Udah lama ga nulis di blog lagi setelah lahiran tanggal 16
Januari kemarin. Padahal niat tahun ini minimal 365 tulisan. Hehe… Semoga bisa
dikejar nanti. Dan tulisan inipun sudah sangat telat. Udah lahiran baru nulis
cerita tentang pengalaman kehamilan di bulan kedelapan. Gapapalah.
Bulan kedelapan ini, kontrol
kehamilan masih 2 minggu sekali. Di bulan ke delapan ini, setiap kontrol
kehamilan ada saja yang membuat tegang. Hehe. Di minggu ke 32, saat itu dr.
Delle cukup lama melakukan USG, dan setelahnya pun mengamati hasil USG lebih
seksama dari biasanya. Beliau bilang,
berat bayinya masih cukup,, tapi di bawah rata-rata. Selain itu, lingkar kepala
bayi kami diatas rata-rata cukup tinggi. Tentu saja kami deg-degan. Apakah ada
yang salah atau tidak. Apakah lingkar kepala yang besar ini akan menyulitkan
saat persalinan atau tidak. Dokter bilang, lihat perkembangan nanti saja.
Banyak berdoa peer kami. Minggu ke 34, saat kami periksa kembali. Kali ini
ternyata berat badan bayi sudah tinggi. Sudah 2,77 kg. Wuih… Padahal aku makan
biasa aja… Malah sehari kadang cuma dua kali makan. Wkwkwk… Dokter bilang,
karena berat badan sudah tinggi,, jadi
kalau usia kehamilan 37 atau 38 minggu sudah bisa lahir, lebih baik. Karena
lebih lama di dalam, berat badan bayi akan semakin besar. Dan aku sudah
disarankan untuk jalan kaki setiap hari untuk merangsang kontraksi. Aku dan
abang shock. Hehe… Berarti kalau miinggu 37 atau 38 itu sekitar akhir Desember
atau awal Januari. Sedangkan kami belum mempersiapkan apapun. Perlengkapan
bayi, baju-baju bayi, dll. Langsung panik. Tapi tetep ketawa-ketawa aja. Peer
dari kontrol kali ini adalah mulai mempersiapkan semuanya.
Bulan kedelapan ini adalah bulan yang benar-benar menguji
mental bagiku. Beban psikologis yang kuterima cukup besar. Masalah yang datang
pun cukup banyak. Tapi, masalah yang ada sedikit tertutupi oleh kesibukan
mempersiapkan kelahiran bayi kami. Sudah mulai juga mencari tempat bersalin
yang fix untuk lahiran. Sebenarnya sih dari semula memang sudah memutuskan
untuk di Klinik Utama Al-Islam di Cicadas. Karena dr. Delle praktek disana dan
lebih dekat dari rumah, kalau dibandingkan dengan ke RSAI Soekarno-Hatta. Dan waktu terasa berlalu begitu cepat….
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berrati kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar