Bulan kesembilaan…..
Kontrol mulai seminggu sekali. Karena dr.Delle umroh, maka
cuti selama dua minggu, kami mencari dokter sementara yang lain. Tadinya mau ke dr.Dina, di KUAI juga, tapi jadwalnya ga match… Akhirnya kami memutuskan ke
dr.Anisa di RSAI. Minggu 36, berat badan bayi 2,8 kg. Alhamdulillah, tidak naik
terlalu banyak. Hehe… Semuanya juga bagus. Begitu pekan depan kami ke dr. Anisa
lagi, sekarang berat badan bayi sudah 3,024kg. Sekalian pemeriksaan dalam.
Alhamdullillah, kata dr. Anisa, panggulnya bagus. Support untuk lahir normal,
insyaallah.
Yang mengejutkan adalah saat minggu depannya, yaitu minggu
ke 38, kami periksa lagi ke dr.Delle. Karena dokter sudah selesai cuti.
Taksiran berat badan bayi sudah 3,7 kg. Haaa…. Udah shock ajalah… Makan biasa
padahal.. Udah dikurangin juga, tapi kok seminggu naik 700 gram?? Tapi dr.Delle
terlihat fine-fine saja. Ga langsung vonis sc kaya kebanyakan dokter lain. Beliau bilang ini kan cuma taksiran,
bisa plus minus. Saran beliau cuma satu.
Jalannya dipersering dan diperlama lagi, biar induksi alami. Sehingga kontraksi
akan muncul. Baiklah dok.. Kami berkejaran dengan berat badan bayi. Minggu
berikutnya, kami periksa ke RSAI, karena hari Selasa, hari biasa kami kontrol
di KUAI adalah tanggal merah. Senin tanggal 13 Januari 2014, kami periksa ke
dr. Delle. Begitu USG, shock lagi kami. Taksiran berat badan bayi sekarang
sudah 4,2 kg. Makin deg-degan aja kami. Tapi seperti biasa, dr.Delle tetap
tenang aja… Setelah USG, aku cek panggul lagi, abang menunggu di dekat meja
dokter. Dokter bilang akan dicek, dimana yang salah. Kenapa berat badan bayinya
begitu tinggi, dan pertambahan berat selama seminggu begitu besar. Saat dicek
panggul, aku shock lagi. Dokter bilang, semuanya bagus, dan sudah bukaan 3.
Weee??? Bukaan 3?? Tapi mules pun aku ga ngerasain. Sambil deg-degan, aku
menuju ke meja dokter dan bilang ke abang, sudah bukaan 3. Seperti aku, abang
pun shock. Setelah itu rekam jantung bayi. Karena masih bagus, jadi bisa
ditunggu. Dan kami pun pulang. Sambil ngabarin sana-sini. Aku belum ada
kontraksi juga, jadi masih bisa pulang. Ini pertama kalinya kami kontrol naik ngkot ke RS. Soalnya abang udah ga berani bonceng aku pake motor.Bisi lahiran di jalan. Hehe...
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar