SYARAH HADITD KE-69
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.
: قال عليه الصلاة والسلام
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ (صحيح)
Terjemah " Jika salah seorang dari kalian sedang marah ,hendaknya dia diam." ( Hadits Shahih, Riwayat Ahmad. Lihat Shahiihul Jaami' no. 693)
Hadits ini merupakan pelengkap hadits nomor 16 di Arba'in Nawawiyah yang jauh lebih terkenal. Hadits tersebut ialah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi, "Jangan marah!" [Hr Al-Bukhari]
Al-Hafidzh Ibnu Rajab menjelaskan bahwa maknanya ialah jangan engkau ikuti 'kehendak' amarah yang sedang menggelegak. Makna lain yang juga beliau sebutkan yaitu hendaklah engkau berperangai baik yang membuatmu jauh dari amarah.
Allah pun memuji orang yang mampu menahan diri saat marah: "...orang yang bertaqwa, yaitu..serta orang-orang yang menahan amarahnya." [Qs 3: 133-134]
Lalu bagaimana kalau amarah sudah muncul?
Hadits ini menjelaskan salah satu solusi Nabawi mengendalikan
amarah yang telanjur menyala, yakni kita diam tidak berbicara.
Betapa banyak orang yang melontarkan kata-kata kasar bahkan yang mengandung dosa besar saat marah. Barangkali orang ini setelah reda emosinya tidak sadar apa yang baru ia katakan. Tentu ia akan menyesali kata-kata yang boleh jadi sudah melukai temannya dengan luka yang tak terobati.
⛔Diam adalah upaya pertama meredam efek negatif kemarahan.
Setelah diam kita juga dianjurkan mengucapkan ta'awwudz sebagaimana dalam hadits muttafaq 'alaihi.
Imam Abu Dawud juga membawakan hadits lain berkenaan dengan kiat mengendalikan amarah, yakni hadits: "Jika salah seorang kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk. Jika belum reda juga, hendaklah ia berbaring."
Wallahul Muwaffiq.
===================================
Ust Fajri hafidzahulllah
@Program Jodoh
Catatan= Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan atau kekurangan teks hadits ,segera beritahu kami.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar