Dug! Hatiku tersentil lagi saat pembicaraan mengenai sesuatu yang sangat sensitif akhir-akhir ini dimulai. Bukannya tak ingin membicarakannya, namun, saat berada pada posisi "siapa ia", aku mulai lelah. Seseorang menyebutkan sebuah nama yang entah darimana terinspirasinya. Ada-ada saja. Tapi, aku sudah terlanjur untuk berhenti berharap, karena sudah tersandung untuk kesekian kalinya. Walau mungkin harapan itu adalah sesuatu yang akan menyalakan cahaya dalam diri.
Rabbi, hanya Kau yang mengetahui apa sebenarnya yang terbaik untukku.harapanku mungkin tak terlalu penting bila dibandingkan dengan ketetapanMu. Karena Kaulah tempatku menggantungkan kehidupanku. Saat ini dan kelak..
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar