Merasakan jatuh kembali
Saat riak rasa yang tak mampu dikendalikan
Menyeret diri ke titik terendah
Bukan, bukan itu
Dirilah yang menganggap ia rendah
Saat air mata menjadi sahabat karib
Ah, siapa peduli
Tak usahlah kautampakkan rasa yang tak terdefinisi
Biar rasamu menjadi milikmu seorang
Karena tak ada bahasa untuk memahaminya
Dari sekelilingmu
Sebablah yang menimbulkan akibat
Mereka selalu bergandeng mesra
Cukup dan cukup
Saat kau hanya memiliki dua pilihan : berhenti atau bersyukur
Hanya saja, apakah ia tahu?
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selamat Datang di Alam Pejuang
Kehidupan yang dimaknai dengan kontribusi
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah
Kehidupan yang diwarnai dengan amal nyata
Karena kita,, dilahirkan untuk menjadi Pengukir Sejarah
Blog Archive
-
▼
2012
(179)
-
▼
Mei
(22)
- Catatan Kecil Akhir Mei
- Seindah Surga
- 5 ASA
- Langkah-Langkah Cinta Untuk Iki
- Ah, Salah Lagi...
- White Rose
- Yang Kutahu, Hidayah Itu Cinta
- Indah Senja
- My Lovely Family
- Dan Bersujudlah..
- Tersesat? No Way!
- Adrenalin vs Ruhul Istijabah
- It's My Choice
- Tadzkirah
- Taqarrub
- Cara Allah Melindungi Kita
- Apakah Ia Tahu?
- Metamorfosis
- Stay on The Right Track!
- TarbiyahNya Hari Ini
- Refresh
- -Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu- -B...
-
▼
Mei
(22)
About Me
- inggi
- Seorang sanguinis, yang lebih menyukai menumpahkan segala sesuatunya melalui tulisan. Karena dengan menulis, membuatnya merasakan kebebasan dan petualangan. Mencoba menata diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih mencintai Rabbnya dari waktu ke waktu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar