softchalk.com |
Aku ingat betul kalimat ini. Obat itu racun, dan racun itu obat, yang membedakan hanya dosisnya saja. Suatu zat beracun, berpotensi menjadi obat. Jika kita bisa mengatur dosisnya. Selama 5 tahun kuliah di farmasi, teori ini seakan-akan menjadi dasar bagi kami. hehe.. Ambil contoh, insulin. Pada dosis tertentu, insulin menjadi terapi bagi pasien diabetes. Tetapi, jika insulin diberikan dalam dosis yang over, maka pasiennya nanti malah hipoglikemia, atau bahkan shock hipoglikemia, dan bisa koma. Dari contoh sederhana ini, ternyata peran dosis begitu penting. Untuk menentukan apakah sesuatu itu dapat dikatakan obat atau racun. Under dose atau over dose sama-sama berbahaya. Yang benar itu adalah dosis yang tepat.
Dosis yang tepat. Ah, itulah mengapa Allah menciptakan sesuatu sesuai dengan takarannya. Dengan keseimbangan. Maka semuanya akan mengikuti sunnatullah.
Tawazun. Seimbang.
Seimbang dalam pemenuhan hak terhadap diri, jasad, fikriyah dan ruhiyah.
Tepat dosis dalam memenuhi masing-masing kebutuhan diri kita.
Salah dosis, nanti malah akan membahayakan diri kita.. Hehe
Begitupun dalam mencinta
Saat kita mengetahui bahwa hanya pada Allahlah cinta tertinggi kita persembahkan,
Maka berikanlah dosis yang sesuai untuk kecintaan kita pada Allah
Dosis besar tak masalah, karena memang itulah takaran terbaiknya
Dosis yang akan memiliki efek terapeutik
Efek yang dapat terlihat dari kesungguhan setiap amal-amal kita
Kita akan melahirkan amal-amal terbaik
Efek samping adalah tadhiyah yang harus kita jalani saat mencinta
Ya Rabb, izinkan aku mencintaiMu dengan dosis yang paling tepat.. :)
NB: Tadinya sih mau menulis tentang kecintaan terhadap Allah dari sisi seorang pharmacist,, tapi kok jadi agak aneh ya? hehe.. Gapapalah ya... Sedikit maksa memang... XD
"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang maha pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (Al-Mulk 3)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar