Drug interaction atau Interaksi obat.
Hmm.. Kalau anak farmasi, pasti pernah belajar tentang interaksi obat. Ada obat-obat yang kerjanya akan dipengaruhi oleh zat lain. Zat lain itu bisa berupa obat yang lain, atau makanan. Interaksinya pun bisa macam-macam, ada yang melemahkan kerja obat utamanya, atau sebaliknya. Bahkan interaksi obat ini ada yang bisa sampai menimbulkan efek yang membahayakan bagi pasien yang mengonsumsi obat tersebut. Interaksi obat terjadi bila 2 atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas satu atau lebih obat berubah. Obat-obat yang besar kemungkinannya terlibat dalam interaksi obat adalah : obat yang rentang terapinya sempit, obat yang memerlukan pengendalian dosis yang teliti, dan obat yang menginduksi atau menghambat sistem enzim mikrosom hepatik sitokrom P450 monooksigenase. Makanya penting bagi seorang farmasis untuk memahami interaksi obat ini.
Itu tentang interaksi obat. Ternyata pada manusia tidak jauh berbeda kan? Manusia disebut makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan orang lain untuk bisa survive dalam hidupnya. Tidak bisa hidup sendiri. Makanya Islam sangat memperhatikan masalah muamalah. Bagaimana kita bermuamalah dengan orang-orang di sekitar kita, mulai dari yang terdekat, ada tuntunannya. Hal ini tentu saja untuk menjaga agar interaksi kita dengan orang lain bukan interaksi yang merugikan seperti interaksi cisapride dengan erithromycin yang bisa menimbulkan aritmia.. (lho, kok jadi kesini? halah-halah... :))
Seperti Rasulullah... Rasulullah adalah manusia dengan akhlaq terbaik.. Bahkan musuhnya pun mengakui kebaikan akhlaq beliau.. Akhlaq Qur'ani.. Qur'an yang hidup dalam keseluruhan perilaku beliau...
Nafi'un lighairihi... Bermanfaat untuk orang lain... Itulah puncak akhlaq seorang mu'min seharusnya... Interaksi yang menentramkan.. :)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar