Sering saat berangkat kerja, aku melihat saudara-saudara kita yang diberi keterbatasan dalam penglihatan, tunanetra. Yap, karena tempat kerjaku cukup dekat dengan Wiyata Guna. Saat melihat mereka, mau tak mau aku jadi malu sendiri. Kadang masih saja mengeluh ini itu, padahal mereka mengalami apa yang tidak dkualami. Dunia bagi mereka gelap. Namun, aku tahu, mereka memiliki indera lain yang jauh lebih kuat dibandingkan denganku. Suatu kali aku melihat dua orang tunanetra laki-laki di Jalan Moh. Yunus. Mereka sedang berjalan di pinggir jalan, sambil berpegangan tangan, sedangkan satu tangan mereka yang lain memegang tongkat. Keduanya tampak cukup bahagia. KUlihat dari senyum yang terukir saat mereka berbicara satu sama lain. kira-kra 5-6 meter dari tempat mereka berjalan, ada gerobak sampah. Aku yang saat itu berada di atas motor, ingin berteriak dan bilang, "Mas, hati-hati, di depan ada gerobak sampah". Namun, kata-kata itu tak keluar dari mulutku. Aku yang sudah di depan mereka terus saja melihat hingga mereka berjalan tepat di belakang gerobak sampah tersebut. Yap. Mereka tidak menabrak gerobak sampah itu. Mereka sudah tahu, bahwa jalan mereka ada penghalang. Dengan bantuan tongkat tentunya. Alhamdulillaah..
Mungkin, tanpa kita sadari, kita sering memandang sebelah mata, atau merasa iba pada mereka yang memiliki keterbatasan. Padahal, mereka tidak membutuhkan rasa iba dari kita. Bahkan, boleh jadi mereka memiliki kelebihan daripada kita yang lebih luar biasa.
Ah, tak adil rasanya kalau kita menilai mereka yang memiliki keterbatasan perlu dikasihani, padahal, bukankah Allah itu Maha Adil? Pastilah Allah memberikan sesuatu yang tak Ia berikan pada kita yang tak diuji dengan keterbatasan tersebut...
وَمَايَسْتَوِي اْلأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلاَالْمُسِىءُ قَلِيلاً مَّاتَتَذَكَّرُونَ
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al-Mu’min: 58).
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar