INSYAALLAH ISTIQAMAH DALAM BEBAN AMANAH DAN SETIAP RISALAH UNTUK MERAIH HIKMAH (SAYA, KAMU, DIA DAN ITSAR)
"Aku melihat dunia, tanpa mengenal-Mu... Tapi tak hentikanku, untuk trus mencari-Mu... Sampai ku rasa ada satu yang berbeda... Kehampaan di jiwa terjawab sempurna...”.
Hamba bersaksi bahwa tiada illah selain Allah. Juga bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah...
A’udzubillahi minassamaiin ‘aliim minassyaithanirrajiim. Bismillahirahmanirrahim..
***
“Eh, nas, kamu ikut ekskul apa?”
***
Teringat perkataan itu terlontar... dasar anak polos belum mengetahui apa-apa... Takkan lupa, sebuah kalimat indah. Masih teringat suara anak polos yang baru saja masuk SMP. Seorang Sahabat penentu jalan saat ini.
***
“Mmm...”
“Kamu apa gitu? Udah nentuin?”
“Mmm, gimana yah? Emang tadi demonya bagus-bagus sih...”
“Hehehe...”
“Eh, nas, saya pulang duluan ah, lagian hari ini kan cuma demo ekskul, kan? Saya pulang duluan ah... Assalamu’alaikum...”
“Eh? Wa’alaikumsalam...”
***
Begitu indah untuk dikenang… Disela demo ekstrakulikuler SMP 5 Bandung...
***
“Ehehehe... belum nih, heu... nih formulir pendaftaran baseball ada ditangan, tapi gatau nih, mau dikasihin ke sekertariatnya jangan ya?”
“Lho? Kok nanya? Ya terserahlah...”
“Yeh, kamu... saya kan minta pendapat... Eh, ekskul kamu jadinya apa?”
“Hmmm, kemarin abis dipikir-pikir, saya...”
“Hmmm...”
“Kemarin saya udah mikir panjaaang banget! Sampai akhirnya saya...”
“Hmmm?”
“Saya mau...”
“Yeh, apaan? Nih, saya-saya mulu?!”
“Hehehe, saya mau ikut ROHANI (baca: Remaja Masjid), ah... kayaknya rame...”
“Hah? Hehehe! Ikut ROHANI? Mau taubat lu? Hehehe...”
“Heu...”
“Eh, gitu... bercanda nih... hehehe...”
“Hehe, dasar ^^’. Eh, belum ikut ekskul apa-apa kan? Cobain ikut ROHANI yuk!”
“Hehe, emang disana ngapain aja? Males ah, kalo ngaji gua udah pinter, ga perlu ikutan lagi ah...”
“Eh, dasar... ga liat demonya ya?”
“Ga...”
“Hmmm, pantes anak kemarin sore ini ga mau ikutan...”
“Hehehe, iya deh... Ngeliat sih, emang rame kayaknya. Katanya buat robot-robot gitu, pergi main ke alam, kalau ga buat majalah-majalahan selain belajar ngaji... Gitu kan?”
“Yap! Rame kan? Lagian kalau kamu mau ikut ekskul media juga kan di ROHANI ada. Kalau kamu nyari ramenya olahraga di softball, di ROHANI kita bisa naik gunung! Ramean mana?”
“Hmmm, boleh deh... tapi entar, ni formular softball digimanain nih?”
“Udah ikut saya sini ke markasnya ROHANI, daftar dulu aja, ntar Sabtu besok kita kumpul, gitu katanya...”
“Boleh deh...”
***
Sebuah ajakan yang takkan pernah terlupa... ajakan yang hingga kini menentukan setiap langkah dakwah untuk selalu istiqamah dalam amanah...
***
Berawal dari sebuah ajakan seorang Sahabat, menuju ‘pertemuan perdana’, Sabtu, 26 Rabiul Tsani 1426 Hijriah yang bertepatan dengan 4 Juni 2005 M. Dalam pertemuan pertama... banyak yang dapatkan: ilmu, teman-teman baru, ‘geng’ saat suka dan duka, serta banyak ‘sang penuntun jalan’ yang sangat diri ini cintai dari dulu, kini, hingga nanti –may you are always give some shine for me–.
Semua berjalan lancar, meski jalan mundur teratur –futur– kerap kali mewarnasi masa indah di hati. Duka yang mengusik indahnya suka pun tentu datang. Rasa suka itu ada seketika ketika ikatan ukhuwah ini bersimpul padu, satu sama lain, sesama ‘anak’ ROHANI. Dan rasa duka itu ada saat seorang ‘Sahabat penunjuk jalan tercinta’ benar-benar futur dalam jalan dakwah, memilih jalan yang berlainan saat di persimpangan.
Log off sementara dari ROHANI saat menginjak kelas IX SMP, dan log in ulang setelah menginjak kelas X SMA. Mulai kembali aktif hingga akhirnya lebih dari aktif, diri ini mendegar sebuah kata-kata berat dalam jalan hidup.
***
“Nas, kamu mau ya jadi mentor di ROHANI?”, Sang Murabbi bertanya disela kegiatan mabit ROHANI
***
Dengan berbagai pertimbangan, diterimalah sebuah amanah berat itu. Belum lagi, beberapa bulan kemudian Sang Murabbi kembali ‘menyeletuk’ kepada seorang sahabat disela kegiatan mentoring rutin.
***
***
Bertambah amanah baru, berarti tingkatkan keistiqamahan qalbu. Kini dua amanah besar terangkul.
***
Hingga kini, setelah kedua amanah itu menjadi penyemangat diri, hingga nanti, saat hari yang didambakan munculnya generasi rabbani, dengan pasang-surutnya roman iman dalam hati... “Disini... kutemukan kedamaian... Tiada yang lain, yang menggoyahkan... Ku ikhlaskan seluruh, sepenuh hatiku...”
“Aku bersaksi bahwa, tiada tuhan selain Allah... penguasa alam semesta... Dan aku bersaksi bahwa... nabi Muhammad utusan-Nya... bagi seluruh manusia didunia...” (Hari Isa)
Bumi Allah, 13 Safar 1431 H – 29 Januari 2010 M
Annas Ta’limuddin Maulana
-------------------------------------
Subhanallah.. ketemu tulisan yang menginspirasi lagi.. :)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar