم.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ust Ridwan Arifin
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar