Selalu ada saat pertama.
Selalu ada kali pertama.
Pertama kita mengalami sesuatu, pertama kita mengenal sesuatu, pertama bertemu seseorang, dst.
Ada saat dimana sesuatu yang pertama sudah menjadi yang kedua, ketiga, keempat, hingga tak berbilang.
Adakala saat sesuatu yang pertama tak lagi istimewa karena ia bukan lagi yang pertama.
Saat pertama mengenal dakwah, kita begitu semangat.
Dalam perjalanannya, kadang semangat itu luntur tak disadari.
Karena dakwah bukan lagi kata yang baru.
Ketika pertama dikenalkan pada kewajiban shalat, kita begitu antusias melakukan setiap gerakannya, melafalkan bacaannya.
Seiring waktu, terkadang tanpa kita sadari, shalat seperti menjadi rutinitas yang kehilangan makna.
Itulah salah satu ujian, yang membuat sesuatu yang pertama tak lagi istimewa kita rasakan saat ia telah berada pada bilangan tertentu. Namun kita tetap dapat memilih.
Ingin memiliki semangat seperti ketika pertama kali atau bahkan lebih, atau kehilangan makna atas sesuatu yang bisa jadi adalah bagian berharga dalam hidup kita.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar