Faidah Hadits ke 98
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
(( أفضل الإيمان الصبر و السماحة ))
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Iman yang paling utama adalah sifat sabar dan memaafkan”.(HR Bukhori dalam Tarikhnya dan Ahmad)
Penjelasan hadits :
Makna hadits ini berkaitan dengan 2 hal,
Yang pertama berkaitan dengan hak Allah, dan yang kedua berkaitan dengan hak makhluk .
Adapun yang pertama :
Hukum-hukum seputar ibadah yang disyariatkan Allah pada dasarnya adalah mudah, dan seorang hamba dituntut untuk melaksanaknnya dengan sempurna, dan tentunya dalam melaksanakannya dibutuhkan kesabaran, sehingga seorang muslim yang beriman hendaknya senantiasa meminta pertolongan kepada Allah dalam melaksanakan segala ibadah yang disyariatkan-Nya, karena ibadah tersebut tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan kesabaran atas taufiq dan pertolongan dari Allah.
Sebagimana ayat yang selalu kita baca minimal 17 kali sehari :
إياك نعبد و إياك نستعين
"Kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan kepada-Mu kami meminta pertolongan".
Kemudian yang kedua : berkaitan dengan hubungan sesama makhluk.
Dalam setiap pergaulan tidak lepas dari gangguan atau sikap yang buruk dari pihak lain, baik itu sengaja maupun tidak sengaja, sehingga kita dituntut untuk menghadapinya dengan kesabaran. Dan itulah sikap mukmin yang terbaik dalam bermuamalah dengan manusia, sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم خيرٌ من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على أذاهم
"Mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar terhadap gangguan dari mereka itu lebih baik daripada mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dengan gangguan mereka".
Ketika kita bisa sabar, bisa jadi orang yang berbuat buruk kepada kita suatu saat akan menyesal dan meminta maaf kepada kita, maka disinilah seorang mukmin dituntut untuk menghiasi dirinya dengan sifat pemaaf.
Maka dalam bermuamalah dengan manusia, seorang mukmin harus memiliki sifat sabar ketika ada gangguan, dan sifat pemaaf ketika ada yang menyesal dan meminta maaf.
Orang yang suka memaafkan akan dibalas oleh Allah dengan ampunan dari dosa-dosanya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam riwayat Ath thabrani :
(اسمحوا يسمح لكم)
"Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)".
Semoga Allah senantiasa memberi kita taufiq dalam beribadah kepada-Nya dan memudahkan kita untuk bisa melatih 2 akhlaq terpuji ini dalam kehidupan sehari-hari kita.
Wallahu ta'ala a'lam
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Akhmad Fahrisan - Mahasiswa UIM semester akhir Fakultas Hadist
Program Jodoh
Catatan : Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan teks hadits,dsb. Jika menemukan kesalahan, segera beritahu kami.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar