Saat itu, hujan turun. Tidak terlalu deras memang. Abang menjemputku di pusdai. Dengan kondisi yang cukup basah. Kami bergegas pulang. Abang memberikan tiket parkir padaku. Sudah basah tak berbentuk. Abang bilang, "Jangan sobek, ya".
Kupikir, ini tiket udah remuk karena basah.
Saat kuberikan pada mas penjaga tiket parkir, ia me-scan tiket di bawah alat yang sudah tersedia. Namun, sensor alat itu tampaknya tidak bisa membacanya, karena tiket kami sudah basah. Beberapa kali ia mencobanya. Namun gagal. Akhirnya masnya melihat tiket kami secara manual, dan memberi tahu biayanya seribu rupiah. Setelah membayar, motor Suzuki Smash abang segera melesat di tengah hujan. Saat itu, aku sempat berkata pada abang, "Itu bukti, Bang, kalo manusia lebih canggih dari teknologi apapun. Hehehe...Allah yang buat sih..".
Dan abang bilang, "Yap".
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar